pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Struktur Teks Cerita Sejarah beserta Contohnya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Struktur Teks Cerita Sejarah beserta Contohnya image

Pernahkah Sobat Pijar membaca teks sejarah? Teks cerita sejarah merupakan teks yang menjelaskan mengenai kejadian di masa lampau berdasarkan fakta. Contoh cerita sejarah diantaranya seperti asal-usul tempat, peninggalan, dan lain-lain. Lalu, bagaimana sih struktur teks cerita sejarah dan cirinya?


Teks cerita sejarah disajikan dalam bentuk narasi yang ditulis berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan yang berlaku. Untuk mengetahui pengertian teks cerita sejarah beserta struktur, ciri-ciri, dan contoh teks cerita sejarah, simak ulasan berikut ini, yuk!


Apa itu Teks Cerita Sejarah?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai struktur teks cerita sejarah, Sobat Pijar wajib memahami pengertian sejarah dan teks cerita sejarah dulu, nih. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau.


Jadi, teks cerita sejarah bisa diartikan sebagai teks yang berisi cerita fakta atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau dan memiliki nilai sejarah. Teks cerita sejarah harus memuat cerita yang benar-benar terjadi di masa lampau, dikenang banyak orang, dan memiliki pengaruh tersendiri. 


Berdasarkan konteks atau isinya, teks cerita sejarah bukan termasuk teks fiktif atau cerita imajinasi. Makanya, teks cerita sejarah harus bersifat faktual, ya. Hal ini dikarenakan peristiwa dan tokoh yang terlibat di dalamnya memang benar-benar ada dan nyata. 


Teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif apabila disajikan secara kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa dan latar sejarah. Dalam penyajiannya, teks cerita sejarah bisa memadukan antara gaya penulisan prosa nonfiksi dan fiksi.


Apa Ciri ciri Teks Cerita Sejarah?

Teks cerita sejarah memiliki beberapa karakteristik atau ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri teks cerita sejarah antara lain sebagai berikut ini. 

  1. Teks cerita sejarah menceritakan kisah atau kejadian secara kronologis atau berdasarkan urutan waktunya. 
  2. Teks cerita sejarah menggunakan bentuk recount atau menceritakan kembali suatu peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. 
  3. Struktur teks cerita sejarah meliputi orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action (konflik), komplikasi, resolusi, dan koda.
  4. Isi dari teks cerita sejarah ditulis berdasarkan fakta dengan gaya penulisan nonfiksi dan fiksi. 


Struktur Teks Cerita Sejarah

Secara umum, setidaknya terdapat 3 struktur yang harus ada dalam teks cerita sejarah. Struktur tersebut adalah orientasi, urutan peristiwa/kejadian, dan reorientasi. Tapi, secara lebih detail struktur sejarah terbagi menjadi 6 bagian. Nah, berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai 6 struktur teks cerita sejarah.


1. Orientasi

Orientasi atau pendahuluan merupakan bagian awal atau pembuka dari sebuah teks cerita sejarah. Bagian orientasi berisi tentang pengenalan tokoh beserta latar waktu dan tempat peristiwa tersebut terjadi. Pada bagian ini, terdapat juga pengenalan hubungan antar tokoh dan sudut pandang penulis. 


2. Pengungkapan Peristiwa

Struktur teks cerita sejarah yang tepat setelah orientasi yaitu pengungkapan peristiwa. Pada bagian ini, diceritakan kejadian atau peristiwa awal yang memicu konflik atau pertentangan antar tokoh, terutama tokoh utama yang diceritakan. 


3. Rising Action (Konflik)

Setelah peristiwa awal diungkapkan, tahap selanjutnya dalam teks cerita sejarah yaitu rising action atau konflik. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan konflik atau permasalahan antar tokoh yang semakin rumit.


4. Puncak Masalah atau Komplikasi

Komplikasi merupakan bagian struktur teks cerita sejarah yang paling mendebarkan karena menjadi puncak dari konflik atau permasalahan yang dialami tokoh. Bagian ini berisi pertengkaran, pertikaian, atau peristiwa lainnya yang dialami para tokoh.


5. Resolusi atau Penyelesaian Masalah 

Setelah konflik memuncak, bagian selanjutnya dari teks cerita sejarah yaitu resolusi atau penyelesaian masalah. Pada bagian ini, penulis akan menceritakan akhir atau penyelesaian dari konflik yang dialami oleh para tokohnya.


6. Koda

Koda merupakan bagian akhir dari teks cerita sejarah yang bersifat opsional. Bagian ini menjadi penutup dari teks cerita sejarah yang berisi kesimpulan atau komentar dari penulis. Koda juga bisa berisi amanat atau pesan dari penulis kepada pembaca melalui tokoh sejarah yang diceritakan. 


Pesan dalam teks cerita sejarah biasanya berkaitan dengan patriotisme, budi pekerti, akhlak yang mulia, ketaatan, dan kesusilaan. 


Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Setelah Sobat Pijar mengetahui struktur teks cerita sejarah, penulisan teks cerita sejarah harus disesuaikan dengan kaidah kebahasaan yang berlaku agar menjadi sebuah karya yang padu. 


Penerapan kaidah kebahasaan dalam penulisan teks cerita sejarah juga memudahkan pembaca dalam memahami isi teks. Nah, berikut ini kaidah kebahasaan yang digunakan di dalam penulisan teks cerita sejarah. 


Penggunaan Verba (Kata Kerja)

Verba merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu kegiatan, perilaku, atau tindakan manusia. Dalam penulisan teks cerita sejarah, verba yang digunakan biasanya ditandai dengan adanya imbuhan ‘me-‘, ‘di-‘, ‘me-kan’, ‘ter’, dan lain lain. 


Contoh kata kerja atau verba yang digunakan dalam penulisan teks cerita sejarah antara lain menyerahkan, menombak, menembak, memanah, dikawal, dijaga, tertangkap, dan lain-lain.


Penggunaan Nomina (Kata Kerja)

Nomina atau kata benda mengacu pada benda, hewan, nama orang, atau gagasan misalnya Tanah Air, Sriwijaya, Raden Wijaya, bulan Oktober, rumah, kerajaan, dan lain sebagainya. 


Penggunaan Kata Ganti Orang Ketiga

Dalam penulisan teks cerita sejarah, penulis memposisikan dirinya sebagai orang yang berada di luar cerita. Sebagian besar tokoh dalam teks cerita sejarah menggunakan kata ganti orang ketiga seperti ia, dia, beliau, dan lain-lain. 


Penggunaan Keterangan Waktu Lampau

Sesuai dengan pengertian dan struktur teks cerita sejarah, teks ini menggunakan keterangan waktu yang menunjukkan masa lampau misalnya ‘pada zaman dahulu’, ‘pada tahun (menyebutkan tahun’, dan lain sebagainya. 


Penggunaan Keterangan Tempat

Selain menggunakan keterangan waktu lampau, teks cerita sejarah juga menggunakan keterangan tempat yang menunjukkan lokasi asli peristiwa sejarah yang ditandai dengan kata ke, di, dan dari. 


Penggunaan Konjungsi Temporal

Teks cerita sejarah menggunakan konjungsi temporal atau kata hubung yang menyatakan waktu tertentu. Konjungsi temporal dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan letaknya antara lain sebagai berikut.  

  1. Intrakalimat, yaitu kata hubung yang menunjukkan waktu dan berada di dalam satu kalimat misalnya ‘kemudian’, ‘lalu’, ‘setelah’, dan lain sebagainya. 
  2. Antarkalimat, yaitu kata hubung yang menunjukkan waktu dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat lain misalnya ‘selanjutnya’, ‘sebelumnya’, dan lain sebagainya. 


Penggunaan Konjungsi Kausalitas

Konjungsi kausalitas merupakan kata hubung yang digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat dari suatu kejadian atau peristiwa. Berdasarkan letaknya, konjungsi kausalitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut ini. 

  1. Intrakalimat, yaitu kata hubung yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berada di dalam satu kalimat misalnya ‘sebab’, ‘karena’, dan lain sebagainya. 
  2. Antarkalimat, yaitu kata hubung yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan letaknya berada di antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Contoh konjungsi ini yaitu ‘oleh karena itu’, ‘oleh sebab itu’, dan lain sebagainya. 


Apa Saja Jenis Teks Cerita Sejarah?

