Jenis Kalimat dan Contohnya, Sudah Tahu?
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Sobat Pijar pernah membaca suatu teks yang di dalamnya terdiri dari susunan beberapa kata? Tahu nggak, sih, ternyata kata-kata yang tersusun sedemikian rupa itu belum tentu bisa menyampaikan suatu ide dan pemikiran secara utuh, lho. Suatu pemikiran baru bisa tersampaikan jika sudah membentuk suatu jenis kalimat.
Hayo, ada yang tahu, nggak jenis kalimat itu ada apa aja? Sebenarnya, susunan kata dalam kalimat Bahasa Indonesia setidaknya terdiri dari subjek serta predikat. Nah, susunan tersebut juga bisa bisa diperluas hingga membentuk beberapa jenis kalimat. Di bawah ini akan dibahas secara lengkap 4 kelompok kalimat dasar:
Baca juga: Penulisan Singkatan dan Akronim yang Tepat
Jenis Pola Kalimat
Jika dilihat dari jumlah klausanya, jenis kalimat dibagi ke dalam 4 macam yakni kalimat kompleks, kalimat simpleks, kalimat majemuk kompleks dan kalimat majemuk. Perbedaan dari keempat pola kalimat diterangkan di bawah ini:
1. Kalimat Simpleks
Apa itu kalimat simpleks? Kalimat simpleks bisa dibilang merupakan pola kalimat paling sederhana dibandingkan pola kalimat lainnya. Kalimat ini sering disebut sebagai kalimat tunggal karena memang hanya terdiri dari satu buah klausa saja.
Klausa sendiri adalah gabungan beberapa kelompok kata yang terdiri dari minimal subjek dan predikat sehingga sudah bisa membentuk arti yang lengkap sebagai sebuah kalimat.
Meskipun kalimat simpleks hanya terdiri dari satu klausa saja, bukan berarti kalimat simpleks selalu pendek, ya, Sobat Pijar. Ada kalanya kalimat simpleks cukup panjang karena disertai keterangan, pelengkap dan lainnya. Untuk lebih mudah memahami pengertian kalimat simpleks, berikut contoh kalimat simpleks:
Jika dilihat dari contoh di atas bisa disimpulkan bahwa kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu subjek dan satu predikat saja. Kamu bebas untuk menambahkan unsur penyusun kalimat lain seperti keterangan waktu, keterangan tempat dan keterangan alat di dalam kalimat.
2. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks atau populer dikenal sebagai kalimat majemuk bertingkat merupakan pola kalimat yang terdiri dari dua buah klausa. Salah satu klausa dalam kalimat kompleks adalah bagian dari klausa lainnya yang disebut sebagai klausa subordinatif.
Hal ini karena dalam jenis kalimat kompleks, terjadi perluasan oleh salah satu unsur kalimat. Klausa utama adalah klausa yang menjadi tempat bersandarnya klausa subordinatif. Klausa utama kadangkala disebut sebagai induk kalimat sementara klausa subordinatif disebut anak kalimat.
Agar lebih mudah memahami pola kalimat kompleks, berikut beberapa contoh kalimat kompleks:
- Baju yang sempat viral itu didesain oleh perancang populer asal Semarang, Jawa Tengah
- Ayah dan Ibuku baru datang saat penampilanku sudah selesai
- Bu Guru bilang bahwa ulangan Matematika akan diadakan pekan depan
Kalimat yang digaris miring pada contoh kalimat majemuk bertingkat di atas merupakan klausa subordinatif karena menjadi perluasan dari unsur klausa utamanya yang tidak digaris miring.
3. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk atau populer disebut sebagai kalimat majemuk setara merupakan pola kalimat yang memiliki setidaknya dua buah klausa. Masing-masing klausa yang ada pada kalimat majemuk dihubungkan dengan konjungsi atau, dan, tetapi.
Setiap klausa memiliki posisi setara sehingga tidak ada yang disebut klausa utama dan klausa subordinatif. Setiap klausa bisa berdiri sendiri-sendiri karena terdiri dari setidaknya subjek dan predikat. Berikut adalah contoh kalimat majemuk untuk memudahkan memahami pola kalimat majemuk:
- Ayah sudah pulang dari kantor tetapi ibu belum selesai memasak di dapur
- Adia sudah berobat di dokter 3 hari yang lalu tetapi dia belum juga sembuh
- Perwakilan dari BEM mahasiswa USU sudah mendatangi gedung DPRD Kota Medan dan anggota DPRD mempersilahkan sebagian perwakilan BEM untuk masuk ke dalam
- Bu Guru sedang mengoreksi hasil ulangan para siswa dan para siswa diperintahkan untuk belajar sendiri
- Acara perlombaan bola voli antar sekolah bisa disaksikan secara langsung atau melalui siaran di Youtube
- Adik diberi pilihan untuk ikut atau mau tetap di rumah saja
Selain ketiga kata konjungsi di atas, Sobat Pijar juga bisa menggunakan kata konjungsi lain yang merupakan sinonim dari dan, atau, tetapi yakni konjungsi padahal, melainkan, sedangkan, serta.
Konjungsi serta adalah sinonim kata dan. Konjungsi melainkan, padahal, sedangkan memiliki arti yang sama dengan kata tetapi. Berikut contoh kalimat majemuknya, "Diana tidak sedang sakit melainkan ia sedang ada acara keluarga."
4. Kalimat Majemuk Kompleks
Kalimat majemuk kompleks merupakan pola kalimat yang bisa berbentuk kalimat kompleks atau kalimat majemuk. Pada kalimat kompleks, salah satu konstituennya berupa kalimat majemuk. Sementara pada kalimat majemuk, maka salah satu konstituennya berupa kalimat kompleks.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kalimat majemuk kompleks:
- Budi keterima untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) dan saudaranya Muhammad yang bekerja di perusahaan tambang sudah naik pangkat karena prestasi yang sangat bagus.
- Rencana kenaikan tarif listrik disetujui oleh partai pro pemerintah tetapi rencana tersebut ditentang oleh partai oposisi karena bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat
Jenis Kalimat Berdasarkan Predikat
Dalam struktur kalimat lengkap terdiri dari subjek dan predikat. Berdasarkan predikatnya, jenis kalimat bisa dibedakan menjadi 4 macam yakni kalimat berpredikat verbal, kalimat nominal, kalimat adjektival, dan kalimat numeral.
1. Kalimat Berpredikat Verbal
Jenis kalimat berdasarkan predikat yang pertama adalah kalimat berpredikat verbal, yakni verbal jenis transitif serta verba tidak transitif. Verba transitif membutuhkan objek dalam kalimat. Sementara untuk jenis kalimat berpredikat verbal tidak transitif tidak membutuhkan objek di dalamnya.
Sehingga kalimat berpredikat verbal dibedakan berdasarkan jenis verbalnya apakah verbal transitif ataupun verbal tak transitif. Untuk kalimat dengan verba tak transitif maka unsur wajib di dalamnya berupa subjek dan predikat.
Objek dan pelengkap tidak wajib dimasukkan ke dalam kalimat. Namun kamu tetap bisa memasukkan unsur tidak wajib lain seperti keterangan. Berikut contoh kalimat berpredikat verbal tak transitif:
- Diana sedang berkebun
- Pak Budi sudah pergi
- Buah mangga mulai masak
- Kedua orangtuaku mendarat (di bandara)
Bentuk kalimat berpredikat verbal berikutnya adalah menggunakan verbal transitif yang memiliki 3 macam unsur yakni subjek, predikat dan objek. Berikut contoh kalimatnya:
- Pak Kepala Sekolah sudah memutuskan mengadakan acara perpisahan sekolah di Gedung Kota.
- Kereta api sudah berangkat dari stasiun menuju Surabaya
- Budi dan Andika sedang pergi ke gunung di sore hari
2. Kalimat Adjektival
Jenis kalimat berikutnya berdasarkan predikatnya adalah kalimat adjektiva. Kalimat ini memiliki predikat dalam bentuk adjektiva atau kata keterangan seperti keterangan sifat, dan sebagainya. Untuk menghubungkan antara subjek dengan predikat adjektival biasanya menggunakan verba adalah.
Contoh kalimat berpredikat adjectival sebagai berikut:
- Anak Bu Lia sangat pintar
- Pernyataan oleh ketua komunitas lingkungan itu adalah tidak tepat
- Lirik lagu perpisahan sekolah puitis dan sendu
- Budi tidak bolos sekolah
3. Kalimat Nominal
Jenis predikat yang digunakan dalam kalimat berikutnya bisa berupa nomina atau frasa nominal. Jenis kalimat ini harus memiliki dua unsur wajib berupa subjek dan predikat.
Pada penulisan kalimat biasanya kita menambahkan partikel -lah, penambahan partikel -lah akan membuat kata nominal pertama menjadi predikat. Sementara subjek terletak pada nominal kedua. Contoh kalimat nominal sebagai berikut:
- Bu Yanti guru kelas saya (Pada kalimat ini Bu Yanti menjadi subjek)
- Bu Yantilah guru kelas saya (Pada kalimat ini guru kelas saya menjadi subjek)
Kalimat nominal juga bisa disisipi kata "adalah" yang berfungsi sebagai predikat kalimat. Sementara kata yang ada di belakang "adalah" menjadi pelengkap dari kalimat nominal tersebut. Kata "adalah" bisa diganti dengan sinonim yang lain seperti "merupakan", "yaitu", dan "ialah". Berikut contoh kalimatnya:
- Masalah keluarga ini adalah masalah pribadi Pak Yudi
- Pertanyaan dari wartawan itu adalah pertanyaan terkait kondisi lingkungan kota
4. Kalimat Numeral
Predikat dalam kalimat bahasa Indonesia bisa berbentuk frasa numeral atau menunjukkan kata bilangan bisa berupa numeralia tak tentu dan numeralia tentu.
Numeralia tak tentu seperti kata banyak dan sedikit. Sementara numeralia tentu seperti jumlah bilangan tertentu bisa diikuti satuan meter, keterangan jumlah dan lainnya. Contoh kalimat tunggal berpredikat numeral tak tentu dan tentu di bawah ini:
- Beban yang harus ia tanggung banyak (numeralia tak tentu)
- Hutang perusahaan hanya sedikit (numeralia tak tentu)
- Gaji yang diterima per bulan lebih dari tiga juta Rupiah (numeralia tentu)
- Motornya ada tiga buah (numeralia tentu)
Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsinya
Kalimat yang diucapkan tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti untuk deklaratif, imperatif, interogatif dan eksklamatif.
1. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif merupakan jenis kalimat berbentuk pernyataan yang di dalamnya berisi berita dan informasi bagi orang yang mendengarnya.
Berikut contoh kalimat deklaratif, “Pak Kepala Sekolah mengatakan bahwa sekolah kita akan kedatangan tamu besok hari”.
2. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau memerintah orang lain. Jenis perintah yang disampaikan juga beragam seperti larangan, ajakan, permohonan dan lainnya. Berikut contoh kalimat imperatif “Cepat bangunkan adikmu untuk berangkat sekolah”.
3. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat tanya yang ditandai dengan kata tanya apa, berapa, kapan, siapa, bagaimana, dimana dan lainnya. Contoh kalimat interogatif yaitu "Apa kabarmu hari ini?".
4. Kalimat Eksklamatif
Kalimat eksklamatif adalah kalimat seruan, bisa digunakan untuk menyatakan rasa heran dan kagum. Contoh kalimat eksklamatif sebagai berikut, "Alangkah rajinnya anak bungsu Bu Yani!"
Jenis Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap atau disebut kalimat mayor adalah kalimat yang strukturnya lengkap seperti subjek (S) - predikat (P), S-P-O, S-P-O-Ket dan lainnya. Contoh kalimat lengkap sebagai berikut, “"Siswa kelas X sedang memasak bersama untuk kepanitiaan."
2. Kalimat Tak Lengkap
Kalimat tidak lengkap disebut sebagai kalimat minor yang unsur penyusun strukturnya tidak lengkap. Kalimat ini biasa ada dalam percakapan, misalnya:
A: "Bagaimana kabarmu, Nina?"
B: "Baik"
Coba asah pemahamanmu tentang jenis kalimat dengan mengerjakan soal-soal latihan Pijar Belajar, yuk! Klik banner di bawah ini untuk mulai mengerjakan berbagai latihan soal dan mengakses rangkuman materi Pijar Belajar.
_________________________________________________________________
Baca juga: Penggunaan Tanda Baca yang Tepat dalam Kalimat
Agar Sobat Pijar bisa membentuk kalimat yang benar mengikuti pedoman bahasa Indonesia, maka harus dipahami apa saja jenis kalimat dan perbedaan antara jenis satu dan lainnya. Jenis dari kalimat tersebut dibedakan berdasarkan polanya, predikatnya, fungsinya hingga kelengkapan unsur penyusunnya.
Yuk, pelajari lebih banyak seputar jenis kalimat dan penulisan Bahasa Indonesia lainnya bareng Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Pastinya ada banyak banget konten pembelajaran di Pijar Belajar, dong! Mulai dari latihan soal, video pembahasan, sampai rangkuman materi, ada semua, deh.
Tunggu apa lagi? Yuk, rasakan kemudahan belajar kapan pun dan dimana pun bareng Pijar Belajar!