Pengertian Makna Denotatif dan Konotatif, Lengkap Contoh Kalimatnya!
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Sobat Pijar tentunya tidak asing lagi dengan istilah denotatif dan konotatif. Sebenarnya apa perbedaan kedua makna tersebut? Yuk pelajari lebih banyak mengenai ciri bahasa konotatif denotatif dan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Kata Sifat Bahasa Indonesia beserta Artinya!
Apa Itu Denotatif?
Bahasa denotatif adalah bahasa yang sifatnya objektif, sehingga maknanya konkret sesuai dengan arti sebenarnya. Meskipun begitu, masih banyak siswa-siswi yang belum memahami ciri bahasa dan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Ingin tahu lebih jelas tentang makna denotatif?
Ciri-Ciri Kata Denotatif
Apa itu makna denotatif? Sesuai dengan penjelasan di atas, denotatif sendiri termasuk bahasa objektif yang memiliki makna konkret. Berdasarkan buku "Semantik" karya Uti Darmawati, denotatif memiliki makna dasar yang bisa menunjuk secara langsung terhadap acuannya.
Bahasa denotatif memiliki beberapa ciri-ciri, sehingga Sobat Pijar lebih mudah membedakannya dengan makna lain. Ciri-ciri denotatif yaitu memiliki makna dasar, objektif, acuannya jelas, sering digunakan dalam karya tulis ilmiah, dan kosakatanya ditemukan dalam kamus Bahasa Indonesia.
1. Makna Jelas
Kata denotatif dan konotatif tentu saja memiliki perbedaan, kata denotatif memiliki makna jelas untuk mengurangi risiko kesalahan interpretasi. Hal inilah yang membuat makna denotatif lebih banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
2. Acuan Jelas atau Tidak Ambigu
Ciri utama makna denotatif dapat ditandai dengan tidak adanya ambiguitas, acuannya jelas tergantung tujuan penggunaan. Jadi saat Sobat Pijar menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari, lawan bicara tidak akan bingung menangkap maksud pembicaraan.
3. Sering Digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah
Mengapa makna denotatif sering digunakan dalam karya tulis ilmiah? Setiap kata denotatif itu tidak memiliki makna ganda, sehingga lebih mudah dipahami pembaca. Dengan menggunakan bahasa yang jelas, karya tulis ilmiah bisa memberikan informasi faktual terpercaya.
Contoh Kata Denotatif
Setelah mengetahui arti denotatif, Sobat Pijar juga bisa mengetahui berbagai contoh kata objektif yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Denotatif tidak akan mengalami perubahan makna, sehingga memudahkan dalam membuat komunikasi sesuai tujuan.
- Motor
- Pintu
- Gunung
- Laut
- Bintang
- Piring
- Pesawat
- Bendera
- Telepon
- Kopi
Contoh Kalimat Denotatif
Berdasarkan ujaran denotatif gunung dan contoh kata di atas, Sobat Pijar bisa membuat sebuah kalimat obyektif yang mudah dipahami oleh orang lain. Setelah mengetahui penggunaan kalimat denotatif di bawah ini, dijamin nggak bakalan bingung lagi membedakannya dengan makna lain.
- Motor Mira berwarna merah dan bunyinya nyaring.
- Jika ingin memasuki ruangan, silahkan ketuk pintu itu terlebih dahulu!
- Rumah Andika berada tepat di bawah Gunung Raung.
- Setiap hari minggu, Nanda menyempatkan mancing di laut merah.
- Vira membeli teropong untuk melihat bintang di langit.
- Ibu meletakkan ayam pada piring biru.
- Pesawat Garuda Air jatuh di sungai Bengawan Solo.
- Setiap hari senin, Bila bertugas mengibarkan bendera merah putih tersebut.
- Telepon itu berdering setiap pagi.
- Ayah suka minum kopi itu karena rasanya tidak pahit
Apa Itu Konotatif?
Sebenarnya membedakan makna denotatif dan konotatif sangat mudah lho. Apalagi dilihat dari contoh kalimatnya, Sobat Pijar akan lebih mudah memahaminya. Berbeda dengan makna denotatif, makna konotatif memiliki ciri khas tersendiri karena sifatnya lebih subjektif atau tidak konkret.
Ciri-Ciri Kata Konotatif
Sobat Pijar, pernah nggak melakukan analisis kata denotatif dan konotatif dalam puisi? Makna konotatif biasanya lebih banyak ditemukan dalam bait puisi. Berikut ini ciri khas makna konotatif yang dinilai memiliki arti ganda:
1. Memiliki Nilai Rasa
Kata atau kalimat konotatif memiliki nilai rasa yang memiliki makna positif maupun negatif. Nah, konotatif lebih banyak digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara tidak langsung. Jika ada kalimat konotatif yang tidak bermakna rasa, maka bisa dinamakan konotasi netral.
2. Makna Bisa Berubah
Jika Sobat Pijar masih bingung menentukan makna denotatif dan konotatif, amati ciri khas kalimatnya memiliki arti ganda atau tidak. Biasanya ciri kedua kalimat konotatif bisa mengalami perubahan makna seiring perkembangan waktu dipengaruhi oleh norma masyarakat.
3. Berbeda Tiap Daerah
Apa itu denotatif dan konotatif? Denotatif bermakna konkret, sedangkan konotatif bermakna ganda bisa berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Biasanya setiap makna konotatif sangat bergantung dengan norma masyarakat yang berlaku, sehingga wajar berbeda-beda.
Contoh Kata Konotatif
Konotatif memiliki makna yang bisa mempengaruhi persepsi serta perasaan seseorang, maka dari itu lebih cocok digunakan saat mengutarakan perasaan Sobat Pijar, nih. Berikut kosakata konotatif yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari:
- Bersemangat
- Mewah
- Tegas
- Mencekam
- Posesif
- Cantik
- Pemalu
- Garang
- Anggun
- Asri
Contoh Kalimat Konotatif
Untuk meningkatkan pemahaman Sobat Pijar mengenai makna konotasi atau konotatif, kali ini ada 10 contoh kalimat konotatif yang memiliki makna ganda. Konotatif bisa mengungkapkan pendapat atau perasaan kagum, namun terkadang seseorang tidak langsung menangkap arti sebenarnya.
- Gadis kecil itu sangat bersemangat dalam menuntut ilmu. (Konotasi positif menunjukkan semangat tinggi dalam menjalankan hal bermanfaat).
- Mobil satu ini terlihat sangat mewah sesuai dengan harganya. (Denotatif dan konotatif? Kata mewah menunjukkan konotasi positif menunjukkan kesan mewah)
- Bu Guru bersikap tegas dalam mengajar muridnya. (Kata tegas menunjukkan perilaku ibu guru dalam menyampaikan mata pelajaran)
- Film bioskop tersebut sangat mencekam membuat orang-orang ketakutan. (Mencekam bisa menunjukkan suasana ketakutan para penonton saat menonton film)
- Orang tua itu sangat posesif terhadap anak-anaknya. (Posesif memiliki arti penjagaan ketat terhadap anaknya agar tidak salah pergaulan)
- Gadis desa itu memang sangat cantik, wajar dijadikan rebutan para pemuda.
- Keponakannya sangat pemalu sampai tidak berani keluar rumah.
- Hewan peliharaan di rumah itu kelihatannya sangat garang. (Garang menunjukkan perilaku galak hewan saat didekati oleh manusia)
- Dari dulu memang lingkungan pedesaan terkenal sangat asri.
- Ia kelihatan sangat anggun menggunakan kebaya.
Perbedaan Denotatif dan Konotatif
Setelah mengetahui 10 contoh kalimat denotatif dan konotatif, Sobat Pijar seharusnya sudah mampu mengetahui perbedaan kedua makna tersebut. Perbedaan antara kata konotatif dan denotatif secara detail bisa dilihat dari penjelasan tabel yang ada di bawah ini.
Makna Denotatif | Makna Konotatif |
Bersifat lugas dan jelas tidak ambigu | Sifatnya ambigu, sehingga orang tidak mudah menangkap makna sebenarnya. |
Hasil observasi dari panca indera secara langsung mulai dari penciuman, penglihatan, perasaan, dan pengalaman fisik lainnya. | Banyak digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Beberapa contoh katanya seperti kagum, cantik, anggun, dan masih banyak lagi. |
Banyak digunakan dalam KTI (Karya Tulis Ilmiah), jurnal, tesis, dan lainnya. | Kata konotatif banyak digunakan dalam karya puisi, pantun, novel, dan cerita fiksi lainnya . |
Jika Sobat Pijar diminta “jelaskan perbedaan bahasa konotatif dan denotatif!”, semoga tabel di atas mampu menjelaskannya, ya. Denotatif memiliki makna objektif dari observasi berbagai pengalaman fisik, sedangkan konotatif masih dianggap ambigu bermakna rasa positif maupun negatif.
Baca juga: Contoh Kalimat Deklaratif, Pengertian, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
_____________________________________________
Denotatif dan konotatif merupakan ilmu bahasa yang memiliki makna tersendiri. Denotatif memiliki ciri khas bermakna jelas, tidak ambigu, dan sering digunakan dalam karya tulis ilmiah. Sedangkan konotatif bermakna kiasan yang memiliki makna subjektif, banyak arti, dan sering dituangkan dalam karya fiksi.
Semoga penjelasan di atas membantumu memahami perbedaan kedua makna tersebut ya, Sobat Pijar! Gimana, masih penasaran dengan materi lengkap Bahasa Indonesia lainnya? Yuk, akses Pijar Belajar sekarang juga! Kamu bisa belajar dengan video materi, rangkuman, mini quiz, hingga latihan soal, lho. Lengkap banget, ‘kan?
Tunggu apa lagi? Unduh Pijar Belajar sekarang juga!