Sejarah Kerajaan Perlak dan Peninggalannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
0
Pada abad ke-7, kebudayaan Islam diketahui pertama kali masuk ke Indonesia. Salah satu bentuk kebudayaan tersebut berupa kerajaan-kerajaan islam. Nah, diantara kerajaan-kerajaan tersebut, ada satu kerajaan yang cukup besar, yaitu Kerajaan Perlak.
Kerajaan Perlak berlokasi di Aceh dan berdiri pada abad ke-8. Cari tahu lebih banyak tentang Kerajaan Perlak lewat penjelasan di bawah ini, yuk!
Baca juga: Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
Sejarah Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang tepatnya berlokasi di wilayah Peureulak, sekarang di area Aceh Timur. Kerajaan Perlak berdiri pada abad ke-8, tepatnya Kerajaan Perlak didirikan pada tahun 840. Kerajaan ini berdiri lebih dari 4 abad, yaitu hingga tahun 1292. Peureulak sendiri merupakan wilayah yang menghasilkan kayu perlak, yang saat itu digunakan untuk membuat kapal.
Lalu siapa pendiri Kerajaan Perlak? Kerajaan Perlak didirikan oleh sultan pertamanya, yaitu Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, yang memerintah hingga tahun 864. Hasil alam wilayah Peureulak sangat subur dan posisinya pun strategis. Karena itu, Kerajaan Perlak pun berkembang menjadi pelabuhan niaga yang sangat maju di abad ke-8.
Ada banyak kapal yang singgah di pelabuhan Peureulak, di antaranya kapal-kapal dari Arab dan Persia. Agama Islam pun berkembang di wilayah Peureulak, apalagi dengan semakin banyaknya saudagar dari Timur Tengah yang menikah dengan wanita lokal Peureulak. Kerajaan Perlak terletak di pinggir lautan, sehingga semakin memajukan perniagaan hasil alamnya.
Raja Kerajaan Perlak gelarnya adalah Sultan. Siapa saja raja yang pernah memerintah? Berikut ini daftar sultan di Kerajaan Perlak dan masa mereka memerintah:
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah – memerintah pada 840 – 864 M.
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Rahim Syah – memerintah pada 864 – 888 M.
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abbas Syah – memerintah pada 888 – 913 M.
- Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughayat Syah – memerintah pada 915 – 918 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Johan Berdaulat – memerintah pada 928 – 932 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Johan Berdaulat – memerintah pada 932 – 956 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Johan Berdaulat – memerintah pada 956 – 983 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Johan Berdaulat – memerintah pada 986 – 1023 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Johan Berdaulat – memerintah pada 1023 – 1059 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Johan Berdaulat – memerintah pada 1059 – 1078 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Johan Berdaulat – memerintah pada 1078 – 1109 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Johan Berdaulat – memerintah pada 1109 – 1135 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Johan Berdaulat – memerintah pada 1135 – 1160 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Johan Berdaulat – memerintah pada 1160 – 1173 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Johan Berdaulat – memerintah pada 1173 – 1200 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Johan Berdaulat – memerintah pada 1200 – 1230 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II Johan Berdaulat – memerintah pada 1230– 1267 M.
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat – memerintah pada 1267 – 1292 M.
Masa Kejayaan Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak justru mengalami kejayaan di masa-masa terakhirnya, tepatnya di antara tahun 1230 – 1267 Masehi. Saat itu, Kerajaan Perlak dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II Johan Berdaulat. Penyebab Kerajaan Perlak berjaya bukan karena hasil alamnya, melainkan karena majunya pendidikan dengan pesat dan juga dakwah untuk menyebarkan agama Islam yang saat itu semakin luas.
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Perlak
Di masa akhir Kerajaan Perlak sebenarnya kerajaan ini sangat maju karena perluasan dakwah dan pendidikannya. Namun karena sultan terakhirnya meninggal, kerajaan pun perlahan-lahan terus mengalami kemunduran. Karena itu, akhirnya pemerintahan diambil alih oleh Samudra Pasai. Selain karena tidak ada pengganti yang tepat, persaingan keluarga kerajaan menjadikan saudagar kala itu beralih ke Pasai.
Kehidupan Politik Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak menggunakan pemerintahan yang bergaya monarki atau sistem pemerintahan kerajaan. Rajanya cenderung memegang kepemimpinan sepanjang hayatnya. Namun sultan di kerajaan ini terbagi menjadi dua dinasti, yaitu Dinasti Aziziyah dan Dinasti Meurah. Dinasti Aziziyah adalah dinasti yang pertama, berlangsung selama 4 generasi mulai dari tahun 840 sampai 918. Sedangkan Dinasti Meurah melanjutkannya dari 918 hingga berakhir di tahun 1292.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Perlak
Awalnya, Kerajaan Perlak sukses dalam berdagang kayu perlak, yang sangat baik untuk membuat kapal. Tak hanya itu saja, Perlak juga merupakan penghasil lada yang sangat disukai di dalam perdagangan internasional. Meski sebenarnya lada bukanlah tanaman asli dari Perlak, melainkan dari Madagaskar. Para pedagang Timur Tengah yang membawa dan menanamnya di Perlak dan kemudian cocok dengan iklim di sana.
Dalam waktu yang cukup singkat, Kerajaan Perlak sukses menjadi penghasil dan pengekspor lada paling besar di kala itu. Sampai-sampai Bandar Perlak menjadi bandar utama di pantai timur Sumatra, tepatnya di bagian utara. Menariknya lagi, di Perlak saat itu juga sudah ada mata uang sendiri. Ada yang terbuat dari perak, dinamakan kupang. Ada juga dirham yang terbuat dari emas. Selain itu, ada uang tembaga dan kuningan.
Peninggalan Kerajaan Perlak
Apa saja peninggalan Kerajaan Perlak? Salah satu yang masih bisa dikunjungi hingga saat ini adalah Makam Raja Benoa yang merupakan negara bagian dari Kerajaan Perlak. Letak makamnya ada di pinggir Sungai Trenggulon. Batu nisan Makam Raja Benoa ini dibuat pada abad ke-11 M. Batu nisannya pun tertulis dengan huruf Arab.
Peninggalan lainnya adalah mata uang Perlak yang terdiri dari dirham dari emas, kupang dari perak, serta uang tembaga dan kuningan. Peninggalan yang terakhir adalah stempel kerajaan yang bertuliskan huruf Arab. Tulisannya adalah Al Wasiq Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512, berarti Kerajaan Perlak.
Kehidupan Sosial Kerajaan Perlak
Kehidupan sosial di Kerajaan Perlak sangat maju sejak awal kehadiran kapal yang dipimpin oleh Nahkoda Khalifah di tahun 800 M dari Gujarat. Beberapa penumpang kapa adalah mubaligh yang memang bertujuan untuk menyebarkan dakwah agama Islam.
Karena mereka masuk dengan baik, maka para mubaligh pun diterima dengan baik oleh masyarakat lokal. Para pendatang juga menikah dengan penduduk setempat, sehingga kehidupan sosial terjadi secara baik dan alami.
_____________________________________________________________
Baca juga: 5 Kerajaan Buddha di Indonesia dan Sejarahnya
Nah, sekarang Sobat Pijar sudah tahu kan Kerajaan Perlak terletak di mana dan siapa saja rajanya? Kalau masih ingin tahu lebih lanjut tentang Kerajaan Perlak, langsung saja kunjungi website Pijar Belajar! Di Pijar Belajar, ada berbagai bidang studi yang bisa kamu pelajari dengan mudah.
Yuk, download Pijar Belajar sekarang juga dan temukan bidang studi yang ingin Sobat Pijar dalami.