Sejarah Runtuhnya Uni Soviet | Materi Sejarah Kelas XII
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Peristiwa runtuhnya Uni Soviet menjadi sejarah yang besar bagi perkembangan negara-negara komunis di dunia. Pasalnya negara ini memiliki pengaruh terbesar saat terjadi Perang Dingin yang melibatkan dua kubu ideologi.
Sobat Pijar, tahukan kalian kalau ternyata Uni Soviet dalam sejarahnya merupakan salah satu musuh terbesar Amerika Serikat? Bahkan menurut sejarah, negara ini menyebabkan berbagai perubahan pada sistem dan ideologi dunia, lho.
Makanya, nggak heran, deh, kalau runtuhnya Uni Soviet menjadi peristiwa besar dalam sejarah dunia. Seperti apa kronologi dan penyebab runtuhnya Uni Soviet ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Politik Apartheid - Sejarah, Latar Belakang dan Dampaknya
Sejarah Berdirinya Uni Soviet
Untuk memahami mengapa Uni Soviet runtuh, alangkah lebih baiknya jika menyimak tentang sejarah berdirinya terlebih dahulu. Uni Soviet merupakan negara pertama yang mengandalkan paham Sosialisme Marxis dan berkembang sebagai negara komunis terbesar.
Awalnya Uni Soviet mulai berdiri karena anggota Partai Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin bergabung dalam pasukan Soviet ketika Revolusi Rusia pada tahun 1917 dan Perang Sipil Rusia. Pasukan tersebut didominasi oleh pekerja dan tentara yang ingin mendirikan negara berbasis sosialis.
Akhirnya Uni Soviet didirikan pada 30 desember tahun 1922 dengan seluruh tingkat pengendalian pemerintahannya diserahkan kepada Partai Komunis dan Politbiro. Partai ini membuat kebijakan pusat dan mendirikan badan pelaksana dalam semua urusan negara.
Di masa kejayaannya, Uni Soviet berhasil menjadi kesatuan dari gabungan beberapa negara dan Republik, misalnya seperti Rusia, Georgia, Uzbekistan, Latvia, Lithuania, serta negara lainnya. Meskipun begitu Uni Soviet ternyata gagal dalam menyatukan negara-negara di dalamnya.
Kegagalan inilah yang menjadi latar belakang runtuhnya Uni Soviet. Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutunya justru terus berkembang dan berhasil menguasai banyak negara. Kondisi tersebut akhirnya membuat presiden Mikhail Gorbachev mengeluarkan beberapa gagasan reformasinya, yakni:
- Glasnost atau keterbukaan sebagai untuk membuka dialog dalam pembasahan masalah politik, ekonomi dan sosial dengan diberikannya kebebasan berpendapat.
- Perestroika atau rekonstruksi untuk membaharui struktur ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
- Democratyzatsia untuk membangun desentralisasi sistem politik.
- Zokonost sebagai proses peradilan dan penegakkan hukum yang adil, bebas, serta terbuka.
Gagasan tersebut dikeluarkan Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis. Tetapi pada akhirnya gagasan reformasi ditolak dan peristiwa runtuhnya Uni Soviet tetap terjadi. Bahkan, negara ini justru semakin tertinggal.
Latar Belakang Runtuhnya Uni Soviet
Dinamisme perkembangan Uni Soviet telah gagal dalam menyatukan negara-negara gabungan di dalamnya. Ideologi komunis yang dianut untuk menciptakan kondisi hidup teratur dan adil, malah membuat negara ini menjadi tertinggal dari musuhnya, yaitu Amerika Serikat.
Walaupun Gorbachev sudah berusaha memperbaiki kondisi negaranya, namun Uni Soviet terlanjur mengalami keterlambatan dalam bidang sosial ekonomi. Selain itu runtuhnya Uni Soviet dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti:
a. Keragaman Budaya
Keragaman budaya dapat menjadi sumber permasalahan pada suatu negara. Sobat Pijar bisa melihat dari keruntuhan Uni Soviet yang disebabkan oleh banyaknya budaya yang memicu munculnya permasalahan.
Uni Soviet sebagai pemerintahan pusat, telah membawahi 15 negara republik yang tentunya tiap negara telah mempunya adat, budaya, ciri khas, etnis, dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, masalah etnosentrisme masih sangat kental dan sulit untuk diatasi.
