Klasifikasi Iklim Global dan Penjelasannya
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Sobat Pijar, apakah kamu sudah tahu apa itu iklim? Singkatnya, iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca di suatu wilayah. Oleh karena kondisi di tiap wilayah berbeda-beda, tentunya iklim wilayah tersebut juga berbeda-beda. Sobat Pijar sudah tahu belum apa saja klasifikasi iklim global?
Sebelum dijelaskan lebih lanjut, ketahui dulu, yuk, pengertian iklim dan perbedaanya dengan cuaca. Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Macam-macam Fenomena Geosfer dan Penjelasannya
Pengertian Iklim
Iklim adalah kejadian cuaca yang terjadi dalam jangka waktu yang lama atau panjang. Kejadian yang panjang ini nantinya sudah cukup digunakan untuk mendapatkan kesimpulan tentang nilai statistik yang berbeda. Nilai statistik dalam iklim merupakan data analisis normal iklim atau berkaitan dengan kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu tertentu di suatu lokasi.
Berdasarkan Glenn T. Trewartha (1990), iklim adalah konsep abstrak yang menentukan suatu kebiasaan cuaca dan unsur atmosfer yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu yang lama.
Sobat Pijar, setiap daerah punya iklim yang berbeda-beda lho. Perbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun luar bumi, dan juga unsur-unsur cuaca dan iklim lainnya. Salah satu faktor dari luar bumi adalah matahari.
Sinar matahari mempengaruhi suhu, tekanan, udara, awan, hujan, dan sebagainya yang nantinya akan berimbas pada iklim. Kemudian, faktor dalam bumi dipengaruhi oleh beberapa hal seperti manusia dan faktor fisis.
Contoh pengaruh faktor manusia pada kondisi iklim adalah adanya hujan buatan. Berbeda dengan itu, contoh faktor fisis pada iklim dapat terlihat melalui letak garis lintang, topografi, lautan, dan sebagainya. Menarik sekali, ya.
Klasifikasi Iklim Matahari
Sebelum membahas klasifikasi iklim matahari, Sobat Pijar perlu tahu apa itu klasifikasi iklim secara umum. Klasifikasi iklim adalah usaha untuk mengidentifikasi iklim di bumi. Dalam menjalankannya, terdapat 2 tipe klasifikasi iklim, yaitu:
- Klasifikasi iklim empirik: klasifikasi yang dibedakan dari penelitian dan pengamatan secara ilmiah yang sistematis.
- Klasifikasi iklim genetik: ditentukan dari aliran massa udara, arah angin, topografi, dan intensitas sinar matahari.
Nah, kalau kita sudah mengenal klasifikasi iklim secara umum, sekarang kita kenalan sama Iklim matahari. Iklim matahari adalah penentuan iklim yang didasarkan dari jumlah panas dan sinar matahari yang diterima oleh wilayah tertentu. Iklim Matahari sendiri dibedakan atas 4 kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Iklim Tropis
Iklim ini termasuk klasifikasi iklim di Indonesia. Iklim tropis ditandai dengan dua musim yang terjadi setiap tahunnya yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau biasa terjadi pada bulan Maret – Agustus, sedangkan untuk musim hujan terjadi di bulan September – Februari.
Kamu juga bisa menandai iklim tropis melalui ciri-cirinya, lho. Ciri-ciri iklim tropis meliputi:
Ciri dari negara iklim tropis yaitu:
- Ada di garis khatulistiwa atau punya garis lintang sebesar 23,5 derajat LU – 23,5 derajat LS.
- Ciri lainnya yaitu punya suhu di atas 18 derajat celcius. Curah hujan iklim ini terbilang tinggi dibandingkan jenis iklim lainnya.
- Iklim tropis juga ditandai dengan penguapan air laut yang tinggi karena cahaya mataharinya yang cukup besar setiap tahunnya.
Contoh negara iklim tropis yaitu di benua Asia seperti Bangladesh, India, Hongkong, dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Ada juga iklim tropis di benua Amerika, seperti Meksiko dan Kepulauan Arabia.
2. Iklim Subtropis
Berikutnya adalah iklim subtropis yang terletak di sekeliling iklim tropis. Biasanya iklim subtropis berapa derajat, ya? Di musim panas, suhunya rata-ratanya bisa mencapai 30 derajat celcius, sedangkan di musim dingin bisa sampai -3 derajat celcius.Wilayah yang disebut subtropis apabila garis lintang 23,5 derajat – 35 derajat LU dan LS.
Wilayah dengan iklim subtropis memiliki 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin yang terjadi sepanjang tahunnya.
Adapun, ciri-ciri dari iklim ini sebagai berikut:
- Punya perbedaan kondisi cuaca yang ekstrem seperti musim panas dan dingin.
- Punya kelembaban udara rendah.
- Punya tekanan udara yang lebih tinggi dari tropis.
- Memiliki pohon dengan daun lebar dengan warna hijau di musim dingin.
- Jenis tumbuhannya tidak banyak.
Negara iklim subtropis bisa Sobat Pijar temui di kawasan Amerika Serikat, Asia Tengah, Asia Timur, dan sebagian besar Eropa kecuali Skandinavia.
3. Iklim Sedang
Nah, iklim sedang termasuk iklim di sekeliling subtropis dengan garis lintang antara 40 derajat – 66,5 derajat LU dan LS. Wilayah ini juga memiliki 4 musim, yaitu semi, panas, gugur, dan dingin.
Negara iklim sedang bisa Sobat Pijar temukan di Benua Eropa seperti Denmark, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Mongolia, dan Rumania.
Ciri wilayah yang memiliki iklim ini yaitu punya tekanan udara dan arah angin yang berfluktuatif. Artinya selalu mengalami perubahan dan tidak stabil. Ciri inilah yang menjadikan kawasan iklim sedang sering terjadi badai secara mendadak.
Amplitudo suhu hariannya lebih kecil dari iklim tropis sedangkan amplitudo suhu tahunan lebih besar dari iklim tropis.
4. Iklim Dingin
Iklim matahari yang terakhir adalah iklim dingin yang berada di garis lintang 66,5 derajat – 90 derajat LU dan LS. Iklim dingin ada di 20% permukaan bumi.
Letak wilayahnya paling jauh dari garis khatulistiwa lho, Sobat Pijar. Atau dapat dikatakan wilayahnya berada di sekitar kutub bumi. Ciri dari iklim ini yaitu ada musim panas yang sejuk dan musim dingin yang ekstrim.
Negara iklim dingin dapat Sobat Pijar temukan di daerah Alaska, Kanada, Islandia, Greenland, Finlandia, Norwegia, dsb.
Ciri dari iklim dingin ini terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Iklim Taiga: iklim ini punya suhu yang sangat dingin ketika di musim dingin. Selain itu, iklim ini dicirikan dengan adanya hutan boreal yang ditumbuhi oleh pohon konifer seperti pinus. Untuk jenis hewannya yang ada di iklim Taiga yaitu beruang coklat
- Iklim Tundra: iklim ini punya suhu dingin tetapi masih dalam batas normal. Tumbuhan yang hidup hanya yang usianya singkat seperti semak dan lumut-lumutan. Sedangkan hewan yang hidup yaitu rusa kutub.
- Iklim Kutub: punya lapisan es yang tebal Wilayah seluruhnya tertutup salju dan es abadi. Oleh sebab itu, tumbuhan sulit untuk hidup di wilayah ini. Sedangkan hewannya yaitu beruang kutub dan penguin.
Supaya Sobat Pijar semakin paham, berikut gambar klasifikasi iklim matahari.
Klasifikasi Iklim Koppen
Beranjak ke pembahasan selanjutnya, Sobat Piar juga perlu mengenal klasifikasi iklim lainnya, yaitu iklim Koppen.
Sobat Pijar, iklim ini paling banyak dipakai karena penilaian berdasarkan rata-rata suhu tahunan dan bulanan serta dari tumbuhannya. Berikut adalah beberapa jenisnya:
- Iklim hujan tropis (A): memiliki suhu antara 18-300C. Curah hujan lebih dari 60 mm/bulan. Vegetasi yang tumbuh adalah hutan hujan tropis.
- Iklim kering (B): punya curah hujan merata. Suhunya sekitar 19-320C. Sedangkan tumbuhannya yaitu wilayah bioma gurun dan stepa.
- Iklim sedang (C): terbagi menjadi dua suhu. Yang pertama , di musim dingin dengan -30C sampai kurang dari 180 C. Sedangkan untuk musim panasnya punya suhu lebih dari 100C.
- Iklim dingin (D): suhu rata-ratanya sekitar -30C -100C. Sifat dari iklim ini yaitu dingin dan kering.
- Iklim kutub (E): suhu ini berada diantara 0 – 100C. Penyebab rendahnya suhu ini yaitu karena letaknya ada di daerah ketinggian lebih dari 5000 ft. Vegetasi yang ditemukan adalah bioma tundra dan salju abadi.
Dari pembagian iklim yang dijabarkan, maka iklim Koppen di Indonesia masuk daerah iklim A, ya Sobat Pijar. Hal ini karena karakteristiknya sesuai dengan kondisi daerah negara itu sendiri. Gampang kan?
Klasifikasi Iklim Junghuhn
Menurut Junghuhn, iklim dibedakan berdasarkan ketinggian tempat, tumbuhan, dan suhu di daerah tersebut. Ada 4 zona yang diberikan dalam klasifikasi ini. Pertama adalah zona panas dengan ketinggian tempat 0-700 m yang biasa ditanami karet, tebu, jagung, dsb.
Iklim Junghuhn cocok untuk tanaman teh dan kina masuk ke zona sedang dengan ketinggian 700 – 1500 m. Berikutnya adalah zona sejuk dengan ketinggian 1500 – 2500 m yang biasa ditumbuhi tanaman pinus.
Lalu, zona terakhir yaitu zona dingin dengan ketinggian lebih dari 2500 m yang ditumbuhi lumut.
Klasifikasi Schmidt Ferguson
Klasifikasi berikutnya yaitu dikemukakan oleh Schmidt Ferguson. Berdasarkan teori ini, penilaian iklimnya yaitu dari jumlah rata-rata bulan kering dan rata-rata bulan basah. Disebut bulan kering, apabila curah hujannya kurang dari 60 mm setiap bulannya. Sebaliknya, disebut bulan basah jika curah hujannya lebih dari 100 mm setiap bulannya.
Klasifikasi Iklim Fisis
Bagaimana dengan klasifikasi fisis ini? Iklim ini dilihat dari keadaan atau fakta yang terjadi di permukaan bumi sehingga dapat dikenali dari pengaruh lingkungan yang ada di sekitarnya lho. Contohnya iklim laut, iklim darat, iklim gunung, iklim muson, dsb.
Yuk, coba uji pemahamanmu tentang klasifikasi iklim global bareng Pijar Belajar! Klik banner di bawah ini untuk mengakses berbagai latihan soal lengkap dengan pembahasannya.
_______________________________________________________________
Baca juga: Jenis-Jenis Awan Berdasarkan Klasifikasinya
Ada berbagai klasifikasi iklim yang ditentukan dari berbagai fenomena yang terjadi di alam kita. Bagaimana? Sudah paham kan jenis dan ciri dari klasifikasi ini? Dengan mengetahui jenis klasifikasinya, Sobat Pijar dapat menganalisis iklim di suatu negara dengan mudah dan cepat.
Sekarang, kita coba uji pemahamanmu dengan mengerjakan soal-soal di Pijar Belajar, yuk!
Melalui Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses berbagai latihan soal lengkap dengan video pembahasannya. Nggak cuma untuk jenjang SMA saja, untuk jenjang SD dan SMP juga ada, lho. Lengkap banget, kan?
Yuk, download Pijar Belajar dan rasakan keseruan belajarnya!