Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang | Ekonomi Kelas XII
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Dalam ilmu akuntansi, kamu pasti familiar dengan istilah pemindahbukuan (posting), buku besar, dan sebagainya. Nah, kalau istilah jurnal penyesuaian perusahaan dagang kamu sudah tahu, belum? Jurnal penyesuaian perusahaan dagang merupakan jurnal yang dibuat untuk informasi keuangan yang tidak didasarkan pada transaksi perusahaan,
Dalam jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan adalah neraca saldo. Proses ini termasuk ke dalam proses pengikhtisaran yang harus dilakukan di setiap akhir periode akuntansi.
Proses ini penting dilakukan mengingat saldo akun yang tercantum pada akun buku besar bisa jadi salah akibat kekeliruan. Dengan dibuat jurnal penyesuaian maka bisa diketahui saldo akun sesungguhnya. Yuk belajar lebih lanjut tentang jurnal penyesuaian perusahaan dagang dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam tahapan penyusunan informasi keuangan akuntansi yang tidak didasarkan kepada aktivitas transaksi perusahaan, melainkan dibuat berdasarkan perhitungan tertentu yang melibatkan beban utang gaji, sewa gedung, dan penyusutan gedung
Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar perubahan akun yang terjadi selama satu periode akuntansi dan belum dicatat di dalam neraca saldo bisa disesuaikan dengan kondisi real perusahaan. Hal ini penting dilakukan karena umumnya neraca saldo belum bisa menunjukkan semua akun di akhir periode.
Sebagai contoh, akun beban dan akun pendapatan pada neraca saldo umumnya belum dapat menampilkan jumlah saldo pendapatan dan beban sesungguhnya pada periode terkait.
Pembuatan jurnal penyesuaian juga merupakan bagian dari tahapan penyiapan informasi keuangan akuntansi perusahaan. Penyusunan jurnal penyesuaian merupakan tahapan kelima setelah akuntan mengumpulkan transaksi di jurnal, posting ke akun buku besar dan membuat neraca saldo.
Jurnal penyesuaian perusahaan dagang dibuat dengan dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah membuat akun rill yang bisa menampilkan jumlah saldo sebenarnya di akhir periode akuntansi. Akun rill yang ditampilkan pada jurnal penyesuaian terdiri dari akun ekuitas, akun liabilitas dan akun aset.
Tujuan kedua dari jurnal penyesuaian adalah untuk membuat masing-masing akun nominal agar bisa menampilkan jumlah pendapatan serta beban sesungguhnya di setiap akhir masa akuntansi. Akun nominal yang ditampilkan terdiri dari pendapatan dan beban.
Saat membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang, maka satu istilah yang harus kamu pahami adalah ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang digunakan untuk melakukan pencatatan perubahan saldo yang terjadi di beberapa akun.
Pada dasarnya fungsi ayat jurnal penyesuaian adalah untuk menunjukkan berapa jumlah saldo akhir yang sesungguhnya terkait dengan beberapa akun. Ada dua kategori akun yang termasuk ke dalam ayat jurnal penyesuaian yaitu kategori akrual dan kategori pembayaran di muka (prepayment).
Kategori akrual atau accruals merupakan kategori yang terdiri dari beban yang harus dibayar dan pendapatan belum diterima. Sementara kategori pembayaran di muka terdiri dari jurnal penyesuaian pendapatan diterima di muka (unearned revenue) dan beban dibayar di muka (prepaid expenses).
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Setelah mengetahui pengertian jurnal penyesuaian, kamu mungkin bertanya-tanya apa saja fungsi jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian memiliki fungsi yang sangat luas terhadap pembuatan laporan informasi keuangan perusahaan pada setiap akhir periode akuntansi.
- Jurnal penyesuaian perusahaan dagang berguna untuk menentukan akun nominal berupa akun pendapatan dan akun beban selama periode akuntansi sehingga diketahui berapa saldo sesungguhnya dari kedua akun
- Jurnal penyesuaian berfungsi untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dari akun rill yakni akun modal, kewajiban dan harga di setiap akhir periode akuntansi
- Jurnal penyesuaian perusahaan dagang berfungsi untuk menentukan saldo catatan yang diinputkan ke dalam akun buku besar pada akhir periode akuntansi. Tujuannya adalah agar perkiraan saldo kewajiban dan harta menampilkan besar saldo yang sebenarnya.
Ayat Jurnal Penyesuaian
Saat menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, maka ada setidaknya 7 akun jurnal penyesuaian yang harus disesuaikan di akhir periode akuntansi. Akun-akun tersebut sering mengalami perubahan sehingga harus dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
1. Perlengkapan
Ayat jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan perusahaan jasa pertama yang harus dilakukan penyesuaian dari segi perlengkapan. Setiap perlengkapan yang sudah habis dipakai dalam satu periode akuntansi akan termasuk ke dalam jenis beban.
Objek yang termasuk ke dalam kategori perlengkapan adalah setiap barang yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional dengan masa pakai habis dalam waktu kurang dari satu periode akuntansi, yakni satu tahun.
Contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa untuk usaha penginapan homestay tempat wisata Syariah di kota A. Pada bulan Februari pemilik penginapan homestay membeli perlengkapan operasional penginapan sebesar Rp1.200.000,00 secara tunai.
Kemudian di akhir tahun perlengkapan yang tersisa sebanyak Rp150.000,00. Sehingga perlengkapan yang habis digunakan dalam waktu satu periode akuntansi sebesar:
Rp1.200.000 - Rp150.000 = Rp1.050.000.
Bentuk jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan jasa di tanggal 31 Desember sebagai berikut:
2. Penyusutan Aset Tetap
Ayat jurnal penyesuaian perusahaan dagang berikutnya adalah penyusutan aset tetap. Aset tetap bisa berupa harta kekayaan berwujud yang dipakai oleh perusahaan untuk kegiatan operasional dengan periode waktu pakai bisa lebih dari satu tahun atau lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh aset perusahaan yang termasuk ke dalam aset tetap adalah kendaraan, bangunan gedung, perlengkapan mesin produksi, furniture dan sebagainya.
Meskipun aset-aset ini tidak akan habis dipakai dalam jangka waktu satu tahun, namun aset tersebut tetap akan mengalami penurunan kemampuan atau disebut penyusutan nilai manfaat. Penyusutan ini akan terus terjadi secara perlahan hingga barang benar-benar rusak dan tidak bisa memberikan manfaat sama sekali.
Ketetapan mengenai persentase nilai penyusutan ditetapkan oleh perusahaan dengan melihat masa pakai aset. Untuk memahami berikut contoh soal jurnal penyesuaian dan jawabannya:
Sebuah bisnis laundry menetapkan mesin cuci sebagai aset yang menyusut nilainya sebesar 15% per tahun. Mesin cuci dibeli dengan harga Rp10.000.000 di tanggal 1 Februari. Dengan penyusutan 15% per tahun, maka nilai penyusutan sebesar:
11/12 x 15% x Rp10.000.000 = Rp1.375.000
Bentuk jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan jasa di tanggal 31 Desember sebagai berikut:
3. Beban Dibayar di Muka
Jenis akun berikutnya yang harus disertakan di dalam jurnal penyesuaian adalah beban dibayar di muka. Beban dibayar di muka merupakan bentuk transaksi yang pada mulanya dikategorikan sebagai aset. Namun aset ini di kemudian hari menjadi beban yang bisa memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.
Lho, gimana tuh beban tapi memberi manfaat ekonomi? Kita kasih contoh aja ya biar gak bingung. Contoh akun beban dibayar di muka seperti iklan dibayar di muka, sewa gedung dibayar di muka, asuransi dibayar di muka dan lainnya.
Daftar tersebut merupakan beban tapi sebenarnya akan memberi manfaat bagi usaha.Cara pencatatan dengan menggunakan pendekatan posisi keuanga, yakni sewa yang sudah dibayar di muka, dijadikan sebagai debit sementara akun kas sebagai kredit. Misalnya sewa gedung dengan pembayaran di muka sebesar Rp12.000.000 untuk satu tahun.