Saking banyaknya negara dengan segala perbedaan yang diatur oleh Uni Soviet, rasa nasionalisme jadi sulit untuk dikembangkan. Meskipun pemerintah pusat sudah berupaya untuk menjamin kesejahteraan hidup warganya, namun tetap banyak yang merasa tidak puas.
b. Totaliter
Salah satu faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet adalah sifat totaliter. Sifat ini cenderung mengutamakan kepemimpinan diktator untuk mencapai tujuan negara, sehingga warga dituntut untuk patuh dan percaya pada pemerintah.
Dengan terus mengikuti sifat totaliter, akhirnya banyak pihak yang memanfaatkan. Pihak-pihak ini menjadi seorang penjilat yang hanya peduli pada kepentingannya sendiri. Di samping itu warga sipil dibatasi kebebasannya untuk berpendapat dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
c. Terbelenggu Kemiskinan
Pada masa Perang Dingin, kondisi ekonomi Uni Soviet jauh tertinggal dari negara-negara sekutunya. Bahkan, negara di Blok Barat memiliki kesejahteraan dan taraf hidup yang tinggi. Faktor yang paling berpengaruh dalam kondisi tersebut adalah kemiskinan.
Runtuhnya Uni Soviet dipengaruhi oleh paham sosialis yang diterapkan pada sistem perekonomian negara. Jadi, segala urusan dalam proses ekonomi harus melibatkan peran pemerintah. Akibatnya aset yang bisa dikelola swasta akhirnya gagal karena harus menunggu instruksi pemerintah pusat.
d. Kemajuan Zaman
Kemajuan zaman yang identik dengan globalisasi menjadi faktor keruntuhan Uni Soviet. Hal tersebut bisa terjadi karena paham dan pengaruh dunia internasional mulai masuk melalui radio serta televisi, sehingga banyak warga yang ingin hidup sejahtera tanpa sifat totaliter.
e. Generasi Baru
Mikhail Gorbachev sebagai penguasa terakhir di Uni Soviet merupakan generasi baru yang berhasil menduduki PKUS atau Partai Komunis Uni Soviet. Bahkan, ia mampu mengutarakan ide dan rencananya untuk membawa rakyat bebas dari totaliter.
f. Berakhirnya Pakta Warsawa
Pakta Warsawa merupakan kesepakatan yang dibuat oleh negara-negara komunis di Eropa. Namun pada akhirnya pakta ini berhasil diakhiri karena kebijakan Gorbachev yang ingin membuka diri kepada dunia luar.
Runtuhnya Uni Soviet
Uni Soviet adalah negara adidaya terbesar dunia yang dijuluki sebagai rival abadi dari Amerika Serikat dan berhasil menjadi negara komunis terkuat pada masanya. Tetapi negara ini mengalami keruntuhan karena berbagai kebobrokan dalam sistem pemerintahannya.
Awalnya Uni Soviet mengalami keruntuhan setelah dipimpin oleh Mikhail Gorbachev karena permasalahan yang kompleks. Pada masa kepemimpinannya, negara ini sedang menghadapi beban masalah yang besar, baik di dalam maupun luar negeri. Berikut adalah kronologi permasalahannya:
1. Munculnya Kebijakan Baru
Demi mengatasi permasalahan dan kondisi Uni Soviet yang semakin parah, Gorbachev berinisiatif untuk membuat kebijakan baru. Dalam kebijakan tersebut memungkinkan adanya keterbukaan untuk melonggarkan sistem komunis yang terlalu mengikat.
Kebijakan baru yang dibuat oleh Gorbachev digunakan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi. Salah satu kebijakan yang paling terkenal adalah Pasal 72 Konstitusi Uni Soviet yang berisi tentang kebebasan negara bagian untuk melepaskan diri.
Berdasarkan kebijakan tersebut akhirnya banyak negara bagian Uni Soviet yang mulai memisahkan diri dan berupaya memerdekakan negaranya sendiri. Kemudian konflik ini bertambah parah karena adanya perbedaan kepentingan antar kelompok dan negara bagian.
2. Perebutan Pengaruh
Dikarenakan kebijakan Uni Soviet yang sudah longgar, akhirnya banyak bermunculan kelompok yang memiliki kepentingan untuk menguasai negara. Mereka berusaha untuk menyebarkan pengaruhnya ke seluruh pelosok negeri.
