Metabolisme: Pengertian, Fungsi, Tahapan, dan Gangguannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Ketika Sobat Pijar lapar, pasti rasanya lemas bukan? Nah, perasaan lemas ini disebabkan karena tubuh membutuhkan makanan untuk diolah menjadi energi. Energi inilah yang nantinya menjadi bahan bakar kita saat beraktivitas.
Proses perubahan energi dari makanan ini disebut sebagai metabolisme. Penasaran bagaimana tahapannya? Baca artikel ini sampai habis, yuk!
Baca juga: Sistem Pencernaan Manusia: Fungsi, Organ, dan Gangguannya
Pengertian Metabolisme Tubuh
Metabolisme tubuh adalah proses yang terjadi dalam sel-sel tubuh untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi.
Contoh metabolisme tubuh yang pertama adalah pencernaan karbohidrat. Ketika kita makan makanan mengandung karbohidrat seperti nasi atau roti, proses pencernaan dimulai di mulut dengan bantuan air liur yang mengandung enzim amilase. Di dalam usus halus, karbohidrat dipecah menjadi glukosa atau gula sederhana lainnya. Glukosa kemudian diserap ke dalam darah dan digunakan sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh.
Contoh kedua adalah pemecahan lemak. Lemak yang kita konsumsi dari makanan seperti minyak atau mentega harus dipecah menjadi asam lemak dan gliserol agar dapat diserap oleh tubuh. Enzim-enzim khusus di dalam usus halus membantu dalam proses ini. Asam lemak kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk energi atau disimpan sebagai cadangan lemak di dalam jaringan adiposa.
Fungsi Metabolisme Tubuh
Metabolisme tubuh memiliki manfaat yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup. Nah, berikut penjelasan mengenai manfaat metabolisme tubuh:
Produksi Energi
Salah satu manfaat utama metabolisme tubuh adalah untuk menghasilkan energi. Proses metabolisme memecah nutrisi seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk-bentuk energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.
Energi ini dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh sehari-hari, seperti bernapas, bergerak, berpikir, dan menjaga suhu tubuh. Tanpa metabolisme yang efisien, tubuh tidak akan memiliki cukup energi untuk beraktivitas dan berfungsi dengan baik.
Pertumbuhan dan Perbaikan Jaringan
Metabolisme tubuh juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Sel-sel tubuh secara terus-menerus mengalami pertumbuhan, regenerasi, dan perbaikan.
Proses anabolisme dalam metabolisme memastikan bahwa bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel, seperti protein dan asam amino, tersedia dengan cukup. Ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan otot, tulang, kulit, dan organ tubuh lainnya.
Detoksifikasi
Selama metabolisme, tubuh menghasilkan limbah dan toksin yang perlu dibuang. Proses metabolisme membantu dalam detoksifikasi tubuh dengan mengubah dan mengeluarkan zat-zat beracun dari tubuh melalui hati, ginjal, paru-paru, dan kulit. Tanpa metabolisme yang sehat, penumpukan toksin dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Pengaturan Berat Badan
Metabolisme tubuh berperan penting dalam pengaturan berat badan. Tingkat metabolisme basal (BMR) adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh saat istirahat untuk mempertahankan fungsi tubuh dasar.
Individu dengan BMR yang lebih tinggi cenderung membakar lebih banyak kalori saat istirahat, sehingga membantu menjaga berat badan yang sehat. Pemahaman mengenai metabolisme dapat membantu seseorang dalam mengelola berat badan melalui pola makan yang tepat dan aktivitas fisik yang sesuai.
Regulasi Suhu Tubuh
Proses metabolisme juga membantu dalam regulasi suhu tubuh. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menghasilkan panas, seperti dalam cuaca dingin atau saat berolahraga, tingkat metabolisme akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Ini membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan menghindari overheating atau hypothermia.
Tahapan Metabolisme
Berikut ini beberapa proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, yaitu:
Katabolisme
Katabolisme adalah proses pemecahan zat-zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana, sambil melepaskan energi. Proses ini terjadi saat tubuh memerlukan energi untuk berbagai aktivitas dan fungsi.
Selama katabolisme, nutrisi seperti karbohidrat, lemak, dan protein dipecah menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana, seperti glukosa, asam lemak, dan asam amino.
Proses ini menghasilkan energi yang diperlukan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh, seperti bernapas, bergerak, dan menjaga suhu tubuh. Selain itu, proses katabolisme juga membantu dalam detoksifikasi, yaitu mengeluarkan limbah dan zat beracun dari tubuh.
Anabolisme
Anabolisme adalah proses pembentukan zat-zat kompleks dari zat yang lebih sederhana dengan menggunakan energi. Proses ini berfungsi untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
Selama anabolisme, molekul-molekul sederhana seperti asam amino, glukosa, dan asam lemak digunakan untuk membangun protein, glikogen, lemak, dan sejumlah besar molekul lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Proses anabolisme berperan penting dalam memperkuat dan memelihara jaringan tubuh, seperti otot, tulang, kulit, dan organ tubuh lainnya. Proses ini juga membantu dalam menyimpan energi dalam bentuk glikogen dan lemak sebagai cadangan untuk digunakan ketika tubuh membutuhkan tambahan energi.
Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme adalah kondisi medis di mana terjadi ketidakseimbangan atau gangguan dalam proses katabolisme dan anabolisme tubuh. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk genetika, pola makan yang tidak sehat, gaya hidup tidak aktif, atau masalah kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa gangguan metabolisme yang umum terjadi:
1. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah salah satu gangguan metabolisme yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin adalah hormon yang memungkinkan glukosa dari makanan masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Penderita diabetes melitus akan mengalami peningkatan kadar glukosa dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, termasuk kerusakan saraf, ginjal, dan mata.
2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tingkat metabolisme basal (BMR) dan menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, penurunan berat badan, dan kulit kering.
3. Hipertiroidisme
Sebaliknya, hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan peningkatan BMR, yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh, berat badan menurun, detak jantung yang cepat, dan kecemasan.
4. Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Kondisi ini terdiri dari beberapa faktor risiko, termasuk obesitas abdominal (lingkar pinggang besar), resistensi insulin, tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah.
5. Penyakit Metabolik Pewarisan
Beberapa gangguan metabolisme dapat bersifat genetik atau diwariskan dari orangtua ke anak. Contohnya adalah fenilketonuria (PKU), gangguan langka yang mengganggu pemecahan asam amino fenilalanin, dan menyebabkan penumpukan zat beracun dalam tubuh.
6. Dislipidemia
Dislipidemia adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan lipid atau lemak dalam darah. Kondisi ini meliputi peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, atau penurunan kadar kolesterol HDL, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: Tahapan Kultur Jaringan | Biologi Kelas XII
__________________________
Nah, itulah materi mengenai Metabolisme ya, Sobat Pijar. Semoga bermanfaat!
Tertarik belajar materi Metabolisme lebih lanjut? Belajarnya bareng Pijar Belajar, yuk! Kamu bisa belajar cepat karena ada rangkuman pelajaran, lho. Jadinya bisa paham konsepnya lebih luas, deh.
Tunggu apa lagi? Yuk, unduh Pijar Belajar sekarang dan rasakan mudahnya belajar!