Unsur-Unsur Cerpen, Struktur, dan Ciri-Cirinya | Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Bagi Sobat Pijar yang punya hobi membaca, pastinya sudah tidak asing lagi dengan cerpen alias cerita pendek, kan? Cerpen merupakan salah satu karya sastra pendek yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Lalu, apa saja ciri-ciri dan unsur unsur cerpen?
Dalam penulisan cerpen terdapat unsur-unsur di dalamnya, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Nah, untuk mengetahui ciri-ciri, unsur, kaidah kebahasaan, dan contoh struktur teks cerpen, berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga: Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring | Pengertian dan Aturan Penulisan
Pengertian Cerpen
Sebelum membahas lebih jauh mengenai unsur unsur cerpen, Sobat Pijar wajib tahu pengertian cerpen. Teks cerita pendek adalah jenis karya sastra pendek yang mengisahkan seorang tokoh dengan konflik yang tidak begitu rumit.
Karya sastra satu ini terdiri tidak lebih dari 10 ribu kata dan tidak terjadi perubahan nasib pada tokoh yang diceritakan. Meskipun kisah yang diceritakan terbilang singkat, namun karya sastra cerpen tetap mengandung amanat atau pesan untuk para pembaca.
Cerita atau kisah yang diangkat di dalam cerpen bisa berdasarkan kisah nyata yang dibumbui dengan unsur fiktif dan imajinasi agar lebih menarik.
Tujuan Cerpen
Sebagai salah satu karya sastra yang mengandung unsur-unsur penting di dalamnya, cerpen memiliki tujuan tertentu bagi para pembacanya. Tujuan dari karya sastra cerpen yaitu untuk mengungkap perasaan, imajinasi, atau khayalan dari pengarang dalam bentuk tulisan.
Selain itu, cerpen juga bertujuan untuk memberikan hiburan bagi pembaca. Dari kisah yang diceritakan di dalam cerpen, pembaca bisa memetik pesan moral atau nilai-nilai kehidupan seperti teguran dan nasihat dari kisah yang dialami tokoh di dalam cerpen tersebut.
Terkadang, cerpen juga dianggap sama dengan novel, lho. Padahal, keduanya merupakan jenis teks yang berbeda. Salah satu perbedaan paling mencolok terletak pada jumlah katanya. Cerpen memilikii jumlah kata yang jauh lebih sedikit dibandingkan cerpen.
Nah, penjelasan mengenai pengertian novel dan ciri-cirinya bisa kamu simak dalam artikel Pijar Belajar sebelumnya, ya!
Ciri ciri Cerpen
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan cerpen, Sobat Pijar juga wajib tahu ciri-ciri cerpen. Berikut ini ciri-ciri cerpen yang membedakannya dengan jenis teks lainnya.
- Beberapa cerpen dibuat berdasarkan kisah nyata, meskipun ada juga yang diangkat dari cerita fiktif atau imajinatif (berdasarkan fantasi atau khayalan penulis).
- Tokoh yang dideskripsikan di dalam cerpen tidak dijelaskan secara detail, meskipun tetap memberikan gambaran sifat tokohnya.
- Penggunaan bahasa dan kata pada cerpen bersifat sederhana sehingga mudah dipahami pembaca.
- Cerpen hanya menceritakan satu peristiwa saja dengan alur yang tidak terlalu rumit dengan jumlah kata sekitar 500-30.000 kata sehingga selesai dibaca dalam sekali duduk.
Unsur unsur Cerpen
Dalam penulisannya, cerpen mengandung unsur-unsur tertentu baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Berikut penjelasan selengkapnya tentang unsur-unsur yang terdapat di dalam cerpen atau cerita pendek.
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik dalam cerpen adalah unsur-unsur yang membangun cerita sehingga membentuk satu kesatuan yang untuk. Ada beberapa unsur intrinsik yang terkandung di dalam sebuah cerpen antara lain sebagai berikut ini.
- Tema
Tema merupakan salah satu unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen. Tema merupakan gagasan atau makna dari kisah yang diceritakan di dalam cerpen untuk membangun alur atau jalan cerita.
- Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku yang diceritakan di dalam cerpen, sedangkan penokohan merupakan watak tokoh atau pelaku dalam cerita. Ada 2 macam tokoh yang terdapat di dalam cerpen yaitu tokoh utama dan tokoh sampingan. Penggambaran tokoh di dalam cerpen biasanya logis dan masuk akal.
Dalam sebuah karya cerpen, penggambaran tokoh bisa dilakukan melalui dialog antar tokoh, penjelasan tempat tinggal atau lingkungan tokoh, pandangan dari tokoh lain, penjelasan sifat-sifat tokoh yang digambarkan penulis, dan perilaku atau interaksi tokoh terhadap tokoh lainnya.
- Alur
Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir yang mampu menggerakkan jalan cerita mulai dari perkenalan, muncul konflik, hingga penyelesaian. Contoh alur cerita pendek antara lain alur maju, alur mundur atau flashback, dan alur campuran (maju-mundur).
Alur dalam cerpen juga menunjukkan adanya hubungan waktu dan sebab-akibat sehingga cerita yang dibangun menjadi lebih menarik.
- Latar
Latar merupakan bagian dalam cerpen yang menunjukkan keterangan waktu, tempat, dan suasana dalam cerita. Dengan adanya latar, pembaca bisa memahami alur atau jalan cerita dengan jelas dan memberikan kesan nyata pada setiap peristiwa yang diceritakan di dalam cerpen.
- Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan salah satu unsur unsur cerpen yang berguna untuk membangun cerita. Sudut pandang memberikan gambaran kepada pembaca mengenai posisi penulis dalam membawakan cerita.
- Pesan atau Amanat
Unsur intrinsik selanjutnya yang terdapat di dalam cerpen yaitu amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada para pembacanya. Amanat atau pesan dalam cerpen bisa ditulis secara tersurat maupun tersirat.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa juga termasuk dalam unsur intrinsik cerpen yang berfungsi untuk menyusun tulisan dan menyampaikan perasaan atau pikiran penulis kepada pembaca. Gaya bahasa dalam teks cerpen meliputi citra, diksi, dan sintaksis.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Tidak hanya unsur intrinsik saja, cerpen juga mengandung unsur ekstrinsik. Ada beberapa unsur ekstrinsik dalam cerpen antara lain sebagai berikut ini.
- Latar Belakang Penulis
Salah satu unsur ekstrinsik cerpen yaitu latar belakang penulis seperti kondisi psikis penulis ketika membuat tulisan, pandangan politik yang dianut, dan beberapa faktor eksternal lainnya. Contoh teks cerpen yang menggambarkan latar belakang sosial penulisnya yaitu Robohnya Surau Kami.
Cerpen yang diciptakan oleh A. A. Navis ini menggunakan latar belakang masalah sosial yang ada di lingkungan masyarakat Minang.
- Kondisi Sosial Politik
Kondisi sosial politik yang berkembang di dalam masyarakat juga menjadi salah satu unsur unsur cerpen. Penulis cerpen bisa mengangkat cerita dari kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal mulai dari situasi sosial politik, kondisi ekonomi, dan lain-lain.
Struktur Cerpen
Setelah mengetahui unsur unsur cerpen, karya sastra pendek satu ini juga memiliki struktur tersendiri dalam penulisannya. Berikut ini struktur dalam teks cerpen agar isi ceritanya lebih tertata dan mudah dipahami pembaca.
1. Abstrak
Abstrak merupakan struktur cerpen yang terdapat di bagian awal untuk memaparkan gambaran kisah tokoh yang diceritakan. Abstrak bersifat opsional sehingga boleh ada dan boleh tidak dicantumkan.
2. Orientasi
Orientasi berfungsi untuk menjelaskan latar di dalam cerpen mulai dari latar tempat, latar waktu, hingga latar suasana. Bagian ini berisi pemaparan atau pengenalan situasi dengan memperkenalkan tokoh, menjelaskan hubungan antar tokoh, dan menjelaskan adegan-adegan antar tokoh.
3. Komplikasi
Struktur cerpen selanjutnya setelah orientasi yaitu komplikasi. Komplikasi berisi penjelasan awal mula konflik yang dialami oleh tokoh hingga karakter tokoh ditunjukkan di bagian ini.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian di dalam cerpen yang memunculkan puncak masalah atau konflik. Bagian ini juga berisi penyelesaian dari konflik yang dialami tokoh di dalam cerpen.
5. Resolusi
Resolusi berisi penjelasan mengenai sikap atau akhir dari kisah tokoh setelah terjadinya konflik. Pada bagian ini dijelaskan penyelesaian konflik secara utuh dengan menampilkan kondisi atau situasi akhir dari si tokoh.
6. Koda
Struktur terakhir dari cerpen yaitu koda yang berisi kesimpulan dari keseluruhan isi cerita. Pada bagian ini biasanya dijelaskan interpretasi penulis di mana terdapat pesan atau nilai moral dari kisah yang diceritakan di dalam cerpen.
Kaidah Kebahasaan Cerpen
Setelah mengetahui struktur dan unsur unsur cerpen, karya sastra satu ini juga menerapkan kaidah kebahasaan tersendiri. Berikut ini kaidah kebahasaan yang digunakan di dalam penulisan karya cerpen.
- Menggunakan kata sifat (adjektiva) untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh mulai dari penampilan fisik hingga kepribadian tokoh.
- Menggunakan kata kerja (verba) yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa misalnya menangis, menyuruh, menari, melompat, dan lain-lain.
- Menggunakan kata kerja mental untuk menggambarkan perasaan atau menyatakan sesuatu misalnya merasakan, memikirkan, mengharapkan, berharap, dan lain-lain.
- Menggunakan kata-kata yang dapat menggambarkan dan menjelaskan latar tempat, waktu, dan suasana.
- Menggunakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung yang digunakan untuk menunjukkan dialog antar tokoh.
- Menggunakan bahasa yang bermakna konotasi atau kiasan (tidak bermakna sebenarnya) seperti besar kepala yang memiliki makna sombong, tangan kanan yang memiliki makna orang kepercayaan, dan lain-lain.
- Menggunakan bahasa tidak baku untuk percakapan atau dialog antar tokoh.
- Menggunakan majas atau gaya bahasa untuk menunjukkan perbandingan, perulangan, pertentangan, dan pertautan.
- Menggunakan kata hubung atau konjungsi kronologis untuk menyatakan urutan waktu seperti setelah itu, sejak saat itu, sebelumnya, mula-mula, kemudian, dan masih banyak lagi.
- Menggunakan kalimat yang mengandung makna masa lampau misalnya beberapa tahun yang lalu, ketika hal itu terjadi, saat itu, dan lain-lain.
________________________________________________________________
Baca juga: Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi Kritik Sastra
Dengan mengetahui ciri dan unsur unsur cerpen, Sobat Pijar akan lebih mudah dalam memahami dan membuat karya sastra cerpen. Karena termasuk karya sastra yang pendek alias singkat, tokoh yang diceritakan di dalam cerpen tidak terlalu banyak dengan konflik yang tidak rumit.
Yuk, belajar lebih banyak tentang unsur-unsur cerpen dan materi Bahasa Indonesia lainnya bersama Pijar Belajar. Pijar Belajar merupakan aplikasi belajar yang menyediakan berbagai latihan soal lengkap dengan pembahasannya untuk siswa SD, SMP, dan SMA.
Latihan soal tersebut bisa banget kamu pakai untuk mengasah dan menguji pemahamanmu, lho.
Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!