pijarbelajar

Geografi

Komponen Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Komponen Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra image

Pernah mendengar istilah interpretasi citra dalam Geografi? Eits, bukan citra nama orang ya! Interpretasi citra merupakan salah satu komponen penginderaan jauh. Dalam geografi, interpretasi citra sangat diperlukan untuk melihat suatu objek atau kenampakan bumi dari jauh. Dengan menggunakan teknologi ini membuat seseorang dapat mengumpulkan informasi bumi dengan baik. 


Maka dari itu, hal ini sangatlah penting untuk dipelajari oleh Sobat Pijar. Yuk, kita bahas sama-sama mengenai pengertian penginderaan jauh, komponennya, apa yang dimaksud dengan citra, sampai manfaatnya. Pembahasan lengkapnya akan dibagikan di bawah ini!


Baca juga: Urutan Planet Tata Surya beserta Cirinya, Terdekat dan Terjauh!


Pengertian Penginderaan Jauh 

Penginderaan jauh adalah ilmu yang berguna untuk mengumpulkan informasi dari objek tanpa harus kontak langsung dengan objek tersebut. Jadi, Sobat Pijar dapat menyimpulkan kalau penginderaan jauh dapat dikatakan sebagai pengolahan citra dalam mengetahui suatu fenomena di permukaan bumi. 


Para ahli mengatakan bahwa penginderaan jauh adalah upaya untuk memperoleh, menunjukkan dan menganalisis objek tertentu dengan menggunakan sensor untuk mengamati target kajian. 


Prinsip dasar dari penginderaan jauh adalah adanya rekaman yang akan berinteraksi dengan gelombang elektromagnetik. Selanjutnya, objek yang ada di permukaan bumi akan ditangkap gambarnya menggunakan sensor penangkap gelompang. 


Sensor ini bisa berupa pesawat tanpa awak, satelit atau pesawat. Nah, barulah objek ini nantinya akan ditampilkan lewat citra. 


Komponen Penginderaan Jauh 

Penginderaan jauh adalah teknologi yang memiliki berbagai komponen penting di dalamnya yang saling terhubung. Yuk kita pelajari yang termasuk komponen penginderaan jauh


1. Energi 

Untuk menghasilkan gambar rekaman objek, hal pertama yang dibutuhkan adalah sumber energi agar memungkinkan objek direkam oleh sensor. Ada dua energi yang bisa digunakan untuk penginderaan jauh, yaitu: 

  • Energi aktif: sumber yang berasal dari sumber tenaga buatan yaitu radar yang aktif untuk menangkap objek. Biasanya berasal dari laser fluorosensor yang berbentuk kilatan cepat dan gelombang elektromagnetik. 
  • Energi pasif: sumber energi yang berasal dari matahari. Gelombang ini biasanya dilakukan untuk pemantauan di siang hari. 


2. Atmosfer 

Komponen penginderaan jauh berikutnya adalah atmosfer. Saat energi ini masuk ke permukaan bumi, itu hanya sebagiannya saja. Hal ini karena ada atmosfer yang menghambatnya lewat serapan dan pantulan. 


Tidak semua spektrum gelombang elektromagnetik sampai ke permukaan bumi lho, Sobat. Hal ini karena sifatnya selektif terhadap panjang gelombang tertentu. 


3. Objek 

Komponen penginderaan jauh lainnya adalah objek yang menjadi sasaran atau target dari penginderaan jauh. Objek ini terdiri dari biosfer, litosfer, dan hidrosfer. 


Setiap objek akan memantulkan panjang gelombang tertentu sehingga hasil kenampakan yang ditangkap sensor bisa berbeda. Contohnya, akan memancarkan lebih cerah apabila objeknya mempunyai banyak energi ke sensor. 


4. Wahana 

Wahana adalah media atau kendaraan untuk meletakkan sensor agar dapat melakukan perekaman. Umumnya, wahana dari penginderaan jauh adalah pesawat terbang, balon udara, satelit, dsb.


5. Sensor 

Sensor adalah komponen penginderaan jauh yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek. Sensor ini dibagi menjadi dua, yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik. 


Sensor fotografik ini merekam objek dengan menggunakan kamera, dan hasilnya berupa foto udara dan satelit. Kelebihan dari menggunakan sensor fotografik adalah biaya yang tidak terlalu mahal dan resolusi spasial yang ditampilkan terbilang sederhana dan baik. 


Sedangkan untuk sensor elektronik adalah alat perekamnya berupa pita magnetik. Selanjutnya, sensor ini menggunakan sinyal elektronik dan menghasilkan citra atau data visual menggunakan perangkat komputer. Gampang, bukan, mengetahui beda fotografik dan elektronik? 


6. Perolehan Data 

Perolehan data dari penginderaan jauh dapat dilakukan secara manual atau digital. Cara manualnya adalah menginterpretasikan foto udara dengan numeric. Sedangkan untuk cara digital yaitu memakai proses digital yang dilakukan melalui perangkat komputer. 


7. Pengguna Data 

Pengguna data adalah orang yang menggunakan data penginderaan. Data ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. 


Citra Penginderaan Jauh 

Citra dalam penginderaan jauh adalah rekaman suatu objek. Citra yang tergambarkan ini dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu citra foto dan non foto. Yuk, simak perbedaanya Sobat!


1. Citra Foto 

Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan lewat kamera. Output dari citra foto yaitu klise foto. Citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu: 

  • Foto ultraviolet: memiliki panjang gelombang 0,02-0,04 mikrometer. Ciri dari ultraviolet dapat mengenali berbagai objek karena warna kontras. Contohnya mendeteksi tumpahan minyak, batuan kapur, atap logam, dsb. 
  • Foto ortokromatik: panjang gelombang 0,4 – 0,56 mikrometer. Dapat melihat objek di bawah permukaan air atau untuk studi pantai. 
  • Foto pankromatik: panjang gelombang 0,36 – 0,72 mikrometer. Kepekaan film menyerupai mata manusia. Bisa terlihat hitam putih atau pankromatik berwarna. 
  • Foto inframerah asli: panjang gelombang 0,4 – 1,2 mikrometer. 
  • Foto inframerah modifikasi: panjang gelombang 0,5 – 0,9 mikrometer. 


2. Citra Non Foto 

Citra non foto adalah melakukan perekaman gambar dengan sensor tanpa kamera melainkan dari spektrum elektromagnetik. Berdasarkan wahana yang digunakan, citra non foto dibedakan menjadi dua, yaitu: 

  • Citra dirgantara yaitu citra yang ditangkap dengan menggunakan wahana yang ada di udara. Contohnya adalah citra MSS dan inframerah termal. 
  • Citra satelit, yaitu citra yang berasal dari antariksa. 


Sedangkan berdasarkan banyaknya foto, citra terbagi menjadi berikut: 

  • Citra tunggal: foto yang dihasilkan menggunakan sensor tunggal. 
  • Citra multispektral: citra yang dihasilkan dengan sensor jamak, contohnya adalah cirtra RBV (Return Beam Vidicon) dan Mss (Multi Spectral Scanner). 


Interpretasi Citra 

Interpretasi citra adalah suatu cara untuk mengidentifikasi dan menilai objek yang digambarkan untuk kepentingan tertentu. 


1. Unsur Interpretasi Citra 

Unsur interpretasi citra terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut: 

  • Rona dan warna. Rona adalah cerah gelapnya objek. Sedangkan warna wujud tampak yang didasarkan pada spektrum tertentu. 
  • Bentuk. Berkaitan dengan kerangka dari objek.
  • Ukuran. Menggunakan skala tertentu. 
  • Pola. Susunan keruangan seperti menyebar dan mengelompok. 
  • Bayangan. Bertujuan untuk memperjelas kenampakan objek. 
  • Tekstur. Berkaitan dengan tingkat kasar, sedang, dan halus objek. 
  • Situs. Berkaitan dengan lingkungan di sekitar objek. 
  • Asosiasi. Keterkaitan objek satu dengan objek lain. 


2. Tahapan Interpretasi Citra 

Selain komponen penginderaan jauh dan unsur interpretasi citra, kamu juga harus memahami berbagai tahapan dalam sistem penginderaan jauh. 

  • Alur pertama yaitu deteksi. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui benda dan gejala yang ingin diteliti. Target ini dilakukan dengan menentukan ada tidaknya objek khusus tersebut. 
  • Identifikasi menyeluruh dengan pembacaan foto. Caranya adalah mengkategorikan objek yang ada berdasarkan pengetahuan. 
  • Analisis untuk melakukan pengelompokan objek berdasarkan citra yang sama. 
  • Deduksi yaitu memberikan kesimpulan dan prediksi dari bukti yang sudah diperoleh. 


Manfaat Penginderaan Jauh 

Manfaat dari penginderaan jauh bisa digunakan untuk berbagai bidang. Contohnya adalah sebagai alat bantu untuk menyusun teori. Teori bisa dibuktikan dengan baik lewat citra yang ditampilkan sehingga pengamat lebih dapat memahami objek tersebut. 


Tak hanya itu, penginderaan jauh juga berguna untuk menemukan fakta sesuai dengan rekaman objek aslinya, lho. Penginderaan jauh juga digunakan untuk penelitian, sampai melakukan prediksi. 


Untuk yang bekerja di bagian penanggulangan bencana, penginderaan jauh juga diterapkan agar mengendalikan dampak besar dari bencana yang mungkin terjadi. 


Baca juga: Dinamika Kependudukan Indonesia – Materi Geografi Kelas XI

___________________________________________________________


Dari penjelasan di atas, penginderaan jauh memiliki banyak kegunaanya. Namun, sistem ini akan berjalan dengan baik jika setiap komponen penginderaan jauh tersedia.


Cari tahu lebih banyak tentang komponen penginderaan jauh dan materi Geografi lainnya di Pijar Belajar. Melalui Pijar Belajar, kamu bisa mengakses berbagai latihan soal untuk mata pelajaran SD, SMP, dan SMA kapan pun dan dimana pun.


Download Pijar Belajar sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved