Neraca Pembayaran | Pengertian, Komponen, dan Fungsi
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Tahu nggak sih, ternyata transaksi ekonomi yang dilakukan Indonesia bukan hanya ekspor dan impor barang saja, lho. Ada juga ekspor jasa seperti pariwisata dan asuransi. Nah, dalam setiap transaksi ekspor, impor dan lainnya dibutuhkan pencatatan berupa neraca pembayaran.
Jadi, semua transaksi ekonomi yang terjadi perlu dicatat dalam neraca agar lebih mudah dalam menganalisis produk barang dan jasa dari dalam negeri yang dibutuhkan negara lain. Neraca juga membantu dalam mengevaluasi adanya kekurangan pada transaksi ekonomi secara internasional.
Mungkin kamu pernah mendengar istilah tersebut, tapi belum begitu paham tentang pengertian dan fungsi, komponen, dan cara perhitungannya. Nah, kali ini kita akan bahas secara tuntas terkait materi tersebut.Yuk, simak baik-baik sampai selesai!
Baca juga: Pasar Bebas dan Dampaknya Bagi Indonesia
Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca juga dikenal dengan istilah Balance of Payment atau BOP, yaitu sebuah catatan sistematis berisi seluruh transaksi ekonomi yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya. Bentuk transaksi ini juga beragam, lho, bisa berupa transfer keuangan, perdagangan barang, dan jasa serta moneter.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa neraca ini adalah sebuah perbandingan atau rasio penerimaan uang antara dua negara yang terjadi dalam perdagangan internasional.
Selain itu, neraca pembayaran juga bisa diartikan sebagai sebuah daftar pencatatan terperinci mengenai transaksi perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu.
Nah, berdasarkan seluruh pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa neraca pembayaran adalah suatu catatan yang berisi tentang seluruh transaksi ekonomi atau perdagangan internasional yang telah dilakukan dalam waktu 1 tahun.
Pada neraca ini, terdapat tiga jenis transaksi yang masing-masing memiliki peran cukup penting, yaitu:
- Transaksi berjalan yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor barang maupun jasa dalam waktu 1 tahun. Terdiri dari transaksi barang (neraca perdagangan), transaksi jasa, pendapatan primer serta pendapatan sekunder.
- Transaksi modal yang digunakan untuk mencatat laba bersih dari pendapatan modal serta transaksi pengeluaran. Terdiri dari hibah investasi dan aset tetap. Jenis transaksi ini memiliki dua unsur, yaitu aset non keuangan, non produksi, dan transfer modal.
- Transaksi finansial yang menginformasikan perubahan kepemilikan aset maupun kewajiban finansial dalam 1 periode. Kategorinya ada investasi langsung, derivatif finansial, investasi portofolio, dan jenis investasi lainnya.
Sistem Pencatatan
Dalam transaksi perdagangan internasional ada sistem pencatatan yang terperinci. Sistem pencatatan yang digunakan pada transaksi internasional tersebut bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
Debit
Pencatatan ini menunjukkan adanya aliran uang dari dalam negeri ke luar negeri. Dengan kata lain, debit merupakan transaksi yang menimbulkan suatu kewajiban untuk melakukan transaksi pembayaran ke negara lain.
Kredit
Pencatatan ini menunjukkan adanya aliran dana dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Bisa dikatakan kredit merupakan transaksi yang menimbulkan suatu hak untuk menerima transaksi pembayaran dari negara lain.
Berikut adalah pos-pos yang tercatat di BOP dan masuk ke dalam transaksi Debit dan Kredit:
Ada dua kemungkinan yang bisa muncul setelah perhitungan Balance of Payment, yaitu:
- Surplus: Jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah pembayaran
- Defisit : Jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pembayaran
Kondisi surplus dan defisit pada suatu negara bisa terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah:
- Stok Nasional. Kenaikan stok nasional menandakan surplus demikian juga sebaliknya, penurunan stok nasional menandakan defisit.
- Pinjaman Akomodatif yang berhubungan dengan kelebihan impor yang menyebabkan defisit.
- Defisit Total, ditunjukkan adanya penurunan stok nasional ditambah dengan pinjaman akomodatif.
- Surplus Total, ditunjukkan adanya kenaikan stok nasional ditambah dengan pinjaman akomodatif.
Komponen Neraca Pembayaran
Secara garis besar, ada 5 komponen dalam BOP yang akan dijelaskan pada uraian di bawah ini:
Catatan:
- Current Account atau Neraca Transaksi Berjalan merupakan transaksi yang tidak pernah berhenti karena setiap waktu selalu ada transaksi.
- Keempat komponen, yaitu Neraca Perdagangan, Neraca Jasa, Neraca Hasil Modal, dan Neraca Lalu Lintas Modal disebut juga dengan Neraca Keseluruhan.
Fungsi Neraca Pembayaran
Aktivitas keluar masuknya dana yang terjadi pada BOP bisa menandakan bahwa neraca tersebut sudah berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu negara untuk memperhatikan neraca perdagangan ekspor impor agar semakin menguntungkan. Adapun fungsinya seperti berikut:
- Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, khususnya di bidang perdagangan internasional.
- Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan dan keputusan moneter yang nantinya akan diterapkan oleh negara.
- Sebagai alat pengukur yang akan membantu menilai kondisi ekonomi suatu negara yang berhubungan dengan transaksi ekonomi antar negara atau secara internasional.
- Sebagai data atau informasi keuangan internasional.
- Sebagai alat untuk mencatat jumlah anggaran yang diperlukan untuk melakukan transaksi perdagangan internasional.
- Sebagai alat untuk mendata transaksi ekonomi agar pemerintah dalam suatu negara tidak mengalami kerugian saat melakukan ekspor dan impor serta bisa tepat waktu dalam menyelesaikan pembayaran.
Cara Menghitung Neraca Pembayaran
Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai sistem pencatatan debit dan kredit serta beberapa komponen dalam BOP yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu negara, apakah mengalami surplus atau defisit.
Jika Sobat Pijar masih bingung, cari tahu yuk cara hitung neraca ini! Adapun contoh dan cara perhitungannya adalah seperti berikut:
Baca juga: Teori Perdagangan Internasional beserta Manfaat dan Faktor Pendorongnya
___________________________________________________
Neraca pembayaran dalam perdagangan internasional memiliki fungsi yang sangat penting karena bisa digunakan untuk mengukur arus keluar masuk keuangan suatu negara. Neraca yang menunjukkan surplus memiliki arti kondisi keuangan suatu negara berjalan dengan baik, begitu pun sebaliknya.
Semoga penjelasan di atas bisa membantumu memahami materi neraca pembayaran, ya!
Yuk, asah kembali pemahamanmu tentang neraca pembayaran dan materi Ekonomi lainnya di Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi belajar yang memuat banyak latihan soal lengkap dengan video pembahasannya. Nggak cuma soal-soal Ekonomi saja, Pijar Belajar juga punya latihan soal untuk mata pelajaran lainnya, mulai dari mata pelajaran SD, SMP, hingga SMA.
Download Pijar Belajar sekarang!