Jenis Teropong Lengkap dengan Cara Kerja dan Rumusnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
0
Siapa nih yang pernah menggunakan teropong untuk melihat benda-benda dari jauh? Atau justri kamu pernah melihat bintang dengan teropong bintang? Wah, pasti sangat menyenangkan, ya. Tapi, tahukah kamu, ternyata ada berbagai jenis teropong dengan fungsinya masing-masing, lho.
Selain teropong, kamu mungkin juga mengenal istilah teleskop. Tapi, teropong dan teleskop apakah sama? Yups, nama lain dari teropong adalah teleskop. Dan fungsi utama dari teropong adalah untuk mengamati atau melihat benda-benda yang sangat jauh. Dengan menggunakan teropong, maka benda-benda yang yang sangat jauh tersebut bisa terlihat jelas.
Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang apa itu teropong, jenis, cara kerja serta rumusnya, kamu bisa ikuti pembahasan lengkap di bawah ini.
Baca juga: Gelombang Cahaya: Materi dan Contoh Soal
Apa itu Teropong?
Apa itu teropong dan fungsinya? Pada dasarnya teropong adalah sebuah alat pengamatan atau alat optik yang fungsinya untuk mengumpulkan radiasi elektromagnetik sekaligus membentuk citra dari benda-benda yang sedang diamati. Alat ini sangat penting, loh, buat pengamatan astronomi.
Tapi ada juga jenis teropong yang digunakan bukan untuk keperluan astronomis. Misalnya saja teropong binocular atau keker, lensa kamera dan teropong monokular. Kalau fungsinya sendiri adalah memperbesar dan memperjelas ukuran sudut benda serta kecerahannya.
Selain itu, teropong berfungsi untuk melihat atau mengamati benda yang sangat jauh dengan mengandalkan cermin untuk pembentukan gambar yang akan diterima indera penglihatan. Dengan teropong, maka benda-benda yang jauh bisa diperbesar hingga 20 kali lipat.
Bagaimana cara kerja teropong? Secara umum, teropong memiliki cara kerja yang memungkinkan benda-benda yang jauh bisa diamati oleh mata manusia. Teropong bekerja dengan cara lensa besar mengumpulkan cahaya ke titik fokus, sementara lensa kecil akan membawa gambar ke mata.
Jenis Teropong
Jenis teropong atau teleskop cukup beragam, namun berdasarkan lensa yang digunakan bisa dibedakan menjadi dua, yaitu teropong refraktor yang menggunakan lensa kaca dan teropong reflektor yang menggunakan cermin sebagai pengganti lensa.
Keduanya memiliki kemampuan yang sama dalam melihat benda yang jauh namun memiliki cara kerja yang berbeda. Selain itu, jenis jenis teropong dan fungsinya juga bisa dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut:
1. Teropong Galileo
Teropong jenis ini memiliki beberapa sebutan, seperti teropong Belanda, teropong sandiwara, teropong panggung atau teropong tonil. Galileo Galilei dikenal sebagai ilmuwan yang pertama kali menggunakan teropong untuk melihat benda-benda di langit meskipun bukan yang pertama membuat teropong.
Pada tahun 1609, Galileo mengembangkan teropong yang dirancang Lippershey. Dari yang awalnya hanya bisa melakukan perbesaran 3 kali menjadi 8 dan 20 kali. Teropong buatannya tersebut mampu menangkap citra objek yang lokasinya berada di cincin Saturnus dan Jupiter.
Adapun cara kerja dari jenis teropong Galileo dipengaruhi oleh dua lensa, yaitu lensa cembung yang sifatnya positif dan lensa cekung atau lensa okuler yang sifatnya negatif.
- Jika saat pengamatan menggunakan mata yang berakomodasi secara maksimal, maka bayangan dari objek akan berada di antara lensa okuler dan titik api. Nantinya bayangan yang dihasilkan bersifat maya, tegak dan diperbesar.
- Jika pengamatan dilakukan menggunakan mata yang tidak berakomodasi maka bayangan objek yang terbentuk pada lensa objektif akan berada di lensa okuler.
2. Teropong Bintang
Apa nama teropong untuk melihat bintang? Yup, teropong bintang! Teropong ini memiliki beberapa jenis yang namanya sesuai pembuatnya, yaitu teropong Galilean, Newtonian, dan Keplerian. Pada tahun 1611, Johannes Kepler membuat teropong bintang, sementara Isaac Newton membuatnya di tahun 1668.
Sesuai dengan namanya fungsi teropong bintang adalah menangkap dan mengamati bintang-bintang atau benda langit lainnya yang sangat jauh, termasuk galaksi, planet dan nebula.
Kamu pasti penasaran dengan cara kerja teropong bintang sehingga bisa digunakan untuk mengamati benda-benda luar angkasa yang sangat jauh.
Cara kerja teropong bintang dipengaruhi oleh dua buah lensa cembung yang sifatnya positif. Berikut adalah penjelasannya:
- Bayangan yang dihasilkan lensa okuler bersifat maya, terbalik dan diperbesar.
- Pengamatan dilakukan dengan mata yang tidak berakomodasi secara maksimal karena letak objeknya berada di lokasi tak terhingga.
- Bayangan dihasilkan lensa objektif akan jatuh tepat berada di fokus lensa objektif.
- Jarak bayangan yang dihasilkan lensa objektif ke lensa okuler memiliki kesamaan jarak dengan fokus lensa okuler.
Rumus teropong bintang diturunkan dari rumus lensa berikut ini:
Keterangan:
f: fokus lensa
s: jarak
s’: jarak bayangan objek
Adapun persamaan yang berlaku pada teropong bintang adalah seperti berikut:
Keterangan:
= Fokus objek (pada lensa objektif)
= Jarak bayangan objek (dari lensa objektif)
= Fokus objek (pada lensa okuler/eyepiece)
= Jarak objek (dari lensa okuler/eyepiece)
Rumus Panjang Teropong Bintang
Keterangan:
L = Panjang teropong bintang
= Fokus lensa objektif
= Fokus lensa okuler
Rumus Perbesaran Teropong Bintang
Keterangan:
L = Panjang teropong bintang
= Fokus lensa objektif
= Fokus lensa okuler
3. Teropong Bumi
Jenis teropong berikutnya adalah teropong bumi atau dikenal juga dengan nama teropong yojana. Teropong ini digunakan untuk melihat dan mengamati berbagai objek yang berada di permukaan bumi. Biasanya sih sering digunakan nahkoda kapal atau angkatan laut.
Bagaimana cara kerja teropong bumi? Pada prinsipnya teropong bumi menggunakan 3 lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa okuler, lensa pembalik serta lensa objektif. Selanjutnya bayangan yang dihasilkan bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Adapun rumus teropong bumi adalah seperti berikut:
Rumus Panjang Teropong Bumi
Keterangan:
L = Panjang teropong bumi
= Fokus lensa objektif
= Fokus lensa okuler
= Fokus lensa pembalik
Rumus Perbesaran Teropong Bumi
Keterangan:
M = Perbesaran teropong bumi
= Fokus lensa objektif
= Fokus lensa okuler
4. Teropong Binokuler
Apa itu teropong binocular dan monocular? Secara umum, teropong monocular merupakan jenis teropong yang dilengkapi satu eyecup. Sedangkan binocular mempunyai 2 eyecup sehingga mampu memberikan efek tiga dimensi saat melakukan pengamatan.
Teropong binocular digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh dalam pengintaian. Dua buah lensa positif pada teropong binocular sebagai objektif dan okuler, sementara diantara lensa tersebut disisipkan dua prisma sama kaki. Bayangan yang dihasilkan teropong tegak dan diperbesar.
5. Teropong Pantul
Teropong pantul sering disebut teropong Newtonian atau teropong reflektor. Untuk menggantikan fungsi lensa objektif, teropong pantul menggunakan cermin dan pembaliknya. Biasanya lembaga antariksa sering menggunakan teropong ini untuk mengamati objek yang sangat jauh di luar angkasa.
Bagaimana cara kerja teleskop pemantul? Teropong pantul terdiri dari lensa okuler, cermin cekung yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan cermin datar yang berfungsi sebagai lensa objektif untuk memantulkan cahaya. Nantinya bayangan yang dihasilkan bersifat terbalik dan diperbesar.
_____________________________________________________
Baca juga: Elastisitas Fisika: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya
Jenis teropong bisa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu teropong Galileo, teropong bintang, teropong bumi, teropong binokuler, serta teropong pantul. Masing-masing dari teropong tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan tentunya cara kerja yang juga tidak sama. Bagaimana, sangat menarik bukan?
Yuk, download Pijar Belajar dan belajar lebih banyak tentang teropong serta alat optik lainnya! Pastikan kamu mengakses seluruh fitur rangkuman materi, video materi, dan latihan soal Pijar Belajar, ya, supaya kamu semakin paham dengan materinya.