Profesi Akuntansi - Etika Profesi dan Bidang-Bidangnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Apa dari Sobat Pijar ada yang bercita-cita menjadi di bidang akuntansi? Ketika mendengar profesi akuntansi apa yang pertama kali terlintas di dalam pikiranmu? Banyak orang ketika mendengar kata akuntan akan langsung membayangkan profesi yang penuh dengan hitungan uang, laporan, angka dalam tabel panjang.
Anggapan seperti itu sebenarnya tidak benar-benar salah mengingat profesi akuntansi memang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan atau instansi. Akuntan memiliki tugas untuk meningkatkan kualitas transparansi dan informasi keuangan sehingga lebih sehat dan efisien.
Jika kamu berencana untuk menjadi akuntan, maka kamu harus mengetahui apa saja etika profesi akuntansi yang harus dipatuhi. Sebagai akuntan profesional, etika ini merupakan panduan perilaku baik dan buruk yang harus diikuti oleh setiap akuntan saat bekerja.
Simak terus penjelasan berikut ini, ya.
Baca juga: Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian
Bidang-Bidang Akuntansi
Profesi akuntansi sebenarnya melibatkan berbagai bidang selain akuntansi keuangan saja. Sobat Pijar yang bercita-cita ingin menjadi seorang akuntan harus memahami bidang-bidang akuntansi.
1. Akuntan Pemerintah
Bidang akuntansi yang pertama adalah akuntansi pemerintahan atau governmental accounting. Bidang satu ini berfokus pada pencatatan serta pelaporan transaksi yang dilakukan di setiap lembaga dan instansi pemerintahan.
Akuntansi pemerintahan memiliki fungsi untuk menyajikan laporan keuangan terkait penggunaan dana negara. Tujuan pembuatan laporan keuangan ini adalah agar administrasi keuangan, proses pengawasan dan pengendalian keuangan negara bisa lebih baik.
2. Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran atau budgetary accounting merupakan bentuk akuntansi yang terkait dengan pengumpulan data. Profesi akuntansi anggaran juga bertugas untuk mengolah data keuangan tersebut sehingga bisa diperoleh rencana keuangan yang tepat untuk periode tertentu.
3. Sistem Akuntansi
Bidang dalam akuntansi selanjutnya adalah sistem akuntansi yang berfokus kepada desain cara mencatat keuangan dan akuntansi sehingga lebih efektif, aman dan efisien. Di dalam sistem akuntansi akan diatur bagaimana cara mengorganisir dokumen termasuk menyusun metode pencatatannya.
4. Akuntansi Perpajakan
Seorang akuntan pajak bertugas untuk mengurus setiap urusan pajak di suatu perusahaan maupun perseorangan. Akuntan yang berfokus di bidang pajak harus sangat memahami Undang-Undang (UU) Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Hal ini dikarenakan akuntan pajak akan mengurusi segala hal terkait kewajiban pembayaran pajak oleh lembaga atau perseorangan. Mereka juga harus dapat melakukan perhitungan yang tepat agar bisa diketahui berapa besar pajak yang harus dibayar.
5. Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankan adalah salah satu jenis profesi akuntansi yang paling banyak dikenal oleh masyarakat umum. Akuntansi ini meliputi kegiatan pencatatan transaksi keuangan, pengumpulan data, klasifikasi, analisa, penafsiran informasi data keuangan bank secara sistematis.
Tujuan akuntansi data keuangan perbankan secara sistematis adalah agar data tersebut bisa memenuhi kebutuhan pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan.
6. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya atau cost accounting merupakan jenis akuntansi yang berfungsi untuk mencatat informasi biaya, menghitung serta menganalisa keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produk dan jasa.
Tujuan perhitungan ini adalah agar perusahaan bisa mengetahui berapa total biaya pokok produksi yang dikeluarkan untuk barang dan jasa.
Dari akuntansi biaya ini kemudian diperoleh laporan berisi biaya yang dikeluarkan untuk menyusun laporan keuangan. Biaya yang dihitung oleh akuntan perusahaan adalah biaya yang sudah dikeluarkan dan biaya di masa mendatang.
7. Akuntansi Pemeriksaan
Auditing accounting atau akuntansi pemeriksaan merupakan profesi akuntansi yang berfokus kepada audit laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan keuangan. Auditor nantinya bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap data transaksi yang dicatat termasuk laporan keuangan.
Ada beberapa tujuan dilakukannya akuntansi pemeriksaan seperti memastikan bahwa informasi yang sudah diolah akuntan bisa dipercaya, menilai tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan, bentuk ketaatan terhadap prosedur pelaporan keuangan.
Agar proses editing bisa dijalankan dengan benar, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti independensi auditor, objektivitas penilaian, tingkat kerahasiaan, termasuk pengumpulan bukti terkait pelaporan keuangan.
8. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan atau financial accounting merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada pembuatan laporan keuangan untuk pihak yang berada di luar perusahaan atau instansi.
Di dalam laporan keuangan yang dibuat oleh akuntansi keuangan meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan laba ditahan selama periode waktu tertentu, hingga laporan terhadap perubahan modal. Laporan yang dibuat oleh profesi akuntansi keuangan haruslah bersifat serba guna.
9. Akuntansi Pendidikan
Seorang akuntan pendidik merupakan akuntan yang lebih berfokus kepada pemberian pelajaran akuntansi di dalam kelas. Selain itu, akuntansi pendidikan juga terkait erat dengan akuntansi yang mengarah ke bidang pendidikan.
Akuntansi pendidikan meliputi beberapa aspek terkait penyelenggaraan pendidikan seperti di bawah ini:
- Penyediaan sarana prasarana sekolah
- Partisipasi wali siswa
- Pengaturan anggaran sekolah
- Akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan
- Manajemen instansi pendidikan
Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk mewujudkan tujuan desentralisasi pendidikan. Desentralisasi pendidikan adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang diyakini bisa meningkatkan pemerataan mutu pendidikan, efisiensi penyelenggaraan pendidikan sehingga lebih optimal.
Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi adalah setiap bidang pekerjaan yang melibatkan kompetensi di bidang akuntansi, baik akuntansi pemerintah, akuntansi publik dan lainnya. Untuk menjadi seorang akuntan, maka seseorang harus mengikuti Program Profesi Akuntan (PPAK) hingga lulus.
Sobat Pijar mungkin bertanya-tanya berapa lama pendidikan profesi akuntansi? Umumnya proses pendidikan profesi akuntan di perguruan tinggi tanah air selama 1 tahun atau 2 semester. Syarat agar seseorang bisa secara resmi bekerja sebagai seorang akuntan harus mengikuti syarat di bawah ini:
- Lulus ujian sertifikasi CA dari Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
- Lulus seluruh mata ujian yang disyaratkan yakni ada sebanyak 7 mata ujian. Calon akuntan harus lulus seluruh mata ujian ini dalam kurun waktu 3 tahun setelah mengambil ujian CA
Etika Profesi Akuntansi
Lembaga Profesi Akuntansi Indonesia telah menetapkan setidaknya 8 etika profesi yang harus dipatuhi oleh setiap akuntan agar dapat bekerja secara profesional. Kode etik profesi akuntan sendiri diartikan sebagai ilmu yang membahas perbuatan baik maupun buruk yang harus dipatuhi akuntan.
1. Profesional
Kode etik profesi akuntansi mengharuskan akuntan untuk bersifat profesional dengan menjalankan tugas sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Ikatan Akuntansi Indonesia atau IAI telah menetapkan standar teknis apa saja yang harus dipatuhi oleh seorang akuntan ketika mengolah data dan membuat laporan keuangan.
Kewajiban seorang akuntan untuk bekerja berdasarkan panduan standar teknis yang sudah ditetapkan untuk memperoleh kepercayaan publik serta memenuhi kebutuhan dari klien. Setiap akuntan harus memegang teguh prinsip dan tidak boleh melakukan tindakan yang bisa mencemarkan reputasi profesi.
Akuntan harus bekerja dengan memegang teguh sifat profesionalitas sebagai bentuk tanggung jawab kepada pemberi kerja, penerima jasa, pihak ketiga, anggota lain, staf bahkan masyarakat umum.
2. Mandiri
Kode etik berikutnya yang harus dipegang oleh seorang akuntan adalah sikap mandiri. Sikap mandiri tidak berarti akuntan bekerja seorang diri melainkan kemampuan akuntan untuk menyusun laporan keuangan tanpa campur tangan dari pihak luar yang bisa mempengaruhi penyajian.
Apabila akuntan bekerja dalam sebuah tim maka laporan keuangan yang dibuat tetap harus tersaji dengan baik. Jika akuntan ingin menjadi auditor, maka sikap mandiri sangat diperlukan.
3. Berintegritas
Sikap integritas harus dimiliki oleh setiap profesi tidak hanya akuntan saja. Kode etik integritas mengharuskan seorang akuntan untuk jujur dalam bertugas dan tidak melakukan manipulasi data keuangan. Integritas tidak berarti seorang akuntan tidak boleh melakukan kesalahan.
Namun, seorang akuntan yang berintegritas dilarang melakukan kecurangan dan harus berterus terang tanpa mengungkapkan rahasia dari penerima jasa. Integritas akuntan memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kepercayaan publik.
4. Rahasia
Kode etik profesi akuntansi yang mendasar adalah penjagaan terhadap kerahasiaan. Setiap informasi keuangan dan laporan yang disusun tidak boleh disebarluaskan kepada pihak luar yang tidak berkepentingan. Laporan dan informasi di dalamnya bersifat rahasia bagi kalangan internal saja.
5. Objektivitas
Seorang akuntan ketika melakukan pengumpulan data transaksi keuangan, pengolahan, analisis hingga pembuatan laporan haruslah terbebas dari segala kepentingan baik internal maupun eksternal. Pengolahan data yang dilakukan akuntan harus berdasarkan fakta yang ada atau objektif.
Akuntan harus bisa objektif saat bekerja yakni bersikap tidak memihak, jujur, adil, tidak memiliki prasangka, tidak berada di bawah pengaruh pihak lain serta terbebas dari berbagai benturan kepentingan.
6. Tanggung Jawab
Seluruh pekerjaan yang telah diamanahkan kepada seorang akuntan harus mampu diselesaikan dengan baik. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesionalitas yang menjadi salah satu kode etik profesi akuntansi.
7. Kompetensi
Untuk menjadi seorang akuntan profesional, akuntan dituntut memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai untuk bekerja. Kompetensi dasar yang dimiliki oleh akuntan meliputi kemampuan mencatat transaksi keuangan, mengolah transaksi, menghitung hingga penyajian data.
Dalam penyusunan laporan keuangan harus mengikuti siklus akuntansi. Akuntan juga harus teliti ketika melakukan perhitungan untuk menghindari kekeliruan hingga adanya penipuan. Kesalahan dalam menghitung dan menyajikan data bisa berakibat fatal hingga terseret kasus pidana.
8. Kepentingan Publik
Setiap pelayanan yang diberikan oleh seorang akuntan kepada klien sebenarnya merupakan pelayanannya atas nama kepentingan publik serta bentuk komitmen profesionalisme. Apalagi akuntan mempunyai peran sangat fundamental terhadap masyarakat.
Kepentingan publik yang dimaksud di dalam kode etik akuntan merupakan segala hal yang terkait dengan kebutuhan masyarakat serta institusi. Arti publik di sini meliputi klien, pemerintah, pegawai, pemberi kredit, pemberi kerja dan lainnya.
_______________________________________________________________________
Baca juga: Contoh Prinsip Ekonomi dan Motif Ekonomi │Materi Ekonomi Kelas X
Profesi akuntansi menggunakan kode etik yang harus dijalankan sebagai pedoman profesionalitas selama bekerja. Kode etik profesi sangat penting bagi akuntan mengingat profesi ini sangat rawan akan skandal. Setiap bidang akuntansi harus mematuhi kode etik yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia.
Sobat Pijar sudah siap menjadi seorang akuntan? Eits, sebelum kamu bekerja sebagai akuntan, kamu juga perlu menguasai dan memahami materi-materi akuntansi, ya. Nah, untuk mendukung hal tersebut, Pijar Belajar punya banyak materi pembelajaran akuntansi dan materi ekonomi lainnya, lho.
Materi pembelajaran itu meliputi latihan soal, pembahasan, rangkuman materi, hingga video materi. Semua itu bisa kamu akses kapan aja dan dimana aja melalui aplikasi dan website Pijar Belajar.
Download Pijar Belajar sekarang!