Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil beserta Penjelasan dan Contohnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan monokotil dan dikotil. Kedua jenis tumbuhan ini ternyata bisa dibedakan dengan melihat ciri-ciri fisiknya, lho! Mulai dari bentuk daun, jenis akar, hingga jumlah kelipatan bunganya bisa digunakan sebagai indikator dalam menentukan apakah tumbuhan tersebut masuk ke dalam kelompok tumbuhan monokotil atau tumbuhan dikotil.
Hmm, kira-kira apa lagi ya yang menjadi pembeda dari kedua jenis tumbuhan ini? Cari tahu jawabannya dengan membaca artikel ini hingga selesai, yuk!
Baca juga: Buah: Pengertian, Fungsi, Macam-Macam, dan Strukturnya
Apa Itu Tumbuhan Monokotil
Monokotil (tumbuhan berkeping satu) adalah jenis tumbuhan berbunga yang memiliki biji yang tidak dapat membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan monokotil termasuk dalam taksonomi sistem klasifikasi tumbuhan dengan beberapa variasi nama seperti Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida.
Namun, perlu dicatat bahwa terdapat satu suku tumbuhan dengan jumlah anggota terbesar di dunia tumbuhan berbunga, yaitu suku Orchidaceae. Suku Orchidaceae ini mencakup sekitar lima puluh ribu hingga enam puluh ribu jenis tumbuhan monokotil, yang mayoritas merupakan tumbuhan anggrek.
Tumbuhan monokotil memiliki banyak manfaat bagi manusia. Tumbuhan-tumbuhan ini dapat digunakan sebagai sumber energi nabati, bahan sandang, bahan pangan, bahan baku industri, dan memiliki beragam manfaat lainnya yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia.
Apa Itu Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua. Dalam tumbuhan dikotil, bijinya dikelilingi oleh daun buah yang juga dikenal sebagai karpel. Yang membedakan tumbuhan ini adalah adanya sepasang daun lembaga atau kotiledon yang terbentuk pada tahap awal pertumbuhan biji. Oleh karena itu, tumbuhan dikotil memiliki biji yang dapat terbelah menjadi dua bagian dengan mudah.
Tumbuhan dikotil memiliki peran penting dalam ekosistem dan kehidupan manusia seperti misalnya menghasilkan kayu, buah-buahan, sayuran, dan bunga-bunga yang kita kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Akar
Akar Monokotil
Ciri-ciri akar monokotil adalah akar yang berbentuk serabut. Akar serabut adalah akar yang tumbuh langsung dari pangkal batang tanaman dan memiliki banyak akar serat yang bercabang. Fungsi utama akar monokotil adalah untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah serta menopang tanaman agar tetap berdiri tegak.
Contoh tumbuhan monokotil yang memiliki akar serabut adalah rumput, padi, jagung, dan berbagai jenis tanaman lainnya yang memiliki akar serupa.
Akar Dikotil
Ciri-ciri akar dikotil adalah akar tunggang. Akar tunggang merupakan akar utama yang tumbuh langsung dari biji dan menjadi akar utama tanaman. Fungsi akar dikotil adalah untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah, menyimpan cadangan makanan, dan menopang tanaman secara keseluruhan.
Contoh tumbuhan dikotil yang memiliki akar tunggang adalah singkong, karet dan kapas. Tanaman berbunga seperti mawar, kacang-kacangan, dan tomat juga termasuk dalam kategori ini.
Batang
Batang monokotil dan dikotil dapat dibedakan menjadi:
Batang Monokotil
Batang monokotil adalah jenis batang pada tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu tidak bercabang dan memiliki ruas-ruas batang. Batang monokotil memiliki struktur yang terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu epidermis (lapisan luar), jaringan dasar (lapisan tengah), dan berkas pengangkut (lapisan dalam).
Penting untuk dicatat bahwa letak jaringan pengangkut pada batang monokotil tersebar secara merata di seluruh batang. Batang monokotil memiliki tipe jaringan pengangkut yang disebut kolateral tertutup, artinya pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem) berada bersama tetapi terpisah oleh jaringan dasar.
Selain itu, tumbuhan dengan batang monokotil memiliki sel-sel seludang. Sel-sel ini berfungsi untuk melindungi berkas pengangkut serta membantu dalam transportasi zat-zat nutrisi melalui floem dan air serta mineral melalui xilem.
Batang Dikotil
Berbeda dengan tumbuhan monokotil, batang pada tumbuhan dikotil dicirikan dengan adanya cabang. Struktur batang dikotil terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu kulit kayu (epidermis), kayu (xilem), dan empulur (floem).
Salah satu perbedaan signifikan lainnya adalah letak jaringan pengangkut pada batang dikotil. Jaringan pengangkut ini teratur membentuk lingkaran di sekitar bagian dalam batang. Ini menciptakan susunan yang jelas dan terorganisir dari pembuluh kayu (xilem) di tengah dan pembuluh tapis (floem) di luar. Tipe jaringan pengangkut pada batang dikotil disebut sebagai kolateral terbuka, yang berarti pembuluh kayu dan pembuluh tapis terpisah dan tersusun dalam lingkaran.
Daun
Berikut ini daun dikotil dan monokotil beserta keterangannya, yaitu :
Daun Monokotil
Daun monokotil memiliki berbagai bentuk yang umumnya memiliki ciri-ciri tertentu. Biasanya, daun monokotil memiliki bentuk panjang, ramping, dan seringkali berujung runcing atau meruncing. Permukaan daunnya biasanya halus dan tidak memiliki serpihan-serpihan seperti yang tampak pada tumbuhan dikotil.
Contoh daun monokotil yang umum ditemukan adalah tanaman rumput, daun padi, atau daun pisang. Daun dari tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki bentuk yang memanjang dan ramping dengan ujung yang runcing.
Daun Dikotil
Daun dikotil memiliki banyak bentuk. Daun-daun ini dapat berbentuk bulat, bentuk hati, menjari, atau daun yang lebih kompleks dengan banyak lobus atau daun bergerigi. Bentuk ini cenderung lebih beragam dibandingkan dengan daun monokotil.
Contoh daun dikotil yang umum adalah daun pada pohon-pohon seperti daun oak yang berbentuk lobus dengan tepi bergerigi, atau daun mapel yang memiliki bentuk tangan lima dengan daun-daun bergigi.
Bunga
Berikut ini contoh bunga dikotil dan monokotil, yaitu :
Bunga Monokotil
Salah satu ciri khas utama bunga monokotil adalah komponen bunganya selalu berkelipatan tiga atau kelipatan enam. Misalnya tiga kelopak bunga, tiga mahkota bunga, dan tiga benang sari, atau kelipatan enam jika ada dua set organ reproduksi. Contoh bunga monokotil yang umum adalah bunga lili, bunga anggrek, dan bunga pisang.
Bunga Dikotil
Bunga dikotil jauh lebih beragam daripada bunga monokotil dan tidak memiliki pola berkelipatan seperti bunga monokotil. Contoh bunga dikotil yang paling umum adalah bunga mawar, bunga matahari, bunga tulip, bunga anggrek bulan, dan masih banyak lagi. Bunga-bunga ini memiliki ciri-ciri yang beragam dalam bentuk, warna, dan ukuran serta komponen-komponen seperti kelopak, mahkota, dan benang sari.
Buah
Berikut ini perbedaan buah monokotil dan dikotil, yaitu :
Buah Monokotil
Buah monokotil memiliki struktur yang lebih sederhana. Buah ini biasanya terdiri dari satu biji dengan satu lapisan kulit biji (integumen) yang tipis.
Contoh buah monokotil adalah buah pisang, buah lili, dan buah kelapa. Buah-buah ini biasanya memiliki ciri-ciri sederhana, seperti biji tunggal dengan kulit biji yang tipis.
Buah Dikotil
Buah dikotil memiliki struktur yang lebih kompleks. Buah ini terdiri dari beberapa biji yang dikelilingi oleh berbagai lapisan, seperti daging buah (mesokarp), kulit buah (epikarp), dan dalam beberapa kasus, lapisan tengah (endokarp).
Contoh buah dikotil yang umum meliputi buah apel, buah jeruk, dan buah tomat. Buah-buah ini cenderung memiliki lebih dari satu biji yang dikelilingi oleh berbagai lapisan yang berbeda dalam struktur dan tekstur.
Biji
Biji Monokotil
Biji monokotil memiliki beberapa ciri khas. Salah satu ciri utamanya adalah bijinya hanya memiliki satu daun lembaga atau kotiledon. Kotiledon ini berfungsi sebagai cadangan makanan untuk embrio tumbuhan pada fase awal pertumbuhannya. Selain itu, biji monokotil cenderung memiliki akar serabut dan tidak memiliki lapisan biji yang berbeda seperti pada biji dikotil.
Biji Dikotil
Ciri utama dari biji dikotil adalah bijinya memiliki dua daun lembaga atau kotiledon. Kotiledon ini berfungsi sebagai cadangan makanan untuk embrio tumbuhan. Selain itu, biji dikotil cenderung memiliki akar tunggang yang menjadi akar utama tumbuhan dan beberapa jenis biji dikotil memiliki lapisan biji yang berbeda, seperti epidermis (kulit biji), endosperma, dan embrionya sendiri.
Berikut adalah tabel perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil beserta penjelasan dan contohnya:
Kriteria | Monokotil | Dikotil |
Akar | Akar serabut (Contoh: Rumput, Jagung) | Akar tunggang (Contoh: Kacang hiaju, wortel, kacang tanah) |
Batang | Batang serabut (Contoh: Bambu, Lili) | Batang bercabang (Contoh: jambu, mangga,, Mawar) |
Daun | Daun dengan garis-garis sejajar (Contoh: Jagung, Gandum) | Daun dengan garis-garis cabang (Contoh: Jeruk, tomat, jambu biji) |
Bunga | Bunga kelipatan tiga (Contoh: Tulip, Lily) | Bunga kelipatan empat atau lima (Contoh: Mawar, Matahari) |
Buah | Buah yang bisa dimakan dan tidak ada biji keras (Contoh: Pisang, Jeruk) | Buah keras dengan biji dalam (Contoh: Apel, Ceri) |
Biji | Biji tunggal (Contoh: Jagung, Gandum) | Biji ganda (Contoh: Kacang Merah, Kedelai) |
__________________________
Baca juga: Jaringan Meristem: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Nah, Sobat Pijar, pengetahuan tentang perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil telah memperkaya wawasan kita tentang keanekaragaman alam, lho. Semoga artikel ini memberikan pencerahan kepada Sobat Pijar dan memupuk rasa ingin tahu untuk terus menjelajahi misteri dunia tumbuhan, ya!
Eits, jika ingin belajar lebih lanjut mengenai Tumbuhan Monokotil dan Dikotil ini, kamu bisa menambah wawasanmu di Pijar Belajar, lho! Dengan sekali berlangganan Pijar Belajar, kamu bisa mengakses materi dalam bentuk rangkuman, video, hingga mini quiz dan latihan soal. Wah, lengkap ya?
Yuk, berlangganan Pijar Belajar sekarang juga!