Langkah-Langkah Penelitian Sejarah: Pengertian dan Jenis
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Langkah-langkah penelitian sejarah adalah salah satu metode penelitian yang berhubungan dengan ilmu sejarah. Penelitian ini ada karena setiap negara mempunyai sejarah tersendiri pada masa lalu, termasuk Indonesia. Tentunya Sobat Pijar harus tahu hal ini, ya, sebelum belajar sejarah lebih jauh.
Tapi, bagaimana, ya, caranya sejarawan mengetahui kejadian di masa lalu? Pastinya nggak dengan cara memutar balikan waktu seperti di film-film, ya. Penelitian sejarah untuk melihat peristiwa di masa lalu bisa dilakukan dengan mengobservasi peninggalan atau jejak-jejak masa lampau.
Wah, kira-kira seperti apa, ya? Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian penelitian sejarah yang bisa kamu simak.
Baca juga: Ciri Zaman Mesozoikum dan Pembagian Periodenya
Pengertian Penelitian Sejarah
Sebelum mempelajari metode, kamu harus paham dulu apa itu pengertian penelitian sejarah. Penelitian sejarah adalah jenis penelitian yang dilaksanakan dengan evaluasi dan pengumpulan data secara sistematis. Teknik ini berguna untuk menjelaskan, menggambarkan, dan memahami kejadian pada masa lalu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kebenaran tentang peristiwa tertentu yang terjadi saat itu. Maksudnya adalah peneliti tidak cuma menjelaskan peristiwa-peristiwa tersebut tetapi juga harus mempunyai sumber kuat untuk bisa membuktikannya secara konkret. Dengan demikian, hasil penelitian nantinya bisa dipertanggungjawabkan.
Penelitian sejarah bisa berbentuk dokumen sejarah, hasil rekaman, foto, dan sebagainya. Biasanya, penelitian sejarah dilakukan agar wawasan masyarakat bertambah. Dengan mengetahui peristiwa di masa lalu, kita bisa mengambil hikmah atau nilai positifnya untuk mencegah kesalahan di masa mendatang.
Jenis Sumber Sejarah
Dalam penelitian sejarah, peneliti harus bisa menarik kesimpulan dari semua sumber sejarah yang sudah didapatkan. Berbicara soal sumber sejarah, ada dua jenis sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Apa ya perbedaannya?
Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang berbentuk dokumen, isinya adalah data asli dan valid. Biasanya sumber primer berbentuk catatan langsung kejadian yang tengah terjadi, misalnya seperti ditulis oleh orang yang mengalami.
Sumber primer bisa berbentuk hasil wawancara atau dokumen tertulis. Hasil wawancara dapat berupa rekaman video atau rekaman suara, di mana pelaku sejarah adalah narasumber pada wawancara tersebut.
Jadi, kamu bisa melihat sendiri bahwa wawancara yang dilakukan memang sesuai dengan peristiwa aslinya. Sumber primer juga bisa berbentuk benda atau catatan sejarah. Sumber sejarah berbentuk benda contohnya adalah keris yang langsung dibuat oleh sosok Empu pada masa kerajaan. Sumber primer juga bisa berbentuk mata uang kuno atau koin.
Oleh karena itu, sumber primer sering dianggap sebagai sumber yang lebih valid. Makanya, ada banyak sekali peneliti yang berusaha keras untuk mendapatkan sumber data primer.
Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang dibuat dengan acuan data-data dari sumber primer. Jika sumber primer ada ketika kejadian berlangsung atau tidak lama sesudah peristiwa terjadi, sumber sekunder justru dibuat oleh tangan kedua.
Sumber sekunder biasanya dibuat lebih lama sesudah peristiwa terjadi, sehingga peneliti harus menguji kebenarannya lebih dalam lagi.
Sumber sekunder dapat berbentuk buku, skripsi, tesis, dan lain-lain. Contoh lain dari sumber sekunder adalah ulasan artikel ilmiah, ulasan buku, ulasan literatur, dan biografi.
Baca Juga: Teks Biografi: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Ada juga sumber sekunder berupa sumber lisan atau saksi mata. Sumber lisan bisa dari orang yang tidak menyaksikan peristiwa secara langsung atau bahkan hidup di masa yang berbeda setelah kejadian berlangsung.
Tapi, pada zaman digital seperti saat ini sumber sekunder juga bisa dibuat dalam bentuk video. Sumber sekunder bentuk video bisa kamu temukan melalui film dokumenter tentang peristiwa sejarah, atau tokoh-tokoh yang terlibat langsung di dalam peristiwa sejarah tersebut.
Pembuatan film dokumenter umumnya mengundang beberapa narasumber yang kredibel. Hal ini bertujuan agar penelitian sejarah mempunyai sumber sekunder.
Langkah-Langkah Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian yang menelusuri dan mengkaji peristiwa pada masa lalu. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengetahuan, informasi, pemahaman, dan makna dari peristiwa itu. Sobat Pijar tahu nggak bagaimana langkah-langkah melakukan penelitian sejarah? Cari tahu, yuk!
Mencari Topik
Topik adalah hal utama yang harus diperhatikan di dalam penelitian supaya penelitian lebih terarah. Dengan kata lain, penelitian bukan hasil plagiat dari penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Dalam mencari topik penelitian, kamu bisa melihat beberapa referensi atau contoh topik penelitian sejarah melalui internet atau sumber lain. Nah, kalau kamu sudah mendapatkan “inspirasi”, kamu bisa melakukan cara ini untuk mencari topik penelitian.
- What (Apa): Apa yang akan diteliti? Apa yang akan menjadi objek penelitian?
- Who (Siapa): Siapa yang akan diteliti? Siapa yang akan menjadi narasumber untuk mengkaji objek penelitian? Siapa narasumber yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut?
- Where (Di mana): Di mana penelitian akan dilaksanakan? Di mana tempat yang berkaitan secara nyata dengan objek penelitian?
- When (Kapan): Kapan penelitian akan dilaksanakan? Kapan peristiwa atau objek penelitian tersebut berlangsung?
Heuristik
Setelah menemukan topik, langkah-langkah penelitian sejarah selanjutnya adalah mendapatkan bukti-bukti dan sumber pendukung.
Jadi, dalam tahap heuristik ini, kamu perlu mengumpulkan dan mencari sumber-sumber terkait masalah yang akan diteliti. Sumber-sumber yang dimaksud dapat berupa sumber tulisan, lisan, benda, audio, visual, dan audiovisual.
Verifikasi atau Kritik Sumber
Tahap selanjutnya dalam langkah-langkah penelitian sejarah adalah verifikasi. Verifikasi sendiri berarti tahap memeriksa kebenaran dan keaslian sumber-sumber sejarah yang sudah didapatkan.
Tujuan verifikasi adalah untuk menguji fakta sejarah berdasarkan sumber-sumber tersebut. Dalam penelitian sejarah, ada dua jenis verifikasi, yaitu kritik intern dan kritik ekstern.
Kritik Intern
Intern berarti dari dalam, atau berkaitan dengan informasi yang ada dalam sumber sejarah. Pada tahap ini, kamu harus menguji apakah informasi itu sudah berdasarkan fakta atau tidak.
Misalnya, saat kamu memiliki sumber tertulis, kamu harus membandingkan isinya dengan sumber-sumber yang telah terkumpul dan menentukan sumber yang relevan dan akurat.
Kritik Ekstern
Ekstern berarti dari luar, maka kaitannya adalah hal-hal dari luar atau hal fisik. Pada tahap ini, kamu harus menguji keaslian sumber sejarah melalui panca indra atau secara fisik. Misalnya, warna kertas, struktur batuan pada prasasti, ejaan yang dipakai di dalam isi teks proklamasi, dan lain sebagainya.
Interpretasi
Tahap keempat dalam langkah-langkah penelitian sejarah adalah interpretasi. Di sini, kamu sebagai peneliti akan memberikan pendapat, penafsiran, serta analisis berdasarkan fakta-fakta yang sudah didapatkan dan diverifikasi sebelumnya.
Fakta-fakta itu akan dikaitkan sehingga menciptakan serangkaian kejadian beserta makna tertentu. Tapi, kamu harus memahami bahwa di tahap ini kamu harus selektif agar pembahasan tidak bercabang kemana-mana, lho!
Kamu harus bisa menyajikan fakta-fakta yang penting saja dan berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan. Dalam tahap interpretasi, ada dua jenis yaitu sebagai berikut:
Interpretasi Sintesis
Interpretasi sintesis adalah tahap mengaitkan rangkaian kejadian untuk mendapatkan kesimpulan. Contohnya adalah, ada 29 partai yang berpartisipasi pada Pemilu 1955. Lalu, ada 10 partai saja yang ikut pada Pemilu 1971.
Dari sini, kamu dapat menyimpulkan bahwa ada penurunan jumlah peserta partai politik dari tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.
Interpretasi Analisis
Interpretasi analisis adalah tahap menguraikan fakta-fakta sejarah. Misalnya, kamu memilih pembahasan tentang perkembangan partai politik pada pemilu Indonesia dari tahun 1955-1971.
Sesudah kamu mendapatkan sumber dan memverifikasinya, kamu dapat menguraikan total partai politik, banyaknya pemilih, dan tanggal pelaksanaan pemilu pada rentang tahun yang dipilih.
Historiografi
Nah, kamu sudah sampai di tahap terakhir dari langkah-langkah penelitian sejarah, nih. Nama tahap ini adalah historiografi. Historiografi berasal dari kata "historia" dan "grafein". Kalau digabungkan, historiografi dapat diartikan sebagai "penulisan sejarah".
Kalau pada langkah sebelumnya kamu sudah menentukan, mencari, memeriksa, dan mengartikan fakta-fakta sejarah, pada historiografi kamu sudah bisa menuliskan hasil penelitian. Di tahap ini, hasil penafsiran fakta harus disusun, lalu dihubungkan agar menjadi suatu kisah sejarah.
Dalam menuliskannya, kamu dapat memakai dua model penulisan yang bisa dipilih.
Deskripsi Eksplanatif
Deskripsi eksplanatif bersifat detail, analisis, dan mendalam. Model ini umumnya memasukkan unsur 5W + 1H, yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
Deskripsi Naratif
Selanjutnya adalah model deskripsi naratif. Dalam memahami langkah-langkah penelitian sejarah, kamu akan menuliskan hasil penelitian berdasarkan urutan waktu peristiwa atau secara kronologis.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Paleozoikum beserta Periode dan Peninggalannya
____________________________________________________________
Itu dia langkah-langkah penelitian sejarah yang perlu Sobat Pijar tahu. Ternyata. sangat seru sekali ya menelisik dan memahami penelitian sejarah. Semoga penjelasan di atas bisa membantumu, ya!
Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut seputar materi Sejarah lainnya? Tenang, Pijar Belajar siap, kok, untuk jadi teman belajarmu. Kamu bisa banget melatih pengetahuan sejarahnya melalui berbagai latihan soal yang dimiliki Pijar Belajar.
Yuk, download Pijar Belajar sekarang!