Protista Mirip Jamur: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Gak cuma mirip hewan dan tumbuhan, ternyata protista juga ada yang mirip jamur lho, Sobat Pijar!
Hmm, kira-kira kemiripan mereka apa aja, ya? Biar makin paham, baca artikelnya sampai selesai, ya!
Baca juga: Alga (Protista Mirip Tumbuhan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya
Pengertian Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur disebut dengan Jamur Mirip atau Jamur Lendir. Mereka masuk dalam kelompok organisme Protista yang memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang menyerupai jamur, meskipun sebenarnya berbeda dari jamur sejati dalam berbagai aspek. Penamaan ini mengacu pada kemiripan mereka dengan jamur dalam hal struktur tubuh dan cara reproduksi.
Protista mirip jamur biasanya memiliki tubuh yang terdiri dari sel tunggal atau koloni sel. Beberapa di antaranya memiliki tubuh berbentuk benang seperti hifa pada jamur, tetapi perbedaannya adalah tubuh mereka sering lebih sederhana dan tidak membentuk miselium yang kompleks seperti pada jamur sejati.
Ciri-ciri Protista Mirip Jamur
Berikut adalah ciri-ciri protista yang mirip dengan jamur:
- Organisme eukariotik (sel memiliki inti sel).
- Umumnya hidup sebagai satu sel atau koloni sel.
- Memiliki dinding sel yang mengandung kitin.
- Reproduksi seksual dan aseksual.
- Memiliki struktur tubuh mirip benang atau semacam jamur (misalnya miselia).
- Memiliki siklus hidup yang kompleks dengan fase haploid dan diploid bergantian.
- Beberapa jenis protista mirip jamur adalah pengurai dan dapat mengurai bahan organik.
- Contoh protista mirip jamur adalah jamur air (oomycota) dan jamur lendir (slime molds).
Struktur Protista Mirip Jamur
Struktur protista mirip jamur dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi secara umum, berikut adalah beberapa struktur yang umum ditemukan pada organisme dalam kelompok ini:
Sel Tunggal atau Koloni Sel
Beberapa protista mirip jamur terdiri dari sel tunggal yang hidup secara independen, sementara yang lain membentuk koloni sel yang bekerja bersama.
Benang-tipis (Filamen)
Beberapa protista mirip jamur memiliki tubuh berbentuk benang-tipis (filamen) yang menyerupai hifa pada jamur sejati. Filamen ini dapat membentuk jaringan seperti miselium pada jamur, tetapi strukturnya lebih sederhana.
Pseudopodia
Beberapa protista mirip jamur dapat memiliki pseudopodia, yaitu ekstensi sitoplasma berbentuk seperti "kaki palsu" yang digunakan untuk pergerakan dan memperoleh makanan.
Struktur Reproduksi
Protista mirip jamur dapat membentuk struktur reproduksi, seperti spora atau struktur mirip konidia pada jamur, yang digunakan untuk reproduksi aseksual.
Dinding Sel
Seperti disebutkan sebelumnya, dinding sel pada protista mirip jamur terbuat dari senyawa polisakarida kitin. Dinding sel ini memberikan kekuatan dan perlindungan pada sel-sel organisme.
Vakuola Pangan
Beberapa protista mirip jamur memiliki vakuola pangan, yaitu kantong dalam sel yang berisi partikel makanan yang telah ditangkap. Vakuola ini berperan dalam mencerna dan mengurai makanan yang diperoleh dari lingkungan.
Klasifikasi Protista Mirip Jamur
Myxomycota
Sumber: Repositori Kemdikbud
Protista mirip jamur Myxomycota sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya. Mereka sering juga disebut sebagai "jamur lendir" karena siklus hidup mereka yang menunjukkan perubahan antara fase sel tunggal yang bergerak aktif dan fase massa sel yang menyerupai lendir.
Kelompok Myxomycota merupakan Protista eukariotik yang lebih sederhana daripada jamur sejati.
Salah satu karakteristik menarik dari Myxomycota adalah siklus hidupnya yang kompleks. Ketika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, plasmodium akan membentuk struktur reproduksi aseksual yang disebut sclerospora atau sklerotium, yang berfungsi sebagai bentuk cadangan untuk bertahan dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Kemudian, ketika kondisi menjadi lebih baik, sklerotium tersebut akan tumbuh menjadi struktur reproduksi seksual yang disebut sporangium.
Sporangium menghasilkan spora yang akan menyebar dan tumbuh menjadi plasmodium baru ketika menemukan lingkungan yang sesuai.
Oomycota
Oomycota adalah kelompok organisme dalam kerajaan Stramenopila yang memiliki beberapa ciri-ciri khas.
Pertama, mereka memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, bukan kitin seperti pada jamur sejati. Hal ini menjadi salah satu perbedaan utama antara Oomycota dan kelompok jamur sejati.
Dinding sel selulosa ini memberikan kekuatan dan dukungan struktural pada tubuh Oomycota.
Ciri khas kedua dari Oomycota adalah mereka merupakan organisme eukariotik yang memiliki struktur tubuh berbentuk benang-tipis (filamen) yang menyerupai hifa pada jamur.
Filamen ini membentuk miselium, yaitu jaringan yang tumbuh dan menyebar ke dalam substrat, seperti tanah atau tumbuhan. Melalui miselium, Oomycota dapat menyerap nutrisi dari lingkungan sekitar.
Miselium yang kompleks ini membantu Oomycota dalam menyebar dan mencari makanan, sehingga berperan penting dalam siklus hidup dan ekologi mereka.
Ciri ketiga dari Oomycota adalah beberapa spesies dalam kelompok ini memiliki sifat parasit dan patogen yang kuat.
Beberapa Oomycota menyebabkan penyakit pada tanaman, seperti Phytophthora infestans yang menyebabkan penyakit hawar daun pada kentang dan tomat.
Sifat parasitik ini membuat mereka menjadi agen penyebab kerugian dalam pertanian dan kehutanan.
Selain itu, Oomycota juga dapat hidup sebagai saprofit, yaitu mendekomposisi bahan organik mati, dan ada pula yang bersifat akuatik dan berperan sebagai predator dalam ekosistem air.
Acrasiomycota
Acrasiomycota adalah salah satu protista mirip jamur yang memiliki banyak keunikan.
Pertama, fase awal siklus hidup Acrasiomycota dimulai dengan sel-sel tunggal yang bergerak secara aktif dan mandiri.
Sel-sel ini dapat bergerak menuju area yang kaya nutrisi atau merespons rangsangan kimia untuk membentuk massa sel yang menyerupai “jamur lendir”.
Kemudian, mereka membentuk struktur tubuh yang disebut slug, yang terdiri dari banyak sel yang bergerak bersama sebagai satu entitas.
Slug ini bergerak bersamaan menuju lingkungan yang lebih menguntungkan, seperti kelembaban yang lebih tinggi dan makanan yang lebih melimpah.
Selanjutnya, dalam fase akhir siklus hidup, slug ini berhenti bergerak dan membentuk struktur khas yang disebut sklerotium.
Sklerotium berfungsi sebagai bentuk cadangan untuk bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Ketika kondisi menjadi lebih baik, sklerotium akan tumbuh menjadi struktur reproduksi yang disebut sporangia.
Sporangia ini menghasilkan spora yang menyebar dan kemudian tumbuh menjadi sel-sel bergerak aktif untuk memulai siklus hidup baru.
Siklus hidup Acrasiomycota ini menunjukkan perubahan antara fase sel tunggal yang bergerak aktif, fase massa sel slug, dan fase struktur cadangan sklerotium.
Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitarnya, sehingga Acrasiomycota memiliki adaptasi yang unik dalam bertahan dan berkembang biak.
Peranan Protista Mirip Jamur
Peranan Protista Mirip Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan
Protista mirip jamur memiliki peran yang beragam dalam ekosistem. Beberapa peran mereka yang menguntungkan adalah sebagai dekomposer, yaitu membantu mencerna bahan organik mati menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.
Hal ini penting dalam siklus nutrisi, karena mereka mengembalikan nutrisi ke lingkungan yang dapat digunakan oleh organisme lain, termasuk tumbuhan.
Selain itu, beberapa protista mirip jamur juga berperan sebagai predator mikroskopis yang membantu mengendalikan populasi organisme kecil lainnya yang bisa menjadi hama. Di sisi lain, ada beberapa protista mirip jamur yang bersifat parasit dan patogen. Mereka dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, atau bahkan manusia.
Contohnya, Phytophthora infestans, yang menyebabkan penyakit hawar daun pada kentang dan tomat, merupakan contoh protista mirip jamur yang merugikan dalam pertanian.
Demikian pula, beberapa protista mirip jamur juga dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia, seperti parasit yang menyebabkan infeksi pada kulit dan organ dalam.
Peranan Protista Mirip Jamur dalam Kehidupan Manusia
Protista mirip jamur memiliki beberapa peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam bidang industri makanan.
Beberapa protista mirip jamur, seperti jenis-jenis ragi, digunakan dalam proses fermentasi untuk menghasilkan makanan seperti roti, bir, keju, dan saus kedelai.
Fermentasi oleh protista mirip jamur memberikan rasa, aroma, dan tekstur khas pada produk makanan ini.
Selain itu, protista mirip jamur juga menjadi objek penelitian dalam bidang ilmu biologi dan ilmu farmasi. Mereka menjadi bahan studi untuk memahami evolusi dan sifat-sifat biologis kelompok ini.
Beberapa protista mirip jamur juga memiliki potensi sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat digunakan dalam pengembangan obat-obatan baru untuk mengatasi penyakit atau infeksi.
Baca juga: Protozoa (Protista Mirip Hewan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya
____________________
Gak nyangka ya, Protista Mirip Jamur bisa punya peran yang beragam dalam ekosistem dan hidup kita sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat!
Jika kamu tertarik untuk belajar Protista Mirip Jamur lebih dalam, Pijar Belajar bisa membantumu, nih. Mulai dari rangkuman, video materi, hingga latihan soal lengkap bisa kamu akses, lho.
Yuk, berlangganan Pijar Belajar sekarang juga!