Latar Belakang Terjadinya Konflik Eropa dan Berbagai Contohnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Sampai sekarang, masih banyak deretan konflik internasional yang terjadi di seluruh belahan dunia. Salah satunya adalah konflik Eropa yang dialami oleh beberapa negara di kawasan tersebut. Biasanya melibatkan perbedaan nilai, kepentingan, sengketa wilayah atau sumber daya dan isu-isu lainnya.
Konflik yang melanda kawasan Eropa ini secara umum dapat dibedakan dalam beberapa tingkatan. Tingkatan yang dimaksud dimulai dari retorika, konfrontasi bersenjata, hingga perang antar negara. Sobat Pijar, yuk simak pembahasan mengenai beberapa contoh konfliknya berikut ini!
Baca juga: Latar Belakang dan Berbagai Contoh Konflik Asia Timur
Latar Belakang Terjadinya Konflik Eropa
Benua Eropa terdiri dari beberapa negara dengan latar belakang sejarah, unsur keragaman etnik, dan sumber daya yang berbeda. Menurut sejarah, Eropa termasuk kawasan yang sering mengalami perebutan kekuasaan.
Hal ini bisa dilihat dari sejarah peradaban awal Eropa sampai memasuki abad yang ke 20. Konflik antara beberapa negara di Eropa Barat dan Timur sudah menyebar luas hingga hingga di seluruh dunia. Adapun beberapa contoh konflik Eropa adalah Konflik Ukraina, Konflik Armenia dan Konflik Bosnia-Harzegovina.
Konflik Eropa yang hampir tak ada habisnya dilatarbelakangi oleh Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat. Mereka telah berupaya membentuk beberapa negara yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negaranya sendiri.
Berdasarkan penelitian, akar konflik yang menjadi permasalahan besar di Eropa adalah keegoisan untuk merebut wilayah dari beberapa negara yang terlibat. Faktor lainnya termasuk persaingan ekonomi, politik, hingga militer.
Konflik di Eropa
Konflik yang terjadi diantara negara-negara Eropa sebenarnya merupakan bagian dari Perang Dunia I. Berikut ini adalah beberapa contoh konflik Eropa beserta penyebabnya yang penting diketahui, diantaranya:
Konflik di Eropa Bosnia dan Herzegovina
Herzegovina atau Bosnia atau cukup disebut Bosnia adalah negara republik yang berada di Semenanjung Balkan. Bosnia sebenarnya masih termasuk bekas wilayah Yugoslavia dibawah kepemimpinan Josip Broz Tito.
Memasuki tanggal 1 Maret 1992, Bosnia dan Herzergovina menyatakan sebagai negara berdaulat melalui referendum. Proklamasi ini mendapat sambutan baik dari dunia internasional dan terdaftar resmi sebagai anggota PBB.
Namun, konflik Eropa bermula ketika proklamasi tersebut menerima penolakan dari etnis Serbia. Dibawah kepemimpinan Slobodan Milasevic dan Rodovan Karadzin, berbagai upaya dilakukan etnis Serbia untuk mencegah pembentukan negara Bosnia.
Sekitar tahun 1992, etnis Serbia menggencarkan aksi serangan di berbagai kota besar Bosnia. Penyerangan masih terus berlanjut hingga Juli 1995, dimana Serbia membantai hingga 8000 rakyat muslim Bosnia.
Organisasi keamanan internasional seperti NATO dan PBB turut berpartisipasi dalam menyelesaikan Perang Bosnia. NATO dan PBB melakukan serangan udara secara langsung demi menghentikan kejahatan etnis Serbia.
Perang Bosnia berhasil dihentikan dengan adanya perjanjian damai Dayton yang diadakan pada bulan November 1995. Wilayah Bosnia dalam perjanjian ini terbagi dalam 2 negara, yakni Federasi Bosnia-Herzergovina dan Republik Srpska.
Konflik Nagorno Karabahk
Daerah Eropa yang masih konflik sampai saat ini adalah Nagorno –Karabakh. Nagorno – Karabakh merupakan sebuah wilayah yang secara geografis berada di kawasan Azerbaijan. Meskipun begitu, penduduk yang mendiami wilayah ini didominasi oleh etnis Armenia.
Azerbaijan dan Armenia pernah menjadi bagian dari Uni Soviet yang dijadikan negara federasi. Selain itu, wilayah Nagorno – Karabakh secara resmi juga bagian dari Azerbaijan. Konflik Eropa muncul saat Mikhail Gorbachev selaku presiden Uni Soviet membuat kebijakan Glasnost dan Perestroika tahun 1985.
Kebijakan tersebut menyebutkan bahwa terdapat kebebasan di setiap wilayah Uni Soviet dalam menentukan masa depannya. Azerbaijan dan Armenia akhirnya memutuskan untuk menjadi negara berdaulat.
Akibatnya, terjadi perang antara negara Azerbaijan dan Armenia untuk menguasai wilayah Nagorno – Karabakh. Perang ini dibedakan dalam dua fase, yakni fase I (1988 sampai 1991) dan fase II (1992 – 1994). Persengketaan tersebut masih berlanjut sampai saat ini karena belum menemukan titik terang.
Perang Ukraina
Perang Rusia Ukraina yang masih berlangsung merupakan konflik Eropa yang rumit dengan sejarah panjang. Latar belakang perang Rusia dan Ukraina bisa ditelusuri dengan runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991.
Saat Uni Soviet sudah berhasil dibubarkan, Ukraina memanfaatkan kesempatan untuk menjadi negara merdeka. Namun, Rusia tidak menerima kemerdekaan Ukraina hingga melakukan berbagai upaya untuk menggagalkannya.
Sekitar tahun 2014, Rusia juga berupaya untuk merebut kekuasaan atas wilayah Semenanjung Krimea. Hal ini mendapatkan kecaman dari dunia Internasional, tetapi Rusia masih tetap menolak untuk membebaskan Krimea.
Pada Februari 2022, Rusia mengerahkan pasukan militernya untuk melakukan penyerangan terhadap Ukraina. Serangan ini ternyata mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari pasukan Ukraina. Dampak perang Rusia Ukraina bagi dunia adalah inflasi dunia, krisis pangan, hingga keterbatasan energi.
Sementara itu, dampak perang Rusia Ukraina bagi Indonesia adalah penurunan pasar modal dan nilai tukar rupiah. Harga komoditas gandum sebagai bahan dasar roti dan mie instan juga dipastikan akan meroket.
Baca juga: Penyebab, Contoh & Peran Indonesia dalam Konflik Asia Tenggara
___________________
Konflik Eropa sudah menjadi sebuah permasalahan yang cukup serius dalam dunia internasional. Masing-masing konflik memiliki latar belakang yang kompleks dan dampak yang cukup beragam. Secara umum membutuhkan upaya diplomatik sebagai penyelesaian untuk mewujudkan perdamaian.
Meskipun kompleks, bukan berarti kamu tidak bisa memahaminya lho, Sobat Pijar! Yuk, belajar materi Konflik Eropa dan konflik-konflik dunia lainnya di Pijar Belajar! Ada konten pelajaran dalam bentuk video materi, rangkuman, mini quiz, hingga latihan soal yang bisa kamu akses dengan sekali berlangganan saja! Lengkap banget, ‘kan?
Tunggu apa lagi? Yuk, unduh Pijar Belajar di Play Store sekarang juga!