pijarbelajar

Geografi

Teori Pembangunan Wilayah | Materi Geografi Kelas XII

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Teori Pembangunan Wilayah | Materi Geografi Kelas XII  image

Kondisi geografis yang ada di suatu tempat membuat kehidupan manusia juga ikut berkembang. Coba saja kamu bandingkan, kondisi jalanan jakarta 20 tahun yang lalu dengan sekarang. Jelas berbeda, bukan? Nah, perubahan kondisi wilayah ini bisa kamu pahami melalui teori pembangunan wilayah


Ada beberapa penyebab dari adanya pembangunan yang bisa dilihat dari berbagai aspek. Yuk, simak apa saja teori pembangunan di suatu wilayah dalam perspektif geografi. 


Baca juga: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia


Teori Pembangunan Wilayah 

Sobat Pijar pasti penasaran apa saja teori yang bermunculan tentang pembangunan tersebut. Ada beberapa teori pembangunan wilayah, diantaranya adalah sebagai berikut. 


1. Control Theories 

Control Theories terbagi menjadi dua jenis yaitu determinisme lingkungan alam dan determinisme kebudayaan. 


Teori Determinisme Lingkungan Alam 

Teori determinisme lingkungan alam disebut juga dengan Physical Environment Determinis yang menunjukkan bahwa alam punya pengaruh yang besar terhadap perkembangan di masyarakat. 


Pengaruh kondisi ini bisa mendapatkan dampak positif maupun negatif. Contohnya ada wilayah beriklim tropis yang cocok untuk pembangunan pertanian, perkebunan, sampai industri kayu yang bermanfaat dalam segi ekonomi. Namun, , kondisi alam yang melimpah juga punya dampak negatif seperti masalah banjir, longsor, dsb. 


Disisi lain, ada negara dengan kondisi alam yang kurang menyediakan ketersediaan alam yang cukup tetapi tetap memiliki pembangunan wilayah yang pesat. Contohnya saja di Singapura yang punya lahan sempit tetapi termasuk negara maju. 


Teori Determinisme Lingkungan Kebudayaan 

Menurut teori ini, perbedaan kebudayaan yang ada di masyarakat merupakan penyebab dari adanya kemajuan di suatu wilayah. Jadi, Sobat Pijar bisa menyimpulkan bahwa semakin sumber daya manusianya berkualitas maka akan berpengaruh terhadap kemajuan di wilayah tersebut. 


2. Teori Ketergantungan 

Sobat Pijar, pasti tahu makna dari ketergantungan bukan? Ketergantungan adalah istilah yang diberikan saat suatu benda atau orang dipengaruhi oleh suatu hal. 


Adapun, yang dimaksud ketergantungan dalam teori pembangunan wilayah adalah suatu negara pinggiran yang sangat bergantung perekonomiannya dengan negara inti atau negara adidaya. 


Saat negara punya hubungan baik dengan negara inti ini menyebabkan adanya hubungan yang ketergantungan. Contohnya seperti Amerika Serikat yang merupakan negara kaya dan teratas dalam industri modern. Negara yang bergantung terhadap Amerika ini seperti Kanada, Belanda, dan Swiss. 


3. Teori Kutub Pertumbuhan 

Teori yang menyatakan bahwa pembangunan sebuah wilayah merupakan hasil proses sehingga tidak bisa mendapatkan hasil secara cepat, otomatis, dan serentak merupakan teori kutub pertumbuhan. Dalam teori ini, pembangunan terjadi secara bertahap mulai dari muncul di tempat tertentu sampai kemudian tumbuh dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda. 


Adapun tempat yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi disebut dengan kutub pertumbuhan. Nantinya, pertumbuhan ini akan menyebar ke wilayah lainnya. 


4. Teori Weber 

Teori pembangunan wilayah yang menyatakan bahwa lokasi setiap industri dibuat berdasarkan prinsip minimisasi biaya merupakan Teori Weber. Lokasi industri ini bergantung pada perhitungan biaya transportasi dan tenaga kerja. 


Penentuan lokasi ini harus dilihat dari dua biaya tersebut dan penjumlahan keduanya harus seminimal mungkin. 


Sobat Pijar, perlu mengetahui bahwa teori lokasi sebagai dasar perlunya pembangunan wilayah. Prinsip dari adanya teori lokasi berguna untuk mengelola semua kegiatan ekonomi dalam ruang sehingga ruang tersebut bisa dimanfaatkan secara baik dan menekan biaya yang mahal seperti pada contoh Teori Weber. 


5. Teori Alvin Toffler 

Menurut Alvin Toffler, disebutkan teori tentang 3 gelombang peradaban manusia. Diantaranya sebagai berikut: 

  • Era agrarian: era dimana saat itu manusia hanya bergantung pada teknologi pertanian yang masih sangat sederhana. Teknologi pertanian yang dibuatnya berguna untuk kebutuhan manusia pada zaman itu yaitu sekitar 800 SM – 1500 SM. 
  • Era industri: era yang lebih berkembang dibandingkan gelombang pertama. Era ini terjadi di masa 1500 M – 1970 M. Perekonomian di masa itu berkembang lebih maju dari yang awalnya petani beruba menjadi buruh pabrik. 
  • Era komunikasi: gelombang ketiga yang terjadi di tahun 1970 M – 2000 M. Hal yang mencolok dari gelombang ini yaitu adanya berbagai teknologi baru, industri ruang, industri genetik, dan industri lainnya yang kian berkembang. 


6. Teori Interaksi Wilayah 

Interaksi wilayah yang terjadi memang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Sebab, kita tahu sendiri kalau suatu wilayah tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan wilayah lainnya karena ketersediaan alam yang terbatas dan berbagai faktor mendasar lainnya. 


Oleh sebab itulah muncul yang namanya teori interaksi wilayah yang erat kaitannya dengan teori pembangunan wilayah. Adanya teori interaksi ini sering dijadikan bahan untuk perencanaan pembangunan. Beberapa contoh dari teori interaksi wilayah yaitu sebagai berikut. 


Teori Grafik Geografi

Teori interaksi selanjutnya yaitu berkaitan dengan kekuatan dan intensitas interaksi wilayah. Tahu nggak sih, bahwa faktor yang mendukung kekuatan interaksi menurut teori ini berasal dari prasarana transportasi yang menjadi penghubung satu wilayah dengan wilayah lain. 


Tentu Sobat Pijar sudah tahu bahwa adanya prasarana seperti jalan akan membantu pergerakan manusia, barang, dan jasa. Nah, setiap wilayah ini akan terhubung dengan jalur transportasi. 


Untuk itu, menurut teori grafik ini terjadi analisis kekuatan interaksi yang dilihat dari struktur jaringan jalan. Teori ini dikenalkan oleh K.J Kansky. Adapun, rumus teori grafik sebagai berikut. 


Keterangan

β = indeks konektivitas 

e = jumlah jaringan jalan antar kota

v = jumlah kota dalam suatu wilayah


Setelah mengetahui rumusnya, agar Sobat Pijar lebih paham lagi, berikut contoh soal teori grafik. 


Contoh Soal:

Jika diketahui bahwa ada 4 kota di suatu wilayah yang dihubungkan dengan jalur transportasi yang berjumlah 3. Berapakah kekuatan interaksi antarwilayah dari jaringan jalan tersebut? 


Dari penjelasan di atas, kamu bisa menjawab soalnya dengan mudah. Dari contoh soal, diketahui: 

e = 3 

v = 4 


Jadi, jawabannya: 


Dari hasil ini, Sobat Pijat bisa mengaitkannya dengan teori pembangunan wilayah


Teori Gravitasi

Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Sir Isaac Newton yang ada di tahun 1687. Teori ini menjelaskan bahwa dua benda yang punya massa akan punya gaya tarik menarik diantara keduanya atau disebut dengan gaya gravitasi. 


Dari teori ini kemudian dikembangkan oleh W.J Reilly di tahun 1929 untuk mengukur kekuatan interaksi yang terjalin dari wilayah satu ke wilayah lainnya. 


Rumus teori gravitasi yaitu: 


Keterangan: 

l₁₋₂ = kekuatan interaksi antara wilayah 1 dan 2 

K = konstanta empiris umumnya punya nilai 1

P₁ = jumlah penduduk wilayah 1

P₂ = jumlah penduduk wilayah 2 

J₁₋₂ = jarak mutlak 


Adapun contoh soal teori gravitasi sebagai berikut: 

Diketahui bahwa jumlah penduduk kota Pamekasan = 50.000 jiwa sedangkan jumlah penduduk kota Sumenep = 40.000 jiwa. Jarak antara kota Pamekasan ke kota Sumenep adalah 1.000 km. Berapa kekuatan interaksi antara kedua kota? 


Jawab: 


Jadi, nilai interaksi kota Pamekasan sampai kota Sumenep ada 2.000. 


Teori Titik Henti

Teori terakhir adalah teori titik henti yang merupakan hasil modifikasi dari teori gravitasi. Teori ini menjelaskan gambaran terkait perkiraan posisi dari garis pembatas yang memisahkan perdagangan dari dua kota yang berbeda jumlah dan komposisi penduduk. 


Teori ini juga sering dipakai untuk memperkirakan penempatan letak industri atau pusat pelayanan masyarakat. Selain itu, bisa juga diterapkan untuk merencanakan pusat pelayanan dari masyarakat, contohnya seperti perdagangan, kantor pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dsb. 


Rumus teori titik henti sebagai berikut: 


Keterangan 

d₁ = jarak wilayah A dan B 

PA = jumlah penduduk kota A 

PB = jumlah penduduk kota B


Contoh soal teori titik henti bisa Sobat Pijar lihat di bawah ini. 

Kota Y punya wilayah yang cukup luas, tetapi lokasinya sangat jauh dari pusat kota. Selanjutnya, dari kota itu dibangunlah sebuah industri dengan jarak 70 km dari kota Y dengan penduduk mencapai 60.000 penduduk jiwa. Sedangkan penduduk di kota sekitar 30.000 jiwa. Lokasi bandara yang tepat dibangun sesuai interaksi kota sebaiknya dimana? 


Jawab: 

Dari soal tersebut diketahui: 

Jarak kota Y dengan kota: 70 km 

Penduduk kota Y: 30.0000 

Penduduk kota: 60.000 


Maka, 


Jadi, dapat disimpulkan bahwa lokasi optimal pembangunan bandara yaitu 29,05 dari kota Y (wilayah dengan jumlah penduduk lebih sedikit) 


Kalau Sobat Pijar ingin tahu lebih banyak seputar konsep wilayah dan tata ruang, kamu bisa menyimak artikel Pijar Belajar sebelumnya, ya! Selain itu, kamu juga bisa coba menguji pemahamanmu lewat soal-soal Pijar Belajar dengan mengklik banner di bawah ini. Yuk, coba!



Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Wilayah 

Pembahasan terakhir yang perlu Sobat Pijar pelajari adalah tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan wilayah. Adanya pertumbuhan wilayah bisa terbentuk karena alami atau buatan. Untuk membentuk pusat pertumbuhan, penting untuk mempertimbangkan faktor yang mendukungnya. 


Ada 5 faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan, yaitu sebagai berikut. 

  • Faktor fisik: mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah berupa topografi, iklim, keadaan air, dsb.  
  • Faktor kebijakan: perencanaan pembangunan merupakan faktor utama dalam mengembangkan wilayah. Oleh sebab itu, kebijakan menjadi hal penting karena berpengaruh terhadap pembangunan. 
  • Faktor potensi ekonomi: ekonomi yang meningkat akan mempengaruhi ketersediaan pangan sehingga juga mendukung pusat pertumbuhan. 
  • Faktor sosial: suatu wilayah disebut sebagai pusat pertumbuhan jika keadaan pendidikan, pendapatan, dan kesehatannya terjamin. 
  • Faktor sarana pendukung: sarana pendukung yang dimaksud adalah jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, transportasi, dsb berperan dalam pengembangan wilayah. 


_____________________________________________________________________


Baca juga: Pola Keruangan Desa


Dari penjelasan di atas, Sobat Pijar sudah memahami dengan baik apa saja teori pembangunan wilayah sampai dengan teori interaksi yang berhubungan dalam pembangunan. Kamu bisa lebih paham mengapa pertumbuhan wilayah terjadi di Indonesia.


Yuk, pelajari lebih banyak seputar teori pembangunan wilayah dan materi Geografi lainnya di Pijar Belajar. Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran terlengkap untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Jadi, dengan Aplikasi Pijar Belajar kamu jadi bisa belajar dimana saja dan kapan saja.


Keren banget, kan? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved