pijarbelajar

Sejarah

Konflik Timur Tengah: Penyebab, Negara yang Terlibat & Peran Indonesia dalam Konflik

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Konflik Timur Tengah: Penyebab, Negara yang Terlibat & Peran Indonesia dalam Konflik image

Sudah bukan rahasia lagi kalau Timur Tengah menjadi salah satu kawasan yang identik dengan wilayah konflik. Terbukti dengan banyaknya konflik Timur Tengah yang terjadi seperti perang Palestina-Israel, Perang Salib, dan lain sebagainya.


Konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah ini menyebabkan instabilitas kawasan ataupun perebutan dominasi tanpa henti. Salah satu faktor yang menjadi pemicu utamanya adalah alasan ideologi yang menimbulkan diskriminasi. Yuk, baca artikel di bawah ini biar makin paham akar masalah konflik-konflik di Asia Timur, Sobat Pijar!


Baca juga: Apa Saja Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia? Simak Informasi Selengkapnya


Penyebab Konflik di Timur Tengah

Berbagai faktor penyebab konflik di Timur Tengah secara umum terbagi dalam tiga hal. Ketiga hal tersebut meliputi masalah intervensi asing, ekonomi, dan alasan ideologi. Ideologi yang dimaksud dalam hal ini yaitu Yahudi, Syiah, dan Sunni.


Gejala konflik antara Syiah dan Sunni sebenarnya sudah pernah terjadi sejak zaman Ali bin Abu Thalib. Namun konflik ideologi baru memanas pada tahun 2014, yaitu antara Iran yang menganggap kafir Syiah dan Arab Saudi yang mewakili Sunni.


Masalah ekonomi dipicu oleh keberadaan minyak karena memberikan guncangan terhadap perekonomian global. Guncangan ini dapat dilihat pada kondisi dalam pasar modal dengan perdagangan saham yang mengalami naik turun dalam seluruh bursa dunia.


Sementara itu, faktor penyebab konflik Timur Tengah selanjutnya adalah intervensi asing. Ada sejumlah negara yang memiliki kepentingan tertentu di wilayah Timur Tengah. Seperti Amerika Serikat yang mempengaruhi negara berkonflik untuk mendapatkan keuntungan berupa minyak bumi.


Negara-negara Konflik di Timur Tengah

Timur Tengah (Timteng) sampai sekarang ini masih dalam kondisi yang tidak stabil akibat peperangan. Ada banyak sekali negara yang mengalami konflik Timur Tengah, diantaranya adalah sebagai berikut:


Konflik Palestina

Peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel sudah terjadi sejak abad ke 20. Kesultanan ottoman berhasil dikalahkan oleh Inggris pada perang dunia I, sehingga wilayah Palestina diambil alih. Sekitar tahun 1917, Deklarasi Balfour telah mendukung dalam aksi pendirian rumah nasional Yahudi di Palestina.


Bangsa Yahudi di berbagai belahan dunia akhirnya berbondong-bondong memasuki tanah Palestina. Semakin lama imigrasi Yahudi semakin meningkat hingga menjadi awal mula penyebab konflik Israel Palestina.


Setelah Perang Dunia II berakhir, kekuasaan atas Palestina berhasil diambil alih oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Wilayah tersebut akhirnya dibagi menjadi dua negara, satu untuk bangsa Yahudi dan orang Arab Palestina.


Pembagian ini ditolak oleh Arab Palestina, sampai terjadi perang pada tahun 1948 dan dimenangkan oleh Israel. Konflik Timur Tengah ini memicu terjadinya pembentukan negara Israel dan pengungsian untuk rakyat Palestina. 


Konflik Suriah

Latar belakang konflik Suriah bermula dari ketidakpuasan masyarakat selama masa pemerintahan Bashar Al-Assad. Beliau merupakan penerus dari rezim Assad dan keturunan dari Hafedz Al-Assad.


Rezim Assad dikenal sangat otoriter dan berlangsung di negara Suriah sekitar 30 tahun lebih. Pada tahun 2011, sekelompok remaja membuat sebuah slogan yang berisi ajakan untuk menghapus rezim Bashar Al-Assad. 


Meskipun sepele, ternyata pemerintah Suriah menganggap peristiwa tersebut sebagai kekerasan. Pemerintah meminta kepolisian untuk menyiksa dan memenjarakan semua pemuda yang terlibat dalam aksi tersebut.


Selain itu, terjadi pula perang saudara antara rakyat yang mendukung pemerintah dan kelompok revolusioner di sejumlah kota. Apalagi muncul oposisi yaitu Jabhat al-Nusra dan ISIS yang ingin mendirikan negara islam.


Konflik Timur Tengah di Suriah berlangsung selama 8 tahun sehingga memberikan dampak besar untuk masyarakat Suriah dan Internasional. Dampak konflik Suriah yaitu kemunculan krisis sosial dan politik di Timur Tengah dan gerakan islam radikal di sejumlah negara yang berhubungan dengan ISIS.


Konflik Libya

Awal mula konflik Libya dipicu oleh aksi demonstrasi masyarakat untuk melengserkan rezim Khadafi. Presiden Muammar Khadafi sendiri sudah memimpin selama 34 tahun dan dikenal sangat otoriter.


Pemerintah Khadafi menganggap bahwa aksi demonstrasi ini merupakan tindakan represif. Hingga akhirnya memerintahkan pasukan militer untuk meredam aksi tersebut dengan penggunaan senjata api. Tindakan represif yang memakan banyak korban dan membuat gerakan perlawanan semakin anarkis.


Perang saudara di Libya ini juga mendapat campur tangan dari beberapa negara barat yang bergabung dalam NATO. Mulai dari Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat yang meminta PBB untuk melakukan intervensi terhadap perang tersebut.


Pada 2011, pasukan NATO dan NTC melakukan penyerangan di beberapa pusat kekuatan Khadafi. Serangan ini berhasil membuat Khadafi tewas karena mengalami luka tembak di kepala. Dampak konflik Libya ini yaitu adanya ribuan korban jiwa, saling berebut kekuasaan, dan instabilitas harga minyak dunia.


Konflik Tunisia

Sejarah konflik Tunisia ditandai dengan krisis dan pergolakan politik yang disebut sebagai Revolusi Melati. Revolusi Melati merupakan gerakan perlawanan rakyat untuk melengserkan pemerintahan otoriter.


Faktor yang melatarbelakangi Revolusi Melati adalah penyalahgunaan wewenang atau korupsi yang dilakukan pemerintahan. Selain itu, Rezim Zainal Abidin Ben Ali telah memimpin selama 20 tahun secara otoriter. 


Akhir tahun 2010, muncul berbagai demonstrasi yang bertujuan untuk melengserkan rezim Zainal Abidin Ben Ali. Bahkan, kalangan militer dan pejabat juga turut mengikuti aksi tersebut sebagai upaya penyelesaian konflik Revolusi Melati di Tunisia.


Konflik Mesir

Mesir ternyata juga menjadi salah satu negara yang mengalami konflik Timur Tengah. Latar belakang konflik Mesir terjadi saat presiden Hosni Mubarak menolak mundur setelah menjabat selama beberapa periode.


Hosni Mubarak memiliki sistem pemerintahan yang otoriter sehingga menghambat kesejahteraan rakyat. Terlebih banyak tindakan pemerintahan yang curang, seperti sistem ekonomi yang didiskriminasi, korupsi, dan pelanggaran HAM.


Pada 26 Januari 2011, ribuan masyarakat Mesir turut melakukan demonstrasi hingga memadati alun-alun Tahrir. Aksi ini dilakukan untuk pelengseran rezim militeristik presiden Hosni Mubarak yang berlangsung hingga 30 tahun.


Protes tersebut membuat Hosni Mubarak mundur dan menyerahkan jabatannya kepada kalangan militer. Sampai pada tahun 2012, pemerintahan Mesir digantikan oleh Muhammad Mursi yang terpilih sebagai presiden. 


Peran Indonesia dalam Konflik Timur Tengah

Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia turut berperan dalam menyelesaikan berbagai konflik di Timur Tengah. Peran Indonesia sangat dihargai dan tidak memberikan dampak kerugian untuk kepentingan nasional, yaitu:

  1. Peran Indonesia dalam perdamaian Timur Tengah diwujudkan dengan berpartisipasi dan kontribusi aktif dalam misi PBB. Partisipasi ini menjadi indikator penting dan konkrit untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
  2. Indonesia turut bergabung dengan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk mendukung Palestina dalam mendapatkan status negara merdeka.
  3. Memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, bantuan pangan dan peralatan medis. Bantuan ini penting untuk meringankan penderitaan rakyat akibat blokade yang terjadi di wilayah tersebut.
  4. Memberikan bantuan berupa dana, seperti Rp20 miliar untuk pembangunan Cardiac Center yang ada di rumah sakit As-Shifa, Gaza.
  5. Peran Indonesia yang paling berpengaruh yaitu saat mengirim pasukan Kontigen Garudan di Sudan Selatan, Darfur, hingga Lebanon.


Baca juga: Konflik Yugoslavia | Materi Sejarah Kelas XII

__________________________________


Konflik Timur Tengah termasuk konflik di suatu kawasan yang hampir tidak ada ujung penyelesaiannya. Faktor konflik ini terbagi dalam 3 hal, yaitu masalah ideologi, ekonomi dan intervensi asing. Penyelesaiannya sudah melibatkan berbagai pihak seperti PBB dan negara digdaya seperti Rusia.


Nah, itulah penjelasan mengenai konflik yang ada di Timur Tengah ya, Sobat Pijar! Semoga kamu bisa makin paham tentang latar belakang dan juga dampaknya. Eits, masih ingin belajar lebih lanjut untuk persiapan ujian semester? No worries, Pijar Belajar bisa membantumu, nih. Kamu bisa mengakses ratusan bahkan ribuan soal-soal untuk mata pelajaran Sejarah lengkap dengan pembahasannya. Keren, ‘kan?


Yuk, unduh Pijar Belajar sekarang juga!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved