Sistem Golongan Darah ABO, Rhesus, dan MN
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Sobat Pijar sudah tahu golongan darah sendiri belum? Setiap golongan darah memiliki karakteristik unik dan berpengaruh pada kondisi kesehatan setiap individu, lho.
Contohnya, ada beberapa penyakit yang lebih sering muncul pada golongan darah tertentu. Jadi, kalau kita tahu golongan darah kita, kita bisa lebih aware terhadap risiko kesehatan yang mungkin kita hadapi.
Daripada penasaran, baca ulasan tentang golongan darah di bawah ini yuk, Sobat Pijar!
Baca juga: Macam-Macam Mutasi Kromosom, Contoh, dan Kelainannya
Apa Itu Golongan Darah
Golongan darah adalah sebuah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan darah berdasarkan komponen-komponennya.
Secara umum, golongan darah manusia dibedakan menjadi beberapa tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.
Penentuan golongan darah didasarkan pada adanya antigen dan antibodi tertentu pada permukaan sel darah merah.
Pengetahuan tentang golongan darah penting dalam dunia medis, terutama dalam proses transfusi darah. Karena reaksi antara antigen dan antibodi dapat menyebabkan reaksi yang berbahaya bagi penerima darah, penting untuk memastikan kesesuaian golongan darah antara pemberi dan penerima darah dalam transfusi.
Jadi, golongan darah merupakan sistem klasifikasi yang penting dalam dunia medis dan memiliki keterkaitan dengan kesehatan seseorang. Penting bagi setiap individu untuk mengetahui golongan darahnya agar dapat mengambil tindakan yang sesuai dalam situasi-situasi yang memerlukan pengetahuan tentang golongan darah.
Macam-macam Golongan Darah
Golongan Darah A
Berikut adalah beberapa ciri-ciri golongan darah A:
1. Antigen A pada Permukaan Sel Darah Merah
Individu dengan golongan darah A memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah mereka. Ini berarti sistem kekebalan tubuh mereka mengenali antigen A sebagai bagian dari tubuh mereka sendiri.
2. Antibodi terhadap Antigen B
Meskipun memiliki antigen A, individu dengan golongan darah A juga memiliki antibodi yang bereaksi terhadap antigen B. Artinya, jika darah golongan darah A dicampur dengan darah golongan darah B, antibodi dalam darah golongan darah A akan bereaksi dengan antigen B yang ada dalam darah golongan darah B.
3. Kecocokan Transfusi Darah
Orang dengan golongan darah A dapat menerima transfusi darah dari individu dengan golongan darah A atau O (dengan asumsi tidak ada faktor Rhesus yang tidak cocok), karena golongan darah A tidak memiliki antibodi terhadap antigen A atau antigen Rhesus (Rh) negatif.
4. Kemungkinan Pewarisan
Golongan darah A dapat diwariskan dari orangtua dengan golongan darah A, B, atau AB.
Namun, individu dengan golongan darah O tidak dapat mewariskan golongan darah A kepada anak-anak mereka, karena golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B.
Golongan Darah B
Golongan darah B juga memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri golongan darah B:
1. Terdapat antigen B pada Permukaan Sel Darah Merah
Orang dengan golongan darah B memiliki antigen B yang terdapat pada permukaan sel darah merah mereka. Hal ini menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh mengenali antigen B sebagai bagian dari tubuh sendiri.
2. Menghasilkan antibodi terhadap antigen A
Meskipun memiliki antigen B, individu dengan golongan darah B juga menghasilkan antibodi yang bereaksi terhadap antigen A.
Artinya, jika darah golongan darah B dicampur dengan darah golongan darah A, antibodi dalam darah golongan darah B akan bereaksi dengan antigen A yang terdapat dalam darah golongan darah A.
3. Kecocokan transfusi darah
Orang dengan golongan darah B bisa menerima transfusi darah dari individu dengan golongan darah B atau O (asal tidak ada masalah dengan faktor Rhesus).
Hal ini karena golongan darah B tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen B atau antigen Rhesus (Rh) negatif. Jadi, golongan darah B memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerima transfusi darah yang sesuai.
4. Pewarisan golongan darah
Golongan darah B bisa diturunkan oleh orangtua dengan golongan darah B atau AB. Namun, individu dengan golongan darah O tidak dapat menurunkan golongan darah B kepada anak-anak mereka, karena golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B.
Golongan Darah O
Mengapa golongan darah o disebut donor universal? Golongan darah O disebut donor universal karena darah dengan golongan darah O dapat diterima oleh penerima dengan golongan darah lain.
Inilah yang membuat golongan darah O menjadi sangat berharga dalam situasi darurat atau ketika persediaan darah sedang terbatas.
Golongan darah O juga memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri golongan darah O:
1. Tidak Ada Antigen A atau B pada Permukaan Sel Darah Merah
Orang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B pada permukaan sel darah merah mereka.
Sistem kekebalan tubuh mengenali sel-sel darah merah golongan darah O sebagai "tidak berantigen".
