Struktur Cerita Fantasi dan Unsur-Unsurnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Siapa, nih, yang suka dengan kisah Harry Potter? Cerita dalam novel yang kemudian diangkat menjadi film tersebut merupakan salah satu cerita fantasi, lho. Yang namanya fantasi, pasti sangat erat dengan dunia khayal dan imajinasi. Kira-kira apa saja, ya, struktur cerita fantasi?
Sesuai dengan namanya, cerita yang diangkat biasanya merupakan hasil dari imajinasi dan fantasi penulisnya. Kamu bisa juga, kok, menulis cerita fantasi sesuai dengan cerita khayalanmu.
Tapi, sebelum kamu membuat cerita fantasi dengan imajinasi dan khayalanmu, sebaiknya pahami dulu apa pengertian cerita fantasi, struktur serta unsur-unsurnya berikut ini. Kalau sudah paham, kamu bisa menerapkannya untuk membuat cerita fantasi. Bagaimana, sudah siap untuk belajar? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Struktur Cerita Fabel dan Contohnya – Bahasa Indonesia Kelas VII
Pengertian Cerita Fantasi
Pertama kita akan membahas lebih jauh tentang pengertian cerita fantasi, yang sebelumnya sudah sedikit disinggung di bagian awal. Cerita fantasi merupakan cerita hasil imajinasi penulis, sehingga isinya terkesan berlebihan dan tidak ada di dunia nyata.
Dalam cerita fantasi, kamu bisa dengan mudah menemukan hal-hal yang terlihat aneh, ajaib, tidak masuk akal, misterius dan keunikan lainnya yang jauh dari kenyataan. Misalnya saja, manusia yang memiliki kekuatan super, bisa terbang, pohon yang berbicara seperti manusia dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut para ahli, cerita fantasi diartikan sebagai berikut:
Kusmini (2010)
Menurut Kusmini, cerita fantasi merupakan cerita yang menggambarkan peristiwa dan suasana yang berada di luar akal sehat, sebuah dunia khayalan yang dibuat seolah-olah seperti dunia nyata.
Karena kisah cerita tersebut lahir dari adanya imajinasi penulis, maka bisa dikatakan bahwa cerita fantasi termasuk buah lamunan, fantasi dan khayalan penulis.
Harsiati (2017)
Sedangkan menurut Harsiati, cerita fantasi merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang sangat efektif untuk membantu mengasah kreativitas.
Seperti yang diketahui, orang yang suka berfantasi biasanya memiliki pola pemikiran yang tidak biasa atau out of the box.
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Sekarang kamu sudah paham kan dengan pengertian cerita fantasi? Sebelum masuk ke pembahasan tentang struktur cerita fantasi, kita uraikan dulu apa saja ciri-ciri cerita fantasi. Dengan begitu kamu bisa lebih mudah mengenalinya jika menemukan jenis cerita tersebut dalam bacaan. Berikut ciri-ciri cerita fantasi yang perlu kamu tahu.
1. Memiliki Ide Cerita Terbuka
Cerita fantasi memiliki ide cerita yang terbuka dan tidak terbatas, jadi sebagai penulis kamu bebas menuangkan imajinasi dan khayalan dalam sebuah cerita. Kamu bisa mengesampingkan batas realita karena semua khayalan bisa diwujudkan dalam cerita.
Misalnya saja pohon-pohon yang bisa diajak bicara seperti manusia, manusia yang tiba-tiba berubah menjadi monyet, manusia yang bisa terbang dan lari secepat kilat, kejadian dalam mimpi yang sama persis dengan kenyataan dan lain sebagainya.
2. Isinya Sedikit Aneh dan Misterius
Cerita fantasi sangat identik dengan hal-hal yang aneh dan tidak masuk akal, karena memang semua bersumber dari daya khayal dan imajinasi penulisnya. Jadi kalau kamu membaca cerita yang ada unsur keanehan di dalamnya, maka bisa dipastikan itu termasuk cerita fantasi.
Kalimat yang menunjukkan ciri teks cerita fantasi di atas adalah isinya yang aneh. Keanehan dalam cerita fantasi biasanya berupa keadaan yang mustahil terjadi di dunia nyata, tapi bisa terjadi dalam cerita. Seperti naik kuda terbang, permadani terbang dan lain sebagainya.
3. Memiliki Latar Belakang Tak Terbatas
Ciri cerita fantasi berikutnya adalah memiliki latar belakang yang tidak terbatas. Seperti pada cerita Harry Potter yang berlatar sekolah penyihir ciptaan JK Rowling penulisnya. Karena bersifat khayalan, maka latar belakang dalam cerita bisa disesuaikan keinginan penulis.
Jadi semua latar belakang yang tersaji di dalam cerita ini kemungkinan besar tidak akan kamu temukan di dunia nyata. Dan tahu nggak, kalau hal itu justru menjadikannya berbeda dengan teks cerita yang lain. Tempat yang dijadikan latar belakang bisa sangat tidak masuk akal.
4. Bersifat Fiktif
Ciri utama yang bisa dilihat dari cerita fantasi adalah sifatnya yang fiktif alias tidak nyata. Meskipun tidak nyata, namun tidak jarang penulis terinspirasi dari peristiwa atau hal nyata di kehidupan sehari-hari kemudian diberikan sentuhan fantasi sesuai imajinasi dan khayalannya.
5. Tokoh yang Aneh dan Unik
Tokoh yang ada dalam cerita fantasi bukan hanya unik, tetapi juga terkadang aneh. Tapi biasanya tokoh dalam satu cerita fiksi memiliki karakter yang kuat dan keunikan tersendiri sehingga tidak akan bisa dijumpai di cerita fantasi lainnya.
Seperti tokoh Harry Potter yang memiliki kelebihan dan keunikannya sendiri sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tokoh Legolas dalam cerita fantasi Lord of The Rings. Jadi masing-masing tokoh memiliki karakter dan keunikan yang berbeda.
Struktur Cerita Fantasi
Untuk bisa menyusun cerita fantasi dengan benar, kamu perlu memahami bagaimana struktur di dalam teks cerita tersebut. Dengan begitu kamu tahu kerangka dasarnya dan bisa menerapkannya dalam menyusun sebuah cerita. Penting untuk diketahui, berikut ini adalah struktur yang ada di cerita fantasi:
1. Orientasi atau Pengenalan
Struktur yang pertama berupa orientasi atau bisa diartikan sebagai bagian awal dan pengenalan. Fungsi dari orientasi adalah sebagai pengantar untuk masuk ke cerita. Biasanya akan diawali dengan pengenalan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.
Selain itu, struktur cerita fantasi orientasi juga menjelaskan dan menggambarkan tentang tempat terjadinya peristiwa serta kemungkinan kejadian selanjutnya. Bagian ini akan menyelaraskan pemikiran dari dunia yang nyata menuju ke dunia fantasi.
2. Komplikasi atau Inti Cerita
Bagian komplikasi pada cerita fantasi memuat adanya persoalan yang bermula dari rangkaian peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Biasanya akan diawali dengan adanya perselisihan, perbedaan sikap dan pandangan, serta kehendak pada beberapa tokoh di dalam cerita.
3. Resolusi atau Akhir dari Konflik
Struktur cerita bertema fantasi berikutnya adalah resolusi yang merupakan bagian akhir dari konflik. Pada bagian ini juga akan ditemukan solusi atau penyelesaian atas konflik yang permasalahan yang terjadi.
4. Ending atau Penutup
Ending atau bagian penutup cerita fantasi bisa terbagi menjadi dua, yaitu ending yang menyenangkan atau happy ending (akhir yang bahagia) dan ending yang kurang menyenangkan atau sad ending (akhir yang sedih).
Unsur-Unsur Cerita Fantasi
Selain memperhatikan ciri-ciri dan struktur cerita fantasi, kamu juga perlu memahami apa saja unsur-unsur yang ada dalam cerita fantasi. Secara garis besar, unsur cerita fantasi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Penjelasan seperti berikut:
Unsur Intrinsik Cerita Fantasi
Unsur intrinsik cerita fantasi merupakan unsur-unsur di dalam cerita fantasi yang membangun karya sastra tersebut. Diantaranya berupa tema, latar, tokoh, alur, amanat, sudut pandang dan gaya bahasa. Agar lebih jelas, kita simak pembahasannya satu per satu.
Tema
Unsur pertama adalah tema yang menjadi nyawa dalam setiap karya sastra. Tema inilah yang menjadi ide dasar yang melatarbelakangi kisah cerita secara keseluruhan. Tema bisa bersifat umum dan bersumber dari masalah sosial, lingkungan sekitar, pengalaman pribadi dan lainnya.
