Sejarah sebagai Ilmu: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Sejarah sebagai ilmu tidak bisa lepas dari peradaban manusia. Hm… kenapa seperti itu, ya? Alasannya adalah karena kehidupan manusia akan selalu mengalami evolusi dan perkembangan. Manusia juga dikenal sebagai makhluk yang dinamis. Fakta ini bisa kamu buktikan melalui sejarah yang sudah tercipta.
Selain itu, sejarah juga bermanfaat untuk masa depan, lho. Oleh karena itu, kamu harus memahami apa sebenarnya arti dari sejarah, ciri-ciri, hingga contohnya. Untuk tahu lebih lengkap, baca penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Sejarah Perang Dunia 1 – Kronologi, Sebab Khusus, dan Dampaknya
Pengertian Sejarah sebagai Ilmu
Sebelum kamu membaca tentang apa arti sejarah sebagai ilmu, kamu harus tahu dulu pengertian sejarah. Pengertian sejarah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengertian sejarah secara umum dan sejarah secara ilmu.
Definisi Sejarah secara Umum
Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu "syajaratun" yang bermakna pohon. Pohon sendiri menggambarkan percabangan suatu keluarga atau kelompok. Dalam bahasa Arab, sejarah juga dikenal dengan sebutan "tarikh" yang berarti ketentuan waktu.
Lalu, apa hubungannya ya pohon dengan sejarah? Well, kalau Sobat Pijar membayangkan sebuah pohon, pastinya terdapat jumlah cabang yang banyak, ya, termasuk ranting dan akarnya. Nah, cabang-cabang inilah yang menggambarkan keturunan atau silsilah selayaknya sejarah.
Selain itu, dalam bahasa Yunani sejarah diturunkan dari kata "istoria" yang artinya adalah belajar dengan cara bertanya. Istoria kemudian berkembang sebagai istilah sejarah dan dikaji sebagai sebuah ilmu.
Selain itu, ilmu ini juga menjadi pembelajaran yang sifatnya kronologis. Ini artinya ilmu bisa dikaji berdasarkan urutan waktu tertentu.
Definisi Sejarah sebagai Ilmu
Lalu, sejarah sebagai ilmu diartikan sebagai pembelajaran yang bercerita tentang peristiwa atau kejadian yang sebelumnya terjadi di masa lalu. Dalam hal ini, sejarah menjadi suatu objek yang akan dibicarakan dengan objektif.
Maksudnya, pembahasan sejarah yang bersifat objektif akan menjadi lebih jelas kalau ada data-data dan sumber yang mendukung. Data dan sumber itu juga harus sudah divalidasi dengan benar dan baik.
Sejarah juga berarti pengetahuan tentang masa lalu yang sudah disusun dengan sistematis, di mana penyusunannya memakai metode kajian ilmiah.
Karena itu, sejarah menjadi suatu ilmu yang sangat penting serta bisa menambah wawasan Sobat Pijar, lho! Baik sebagai bahan bacaan saja atau bidang yang ingin ditekuni lebih jauh.
Ciri-Ciri Sejarah sebagai Ilmu
Seperti yang sudah dijelaskan, kamu bisa memahami bahwa sejarah harus berdasarkan pada kaidah keilmuan. Agar memenuhi kaidah itu, ada ciri-ciri yang menggambarkan sejarah sebagai ilmu. Ini dia ciri-cirinya!
1. Sifatnya Empiris
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, empiris artinya adalah berdasarkan pengalaman, khususnya pengalaman yang didapatkan dari percobaan, penemuan, atau pengamatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Jadi, kredibilitasnya dapat lebih terjamin.
Nah, sifat empiris ini bermakna sejarah harus bisa dibuktikan dengan nyata, lho! Bukti-bukti yang dimaksud bisa berupa peninggalan-peninggalan sejarah yang pastinya sudah pernah kamu dengar. Peninggalan sejarah ini bisa berbentuk patung, prasasti, fosil, dokumen dan pengetahuan atau wawasan umum.
2. Mempunyai Objek
Ciri sejarah sebagai ilmu selanjutnya adalah adanya objek dalam pengkajiannya. Objek dalam ilmu sejarah adalah manusia serta beberapa fenomena yang bisa dilihat melalui sudut pandang yang menggambarkan peristiwa di masa lalu. Jadi, objek sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan waktu.
Karena itulah, ilmu sejarah masuk ke dalam ilmu humaniora atau ilmu tentang manusia. Sedangkan waktu berperan sebagai objek ilmu yang memang tidak bisa lepas juga dari manusia.
3. Ada Teori
Untuk mengkaji manusia dan fenomena di masa lalu, setiap ahli sejarah pasti mempunyai teori dan pendapat masing-masing. Teori ini dibentuk berdasarkan bukti nyata dan pengamatan yang telah dilakukan.
4. Ada Metode Ilmiah
Dalam menyusun ilmu pengetahuan tentang sejarah, ada metode ilmiah yang digunakan para ahli. Metode ini membantu sejarawan ketika mengkaji sejarah supaya bisa disusun secara saintifik. Metode penelitian sejarah meliputi: heuristik, kritik sumber atau verifikasi, interpretasi dan historiografi.
5. Ada Sifat Generalisasi
Biasanya, generalisasi diartikan sebagai penarikan kesimpulan secara umum. Penarikan kesimpulan ini akan selalu ada di setiap penelitian karena generalisasi akan menjadi dasar penelitian yang sifatnya sederhana.
Sederhana di sini maksudnya adalah suatu penelitian sudah dibuktikan sebelumnya sehingga menjadi sebuah accepted history. Di dalam karakteristik sejarah sebagai ilmu, penarikan kesimpulan ini juga dibutuhkan.
Generalisasi akan merangkum apa yang sudah diamati dan diteliti oleh para sejarawan dan peneliti yang bergerak di bidang ilmu sejarah. Namun, generalisasi pada ilmu sejarah memiliki batasan tertentu. Ini disebabkan karena sejarah harus tetap bersifat empiris.
Penarikan kesimpulan ini juga akan menyederhanakan hasil penelitian para sejarawan sehingga mudah dipahami oleh para pembacanya.
Contoh Sejarah sebagai Ilmu
Kalau kamu sudah memahami ciri-ciri mengapa sejarah bisa dikatakan sebagai ilmu, maka kamu juga harus memahami bahwa sejarah telah melalui proses pengkajian dengan metode ilmiah. Untuk lebih jelas, contoh nyata sejarah sebagai ilmu ada di penjelasan berikut ini. Yuk, pelajari lebih jauh!
Teori Masuknya Hindu dan Budha ke Indonesia
Contoh pertama adalah teori tentang masuknya budaya dan agama Hindu dan Budha ke Indonesia. Dengan referensi yang sudah ada, teori tentang ini sangat banyak dibahas di dalam buku-buku tentang sejarah.
Ada empat teori yang populer, yaitu Teori Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Keempat teori itu tentunya sudah dibuktikan dan dikaji secara sistematis dan ilmiah.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Contoh berikutnya adalah teori dan pendapat-pendapat tentang masuknya budaya dan agama Islam ke Indonesia. Salah satu teori yang terkenal adalah Teori Gujarat. Teori ini menjelaskan tentang agama Islam yang sampai sekarang ada di Indonesia asalnya adalah dari Gujarat.
Teori lain juga berisi pendapat yang berbeda-beda. Namun, setiap pendapat itu juga dilengkapi dengan bukti-bukti yang kuat. Ini yang melengkapi ciri-ciri sejarah sebagai ilmu.
Teori Nusantara
Selanjutnya adalah Teori Nusantara atau teori tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Teori ini akan menjelaskan apakah nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari Nusantara sendiri atau berasal dari luar Nusantara.
Teori ini memiliki bukti yang kuat dengan hasil kajian berdasarkan persebaran manusia, kondisi geografis, dan migrasi bahasa masyarakat di Nusantara saat itu.
Teori Yunan
Contoh sejarah sebagai ilmu berikutnya adalah Teori Yunan. Jika Teori Nusantara menjelaskan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, Teori Yunan menjelaskan secara khusus bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, salah satu daerah di Cina Selatan.
Teori Out of Taiwan
Contoh terakhir adalah Teori Out of Taiwan yang tidak berbeda jauh dengan dua teori sebelumnya. Teori ini juga membahas tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Teori ini mempunyai bukti dengan penelitian berdasarkan pendekatan bahasa atau linguistik yang tersebar di Nusantara.
Teori ini menjelaskan bahwa persebaran bahasa saat itu dilakukan oleh masyarakat yang termasuk ke dalam rumpun Austronesia.
Baca juga: Peradaban Awal Dunia: Mesopotamia, Mesir Kuno, dan Yunani Kuno
___________________________________________________________
Sekarang kamu sudah tahu bahwa sejarah sebagai ilmu bisa dikatakan demikian karena ada ciri-ciri yang dimilikinya. Sobat Pijar juga harus paham bahwa kebenaran sejarah juga didapatkan dari penelitian-penelitian berdasarkan sumber-sumber yang ada, ya!
Yuk, pelajari lebih lanjut seputar sejarah sebagai ilmu dan materi Sejarah lainnya di Pijar Belajar. Kamu bisa banget, lho, mengasah pemahamanmu melalui latihan soal yang ada di Pijar Belajar. Psst... Pastinya ada video pembahasannya juga yang bisa kamu simak.
Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!