2. Menghasilkan Antibodi terhadap Antigen A dan B
Meskipun tidak memiliki antigen A atau B, individu dengan golongan darah O menghasilkan antibodi yang bereaksi terhadap antigen A dan B.
Artinya, jika darah golongan darah O dicampur dengan darah golongan darah A atau B, antibodi dalam darah golongan darah O akan bereaksi dengan antigen A atau B yang ada dalam darah tersebut.
3. Kecocokan transfusi darah
Orang dengan golongan darah O dikenal sebagai "donor universal" karena dapat melakukan transfusi darah kepada orang dengan golongan darah O, A, B, atau AB (tanpa adanya ketidakcocokan faktor Rhesus).
3. Pewarisan golongan darah
Golongan darah O dapat diwariskan oleh orangtua dengan golongan darah O. Namun, individu dengan golongan darah O tidak dapat mewariskan golongan darah A atau B kepada anak-anak mereka, karena golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B.
Golongan Darah AB
Golongan darah AB memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri golongan darah AB:
1. Memiliki antigen A dan B pada Permukaan Sel Darah Merah
Orang yang memiliki golongan darah AB memiliki kedua antigen A dan B pada sel darah merah mereka. Sistem kekebalan tubuh menganggap kedua antigen ini sebagai bagian alami dari tubuh mereka.
2. Tidak Menghasilkan Antibodi terhadap Antigen A atau B
Individu dengan golongan darah AB tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A atau B. Artinya, darah golongan darah AB tidak bereaksi dengan antigen A atau B yang terdapat pada darah golongan darah lain.
3. Kecocokan Transfusi Darah: Golongan darah AB dikenal sebagai "penerima universal" karena dapat menerima transfusi darah dari orang dengan golongan darah O, A, B, atau AB (tanpa adanya ketidakcocokan faktor Rhesus).
Hal ini disebabkan karena golongan darah AB tidak memiliki antibodi terhadap antigen A atau B.
Selain itu, Golongan darah AB negatif adalah salah satu golongan darah langka yang memiliki frekuensi kemunculan yang rendah. Ini berarti individu dengan golongan darah AB negatif memiliki kedua antigen A dan B pada sel darah merah mereka, tetapi tidak memiliki antigen Rh pada permukaan sel darah merah.
Sebagai hasilnya, mereka dapat menerima transfusi darah hanya dari donor dengan golongan darah AB negatif.
4. Pewarisan Golongan Darah
Golongan darah AB dapat diwariskan oleh orang tua dengan golongan darah A dan B.
Sistem Golongan Darah
Sistem golongan darah adalah cara untuk mengklasifikasikan golongan darah berdasarkan karakteristik tertentu pada permukaan sel darah merah. Golongan darah dalam sistem ABO, sistem Rhesus (Rh), dan sistem MN adalah tiga sistem golongan darah yang umum digunakan dalam manusia.
Golongan Darah Sistem ABO
Sistem golongan darah ABO membagi golongan darah menjadi empat jenis utama: A, B, AB, dan O. Golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketidakhadiran antigen A dan B pada permukaan sel darah merah, serta adanya antibodi yang bersangkutan dalam plasma darah.
Misalnya, golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dan antibodi terhadap antigen B dalam plasma darah.
Sistem ABO memainkan peran penting dalam transfusi darah dan transplantasi organ, di mana kecocokan golongan darah antara penerima dan donor harus diperhatikan.
Golongan Darah Sistem Rhesus
Sistem golongan darah Rhesus, atau disingkat sebagai Rh, berkaitan dengan kehadiran atau ketidakhadiran antigen Rh pada permukaan sel darah merah.
Jika seseorang memiliki antigen Rh, mereka diklasifikasikan sebagai Rh positif (+). Sedangkan jika mereka tidak memiliki antigen Rh, mereka diklasifikasikan sebagai Rh negatif (-).
Sistem Rh memiliki peran penting dalam transfusi darah dan juga dalam kehamilan, di mana konflik Rh dapat terjadi jika ibu Rh negatif mengandung janin Rh positif.
Golongan Darah Sistem MN
Sistem golongan darah MN adalah sistem golongan darah yang lainnya, tetapi kurang umum dibandingkan sistem ABO dan Rh.
Sistem ini membagi golongan darah menjadi tiga jenis utama: M, N, dan MN.
Golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketidakhadiran antigen M dan N pada permukaan sel darah merah. Sistem MN memiliki peran dalam identifikasi golongan darah dalam situasi medis tertentu.
Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia: Pengertian, Alat-Alat Reproduksi, dan Penyakitnya
______________________________
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang menarik dan berguna! Jangan ragu untuk mempelajari lebih lanjut tentang golongan darah, karena pengetahuan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari Sobat Pijar, lho!
Masih ingin belajar materi Golongan Darah? Yuk, berlangganan konten pelajaran di Pijar Belajar! Mulai dari 10-ribuan aja, kamu bisa mengakses materi yang sesuai dengan kelas dan jenjang pendidikanmu, nih.
Tunggu apa lagi? Berlangganan Pijar Belajar sekarang!