Struktur Cerita Fabel dan Contohnya – Bahasa Indonesia Kelas VII
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Siapa, nih, yang waktu kecil suka banget mendengarkan dongeng tentang hewan, seperti kisah si Kancil dan Buaya, si Kancil dan Pak Tani dan cerita hewan lainnya. Nah, tahukah kamu, semua dongeng tersebut termasuk dalam jenis teks cerita fabel, lho. Ada yang sudah tahu, apa saja struktur cerita fabel?
Cerita tentang hewan memang menarik untuk dibaca, apalagi jika alur cerita di dalamnya sangat seru. Seperti yang kamu tahu, fabel sangat identik dengan gambaran watak manusia yang dihadirkan dalam tokoh hewan tertentu.
Sangat mudah untuk mengenali apakah cerita yang dibaca termasuk fabel atau bukan karena adanya ciri khas hewan yang berwatak manusia. Nah, untuk tahu lebih jauh tentang cerita fabel dan strukturnya, kamu bisa simak pembahasan berikut.
Baca juga: Ciri-Ciri Pantun, Unsur, Jenis dan Contohnya
Apa itu Cerita Fabel
Kalau cerita tentang hewan, kamu pasti sudah paham dan sering membaca atau mendengarkannya. Tapi apakah kamu sudah paham dengan apa yang dimaksud cerita fabel itu? Fabel sendiri bisa diartikan sebagai cerita fiksi tentang kehidupan hewan yang perilakunya menyerupai manusia.
Jenis cerita ini merupakan sebuah dongeng yang menggambarkan karakter dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada hewan. Itulah mengapa, fabel sering mengisahkan tentang berbagai macam cerita yang sarat akan pesan moral.
Tujuan dari cerita fabel adalah untuk mengajarkan kebaikan. Yaitu dengan menunjukkan sifat-sifat buruk dan sifat-sifat baik pada manusia yang disimbolkan pada hewan. Melalui kisah cerita yang disajikan, penulis ingin mempengaruhi pembaca atau pendengar agar mencontoh sifat-sifat yang baik.
Selain itu, ada pendapat dari beberapa ahli yang menjelaskan pengertian cerita fabel seperti berikut ini.
Zaidan dkk (2007:73)
Menurut Zaidan dkk, yang dimaksud dengan fabel adalah cerita singkat yang isinya merupakan ajaran moral dengan tokoh binatang yang bersifat seperti manusia.
Sudarmadji dkk (2010:12)
Menurut Sudarmaji, cerita fabel merupakan sebuah cerita yang berkaitan dengan dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan yang seolah-olah berbicara layaknya manusia.
Nurgiyantoro (2010:22)
Menurut Nurgiyantoro dkk, fabel merupakan suatu bentuk cerita yang mengisahkan tentang binatang yang seolah-oleh bertingkah seperti manusia.
Struktur Cerita Fabel
Dalam membuat teks fabel, kamu harus memahami bagaimana struktur yang ada dalam teks tersebut. Struktur teks cerita fabel terdiri atas 4 bagian, yaitu berupa orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Untuk penjelasan lengkapnya, kamu bisa simak di bawah ini.
Orientasi
Jika kamu membaca cerita fabel, maka biasanya di bagian awal ada pengenalan tokoh maupun latar belakang, waktu dan tempat. Nah, bagian inilah yang disebut sebagai orientasi. Jadi struktur yang pertama pada cerita fabel adalah orientasi.
Komplikasi
Bagian yang kedua dalam struktur cerita fabel adalah komplikasi, bukan komplikasi penyakit ya! Komplikasi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah ketika cerita fabel sudah pada puncak masalah atau klimaks yang dialami oleh tokoh di dalamnya.
Resolusi
Struktur yang ketiga disebut dengan resolusi. Yaitu bagian teks cerita yang isinya berupa pemecahan masalah atau solusi dari puncak permasalahan yang dialami oleh tokoh atau karakter di dalam cerita.
Koda
Struktur cerita fabel yang terakhir adalah koda, bukan kode lho ya! Koda merupakan bagian terakhir dalam teks cerita fabel yang isinya berupa pesan dan amanat yang disampaikan sesuai isi cerita dalam kisah fabel tersebut.
Ciri-Ciri Cerita Fabel
Sebagai salah satu karya sastra yang menyajikan kisah seputar kehidupan hewan yang berperilaku layaknya manusia, fabel memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri cerita fabel antara lain adalah:
- Tokoh yang memerankan dalam cerita adalah hewan.
- Tema yang diangkat dalam cerita biasanya berkaitan dengan kehidupan sosial.
- Perwatakan yang menggambarkan karakter manusia, seperti baik, jahat, serakah, sombong, jahil, licik, egois dan lain sebagainya.
- Tokoh yang ada dalam cerita fabel mampu berpikir dan berkomunikasi seperti manusia.
- Menggunakan latar berupa alam seperti sungai, hutan, danau dan lain-lain.
- Menggunakan sudut pandang orang ketiga.
- Alur cerita yang digunakan dalam fabel adalah alur cerita maju.
- Menggunakan gaya bahasa berurutan dan naratif
- Konflik yang dihadirkan dalam cerita fabel sering ditemukan dalam kehidupan manusia.
- Dilengkapi dengan latar belakang berupa latar waktu, latar emosional dan latar sosial.
- Mengandung pesan moral dan amanat untuk berbuat baik.
Unsur-unsur Fabel
Selain memahami apa saja struktur cerita fabel dan ciri-cirinya, kamu juga perlu memperhatikan beberapa unsur intrinsik fabel. Diantaranya berupa tema, tokoh, penokohan, alur atau plot, latar serta sudut pandang. Berikut ini penjelasan dari masing-masing unsur tersebut:
1. Tema
Tema merupakan gagasan utama atau gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Dengan demikian maka cerita yang disajikan dalam sebuah fabel dikembangkan dari tema yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Tokoh
Tokoh merupakan unsur cerita fabel yang menjadi pelaku atau memerankan karakter tertentu. Posisi tokoh dalam cerita ini adalah sebagai pembawa pesan dan amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Tokoh dalam cerita fabel bisa berupa tokoh protagonis, antagonis, tokoh utama maupun tokoh tambahan. Kalau untuk tokoh utama, ciri-cirinya adalah sering muncul dan menjadi pusat dari cerita, tokoh inilah yang akan menggerakkan alur cerita.
3. Penokohan
Unsur penokohan berbeda dengan tokoh, karena unsur ini merupakan pemberian karakter pada tokoh cerita. Nah, karakter yang diberikan bisa bersifat baik dan disukai atau protagonis, tapi juga bisa bersifat antagonis atau tidak disukai.
4. Watak
Watak tokoh yang ada dalam cerita fabel bisa dilihat dari penggambaran tindakan maupun perilaku tokoh, dialog yang muncul pada tokoh, monolog yang dilakukan tokoh, serta narasi dari penulis yang menggambarkan tentang tokoh tersebut dan gambaran fisiknya.
5. Alur
Unsur berikutnya adalah alur atau plot yang menggambarkan urutan dari sebuah kejadian dengan keterkaitan yang ada di dalamnya. Jadi alur cerita yang disajikan memiliki urutan kisah dan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat.
6. Latar
Unsur cerita fabel selanjutnya adalah latar atau setting yang menjelaskan tentang lokasi atau tempat kejadian, hubungan waktu serta lingkungan sosial. Latar dalam cerita fabel meliputi latar waktu (kapan terjadinya), latar sosial budaya (adat istiadat), latar tempat (lokasi kejadian).
7. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam fabel akan memberikan atau menentukan arah pandang penulis terhadap kejadian atau peristiwa di dalam cerita. Sehingga nantinya akan menciptakan kesatuan cerita yang sifatnya utuh.
8. Gaya dan Nada
Unsur gaya dalam cerita fabel berupa pilihan kata atau penggunaan diksi, pilihan pola kalimat atau sintaksis serta imajeri atau citraan yang sifatnya puitis. Sementara unsur nada yang dimaksud dalam hal ini berhubungan dengan gaya dalam mengekspresikan suatu sikap.
Jenis-Jenis Fabel
Pada dasarnya fabel bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fabel alami dan adaptasi. Pembagian jenis fabel ini didasarkan pada pemberian watak serta latar yang digunakan. Berikut ini penjelasannya.
Fabel Alami
Yang disebut fabel alami adalah cerita fabel yang menggunakan tokoh binatang sesuai kondisi di dalam nyata. Seperti kancil yang sifatnya cerdik, singa yang bersifat buas, kuda yang kuat dan gagah, dan lain-lain.
Fabel Adaptasi
Sedangkan fabel adaptasi merupakan cerita tentang binatang yang mengubah watak asli binatang tersebut dengan memberikan watak tertentu, serta menggunakan latar belakang yang berbeda dan bukan latar belakang di alam bebas.
Jika dilihat dari penyampaian pesan dan amanat, jenis cerita fabel bisa dibedakan menjadi fabel dengan koda dan fabel tanpa koda. Fabel dengan koda akan memunculkan pesan di bagian akhir cerita secara eksplisit. Sedangkan fabel tanpa koda tidak memunculkan pesan di akhir.
Contoh Cerita Fabel
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan mengenai karakteristik tiap bagian struktur cerita fabel yang terdiri dari pengenalan atau deskripsi awal yang disebut dengan orientasi, kemudian dilanjutkan dengan komplikasi yang merupakan puncak masalah, resolusi dan yang terakhir adalah koda.
Untuk lebih memahami bagaimana penerapan struktur teks cerita fabel tersebut dalam sebuah cerita, kamu bisa simak contohnya di bawah ini:
Ayam Jago yang Sombong
Orientasi:
Di sebuah hutan, hiduplah ayam jago yang selalu bangun paling pagi diantara binatang lainnya. Kebiasaannya bangun pagi membuat para binatang berterima kasih. Namun sayangnya, hal itu membuat ayam jago merasa paling berjasa dan dia menjadi sombong.
Ketika para binatang sedang berkumpul, ayam jago maju ke depan dan membusungkan dadanya sembari berkokok lantang.
“Kukuruyuk...!!! Diantara kalian semua, aku adalah binatang yang paling rajin karena selalu bangun paling pagi, nggak ada kan yang bangunnya lebih pagi dari aku?” ucap ayam jago dengan sombong.
“Halah, kalau cuma bangun pagi aku juga bisa, aku malah tidak tidur sampai pagi.” ucap burung hantu dengan santai.
“Tapi, kamu kan tidak pernah membangunkan binatang yang lain, kalau aku kan selalu membangunkan mereka, jadi tidak kesiangan mencari makan.” ucap ayam jago tidak mau kalah.
“Sudah-sudah, jangan bertengkar, iya ayam jago memang selalu bangun pagi, kami berterimakasih karena kamu selalu membangunkan kami.” ucap rusa mencoba untuk menengahi.
“Tuh, dengar sendiri kan burung hantu? Tanpa aku, kalian semua tidak bisa bangun pagi!” kata ayam jago.
Komplikasi:
Suatu hari ketika malam bulan purnama, semua binatang tidur lelap karena waktu masih malam. Tiba-tiba ayam jago terbangun dan dia langsung berkokok dengan sangat keras. Dia mengira waktu sudah pagi.
“Kukuruyuk...!!!” seru ayam jago dengan lantang dan berulang-ulang.
Semua binatang pun terbangun karena mengira waktu sudah pagi. Namun ketika keluar dari sarangnya, mereka baru menyadari kalau hari masih malam. Bulan pun masih bersinar dengan terang.
“Hei ayam jago, ini masih malam kenapa kamu berisik sekali berkokok di malam hari, mengganggu tidurku saja!” kata kerbau sambil menguap lebar.
Semua binatang pun protes kepada ayam jago karena sudah mengganggu waktu tidur mereka.
“Apakah ini masih malam?” tanya ayam jago keheranan.
“Iya, lihatlah bulan masih bersinar terang, sudah teman-teman, ayo kita tidur lagi.” kata rusa.
Resolusi:
Ayam jago yang menyadari kesalahannya pun segera meminta maaf. Dia merasa bersalah karena sudah membangunkan semua binatang sebelum waktunya.
Koda:
Ayam jago merasa malu dengan kejadian tersebut. Dia pun berjanji untuk tidak sombong lagi dan lebih berhati-hati dalam bertindak agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
__________________________________________________________________
Baca juga: Apa itu Teks Persuasi, Struktur, dan Contohnya
Dengan memperhatikan struktur cerita fabel yang terdiri dari orientasi, komplikasi, resolusi dan koda, kamu bisa lebih mudah dalam membuat cerita fabel. Kira-kira cerita fabel favorit Pijar Belajar apa, nih? Coba bedah cerita tersebut ke dalam struktur dan unsur cerita fabel, yuk, untuk mengasah pemahamanmu!
Kalau kamu ingin belajar lebih banyak tentang materi ini, langsung akses Aplikasi Pijar Belajar, yuk! Lewat Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses berbagai rangkuman dan video materi super lengkap kapan aja dan dimana aja. Eits, pastikan kamu mengakses latihan soalnya juga, ya, supaya makin paham.
Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!