Setelah mengetahui ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan struktur teks cerita sejarah, Sobat Pijar juga harus tahu apa saja jenis-jenis teks cerita sejarah. Berikut ini jenis-jenis teks cerita sejarah dan penjelasan lengkapnya.  


1. Teks Sejarah

Teks sejarah merupakan jenis teks cerita sejarah yang bersifat nonfiksi atau berdasarkan kisah nyata. Teks jenis ini menceritakan kisah perjalanan tokoh sejarah dari suatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. 


Contoh teks sejarah nonfiksi antara lain autobiografi, biografi, catatan sejarah, dan catatan perjalanan.

Selain itu, ada pula contoh teks cerita sejarah tentang pahlawan, misalnya kisah perjuangan Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Jenderal Sudirman, dan lain-lain. 


2. Novel Sejarah

Jenis teks cerita sejarah selanjutnya adalah novel sejarah. Berbeda dengan teks sejarah, novel sejarah bersifat fiksi. Walaupun begitu, novel sejarah mengandung latar cerita sejarah yang berdasarkan pada kejadian nyata. 


Beberapa contoh buku yang termasuk dalam kategori novel sejarah fiktif antara lain novel, legenda, roman, dan cerpen. Salah satu novel sejarah yang populer di Indonesia yaitu novel-novel karya Pramoedya Ananta Toer. 



Contoh Cerita Sejarah

Berdasarkan ciri dan struktur teks cerita sejarah, fungsi teks cerita sejarah adalah untuk menceritakan kisah para tokoh di masa lampau untuk diambil nilai-nilai kehidupan dan keteladanannya. Agar Sobat Pijar makin paham, berikut ini contoh teks cerita sejarah beserta strukturnya


Sejarah ASEAN

Orientasi: 

Association of Southeast Asian Nations atau dikenal dengan sebutan ASEAN merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang ekonomi dan geopolitik. Organisasi ini menaungi negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. 


Awal mula didirikannya organisasi ini karena adanya persamaan nasib dan konflik yang dialami oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Berdirinya organisasi ASEAN ini diprakarsai oleh 5 negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. 


Pengungkapan Peristiwa: 

Berawal dari 5 negara, organisasi ASEAN terus mengalami perkembangan. Mulai dari 8 April 1967 hingga 20 April 1999, sudah ada 10 negara yang termasuk di dalam ASEAN meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.  


Tidak hanya dilatarbelakangi persamaan nasib saja, berdirinya ASEAN juga dilatarbelakangi oleh persamaan geografis, budaya, dan kepentingan atau visi. 


Rising Action (Konflik): 

Pada sekitar tahun 1960-an, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini mengalami kesulitan. Ada sejumlah konflik atau perselisihan yang terjadi di antara negara-negara tersebut, baik akibat masalah internal maupun eksternal. 


Komplikasi: 

Sebagai wilayah yang strategis, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini memang menjadi basis blok baik untuk wilayah Barat maupun Timur, seperti negara Filipina dan Vietnam. Tidak hanya itu saja, konflik militer juga terjadi di negara lainnya seperti Kamboja, Laos, dan Vietnam.


Permasalahan yang terjadi pada negara-negara tersebut tentunya memberikan dampak buruk, terutama pada stabilitas perekonomian dan pertahanan. 


Resolusi: 

Dengan adanya permasalahan tersebut, beberapa pemimpin memiliki inisiatif untuk bekerja sama menciptakan suasana yang damai dan aman, khususnya di Asia Tenggara. Hal inilah yang kemudian menjadi awal terbentuknya ASEAN. 


_________________________________________________________________________


Baca juga: Pengertian Artikel: Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah


Dari ulasan di atas, maka bisa disimpulkan jika teks cerita sejarah merupakan teks yang menceritakan kisah tokoh di masa lampau. Dalam penulisannya, teks ini harus ditulis menggunakan kaidah kebahasan dan struktur teks cerita sejarah yang sudah ditentukan. 


Yuk, pelajari lebih banyak tentang struktur teks cerita sejarah di Pijar Belajar. Nggak cuma teks sejarah saja, Pijar Belajar juga punya banyak latihan soal tentang materi pelajaran lainnya, lho. Tenang, latihan soalnya sudah lengkap dengan pembahasannya, sehingga kamu jadi lebih gampang belajarnya.


Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved