Struktur Teks Editorial Lengkap dengan Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Berbagai fenomena kerap terjadi dalam keseharian kita, mulai dari fenomena sosial, kesehatan, hingga ekonomi dan budaya. Tentunya ada banyak pandangan pro dan kontra terkait fenomena di sekeliling kita. Nggak cuma pandangan individu, suatu media juga bisa menyuarakan pandangannya terhadap suatu fenomena, lho. Bentuk pandangan yang disampaikan oleh suatu media resmi ini disebut dengan teks editorial.
Seperti apa, ya, ciri-ciri, struktur teks editorial, hingga contohnya? Lalu, apa tujuan sebenarnya dari teks editorial itu? Supaya kamu nggak makin kepo, coba simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Baca juga: Struktur Teks Iklan, Kaidah Kebahasaan, Ciri, dan Contohnya
Pengertian Teks Editorial
Sebelum masuk ke penjelasan lebih jauh, apakah kamu sudah tahu apa itu teks editorial? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah. Makanya, teks editorial dianggap sebagai pandangan resmi atau kredibel yang merefleksikan media tersebut.
Masalah yang diangkat dalam teks editorial tentunya merupakan masalah yang konkret ada dalam keseharian kita, ya. Jadi, masalah yang diangkat bersifat aktual dan umumnya sedang trending, contohnya seperti kenaikan BBM, cuaca ekstrem, dan kebijakan ekonomi.
Teks editorial juga disebut dengan tajuk rencana dan biasanya terletak pada rubrik opini. Sebagai ungkapan editorial terhadap suatu masalah dalam masyarakat, teks editorial ini hanya diungkapkan oleh media saja, ya, seperti koran, majalah, dan penerbit.
Tentunya mengungkapkan pendapat melalui teks editorial tetap harus menjunjung tinggi kredibilitas. Oleh karena itu, penulis editorial perlu mengungkapkan fakta atau bukti untuk mendukung opininya.
Tujuan Teks Editorial
Lalu, sebenarnya apa, sih, tujuan teks editorial itu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita memahami dulu tentang fungsi teks editorial. Fungsi teks editorial adalah sebagai wadah untuk menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, teks editorial berisikan analisis antara fenomena dengan kenyataan sosialnya.
Berdasarkan fungsi tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan teks editorial adalah untuk menyatakan pendapat dan menanggapi isu yang tengah terjadi. Kemudian, teks editorial juga bertujuan untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca terkait opini yang disampaikan. Makanya, fakta-fakta perlu disampaikan untuk memperkuat opini dan semakin meyakinkan pembaca.
Tak hanya itu, teks editorial juga bertujuan untuk memberikan berbagai pandangan kepada pembaca terkait isu yang dibahas. Dengan begitu, pembaca bisa lebih kritis dalam memandang isu tersebut.
Ciri Ciri Teks Editorial
Tak sedikit yang masih menagnggap teks editorial sama dengan teks berita, lho. Walaupun sama-sama dimuat dalam media, teks editorial dan teks berita berbeda, ya. Teks berita memuat informasi objektif yang bersifat faktual dan aktual, sedangkan teks editorial memuat opini yang didukung dengan fakta.
Nah, supaya kamu nggak bingung lagi antara teks editorial dengan teks lainnya, coba simak ciri-ciri teks editorial berikut ini, yuk.
- Mengangkat isu yang tengah hangat diperbincangkan.
- Bersifat faktual dan aktual, yaitu mengangkat isu yang sedang terjadi didukung dengan fakta-fakta pendukungnya.
- Bersifat sistematis dan logis, opini yang disampaikan dalam teks editorial harus memiliki penjelasan yang logis dan disusun dengan sistematis sehingga tidak ada kesalahpahaman.
- Merupakan sebuah opini yang bersifat argumentatif, yaitu pendapat yang disampaikan mengandung alasan yang bisa menjadi bukti karena didukung fakta.
- Disampaikan secara jelas dan padat untuk menghindari bias makna.
Jenis Teks Editorial
Teks editorial terbagi ke dalam tiga jenis. Berikut 3 tiga jenis teks editorial dan penjelasannya.
- Interpretative editorial, yaitu jenis teks editorial yang bertujuan menjelaskan isu untuk memperkaya pengetahuan pembaca.
- Controversial editorial, yaitu jenis teks editorial yang bertujuan untuk mempersuasi pembaca dengan opini yang disampaikan, biasanya berbentuk pendapat kontra dengan isu yang tengah terjadi.
- Explanatory editorial, yaitu jenis teks editorial yang bertujuan untuk menggugah suatu isu agar pembaca atau masyarakat memperhatikan isu tersebut.
Struktur Teks Editorial
Buat Sobat Pijar yang mau belajar membuat teks editorial, kamu perlu mengetahui dan memahami strukturnya. Tahukah kamu, ternyata struktur teks editorial ini mirip dengan teks eksposisi, lho. Struktur teks editorial yaitu terdiri dari tesis, argumen, dan pernyataan ulang. Yuk, kenalan dengan struktur teks editorial berikut ini.
1. Tesis
Pengantar yang tepat untuk mengawali teks editorial berdasarkan struktur adalah tersis. Sebagai bagian awal teks editorial, tesis berisi pengenalan dengan topik yang akan dibawa. Biasanya bagian ini berisi statement awal terkait dengan isu.
2. Argumen
Setelah mengemukakan opini awal di bagian tesis, struktur teks editorial selanjutnya adalah argumen. Pada bagian ini, penulis bisa mengomentari fenomena yang tengah terjadi dan menyampaikan fakta-fakta untuk mendukung opininya. Umumnya bagian argumen memiliki porsi lebih banyak dibandingkan bagian lainnya.
Beberapa sifat pemaparan yang harus dihindari dalam kaidah teks editorial adalah intoleransi, menggurui, dan tidak faktual. Jadi, pastikan Sobat Pijar menghindari hal tersebut dalam penyampaian argumen dan opini, ya.
Lalu, bagaimana cara menyeleksi ragam informasi dalam teks editorial itu? Kamu bisa menyeleksi informasi dengan melihat rujukan atau referensi sumbernya. Jika sumber referensi kurang kredible, misalnya mengutip dari website tanpa penulis atau seseorang yang tidak ahli di bidangnya, sebaiknya tidak kamu masukkan. Akan tetapi, jika sumber data sudah jelas dan bisa dibuktikan keabsahannya, maka informasi tersebut bisa dianggap kredibel.
3. Pernyataan Ulang
Struktur teks editorial yang terakhir adalah pernyataan ulang. Pada bagian ini, penulis menyimpulkan dan menegaskan kembali argumen-argumen dan opini yang disampaikannya.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Selain memperhatikan struktur teks editorial, kamu juga perlu memperhatikan kaidah kebahasaannya. Ada banyak sekali kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks editorial. Akan tetapi, berikut beberapa contoh kaidah kebahasaan yang kerap digunakan dalam teks editorial.
- Menggunakan adverbia frekuentatif, yaitu adverbia untuk mempertegas kepastian, seperti sering, biasanya, kadang-kadang, kerap, dan selalu.
- Menggunakan konjungsi eksternal temporal (pertama, kemudian, berikutnya), konjungsi internal penegasan (lagipula), dan konjungsi kausalitas/sebab-akibat (oleh karena itu, karena, jika).
- Menggunakan verba material, verba mental, dan verba relasional.
- Terdapat penggunaan modalitas, yaitu cara penulis menyatakan sikap dalam sebuah komunikasi, contohnya seperti jangan, rasanya, mudah-mudahan, semoga, pasti, dan sebagainya.
Contoh Teks Editorial Singkat
Supaya Sobat Pijar semakin paham dengan teks editorial, coba simak contoh teks editorial beserta strukturnya berikut ini.
Menata Ulang Sistem Pendidikan Kita: Menyongsong Masa Depan yang Lebih Cerah
Tesis:
Pendidikan adalah pondasi dari kemajuan sebuah bangsa. Namun, sistem pendidikan di Indonesia masih jauh dari ideal. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat melek huruf di Indonesia masih belum mencapai angka yang memuaskan, terutama di daerah-daerah terpencil. Menurut survei BPS tahun lalu, hanya 78% penduduk Indonesia yang memiliki tingkat melek huruf yang memadai.
Argumen:
Tidak hanya itu, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menunjukkan ketimpangan yang signifikan dalam akses pendidikan berkualitas. Lebih dari separuh sekolah di daerah pedalaman masih kekurangan fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih. Inilah yang mengakibatkan anak-anak di daerah tersebut sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menata ulang sistem pendidikan kita. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini, hanya 20% dari total anggaran dialokasikan untuk pendidikan. Ini jauh di bawah standar yang direkomendasikan oleh UNESCO, yang menyarankan alokasi sekitar 25% - 30% dari total anggaran.
Perlu ada investasi yang lebih besar dalam pendidikan, baik dalam hal infrastruktur maupun pelatihan para pendidik. Menurut Asosiasi Guru Indonesia (AGI), kurangnya pelatihan dan dukungan untuk guru adalah salah satu masalah utama dalam sistem pendidikan saat ini. Guru-guru juga perlu didorong untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi penerus kita.
Selain itu, perlu ada reformasi dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum harus disusun dengan cermat, mempertimbangkan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. Pendidikan karakter juga seharusnya menjadi fokus utama, mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada para siswa.
Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil. Menurut data UNESCO, masih terdapat jutaan anak yang tidak mendapatkan pendidikan formal di Indonesia, sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pedalaman.
Pernyataan Ulang:
Masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda. Dengan memberikan pendidikan yang baik dan merata kepada mereka, kita sedang membentuk pondasi yang kokoh untuk kemajuan Indonesia. Mari bersama-sama mendukung perubahan positif dalam sistem pendidikan kita, karena pendidikan yang baik adalah hak setiap anak Indonesia.
____________________________________________________
Baca juga: Struktur Teks Inspiratif dan Contohnya – Bahasa Indonesia Kelas IX
Menarik sekali, ya, penjelasan tentang pengertian, ciri, jenis, hingga struktur teks editorial dan contohnya. Yuk, belajar lebih banyak tentang teks kebahasaan lainnya bareng Pijar Belajar.
Aplikasi Pijar Belajar memiliki banyak konten pembelajaran yang tersedia kapan aja dan dimana aja untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Konten pembelajaran tersebut pastinya super lengkap karena terdiri dari rangkuman, video materi, latihan soal, pembahasan, hingga berbagai fitur lainnya, seperti try out dan tes minat bakat. Lengkap banget, kan?
Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!