Cari Tahu Jenis Lensa Kacamata, Cara Kerja, dan Rumusnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
0
Sobat Pijar sudah tahu belum apa saja jenis lensa kacamata dan seperti apa cara kerjanya? Terlihat simpel, tapi keberadaan kacamata bisa membantu banyak orang melihat lebih jelas. Cara kerja kacamata dan jenisnya pun beragam. Sebelum mencari tahu cara kerja lensa kacamata dan jenis-jenisnya, simak info seputar kacamata di bawah ini, yuk!
Baca juga: Jenis Teropong Lengkap dengan Cara Kerja dan Rumusnya
Apa Itu Kacamata?
Kacamata adalah alat optik yang digunakan untuk membantu melihat pada siapa saja yang memiliki cacat mata. Jenis cacat mata berbeda-beda, karena itu jenis kacamata pun berbeda-beda, mulai dari mata silindris, rabun dekat, hingga rabun jauh. Kacamata tentu memiliki lensa kacamata yang dipasang berdasarkan jenis cacat matanya. Selain itu, kacamata dibingkai dengan kerangka yang menjadi penyangga lensa.
Kacamata berlensa cekung digunakan untuk membantu penderita miopi atau rabun jauh. Dengan lensa cekung, bayangan akan dibantu untuk terbentuk dengan tepat di retina mata.
Kemudian, ada juga kacamata berlensa ganda yang biasa digunakan untuk membantu penderita rabun jauh dan rabun dekat. Jenis lensanya disebut dengan bifokal. Karena dua fungsi ini, kacamata berlensa ganda paling banyak digunakan. Dengan begitu, penderita rabun jauh dapat ditolong dengan kacamata berlensa cekung dan ganda.
Lalu bagaimana dengan penderita rabun dekat? Rabun dekat disebut juga dengan presbiopi. Penderita presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa bifokal, trifokal, atau progresif. Jadi penderita rabun dekat dapat ditolong oleh kacamata berlensa ketiga jenis di atas, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Satu lagi kondisi cacat mata adalah hipermetropi, yang juga merupakan rabun dekat. Apa bedanya dengan presbiopi? Hipermetropi disebabkan oleh bentuk lensa mata atau kornea yang tidak normal. Sedangkan, presbiopi disebabkan karena penuaan. Dengan begitu, penderita hipermetropi dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung, bisa menggunakan lensa bifokal, trifokal, maupun progresif.
Cara Kerja Lensa Kacamata
Seperti apa lensa kacamata bekerja? Pada dasarnya, lensa kacamata bekerja sama seperti lensa alami mata kita. Jadi, saat kacamata dipakai, lensa korektif berfungsi membuat fokus jadi benar di retina dengan cara membelokkan cahaya.
Lensa cekung untuk rabun jauh bentuknya melengkung keluar, sehingga cara kerjanya adalah dengan menggeser fokus cahaya sedikit ke depan, jadi jatuhnya di retina pun tepat seperti pada lensa mata yang masih sehat. Sementara itu, lensa cembung bentuknya melengkung ke dalam. Digunakan untuk penderita rabun dekat, maka cahaya akan digeser fokusnya supaya masuk agak ke belakang, jadi jatuhnya di retina pun tepat.
Pada lensa kacamata bifokal, titik fokusnya ada dua yang memungkinkan penggunanya untuk memakai kacamata ini untuk membaca dalam jarak dekat maupun melihat dengan jelas objek yang ada di jarak jauh. Transisi fokus yang berbeda ini berjalan mudah dan lancar, sehingga kualitas penglihatan penggunanya jadi lebih baik daripada tidak memakai kacamata.
Jenis Lensa Kacamata
Sekarang Sobat Pijar sudah tahu kan bahwa jenis-jenis lensa kacamata dan fungsinya itu beragam. Apa saja jenis-jenis lensa kacamata minus? Yuk, simak 4 jenis lensa kacamata di bawah ini:
Lensa Tunggal
Lensa tunggal adalah lensa kacamata yang hanya memiliki satu fokus, disebut juga dengan lensa single vision. Lensa single vision adalah jenis lensa yang tepat dipilih kalau seseorang hanya mengalami satu gangguan penglihatan. Misalnya miopi atau rabun jauh, untuk mengoreksi mata membutuhkan lensa cekung yang sering kita sebut dengan lensa kacamata minus.
Lensa Bifokal
Berbeda dengan lensa tunggal, lensa bifokal memiliki dua fokus, jadi ada dua lensa yang digunakan dalam satu kacamata. Lensa bifokal menggunakan lensa cekung untuk penderita rabun jauh, dan lensa cembung untuk penderita rabun dekat.
Lensa cembung untuk rabun dekat diletakkan di bagian bawah lensa. Fungsinya biasanya untuk membaca atau melihat objek dari jarak dekat supaya lebih jelas. Sementara itu, lensa cekung letaknya di bagian atas, gunanya untuk melihat ke jarak jauh dengan lebih jelas.
Lensa Progresif
Berikutnya adalah jenis lensa kacamata progresif yang ditujukan untuk penderita rabun dekat atau presbiopi. Biasanya, kacamata berlensa progresif digunakan oleh penderita rabun dekat yang alasannya karena degeneratif atau bertambahnya usia. Lalu apa bedanya lensa progresif dengan lensa bifokal yang juga bisa digunakan untuk rabun dekat?
Pada lensa bifokal, kita bisa melihat garis di kacamata. Garis ini adalah fokus baca atau fokus dekat. Sementara itu, di lensa progresif tidak ada garisnya karena lensanya menyatu tanpa garis dan bulatan kecil. Jadi, kalau dilihat sekilas terlihat seperti kacamata biasa.
Lensa Transisi
Satu lagi jenis lensa kacamata adalah lensa transisi atau lensa kacamata photocromic. Mungkin Sobat Pijar tidak sering mendengar jenis yang satu ini, tapi sudah sering menggunakannya. Ini adalah lensa kacamata yang bisa bertransisi alias berubah warna, tergantung sinar di sekitarnya. Jadi kalau di dalam ruangan, warnanya akan transparan seperti kacamata biasa, tapi di luar ruangan warnanya bertransisi menjadi gelap.
Warna lensa photocromic yang menggelap tujuannya adalah untuk melindungi mata dari sinar UV. Tujuan lensa ini adalah agar lebih praktis. Penggunanya cukup pakai satu kacamata saja untuk di dalam maupun di luar ruangan, jadi tidak perlu membara kacamata hitam dan berganti-ganti setiap waktu. Jenis-jenis lensa kacamata photochromic sangat beragam, ada yang perubahan warnanya sangat drastis dan ada yang tidak terlalu gelap.
Satu lagi jenis kacamata transisi adalah blue chromic. Jenis lensa kacamata blue chromic fungsinya adalah untuk melindungi mata dari paparan sinar biru yang dikeluarkan oleh komputer, laptop, dan smartphone. Lensa ini memiliki fungsi photochromic juga karena warnanya akan berubah di luar ruangan, menjadi lebih gelap.
Rumus Alat Optik Kacamata
Ada dua rumus yang digunakan untuk alat optik kacamata. Yang pertama untuk menghitung daya lensa dan yang kedua untuk mengetahui jarak fokus lensa. Berikut ini rumus lengkap keduanya:
1. Rumus Daya Lensa
P = 1 : f
Keterangan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (meter).
2. Rumus Jarak Fokus Lensa
1/f = 1/s + 1/s’
Keterangan:
f = jarak fokus lensa (meter)
s = jarak benda ke lensa (meter)
s’ = jarak bayangan ke lensa (meter)
Contoh Soal Pembentukan Bayangan Pada Lensa
Supaya Sobat Pijar semakin paham dengan rumus alat optik kacamata, coba simak contoh soal di bawah ini, yuk!
Ayu ingin melakukan sebuah percobaan dengan cermin cembung. Ayu meletakan sebuah buku yang diletakan secara vertical dengan tinggi 25cm pada jarak 20cm dari cermin tersebut. Jika diketahui jari jari kelengkungan dari cermin cembung tersebut sebesar 8cm, berapakah tinggi bayangan yang dibentuk?
Jawab:
Dari soal dapat diketahui
h = 25cm
s = 20cm
r = -8cm → f = ½ R = -4cm (cermin cembung)
Untuk menentukan tinggi bayangan, pertama dihitung terlebih dahulu jarak bayangan:
Tanda negatif berarti bayangan maya (belakang cermin). Benda di ruang I, maka bayangan benda di ruang IV (tegak)
Menghitung perbesaran dari bayangan:
Tinggi bayangan adalah:
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Jawaban yang benar: 7,125 cm
_______________________________________________
Baca juga: Materi Fisika Kelas 10 - Besaran, Satuan, dan Dimensi
Nah, sekarang Sobat Pijar sudah lebih paham kan tentang lensa kacamata, cara kerjanya, dan apa saja jenisnya? Kalau mau tahu lebih banyak lagi tentang lensa kacamata atau alat optik lainnya, yuk langsung meluncur ke situs web Pijar Belajar! Ada banyak tema yang bisa kamu temukan untuk belajar di sini dan bisa dipelajari dengan mudah!
Ayo download atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!