Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Contoh dan Jenis
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Sobat Pijar tentu sering kali bertemu dengan bermacam-macam tulisan, baik di papan baliho, sosial media, televisi, hingga poster-poster di sepanjang jalan. Tapi, kamu tahu nggak, sih, ternyata setiap kalimat itu memiliki jenis yang berbeda-beda, lho.
Dalam pembahasan kali ini, Pijar Belajar mau ngajak kamu untuk mengenal salah satu jenis kalimat, nih, yaitu kalimat aktif dan pasif. Beberapa hal yang mau kita bahas meliputi pengertian dan perbedaan kalimat aktif dan pasif beserta contohnya. Simak terus, ya!
Baca juga: Struktur Teks Negosiasi beserta Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya
Apa itu Kalimat Aktif?
Jenis kalimat pertama yang akan kita bahas adalah kalimat aktif. Sebenarnya, kalimat aktif sendiri termasuk ke dalam jenis kalimat berpredikat verbal. Nah, kalimat berpredikat verbal ini terbagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.
Kalimat aktif adalah jenis kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai yang melakukan suatu tindakan. Contoh kalimat aktif misalnya seperti “Ibu membeli buah”.
Nah, kalimat tersebut merupakan kalimat aktif karena kata ibu sebagai subjek dalam kalimat berperan sebagai pelaku aktivitas yang dinyatakan predikat (membeli). Jadi, kamu bisa mengenali kalimat aktif dengan melihat hubungan subjek dan predikatnya.
Kalimat aktif juga terbagi lagi, nih, menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif merupakan kalimat aktif yang memerlukan objek untuk melengkapi kalimatnya. Dengan begitu, susunan kalimat aktif transitif adalah SPO (Subjek + Predikat + Object). Contohnya adalah sebagai berikut.
Kemudian, kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif yang peletakkan objeknya bisa dimana saja karena tanpa objek pun kalimatnya masih bisa dipahami. Nah, susunan kalimat aktif intransitif ini biasanya berbentuk SP (Subjek + Predikat) atau SPK (Subjek + Predikat + Keterangan). Contoh kalimat aktif intransitif sebagai berikut.
Apa itu Kalimat Pasif?
Setelah kita memahami apa itu kalimat aktif, sekarang kita akan membahas mengenai apa itu kalimat pasif. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi IV, kalimat pasif dapat diartikan sebagai bentuk kalimat dengan subjek berperan sebagai yang mendapatkan perlakuan sedangkan objek berperan sebagai pelaku.
Contoh kalimat pasif misalnya seperti “Buku dibawa oleh Adik”. Jika dilihat dari pola kalimatnya, kata buku dalam kalimat tersebut berperan sebagai subjek yang mendapatkan perlakuan, sedangkan kata adik menjadi objek yang memberikan perlakuan.
Cara Mengubah Kalimat Aktif menjadi Pasif
Walaupun keduanya berbeda, ternyata kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif, lho. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mengubah prefiks menjadi di- atau dengan menghilangkan prefiks. Nah, pemilihan cara ini bisa kamu pilih tergantung pada jenis kalimat aktif yang ingin kamu ubah. Kita bahas lebih lanjut, yuk!
1. Cara Mengubah Kalimat Aktif Transitif menjadi Pasif
Cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif yang pertama adalah kalimat aktif transitif. Cara ini dapat dilakukan dengan mengubah verba pada predikat menjadi menggunakan imbuhan di-. Adapun, cara yang bisa dilakukan sebagai berikut.
Contoh Kalimat Aktif Transitif
“Pak Budi mengangkat seorang asisten baru.”
Dalam kalimat tersebut terlihat pola kalimatnya meliputi Pak Budi sebagai subjek, mengangkat sebagai predikat, dan seorang asisten baru sebagai objek. Nah, terlihat bahwa kalimat tersebut adalah kalimat aktif berdasarkan peran subjeknya yang sebagai pelaku.
Untuk mengubahnya menjadi kalimat negatif, Sobat Pijar perlu menukar posisi subjek dan objek. Kemudian, ubahlah prefiks meng- dalam predikat menjadi prefiks di-. Lalu, tambahkan kata ganti pelaku oleh di depan subjek.
Maka, kalimat pasif yang dihasilkan adalah “Seorang asisten baru diangkat oleh Pak Budi”.
2. Cara Mengubah Kalimat Aktif Intransitif menjadi Pasif
Tak hanya kalimat aktif transitif saja, lho, yang bisa diubah menjadi kalimat pasif. Kalimat aktif intransitif pun juga bisa. Cara mengubah kalimat aktif intransitif menjadi pasif ini dapat dilakukan dengan menghilangkan prefiks pada subjek tanpa mengubahnya menjadi prefiks di-. Contohnya adalah sebagai berikut:
Contoh kalimat aktif intransitif:
“Temmy akan membersihkan kamar mandi.”
Berdasarkan contoh kalimat tersebut, terlihat bahwa Temmy berperan sebagai subjek, membersihkan berperan sebagai predikat, dan kamar mandi sebagai objek. Nah, cara mengubah kalimat aktif intransitif menjadi kalimat pasif yang pertama adalah dengan memindahkan posisi objek menjadi di awal kalimat.
Lalu, hilangkan prefiks meng- dalam predikat. Terakhir, pindahkan subjek ke tempat sebelum verba. Maka, perubahan kalimat yang dihasilkan adalah “Kamar Mandi akan Temmy bersihkan”.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif
Nah, setelah tahu masing-masing pengertian dari kalimat aktif dan pasif, Sobat Pijar sudah bisa membedakan keduanya belum? Kalau belum tak perlu khawatir. Kamu bisa membedakan keduanya dengan membandingkan ciri kalimat aktif dan pasif.
Adapun, ciri kalimat aktif dan pasif meliputi hal berikut:
Ciri-Ciri Kalimat Aktif dan Contoh Kalimat Aktif
- Subjek berperan melakukan tindakan yang dinyatakan oleh predikat, misalnya seperti kalimat ayah menangkap bola yang bermakna ayah (subjek) melakukan tindakan tangkap (predikat) bola (objek).
- Predikat menggunakan imbuhan me- atau ber-, ciri ini menjadi perbedaan kalimat aktif dan pasif yang mendasar. Contoh penggunaan imbuhan ini seperti melukis, menyuapi, berucap, berhenti, dan sebagainya.
- Pola dapat berbentuk SPO atau SPK, kalimat aktif memiliki dua bentuk pola kalimat yaitu SPO (Subjek + Predikat + Objek) untuk kalimat aktif transitif dan SPK (Subjek + Predikat + Keterangan) atau SP (Subjek + Predikat) untuk kalimat aktif intransitif. Contohnya seperti “kami menangkap ikan” (SPO) dan “Rani Menari” (SP).
Ciri-Ciri Kalimat Pasif dan Contoh Kalimat Pasif
- Subjek berperan sebagai yang mendapatkan perlakuan, Contohnya dalam kalimat “Ikan ditangkap Budi”, ikan sebagai subjek berperan sebagai yang mendapatkan perlakuan, yaitu ditangkap (predikat), oleh budi (objek).
- Predikat menggunakan imbuhan di-, ter-, ter-kan, ke-an, penggunaan predikat ini yang membuat subjek dalam kalimat berperan sebagai yang mendapatkan perlakuan (pasif), Contoh penggunaan imbuhan ini terdapat pada kata ditekan, dilepaskan, terjebak, terabaikan, ketahuan.
- Adanya pemendekkan kata ganti kepemilikan, pronomina dalam kalimat pasif cenderung akan dipendekkan menjadi ku-, kau-, dan -nya. Contohnya seperti dalam kalimat “Buku saya dipinjam olehnya”
Baca juga: Struktur Teks Eksplanasi, Ciri, dan Contohnya
________________________________________________________________
Gimana? Sobat Pijar sudah paham belum seperti apa perbedaan kalimat aktif dan pasif itu? Semoga pembahasan di atas bisa membantu kamu, ya! Nah, kalau kamu mau mempelajari berbagai materi Bahasa Indonesia lainnya, Pijar Belajar siap membantu kamu!
Yuk, coba gunakan Pijar Belajar sebagai teman belajarmu. Pijar Belajar merupakan aplikasi pembelajaran yang menyediakan banyak konten pembelajaran, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Lengkap banget, kan?
Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!
Referensi:
Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., & Sasangka, S. S. T. W. Tata bahasa baku bahasa Indonesia. 2017.
PUEBI Daring. https://puebi.js.org/kata/berimbuhan.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) Edisi Kelima. https://ejaan.kemdikbud.go.id/.