Muncul kelompok moderat yang awalnya menyetujui reformasi namun berkehendak bahwa paham komunisme tetap harus berjalan. Sementara itu terdapat kelompok konservatif yang menentang reformasi dan ingin komunisme menjadi satu-satunya paham untuk dipertahankan.
Berdasarkan fenomena tersebut, masyarakat Uni Soviet jadi mulai terpecah dan terbagi ke dalam dua kelompok. Namun kelompok konservatif menjadi yang paling dominan yang ingin menurunkan kedudukan Gorbachev sebagai pemimpin.
3. Kudeta Gorbachev
Pada tanggal 19 Agustus 1991, kelompok konservatif dengan kepemimpinan Gennady Yanayev melakukan kudeta untuk menjatuhkan kepemimpinan Gorbachev. Terjadinya kudeta tersebut semata-mata dilancarkan agar kelompok konservatif bisa menguasai Uni Soviet.
Namun sayangnya, aksi kudeta berhasil digagalkan oleh kelompok radikal yang dipimpin Boris Yeltsin. Alhasil, Gorbachev tetap menjadi pemimpin Uni Soviet dan menjalankan kebijakan reformasinya untuk memperbaiki kondisi negara.
4. Gorbachev Mengundurkan Diri
Meskipun kudeta telah digagalkan, tetapi permasalahan yang dihadapi Gorbachev semakin kompleks. Bahkan kelompok militers duah mulai terpecah belah dan banyak negara bagian yang menuntut kemerdekaannya.
Dikarenakan kondisi yang tidak kunjung kondusif, Gorbachev memutuskan untuk mengundurkan diri dari masa kepemimpinannya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kekosongan pemerintahan yang kemudian diambil alih oleh Boris Yeltsin.
Pengambilan alih kekuasaan tersebut ternyata tidak mendapatkan dukungan dari negara bagian, seperti Latvia, Georgia, Lithuania, Estonia, serta Moldova. Kemudian negara-negara ini memutuskan untuk memisahkan diri dari Uni Soviet.
Atas terjadinya semua konflik di atas, akhirnya Uni Soviet dibubarkan dan negara-negara bagian diberikan hak serta kebebasan untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Sehingga pada akhirnya setiap negara bagian membentuk pemerintahannya sendiri.
Jadi kapan Uni Soviet runtuh? Menurut sejarah, negara ini runtuh pada tanggal 31 Desember tahun 1991 setelah Gorbachev melepaskan kekuasannya. Negara-negara gabungan akhirnya melepaskan diri satu persatu dan memerdekakan diri.
Dampak Runtuhnya Uni Soviet
Keruntuhan Uni Soviet menyebabkan banyak perubahan yang pada negara-negara komunis. Bahkan dengan runtuhnya negara ini, perkembangan paham komunis juga mulai berubah. Berikut adalah beberapa dampak yang dirasakan oleh negara komunis dan Amerika Serikat:
- Runtuhnya kekuasaan komunis internasional.
- Amerika Serikat dinyatakan menang dan perang dingin telah berakhir.
- Negara yang awalnya berada di bawah kekuasaan Uni Soviet berhasil menemukan jati dirinya.
- Hak Asasi Manusia lebih diperhatikan daripada sebelumnya.
- Tidak ada negara besar untuk menyokong paham komunis yang menyebabkan banyak negara dengan paham ini mulai melemah
- Paham komunis mulai hilang dan lenyap.
- Didirikannya Persemakmuran Negara-negara Merdeka atau Commonwealth of Independent States.
_________________________________________________________
Baca juga: Runtuhnya Vietnam Selatan | Sejarah Kelas XII
Runtuhnya Uni Soviet menjadi awal mula lenyapnya paham komunis di dunia. Selain itu, dengan keruntuhan negara komunis terbesar ini, akhirnya banyak negara gabungan yang berhasil memiliki kebebasan dan kesejahteraan.
Ternyata menarik sekali ya sejarah Uni Soviet ini. Yuk, pelajari lebih banyak seputar sejarah Uni Soviet dan sejarah perkembangan dunia lainnya di Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan banyak konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA, mulai dari video pembahasan, rangkuman, hingga latihan soal.
Download Pijar Belajar dan rasakan kemudahan belajar dalam genggaman!