Tokoh
Unsur intrinsik berikutnya adalah tokoh dan penokohan yang menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah cerita. Perlu diketahui bahwa unsur tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda.
Jika tokoh menunjukkan pelaku atau orang yang berperan atau terlibat dalam cerita, maka penokohan lebih ke penentuan watak dan karakter pada tokoh cerita. Watak di sini bisa digambarkan dalam bentuk pemikiran, ucapan, serta pandangan terkait suatu masalah.
Dalam sebuah cerita, setidaknya ada 4 jenis tokoh. Yaitu protagonis yang sifatnya baik dan disukai, antagonis yang sifatnya buruk dan menjadi lawan protagonis, tritagonis yang menjadi penengah, serta figuran yang menjadi tokoh tambahan atau pendukung.
Alur atau Plot
Alur dalam cerita fantasi merupakan urutan kejadian atau jalannya cerita yang disampaikan oleh penulis. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian struktur cerita fantasi, terdapat bagian yang disebut sebagai orientasi.
Nah dalam menyampaikan cerita fantasi, ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan. Yaitu tahap pengenalan atau orientasi, tahap penanjakan, klimaks atau komplikasi, anti klimaks dan penyelesaian. Tahap tersebut harus ada agar pembaca mudah memahami isi ceritanya.
Perlu diketahui, bahwa dalam membuat cerita ada dua jenis alur yang bisa kamu gunakan. Yaitu alur maju atau progresif, alur mundur atau regresif dan campuran. Pada alur maju, ada urutan kejadian dari pengenalan. Sedangkan pada alur mundur bisa dimulai dari konflik.
Latar atau Setting
Unsur intrinsik berikutnya berupa latar atau setting yang menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang ada pada cerita fantasi. Latar ini akan memberikan pandangan atau persepsi yang nyata dalam sebuah cerita.
Adapun cerita fantasi yang mengisahkan kisah pada satu masa saja disebut dengan latar sezaman.
Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan salah satu unsur intrinsik yang menjadi strategi penulis dalam menyampaikan ceritanya. Bisa sebagai orang pertama yang menjadikan penulis sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita.
Atau bisa menggunakan sudut pandang sebagai orang ketiga yang serba tahu dan sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat. Jadi penulis merupakan orang di luar cerita yang mengamati.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan unsur intrinsik dalam cerita fantasi yang akan memberikan ciri khas tersendiri bagi penulis dalam menyampaikan ceritanya. Baik dalam pemilihan kata atau diksi, hingga penggunaan majas yang tepat.
Amanat atau Moral Value
Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat atau moral value. Yaitu sebuah pesan moral yang bisa diambil dari kisah cerita yang telah disampaikan. Pesan moral tersebut biasanya akan disampaikan secara tersirat atau tidak secara langsung. Sehingga sesuai persepsi pembaca.
Unsur Ekstrinsik Cerita Fantasi
Jika unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam yang membangun karya sastra tersebut, maka unsur ekstrinsik cerita fantasi merupakan unsur dari luar yang membangun sebuah cerita. Adapun unsur ekstrinsik pada cerita fantasi adalah:
Latar belakang pembuatan cerita, yaitu terkait dengan kapan cerita fantasi tersebut dibuat. Latar belakang penulis yang berkaitan dengan motivasi dalam diri penulis dalam menulis cerita. Nilai-nilai yang ada di dalam cerita, bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, politik, budaya, ekonomi dan lainnya.
_______________________________________________________________
Baca juga: Ciri-Ciri Teks Berita, Struktur, hingga Contohnya
Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur cerita fantasi terdiri dari orientasi yang merupakan bagian pengenalan, komplikasi atau inti cerita yang berisi konflik dan permasalahan, resolusi yang merupakan anti klimaks, serta ending atau penutup yang bisa diakhiri dengan happy ending atau sad ending.
Kira-kira Sobat Pijar pernah membaca cerita fantasi nggak, nih? Setelah menyimak penjelasan di atas, jadi semakin paham, ya, seperti apa cerita fantasi dan jadi lebih mudah mendalaminya. Yuk, coba cari tahu lebih banyak tentang cerita fantasi dan cerita lainnya lewat Aplikasi Pijar Belajar!
Pijar Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran super lengkap untuk siswa SD, SMP, dan SMA, lho. Jadi, kamu udah nggak perlu lagi repot menyediakan bahan belajar.
Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!