Pengertian Ekosistem, Komponen Penyusun, dan Macam-Macamnya
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Sobat Pijar, tahukah kamu ternyata kehidupan kita saling berhubungan dan membentuk sebuah ekosistem, lho. Coba saja kamu perhatikan lingkungan sekitar rumahmu.
Di pekarangan rumah mungkin kamu dapat melihat tanah, pohon, kolam, ikan-ikan, hingga jamur dan juga sinar matahari. Nah, semua hal itu tanpa kamu sadari merupakan komponen ekosistem yang saling berinteraksi, lho.
Penasaran seperti interaksi dalam ekosistem itu? Berikut penjelasan mengenai pengertian ekosistem, komponen penyusun ekosistem, dan macam-macam ekosistem yang perlu kamu tahu.
Baca juga: 8 Cara Menghafal dengan Cepat dan Efektif
Pengertian Ekosistem
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai ekosistem, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu pengertian ekosistem itu sendiri.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Lalu, dikutip dari artikel National Geographic, ekosistem adalah area geografis dimana tanaman, hewan, dan organisme lainnya saling berinteraksi dalam lingkaran kehidupan.
Nah, berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian ekosistem merupakan lingkup kehidupan yang terdiri dari berbagai organisme, mulai dari makhluk hidup (biotik) hingga abiotik, yang saling berinteraksi dan membentuk lingkaran kehidupan.
Contoh ekosistem dapat kamu lihat dalam lingkup kecil seperti kolam ikan. Dalam kolam, terdapat lumut dan tanaman kecil yang membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, lalu terdapat ikan-ikan yang memakan lumut dan tanaman kecil tersebut, dan ada juga manusia yang akan memakan ikan-ikan tersebut. Interaksi tersebutlah yang disebut dengan ekosistem.
Komponen Ekosistem
Gimana, Sobat Pijar sudah tergambar belum seperti apa ekosistem itu? Kalau sudah, coba sebutkan komponen dalam ekosistem itu ada apa saja? Kalau belum tahu, tak perlu khawatir, sekarang Pijar Belajar mau kasih tau kamu tentang komponen ekosistem, nih.
Seperti yang sebelumnya sudah disampaikan, terdapat dua komponen yang tergabung dalam suatu ekosistem, yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk tidak hidup). Setiap komponen tersebut memiliki perannya masing-masing dalam ekosistem. Berikut adalah penjelasannya.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan unsur-unsur hidup yang ada dalam suatu ekosistem, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Nah, peran komponen biotik dalam ekosistem sendiri terbagi menjadi 5, yaitu:
- Produsen, yaitu komponen biotik yang mampu mengolah makanannya sendiri dengan bantuan komponen abiotik seperti sinar matahari, contohnya adalah dedaunan.
- Konsumen, yaitu komponen biotik yang mendapatkan makanan dari organisme lain, seperti singa memakan zebra atau manusia memakan nasi.
- Dekomposer, yaitu komponen biotik yang mampu mengurai sisa organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik, contohnya adalah jamur dan bakteri.
- Detritivor, yaitu komponen biotik yang memperoleh energi dengan memakan sisa-sisa organisme hidup, contohnya cacing tanah, belatung, dan rayap.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan unsur-unsur yang tidak hidup dalam suatu ekosistem. Nah, karena unsur abiotik tidak hidup, maka tentunya contoh komponen abiotik itu bukan makhluk hidup, ya. Beberapa contoh komponen abiotik adalah cahaya matahari, air, tanah, suhu, iklim, dan sebagainya.
Macam-Macam Ekosistem dan Ciri-Cirinya
Setelah kita sama-sama memahami pengertian ekosistem dan apa saja komponen penyusun ekosistem, sekarang Pijar Belajar mau ajak kamu untuk mengenal macam-macam ekosistem, nih.
Secara umum, ekosistem terdiri dari 2 jenis, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Namun, kedua tipe ekosistem tersebut memiliki banyak macam lainnya. Macam-macam ekosistem tersebut dapat kamu lihat pada bagan di bawah ini.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat merupakan jenis ekosistem yang lingkungannya berupa daratan. Ekosistem darat biasanya terdiri dari beberapa bioma. Bioma adalah ekosistem darat dalam skala yang luas dan memiliki jenis vegetasi yang khas di wilayahnya. Adapun, beberapa contoh bioma dalam ekosistem darat adalah sebagai berikut.
A. Bioma Tundra
Bioma tundra merupakan ekosistem darat yang terletak di lingkungan kutub. Oleh karena itu, bioma tundra umumnya tidak memiliki atau jarang sekali ditumbuhi pohon dan vegetasi yang dominan adalah lumut.
Beberapa ciri-ciri ekosistem bioma tundra adalah jarang ditumbuhi pohon, pohon tidak tumbuh merapat, sinar matahari yang didapat hanya sedikit, dan fauna khas bioma tundra adanya bison berbulu tebal dan rusa kutub.
B. Bioma Gurun
Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang terletak di gurun pasir. Umunya, bioma gurun ditemukan di Amerika Serikat, Australia, Afrika Utara, dan Asia Barat.
Ciri-ciri ekosistem bioma gurun adalah curah hujan sangat rendah (25 cm/tahun), kelembaban udara rendah, tanah sangat tandus dan tidak mampu menyimpan air, perbedaan suhu siang dan malam ekstrem, memiliki tumbuhan khas kaktus, memiliki fauna khas kadal, ular, tikus, dan sebagainya.
C. Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan ekosistem darat dengan lingkungan subur dan memiliki banyak keanekaragaman flora dan fauna. Hal ini dikarenakan curah hujan dan cahaya matahari paling banyak didapatkan di bioma hutan tropis.
Bioma hutan tropis banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara, Amerika Tengah. daerah aliran sungai Amazon-Orinoco, dan Papua Nugini.
Ciri-ciri ekosistem hutan tropis adalah memiliki curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun (200–225 cm/tahun), matahari bersinar sepanjang tahun, memiliki pepohonan rimbun sehingga daerahnya lembab akibat sinar matahari jarang menyentuh tanah, hampir seluruh flora dan fauna ada di hutan tropis.
D. Bioma Taiga
Bioma taiga merupakan ekosistem darat yang berada di antara wilayah subtropis dan kutub, seperti Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.
Ciri khas bioma taiga adalah adanya perbedaan suhu siang dan malam yang cukup tinggi, pertumbuhan tanaman hanya terjadi saat musim panas (durasinya 3–6 bulan). memiliki flora khas pohon berdaun jarum seperti pinus dan hutan homogen, memiliki fauna khas beruang hitam, serigala, tupai, dan mamalia yang berhibernasi selama musim dingin.
E. Bioma Stepa
Bioma stepa merupakan ekosistem darat yang berada di wilayah subtropis, yaitu berada di antara wilayah iklim tropis dan iklim sedang, seperti Amerika Selatan, Australia, Rusia Selatan, Asia Tengah, dan Hongaria. Stepa dapat disebut juga dengan padang rumput.
Ciri stepa adalah curah hujan cukup rendah dan tidak teratur (22–50 cm/tahun), fauna khas bioma stepa adalah rumput mengingat rumput memiliki drainase kurang baik, dan memiliki hewan khas gajah, jerapah, kuda, singa, anjing liar, dan cheetah.
F. Bioma Sabana (Savana)
Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang terletak di wilayah beriklim tropis dan subtropis, seperti Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Sabana memiliki bentuk yang mirip dengan stepa, hanya saja, sabana memiliki padang rumput yang diselingi dengan pohon yang berjarak.
Ciri sabana meliputi memiliki iklim basah dan kering dengan suhu rata-rata 64° F, rata-rata curah hujannya 30–50 inci, dan memiliki periode matahari rendah.
Kemudian, tumbuhan khas sabana adalah pohon akasia dan pohon berkanopi lainnya dan hewan khas sabana adalah singa, hyena, buaya, macan tutul, zebra, gajah afrika, dan jerapah.
G. Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur merupakan ekosistem darat yang berlokasi di wilayah beriklim tropis dan subtropis dengan curah hujan sedang, seperti Asia Timur, Amerika Serikat, dan Eropa Barat.
Ciri-ciri hutan gugur adalah memiliki curah hujan merata sepanjang tahun, memiliki 4 musim (gugur, dingin, panas, dan semi), terdapat tumbuhan pohon namun jarang dan tidak terlalu rapat, dan memiliki cukup banyak keanekaragaman fauna, seperti beruang, rakun, burung, bajing, dan rusa.
2. Ekosistem Perairan
Berbeda dengan ekosistem darat yang berada di wilayah daratan, sesuai dengan namanya, ekosistem perairan merupakan ekosistem yang berada di wilayah perairan. Berikut adalah beberapa ekosistem yang ada di perairan.
A. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar merupakan organisme yang hidup di perairan tawar. Air tawar sendiri merupakan jenis air yang memiliki kandungan garam dan mineral rendah.
Ciri ekosistem air tawar adalah memiliki perbedaan suhu yang relatif statis, mendapatkan sedikit cahaya matahari, banyak ditumbuhi gangga, dan dipenuhi dengan berbagai jenis ikan. Contoh ekosistem air tawar adalah sungai dan danau.
B. Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan kumpulan organisme yang hidup di air laut, yaitu air yang memiliki kandungan garam dan mineral tinggi. Ciri dari ekosistem laut adalah organisme di dalamnya tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
C. Ekosistem Muara
Ekosistem muara merupakan ekosistem yang terdapat di wilayah perairan antara sungai dan laut. Ekosistem muara juga disebut dengan ekosistem estuari. Adapun, ciri khas dari ekosistem muara adalah dipagari oleh lempengan lumpur intertidal dan memiliki produktivitas tinggi.
Beberapa tumbuhan dan hewan yang hidup dalam ekosistem muara adalah hangga, fitoplankton, cacing, kepiting, kerang, dan sebagainya.
D. Ekosistem Pantai
Terakhir, ekosistem perairan memiliki jenis ekosistem pantai, yaitu ekosistem yang berada di wilayah pantai. Ekosistem ini berkaitan dengan 3 wilayah sekaligus, yaitu daratan, perairan, dan udara.
Beberapa flora dan fauna yang ada dalam ekosistem pantai haruslah dapat beradaptasi dengan wilayah tersebut, seperti kerang, rumput laut, burung pantai, dan sebagainya.
3. Ekosistem Buatan
Jenis ekosistem lainnya adalah ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan suatu ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem sawah. Sawah tidak terbentuk secara alami, melainkan dibuat oleh manusia mulai dari membajak tanah, membuat sistem irigasi, hingga menanam padi.
Contoh lain dari ekosistem buatan adalah ekosistem waduk, bendungan, perkebunan, peternakan, tambak, ladang, dan sebagainya.
Rantai Makanan
Wah, ternyata banyak sekali ya macam-macam ekosistem itu. Tapi, tahukah kamu, ternyata ekosistem itu juga dapat membentuk sebuah rantai makanan, lho. Sobat Pijar ada yang tahu tidak apa itu rantai makanan?
Rantai makanan adalah sebuah siklus memakan dan dimakan antara sesama makhluk hidup. Nah, rantai makanan pada ekosistem sendiri terdiri dari beberapa tingkat trofi yang disebut dengan taraf trofi.
Taraf trofi pertama dalam rantai makanan adalah makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, seperti tumbuhan. Lalu, taraf trofi kedua adalah makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen herbivora (pemakan tumbuhan) atau konsumen primer.
Taraf trofi selanjutnya adalah makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen primer sekunder, seperti hewan karnivora. Tingkatan trofi ini akan terus meningkat hingga mencapai taraf trofi tertinggi yang diduduki oleh konsumen puncak.
Namun, siklus makanan ini terkadang tidak sesederhana itu karena makhluk hidup tergabung dalam berbagai rantai makanan. Oleh karena itu, terdapat rantai makanan yang lebih kompleks, yaitu jaring-jaring makanan.
Baca juga: 10 Cara Belajar Efektif untuk Ujian
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sobat Pijar, itu dia penjelasan mengenai pengertian ekosistem, komponen penyusun, macam-macam ekosistem, dan rantai makanan. Sudah semakin paham bukan dengan materinya? Semoga penjelasan di atas bisa membantu menambah wawasan kamu, ya!
Nah, selain materi ini, Pijar Belajar juga punya banyak materi pelajaran Biologi lainnya, lho, untuk kamu! Selain itu, kamu juga bisa mengerjakan banyak latihan soal di Pijar Belajar dan menyimak pembahasannya. Seru banget, kan. Yuk, download Pijar Belajar sekarang!
Referensi:
Tropical Savannas, Dr. Susan L. Woodward, Professor of Geography Emerita, Department of Geospatial Science, https://php.radford.edu/~swoodwar/biomes/?page_id=105, 2019.
Abiotic Factors, National Geographic, https://education.nationalgeographic.org/resource/resource-library-abiotic-factor.
Ecosystem, National Geographic, https://education.nationalgeographic.org/resource/ecosystem.
Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, http://repositori.kemdikbud.go.id/22023/1/X_Biologi_KD-3.10_Final.pdf, 2020.