pijarbelajar

Sejarah

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Masa Kejayaan Hingga Keruntuhannya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

0

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Masa Kejayaan Hingga Keruntuhannya image

Salah satu tempat wisata sejarah yang menjadi salah satu keajaiban dunia adalah Candi Borobudur. Sobat Pijar sudah pernah ke Candi Borobudur belum? Tahukah kamu, Candi Borobudur ini merupakan peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, yaitu Kerajaan Mataram Kuno. 


Pada masa Kerajaan Mataram Kuno, ada banyak sekali peninggalan berupa bangunan megah dan berbagai prasasti. Lantas, di mana letak Kerajaan Mataram Kuno dan seperti apa sejarahnya? Langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!


Baca juga: Sejarah Kerajaan Perlak dan Peninggalannya


Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 dan berdiri selama hampir 3 abad. Kerajaan Mataram Kuno ini juga dikenal dengan nama Kerajaan Medang. Lantas, gimana, sih, sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno ini? 


Jadi, Kerajaan Mataram Kuno ini merupakan hasil pembagian Kerajaan Kalingga oleh Ratu Shima. Ratu Shima membagi wilayah Kerajaan Kalingga kepada kedua anaknya, yaitu Dewi Parwati dan Iswara Kesawalingga. Dewi Parwati memiliki cucu, yaitu Sanjaya. Sanjaya inilah yang mendirikan Kerajaan Mataram Kuno. 


Terdapat dua dinasti yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Budha. Oleh karena itu, agama yang dianut Kerajaan Mataram Kuno adalah Hindu dan Budha. Walaupun begitu, masyarakat Mataram Kuno hidup saling berdampingan dan damai. Di masa pemerintahan pendiri Kerajaan Mataram Kuno, rakyatnya termasuk makmur. 


Letak Kerajaan Mataram Kuno berada di Jawa Tengah bagian selatan. Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang lokasinya ada di pedalaman Jawa Tengah. Tanahnya subur sehingga pertanian sangat berkembang. 


Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Sanjaya dari dengan gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Di era ini, Kerajaan Mataram Kuno berhasil menjadi pusat pembelajaran agama Hindu. 


Sementara itu, dari Dinasti Syailendra yang beragama Budha, raja terkenal Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Watukura Dyah Balitung, anak dari Rakai Kayuwangi. Ia memerintah dari tahun 882-898 dan memberikan cukup banyak peninggalan penting.


Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Kuno

Sistem pemerintahan di Kerajaan Mataram Kuno adalah monarki. Raja Kerajaan Mataram Kuno dianggap sebagai jelmaan dewa yang turun ke bumi, hal ini sesuai dengan konsep kosmogonis yang dipercaya di era pemerintahan Hindu dan Budha. Jadi, di dalam diri setiap raja Mataram Kuno ada 8 dewa, yaitu Agni, Waruna, Wayu, Kuwera, Indra, Surya, Yama, dan Soma. 


Raja Mataram Kuno menjalankan kekuasaan tertinggi dan harus memimpin berdasarkan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan (dharma). Pemberantasan kejahatan juga menjadi tanggung jawab raja, supaya rakyatnya bisa hidup tenteram. 


Kerajaan ini dipimpin dua dinasti yang memiliki latar belakang budaya dan agama berbeda. Yang pertama adalah Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang beragama Budha. Kedua dinasti ini awalnya memerintah dengan rukun, tapi sayangnya kemudian terjadi pertikaian dan perpecahan. 


Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

Salah satu hal yang maju dari Kerajaan Mataram Kuno adalah pertaniannya. Wilayahnya dikelilingi pegunungan dan sungai besar, selain itu sistem pengairannya juga canggih. Selain itu, tanah yang subur menjadikan sektor pertanian di bawah kejayaan Mataram Kuno sangat berkembang. 


Selain itu, sumber pendapatan dan kekayaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari pajak yang ditarik dari desa-desa setelah dua kali panen dalam 1 tahun. Pemimpin daerah mengumpulkan pajak di daerahnya, kemudian diserahkan kepada raja. 


Kehidupan Sosial Kerajaan Mataram Kuno

Sebagai kerajaan Hindu, kehidupan sosial Kerajaan Mataram Kuno sangat terpengaruh oleh agama ini. Terbukti dengan adanya sistem kasta, yang terdiri dari brahmana, ksatria, waisya, dan yang paling rendah sudra. Di luar kasta, status sosial juga ditentukan berdasarkan status di pemerintahan dan harta kekayaan, karena itu strata sosialnya menjadi tumpang tindih. 


Kehidupan Kerajaan Mataram Kuno didapat dari berita dari China. Ibu kotanya dikelilingi tembok yang terbuat dari paduan kayu dan batu bata. Di dalam tembok ini ada istana tempat tinggal raja, keluarganya, dan abdi kerajaan. Putra mahkota dan pejabat tinggi tinggal di luar istana. Lapisan di luar itu, masih di dalam tembok kota, pejabat sipil yang jumlahnya ratusan tinggal. 


Kerja bakti sudah ada di masa Mataram Kuno. Rakyatnya wajib mengikuti kerja bakti dalam berbagai proyek, salah satunya tentu membangun candi-candi, yang kemudian menjadi peninggalan dari era Mataram Kuno. 


Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Dimulai tahun 1080, Kerajaan Mataram Kuno awalnya runtuh karena Gunung Merapi meletus. Keruntuhan terjadi dan Mpu Sindok, raja kala itu, memindahkan kekuasaan ke Jawa Timur. Namanya pun diubah menjadi Kerajaan Medang Kamulan. Kerajaan ini resmi mengakhiri Mataram Kuno. Kerajaan medang dipimpin oleh keturunan Mpu Sindok yaitu Dinasti Isyana. 


Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Apa saja peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno? Sebagai salah satu kerajaan yang berjaya di Pulau Jawa, ada banyak sekali bangunan dan prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno megah dan masih bisa kita lihat saat ini. Berikut ini beberapa di antaranya:


Candi Borobudur

Tentu saja, ini adalah peninggalan yang paling megah, mencerminkan betapa agungnya kerajaan ini di masa lalu. Candi Borobudur dibangun di abad ke-8 dan hingga kini masih menjadi monumen Budha paling besar di dunia. Candi yang terletak di Magelang ini diresmikan oleh Raja Samaratungga. 


Bukti teknologi bangunan pada masa Kerajaan Mataram Kuno adalah dari bentuk stupa 9 tingkatnya, selain itu bentuk-bentuk persegi empat, persegi enam, dan lingkaran terasnya. Relief pun dibuat sangat halus yang menandakan adanya peradaban maju di era Mataram Kuno. 


Candi Mendut

Masih berada di kawasan Candi Borobudur, Candi Mendut dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-9. Candi Budha ini dibangun untuk memancarkan keagungan dan ketenangan, sehingga makna spiritualnya sangat tinggi. 


Prasasti Canggal

Merupakan prasasti yang dikeluarkan tahun 732 dalam aksara Pallawa dan menggunakan Bahasa Sansekerta. Dari prasasti ini, para sejarawan bisa belajar banyak tentang Kerajaan Mataram Kuno. Isinya terutama tentang kebijakan Raja Sanjaya, salah satu raja di Dinasti Syailendra. 


Candi Prambanan

Berlokasi di Kedu, Candi Prambanan merupakan bukti bahwa Kerajaan Mataram Kuno bercorak agama Budha. Di sini dimuliakan 3 dewa Hindu, yaitu Shiva, Vishnu, dan Brama. Candi yang dibangun pada abad ke-9 ini merupakan salah satu sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno, selain dari prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar Magelang. 


Sistem Irigasi

Sistem pengairan di masa Kerajaan Mataram Kuno sangat canggih. Terutama terbukti di dataran tinggi Dieng, yang berdampak pada kemakmuran warganya. Ciri khasnya adalah sistem sawah tanggul, di mana sawahnya dibatasi oleh tanggul-tanggul yang menjadikan pengairannya lebih efisien. Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan dataran yang beragam. Ada dataran tinggi yang memudahkan kesuksesan pertaniannya. 


__________________________________________________________


Baca juga: Sejarah Kehidupan dan Peninggalan dari Kerajaan Malaka yang Perlu Kamu Tahu!


Nah, sekarang Sobat Pijar sudah tahu kan siapa saja raja raja Mataram Kuno dan sejarah Kerajaan Mataram Kuno secara keseluruhan? Kalau ingin tahu sejarah kerajaan lain di tanah air, yuk meluncur ke website Pijar Belajar! Ada banyak pembahasan kerajaan lain yang tak kalah menarik!


Ayo download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved