Jenis Majas Lengkap dengan Contohnya
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Pernah dengar ada orang yang menyebut orang lain dengan ungkapan "rendah hati"? Kamu tahu, nggak, sih, ternyata “rendah hati” itu merupakan jenis majas, lho. Penggunaan majas dapat menekankan makna yang sebenarnya dari suatu hal. Nah, dalam artikel kali ini, Pijar Belajar mau ajak kamu kenalan dengan jenis-jenis majas.
Dengan beragamnya jenis majas, Sobat Pijar bebas menggunakan majas apapun yang dirasa paling cocok untuk menyampaikan ide atau sebagai kiasan saja. Beberapa contoh majas sudah biasa digunakan masyarakat saat berkomunikasi meski tanpa disadari seperti majas hiperbola, majas simile dan lainnya.
Yuk, kenalan lebih jauh sama jenis majas!
Baca juga: Cara Membuat Karya Ilmiah: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri Ciri
Apa Itu Majas
Majas merupakan bentuk gaya bahasa dalam sastra Bahasa Indonesia yang berguna untuk menciptakan suasana sekaligus menyampaikan ide kepada orang lain agar ide terasa lebih hidup dan mendapat penekanan khusus.
Berbagai jenis majas disematkan ke dalam kiasan maupun kalimat-kalimat yang indah dan kreatif. Dengan ditambahkannya majas ke dalam kalimat, maka emosi atau pesan yang ingin Sobat Pijar sampaikan, bisa dirasakan pendengar.
Fungsi Majas
Meskipun jenis majas ada berbagai macam, namun secara umum, majas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Membangun Kedekatan Emosional dengan Pembaca
Gaya bahasa yang indah di dalam majas mampu menciptakan kedekatan emosional antara penulis dengan pembacanya. Misalnya, majas satire yang digunakan untuk mengkritik bisa turut menggerakkan rasa kesal orang lain terhadap hal yang dikritik.
2. Memiliki Nilai Sentimental
Membuat tulisan atau menyampaikan pendapat tanpa disertai majas memang sah-sah saja. Namun ketika diselipkan majas di dalamnya maka kalimat akan terasa lebih hidup dan berkesan. Hal ini karena majas yang tepat mampu menciptakan nilai sentimental di dalam kalimat tersebut.
3. Mendorong Terbentuknya Imajinasi
Majas atau gaya bahasa yang beraneka ragam jenisnya akan mendorong seseorang menciptakan imajinasi.
Misalnya majas personifikasi akan membuat orang berimajinasi bahwa benda mati di sekelilingnya cocok memiliki karakteristik tertentu. Penulis akan memberikan karakter keras kepala kepada hujan atau tenang menghanyutkan pada air.
Jenis-Jenis Majas
Jenis majas dibagi ke dalam 5 kelompok besar yang terdiri dari majas perbandingan, majas sindiran, majas pertentangan, majas penegasan dan majas pertautan. Setiap kelompok majas juga dibagi ke dalam beberapa jenis majas. Simak penjelasan berikut ini, ya.
1. Majas Perbandingan
Pengertian majas perbandingan merupakan bentuk gaya bahasa yang berguna untuk menyandingkan dan membandingkan dua atau lebih objek agar terlihat sama, setara, atau melebihi bahkan bisa saling menggantikan.
Majas perbandingan dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan objek yang dibandingkan dan cara penggunaannya sebagai berikut:
a) Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah jenis majas perbandingan yang membandingkan antara objek benda mati dengan manusia. Majas ini akan membuat seolah-olah objek benda mati memiliki perasaan dan kemampuan selayaknya manusia. Contohnya adalah "Angin bertiup semilir menghibur hatiku yang lelah."
b) Majas Alegori
Alegori adalah jenis majas yang berfungsi untuk menyampaikan nasihat atau pesan filosofis melalui interpretasi isi di dalam cerita. Contoh alegori yakni "kopi yang pahit mewakili ujian hidup yang tidak mudah namun tetap bisa dinikmati"
c) Majas Simile
Majas simile merupakan jenis majas perbandingan dua buah objek berbeda yang dihubungkan dengan kata "sebagai" atau "seperti". Simile berguna untuk memperjelas deskripsi akan suatu hal. Contoh simile yakni "Setelah memakai skincare, wajah kakak bening seperti kristal"
d) Majas Metafora
Majas metafora merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyamakan dua buah objek yang secara literal sebenarnya tidak sama.
Metafora banyak dipakai dalam karya sastra puisi dan prosa karena bisa memberi kesan yang lebih indah dan dalam. Contoh majas perbandingan metafora yakni "ibuku adalah pelita kehidupanku".
e) Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah jenis majas yang berfungsi untuk menyampaikan suatu hal dengan dilebih-lebihkan sehingga terdapat penekanan di dalamnya.
Gaya bahasa hiperbola disampaikan dengan membandingkan beberapa objek yang sebenarnya tidak setara untuk dibandingkan. Contoh " Anggit sudah menasehati temannya jutaan kali."
f) Majas Eufimism
Eufemisme merupakan jenis majas yang berfungsi untuk menggantikan frasa kasar dengan frasa yang lebih sopan sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa lebih diterima tanpa timbul konfrontasi. Contoh eufemisme yakni "Anita memiliki kekurangan dalam hal penglihatan."
2. Majas Pertautan
Majas pertautan merupakan kata kiasan yang maknanya bertautan dengan hal lain yang sedang disampaikan seperti gagasan atau ide.
a) Majas Sinekdoke
Contoh majas pertautan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah majas sinekdoke. Majas ini dipakai untuk menyebutkan sebagian hal tertentu sebagai perwakilan dari seluruh objek yang ada. Contoh sinekdoke adalah:
"Di Kelurahan Simpang Raya terdapat 1300 siswa Sekolah Dasar, 900 siswa SMP dan 850 siswa SMA."
b) Majas Metonomia
Metonimia termasuk jenis-jenis majas pertautan yang berfungsi untuk menyampaikan perasaan dan pendapat secara implisit dengan menggunakan frasa atau istilah lain yang bermakna sama dengan kata lain.
Contoh frasa metonimia adalah "kursi pemerintahan" yang bermakna jabatan kekuasaan di pemerintahan.
3. Majas Penegasan
Pengertian majas penegasan adalah gaya bahasa untuk menguatkan komentar atau pendapat yang disampaikan agar mendapat perhatian dari orang lain dan persetujuan.
a) Majas Aliterasi
Aliterasi adalah gaya bahasa dengan cara mengulangi beberapa kata yang mirip dalam satu kalimat berdekatan. Aliterasi berguna untuk menekankan ritme dan pesan yang disampaikan. Contoh majas penegasan aliterasi "Air mata mengalir dari pipi ke pipi".
b) Majas Repetisi
Majas repetisi adalah gaya bahasa dengan mengulang frasa, kata dan juga kalimat agar pesan yang disampaikan bisa lebih terasa dan tegas. Contoh repetisi yakni "Saat ini dia hidup sendiri, menyendiri, sendiri selalu."
c) Majas Pleonasme
Pleonasme adalah jenis-jenis majas penegasan dengan cara menambahkan kata di dalam kalimat yang memiliki arti sama dengan kata lainnya namun sengaja diberikan agar terdapat penekanan.
Penambahan kata pleonasme akan membuat kalimat terasa kurang efektif namun terdapat penekanan di dalamnya. Contoh pleonasme yakni "Yuk, kumpul bareng-bareng lagi."
4. Majas Sindiran
Jenis majas sindiran digunakan untuk menyindir suatu keadaan, seseorang maupun sifat orang tersebut dengan disertai penekanan di dalamnya. Majas ini akan memberi kesan sindiran yang lebih kuat kepada orang yang menerimanya. Agar lebih paham apa itu majas sindiran, berikut beberapa contohnya.
a) Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas sindiran yang disampaikan secara terang-terangan tanpa memperhalus bahasa. Namun sinisme bukan berarti berkata kotor atau kasar. Contoh sinisme yakni "Dino berbicara tentang berlaku jujur padahal dia mencontek."
b) Majas Satire
Satire merupakan gaya bahasa ironi yang disampaikan dengan cara mengungkapkan sindiran dan kritikan kepada pihak lain dengan cara sopan.
Satira biasanya diiringi dengan lelucon untuk menghindari konflik. Contoh satire yakni "Pembangunan jalan di Indonesia sangat merata, sampai-sampai jalannya rata dengan tanah."
d) Majas Sarkasme
Sarkasme adalah sindiran menggunakan kata-kata yang nyelekit atau kejam, namun bukan kata-kata kotor. Majas sarkasme berisikan komentar yang bertentangan dengan fakta sebenarnya dalam rangka menyindir. Contoh majas sindiran sarkasme yakni "Pegawai kantor ini sangat rajin tiap hari masuk kerja on time."
e) Majas Ironi
Majas ironi adalah jenis majas sindiran yang disampaikan dengan memberi dua pernyataan atau lebih yang maknanya saling bertentangan. Pernyataan saling bertolak belakang disampaikan untuk mengejek dan menyinggung. Contohnya "Para karyawan bekerja sangat cepat sampai kerjaannya gak selesai-selesai".
5. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mengungkapkan suatu hal dengan cara mempertentangkannya dengan hal lainnya. Majas ini memiliki beberapa jenis yang terdiri dari paradoks, anakronisme dan antitesis.
a) Majas Paradoks
Paradoks adalah jenis majas dalam sastra yang dipakai untuk menunjukkan adanya kontradiksi atau pertentangan antara fakta dan kenyataan di lapangan. Majas ini biasa dipakai pada tulisan jurnalisme hingga karya sastra puisi.
b) Majas Antitesis
Antitesis merupakan majas yang menggabungkan dua ide dan konsep dengan arti saling kontradiktif ke dalam satu buah frasa atau kalimat utuh. Fungsi antitesis adalah menguatkan makna dua buah objek yang saling berseberangan.
Contoh majas pertentangan antithesis Pak Budi sangat pintar berbicara dengan orang asing, namun sayang sifatnya berbeda jauh dari yang diucapkan.
c) Majas Anakronisme
Gaya bahasa anakronisme adalah jenis majas pertentangan yang di dalamnya menyebutkan peristiwa atau objek di waktu yang tidak sesuai. Misalnya menyebutkan suatu teknologi yang jelas belum ada di waktu lampau. Contoh anakronisme yakni:
"Pertempuran antar kerajaan di Pulau Jawa dulu menggunakan mesin jet."
Pelajari lebih banyak tentang jenis majas dan cari tahu berbagai latihan soalnya dengan klik banner di bawah ini, yuk!
___________________________________________________________________________
Baca juga: Cara Mencari Gagasan Pokok dalam Setiap Tulisan
Jenis majas sangat beraneka ragam yang masing-masing berguna untuk menekankan kalimat yang ingin disampaikan hingga memperindah bahasa. Majas tidak hanya digunakan pada karya sastra namun juga percakapan sehari-hari seperti majas perbandingan, penegasan, pertentangan dan lainnya.
Ketahui lebih banyak seputar jenis majas bareng Pijar Belajar, yuk! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Bersama Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan soal, video pembahasan, hingga rangkuman materi kapan saja dan dimana saja.
Download Pijar Belajar dan rasakan kemudahan belajarnya, yuk!