OPEC: Latar Belakang, Tujuan, Anggota dan Sejarah Berdirinya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Negara-negara di dunia saling bekerja sama satu sama lainnya dalam beberapa aspek, salah satunya yaitu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian negara dengan mendirikan OPEC. OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak di dunia.
Artinya, negara-negara yang menjadi anggota di dalamnya mempunyai kekayaan minyak bumi yang cukup besar. Sobat Pijar penasaran bagaimana organisasi ini lahir, peran serta anggota yang ada di dalamnya? Yuk cari tahu lebih lanjut tentang organisasi ini pada pembahasan di bawah ini.
Baca juga: Daftar Organisasi Ekonomi Regional dan Global
Latar Belakang OPEC
Latar belakang didirikannya OPEC adalah karena adanya penurunan harga minyak dunia secara ekstrem pada Februari 1959. Kejadian ini diakibatkan karena adanya monopoli oleh perusahaan minyak raksasa dunia, yaitu The Seven Mayors.
Perusahaan yang berasal dari negara-negara maju ini seperti Jepang, Inggris, Jerman Barat dan Amerika Serikat, menguasai industri minyak di dunia. Salah satu tindakan yang paling merugikan yaitu dengan menetapkan harga minyak di pasar secara sepihak.
Kondisi inilah yang mendorong negara-negara pengekspor minyak segera mengambil sikap. Mereka tidak bisa tinggal diam dan harus segera melakukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut.
Maka dari itu, didirikanlah OPEC pada tanggal 14 September 1961, di Baghdad Irak, yang terdiri dari lima negara dengan produsen minyak terbesar di dunia, yaitu ada Iran, Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Venezuela.
Barulah kemudian disusul dengan bergabungnya negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Kepanjangan OPEC sendiri yaitu Organization of the Petroleum Exporting Countries, yang artinya yaitu negeri-negara pengekspor minyak di dunia.
Jadi bisa disimpulkan bahwa didirikannya organisasi ini yaitu berdasarkan kesamaan atas sumber daya yang dimiliki oleh negara anggota, yaitu minyak bumi. Pada awalnya markas OPEC berada di Jenewa yaitu untuk periode 21 Januari 1961-Agustus 1966, kemudian pindah ke Wina, Austria.
Tujuan OPEC
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa berdirinya organisasi OPEC adalah bagian dari aksi untuk menentang tindakan monopoli yang dilakukan oleh The Seven Mayors.
Sehingga tujuan dari OPEC yaitu untuk mengkoordinasikan masalah yang berkaitan dengan produksi harfa serta konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak di dunia. Dalam website resminya, disebutkan bahwa tujuan dari OPEC yaitu:
- Bersama-sama dalam menetapkan kebijakan mengenai perminyakan dengan negara anggota.
- Memastikan pasokan minyak yang lebih efisien, ekonomis dan juga teratur kepada konsumen untuk menstabilkan pasar minyak.
- Mengatur pengembalian modal secara adil bagi pihak-pihak yang melakukan investasi dalam industri perminyakan.
Dengan tujuan-tujuan tersebut, peran OPEC dalam industri perminyakan di dunia tentu sangat penting. Hal ini bisa terlihat dari pengaruh OPEC terhadap dunia yang diantaranya yaitu sebagai berikut:
- OPEC menjadi bagian yang mewakili kekuatan dalam aspek politik dan dunia.
- Pada tahun 1970, OPEC berhasil menunjukkan kekuatan yang dimilikinya dalam bidang politik pada saat melakukan penyitaan sementara terhadap kapal asing, serta memberlakukan larangan berlalu lintas. Hal tersebut turut memberikan dampak besar di bidang ekonomi.
- Peran OPEC bagi dunia untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia berhasil ditunjukkan dengan mencapai produksi minyak tertinggi pada bulan Agustus 2016. Nilai produksi tersebut yaitu 33,24 juta barel per-hari.
- Mencegah terjadinya tindakan negara anggotanya dimanfaatkan oleh negara-negara industri dengan cara memastikan bahwa negeri pengekspor mendapatkan harga minyak yang adil.
Dari penjelasan di atas, dampak OPEC bagi Indonesia tentu bisa memberikan banyak hal yang positif diantaranya yaitu memperoleh kemudahan untuk menjalin kerjasama dagang dengan pelaku utama pasar minyak di dunia.
Anggota OPEC
Pada awalnya, negara pendiri OPEC adalah Iran, Arab Saudi, Irak, Venezuela dan Kuwait. Kemudian seiring berjalannya waktu, negara-negara lainnya ikut bergabung di dalamnya, diantaranya yaitu ada Qatar tahun 1961, disusul Indonesia dan Libya pada tahun 1962.
Lalu Uni Emirat Arab, Aljazair, Nigeria, Ekuador, Gabon (1975), Angola, Guinea Khatulistiwa, dan Kongo.Namun perjalanan anggota OPEC ini penuh lika-liku. Pada bulan Desember 1992, Ekuador memutuskan keluar dari organisasi dan akhirnya ikut bergabung kembali pada bulan Oktober 2007.
Tetapi mulai 1 Januari 2020, Ekuador akhirnya memutuskan untuk mundur secara efektif dari keanggotaan OPEC. Selain itu juga ada Gabon yang mundur pada bulan Januari 1995, lalu akhirnya kembali pada bulan Juli 2016.
Qatar juga memutuskan untuk mundur dari anggota OPEC mulai tanggal 1 Januari 2019. Sedangkan Indonesia pernah keluar pada tahun 2008, namun keputusan dari anggota OPEC yaitu hanya menonaktifkan sementara sehingga Indonesia resmi aktif kembali pada tahun 2014.
Lalu di tahun 2016, karena efek kebijakan yang dikeluarkan OPEC untuk menurunkan produksi minyak Indonesia yaitu sebanyak 37.000 barep per hari, Indonesia memutuskan untuk keluar.
Layaknya organisasi lainnya, OPEC juga memiliki struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi OPEC, konferensi memegang kekuasaan tertinggi. Adapun syarat menjadi keanggotaan OPEC adalah:
- Secara substansi negara yang bersangkutan merupakan pengekspor minyak mentah.
- Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-negara anggota lainnya yang telah bergabung.
- Kehadirannya mendapatkan persetujuan bagi sebagian besar anggota OPEC lainnya.
Sejarah OPEC
Sebagai sebuah organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1961, perjalanan sejarah yang dilaluinya cukup panjang, rangkuman dari sejarah OPEC adalah sebagai berikut:
Periode Pertama (tahun 1960-1970)
Periode pertama yaitu terjadi konsolidasi dan pembentukan dasar-dasar organisasi negara-negara pengekspor minyak. Akibat adanya penurunan harga minyak yang dilakukan oleh perusahaan minyak terbesar, pendirian OPEC ini sebagai upaya dalam mempertahankan harga minyak yang adil.
Secara bersama-sama OPEC berupaya menentukan kebijakan harga dan jumlah minyak bumi yang akan dipasarkan di dunia. Hal ini sesuai dengan prinsip OPEC yaitu menjamin stabilitas harga minyak di pasar dunia dan mendapatkan pendapatan yang stabil bagi negara-negara penghasil minyak.
Lalu mampu menyediakan pasokan minyak dunia yang teratur, bisa diandalkan, efisien serta ekonomis.
Periode Kedua (tahun 1970-1986)
Pada periode ini, OPEC sedang mengalami masa kejayaannya. Pada masa ini, manfaat OPEC sangat terasa karena berhasil untuk mengendalikan sebagian besar pasokan minyak serta mampu menaikkan harga minyak di pasar dunia secara signifikan.
Namun pada periode ini juga terjadi adanya krisis energi tepatnya pada tahun 1973. Hal ini cukup memberikan dampak yang besar dan memicu adanya krisis ekonomi global.
Periode Ketiga (1986-sekarang)
Lalu periode dari tahun 1986 hingga sekarang merupakan masa dimana pengaruh OPEC mulai menurun, hal ini ditandai dengan kegagalannya dalam mengendalikan harga minyak di dunia. Pengaruh OPEC dalam menentukan harga minyak dunia sekarang menjadi terbatas.
Faktor-faktor yang membuat berkurangnya kekuatan OPEC adalah adanya peningkatan produksi minyak dari Amerika Serikat. Selain itu, juga dipengaruhi dengan kemampuan negara-negara non-OPEC lainnya dalam memenuhi kebutuhan permintaan minyak dunia.
Maka dari itu, walaupun OPEC masih memiliki kekuatan dalam mengendalikan industri minyak dunia, namun ada faktor lainnya yang bisa mempengaruhi harga minyak di pasar global secara signifikan.
Baca juga: Organisasi APEC: Tujuan, Sejarah, Anggota dan Struktur Organisasinya
___________________________________
Itulah rangkuman penjesalan mengenai organisasi OPEC. Jadi OPEC adalah organisasi yang di dalamnya berisikan negara-negara pengekspor minyak bumi yang memiliki tujuan sama, terutama dalam hal penentuan kebijakan jumlah produksi dan penetapan harga minyak bumi di dunia.
Wah, menarik juga ya mempelajari organisasi dunia OPEC, Sobat Pijar. Gimana? Jadi tertarik untuk belajar materi ini secara mendalam? Yuk, mulai ngambis di Pijar Belajar! Ada ratusan hingga ribuan soal yang bisa kamu gunakan untuk menguji kemampuanmu menguasai materi tertentu, lho. Tentunya ada pelajaran lain seperti Sosiologi, Ekonomi, Geografi, hingga Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, nih.
Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasi Pijar Belajar sekarang juga!