Jika kamu membayar di bulan Juni 2021, maka pada Desember 2021 jumlah beban sewa adalah:
7/12 x Rp12.000.000 = Rp7.000.000
Bentuk jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan jasa di tanggal 31 Desember sebagai berikut:
4. Pendapatan Diterima di Muka
Akun jurnal penyesuaian perusahaan dagang selanjutnya adalah pendapatan yang diterima di muka. Akun ini merupakan transaksi yang di awal pencatatan dimasukkan ke dalam utang karena perusahaan belum memberi jasa atau barang dimaksud, namun di masa depan menjadi pendapatan.
Contoh bentuk pendapatan diterima di muka yakni sewa diterima di muka, pembayaran barang dagang di muka, asuransi diterima di muka.
Nantinya, perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap akun pendapatan diterima di muka dengan dua cara, yakni diperlakukan sebagai utang atau diperlakukan sebagai pendapatan.
5. Beban yang Masih Harus Dibayar
Akun berikutnya adalah beban yang masih harus dibayar atau disebut utang beban. Akun ini merupakan beban yang menjadi kewajiban perusahaan jika dilihat dari waktu jatuh tempo.
Hanya saja, perusahaan belum membayar utang tersebut. Pembayaran gaji dan bunga merupakan contoh beban yang masih harus dibayar oleh perusahaan.
6. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Piutang pendapatan merupakan pendapatan yang merupakan hak perusahaan namun perusahaan belum memperoleh pembayaran tersebut sampai akhir periode akuntansi.
Akun piutang pendapatan akan dimasukkan sebagai penghasilan di dalam jurnal penyesuaian meskipun perusahaan belum menerima pembayaran uangnya. Hal ini karena perusahaan sudah memberikan jasa ataupun barang kepada pelanggan.
7. Piutang Tidak Tertagih
Salah satu akun transaksi di dalam jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah piutang tidak tertagih. Akun ini merupakan risiko yang harus ditanggung perusahaan dikarenakan tidak tertagihnya piutang perusahaan disebabkan pelanggan tidak membayar.
Oleh karena itu, akun piutang tidak tertagih akan ditempatkan sebagai beban.
Akun di atas adalah akun yang harus dicatat di dalam jurnal penyesuaian. Harus kamu pahami bahwa meskipun jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat serta melakukan koreksi terhadap data yang dicatat di dalam akun buku besar, namun tidak semua akun bisa dicatat di dalam jurnal.
Semisal terdapat soal yang menanyakan transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal penyesuaian adalah apa, maka jawabannya selain ketujuh akun di atas.
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Mengingat besarnya fungsi jurnal penyesuaian perusahaan dagang terhadap proses pembuatan laporan keuangan perusahaan, maka penting bagi kamu untuk mengetahui langkah-langkah dalam penyiapan jurnal penyesuaian. Berikut cara yang harus kamu tempuh untuk membuat jurnal penyesuaian:
- Tahap pertama adalah mencetak neraca saldo dengan akun yang belum disesuaikan.
- Analisa nilai yang disertakan di masing-masing akun. Prinsip penting pada jurnal penyesuaian adalah nilai debit harus selalu sama dengan kredit
- Cek apakah ada nilai yang hilang sehingga perlu penyesuaian
- Terakhir lakukan pencatatan ayat jurnal penyesuaian
_________________________________________________________________________
Baca juga: Cara Membuat Jurnal Penutup Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya
Itu dia Sobat Pijar penjelasan seputar jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Yang perlu kamu ingat adalah jurnal penyesuaian perusahaan dagang merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat data transaksi yang terjadi selama satu periode akuntansi namun belum dicatat di dalam neraca saldo. Tujuannya adalah agar data yang ditampilkan merupakan data sebenarnya di setiap akhir periode akuntansi.
Yuk, pelajari lebih banyak tentang materi akuntansi dan materi ekonomi lainnya bareng Pijar Belajar. Lewat Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan konten pembelajaran kapan aja dan dimana aja. Mulai dari latihan soal, pembahasan, rangkuman soal, sampai video materi ada semua, lho, di Pijar Belajar.
Download Pijar Belajar sekarang dan rasakan keseruan belajarnya!