Mengenal Teori Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Kardinal dan Ordinal
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
0
Di era digital seperti sekarang ini, Sobat Pijar tentu banyak melihat iklan-iklan produk yang semakin kreatif, ya. Nah, iklan-iklan tersebut ternyata dibuat dengan mendalami terlebih dahulu tentang teori perilaku konsumen, lho. Ada yang sudah tahu apa itu teori perilaku konsumen?
Biar nggak penasaran, coba simak penjelasan tentang teori perilaku konsumen di bawah ini, yuk!
Baca juga: Peran Pelaku Ekonomi dan Kegiatan Ekonomi yang Perlu Kamu Tahu
Pengertian Teori Perilaku Konsumen
Sebelum kita membahas tentang pengertian teori perilaku konsumen, ada baiknya kita memahami dulu, nih, pengertian dari konsumen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsumen adalah pemakai barang hasil produksi. Jadi, kalau kamu membeli suatu barang yang bukan untuk diperjualbelikan lagi, berarti kamu adalah seorang konsumen.
Penjelasan tentang kegiatan konsumsi ini bisa kamu simak dalam artikel Pijar Belajar berikut ini, ya.
Nah, lalu apa yang dimaksud dengan teori perilaku konsumen? Teori perilaku konsumen adalah teori yang menggunakan studi lengkap untuk mempelajari bagaimana seorang konsumen bisa mencari produk sampai proses membeli dan evaluasinya sehingga kebutuhan atau keinginan mereka bisa tercapai.
Terdapat beberapa pendapat ahli yang menjelaskan tentang pengertian teori perilaku konsumen, salah satunya adalah Kotler. Apa yang dimaksud perilaku konsumen menurut Kotler?
Teori perilaku konsumen Kotler menjelaskan bahwa teori perilaku konsumen merupakan perilaku yang menggambarkan sebuah kesinambungan dari konsumen membeli, saat melakukan pembelian dan juga saat sesudah terjadi pembelian.
Jadi, apakah Sobat Pijar sekarang sudah bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep perilaku konsumen? Singkatnya, teori perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari kecenderungan konsumen dalam membeli barang.
Tahukah kamu, teori tingkah laku konsumen Ada dua pendekatan, apa saja, ya? Nah, terdapat dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk meneliti teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Keduanya akan kita bahas bersama-sama di bawah ini.
Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal ini merupakan salah satu cara untuk menganalisis perilaku dari konsumen sesuai dengan asumsi ketika tingkat kepuasan yang dimiliki oleh konsumen bisa diukur sesuai dengan nominal layaknya unit, uang, maupun jumlah. Singkatnya, pendekatan kardinal dalam teori perilaku konsumen bisa diukur dengan menggunakan angka.
Ukuran kepuasan dalam teori pendekatan kardinal ini adalah nilai guna atau tingkat kepuasan. Ada dua jenis kepuasan yang ada pada pendekatan kardinal, yaitu:
- Total Utility, ukuran ini merupakan jumlah kepuasan yang berasal dari total perolehan konsumen saat menggunakan jasa dan produk. Contohnya adalah ketika membeli mangga arumanis di sebuah Supermarket di minggu pertama berhasil menjual 50 kuintal kemudian minggu keduanya meningkat menjadi 100 kuintal.
- Marginal Utility, maksudnya adalah ukuran nilai kepuasan konsumen lebih ketika menggunakan lebih dari satu jenis barang atau jasa. Contohnya ketika kamu membeli kue 3 loyang. Loyang pertama kamu merasa antusias dan puas, loyang kedua tidak begitu antusias sementara loyang ketiganya sudah enggan untuk memakannya.
Teori Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal
Selain ada yang namanya pendekatan kardinal selanjutnya kamu perlu tahu penjelasan tentang teori perilaku konsumen pendekatan ordinal. Teori ini dikembangkan oleh beberapa ahli, seperti John R. Hicks, R. G. Allen, Vilfredo Pareto, dan Ysidro Edgeworth.
Pendekatan teori konsumen ordinal adalah dengan menganggap kepuasan tidak bisa diukur secara kuantitatif, namun tetap bisa berjenjang dan dibandingkan. Jadi, dalam teori perilaku konsumen ordinal ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur dengan menggunakan angka pasti, melainkan bisa dengan menggunakan perbandingan.
Hal tersebut dikarenakan adanya anggapan kalau kepuasan terhadap suatu barang itu bisa berbeda-beda. Misalnya, sebuah toko berhasil menjual 100 roti, nah dari 100 konsumen tersebut tentunya memiliki kepuasan yang berbeda-beda. Ada yang merasa puas, ada yang kurang puas, ada yang biasa saja, dan sebagainya.
Nah, untuk mengamati teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal bisa dilakukan dengan konsep kurva indiferen dan garis anggaran. Berikut penjelasannya.
Konsep Kurva Indiferen (Indifference Curve)
Tokoh yang mencetuskan asumsi ini adalah John R. Hicks. Kurva indiferen adalah grafik yang menunjukkan kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan atau utilitas yang sama kepada konsumen.
Jika dilihat dari kurva, maka bidang yang ada di antara sumbu horizontal dan vertikal disebut dengan ruang komoditi. Kemudian bentuk grafis yang dikombinasi dari A sampai D dalam ruang itulah yang disebut dengan Indifference Curve (IC).
Garis Anggaran (Budget Line)
Asumsi kedua yang perlu kamu pahami ketika menggunakan pendekatan ordinal adalah garis anggaran atau budget line. Cara kerja dari garis anggaran ini adalah membagi wilayah ketika konsumen hendak membeli barang sesuai dengan budget atau anggaran yang mereka punya begitu juga untuk daerah yang kemungkinan mereka tidak mampu menjangkaunya.
Adapun tujuan pembuatan dari garis anggaran ini adalah untuk menunjukkan efektivitas dalam pengeluaran, mengindikasikan batasan kemampuan konsumen dalam belanja dan juga memfasilitasi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
Contoh Teori Perilaku Konsumen
Apa saja contoh teori perilaku konsumen dalam kehidupan sehari-hari? Sobat Pijar yang ingin tahu lebih mendalam bisa langsung cek semuanya di bawah ini!
- Perilaku kebiasaan, contohnya adalah ketika konsumen membeli kebutuhan pokok harian seperti beras, gula dan sejenisnya sehingga mereka tidak merasakan ada perbedaan kualitas dari masing-masing merk yang digunakan.
- Perilaku kompleks, contohnya adalah konsumen sudah melakukan riset dalam waktu yang ditentukan ketika hendak membeli sesuatu yang harganya tinggi mulai dari pembelian sampai biaya perawatannya. Kebanyakan diterapkan untuk membeli kendaraan.
- Perilaku perbedaan, contohnya adalah seorang konsumen yang mencari banyak tempat makan dalam seminggu hanya untuk mendapatkan suasana yang lebih nyaman dan baru.
- Perilaku mencari informasi produk, contohnya adalah konsumen membaca dengan penuh copywriting dan informasi yang diberikan pada produk sebelum membeli. Biasanya untuk kebutuhan perawatan diri.
____________________________________________________________
Baca juga: Rangkuman Ekonomi Kelas 10 Terlengkap!
Sekarang Sobat Pijar sudah tahu kan apa yang dimaksud dengan teori perilaku konsumen? Untukmu yang tertarik mempelajari materi Ekonomi lebih lanjut bisa langsung akses semuanya lengkap di Pijar Belajar saja. Materinya mudah dipahami dan soalnya juga sesuai dengan apa yang dipelajari! Yuk, belajar bareng Pijar Belajar!