Jenis Interaksi Sosial dan Bentuknya | Sosiologi X
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Kalau kamu mendengar kata interaksi sosial, kira-kira apa yang terlintas di benakmu? Mungkin percakapan antar individu atau hubungan antar individu, ya. Tapi, tahukah kamu, ternyata interaksi sosial memiliki banyak jenis, lho. Nah, jenis interaksi sosial ini umum banget kita temui dalam keseharian.
Beragamnya jenis interaksi sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari bisa disebabkan oleh perbedaan tujuan yang hendak dicapai maupun pihak yang terlibat. Misalnya, kamu sering melihat warga melakukan gotong royong membersihkan selokan, bukan? Nah, gotong royong membersihkan selokan adalah salah satu contoh bentuk interaksi sosial karena adanya kesamaan tujuan, yaitu ingin lingkungan menjadi bersih.
Lantas, bagaimana dengan tawuran pelajar? Apakah termasuk jenis interaksi sosial? Simak penjelasan mengenai interaksi sosial di bawah ini agar kamu lebih mudah mengenali berbagai bentuk interaksi sosial, yuk.
Baca juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Dampak yang Ditimbulkannya
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Ada berbagai jenis interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. Beberapa bentuk interaksi sosial dijalankan dengan maksud untuk meraih tujuan yang sama. Sementara bentuk interaksi sosial lainnya terjadi karena adanya perpecahan atau disintegrasi sosial. Berikut bentuk-bentuk interaksi sosial:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Bentuk interaksi sosial dilihat dari bentuknya ada yang bersifat asosiatif. Interaksi sosial asosiatif yakni interaksi sosial yang mengarah kepada persatuan antara anggota masyarakat. Bentuk interaksi sosial satu ini ada yang berupa kerjasama, akulturasi, asimilasi maupun akomodasi.
a. Kerjasama
Kerjasama merupakan interaksi sosial berupa tolong-menolong untuk mencapai tujuan bersama yang dilakukan di antara beberapa orang maupun kelompok masyarakat. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan budaya gotong royongnya yang merupakan salah satu bentuk kerjasama.
Gotong royong dikerjakan oleh setiap anggota masyarakat secara sukarela demi tercapainya kebutuhan bersama. Interaksi sosial yang asosiatif berbentuk kerjasama lainnya yaitu:
- Bargaining: Kerja sama pertukaran barang antara dua pihak atau lebih
- Koalisi: Kerja sama antara beberapa pihak untuk mencapai tujuan yang sama
- Kooptasi: Kerja sama untuk menerima unsur baru dalam kepemimpinan dan penataan organisasi agar tidak terjadi konflik
- Joint venture: Kerja sama yang dilakukan untuk menyelesaikan proyek khusus seperti industri pengeboran minyak dan lainnya
b. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses untuk menerima nilai-nilai baru ke dalam suatu kebudayaan tanpa menghilangkan nilai lama di kebudayaan tersebut.
Bisa dibilang bahwa akulturasi dilakukan untuk menggabungkan dua kebudayaan yang sudah lama saling berinteraksi. Di Indonesia, contoh akulturasi ada pada musik keroncong yang dihasilkan dari perpaduan musik Portugis dan musik Melayu.
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi perbedaan yang ada antara individu maupun kelompok sehingga tercapai kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Asimilasi di tanah air berupa seni kaligrafi Arab yang diadopsi sebagai kebudayaan Islam Indonesia.
d. Akomodasi
Akomodasi berupa penyesuaian diri dalam rangka untuk mengurangi ketegangan yang ada di antara kelompok manusia atau individu. Dilakukannya akomodasi bertujuan agar mencegah timbulnya konflik dan mengurangi pertentangan yang ada dalam kelompok masyarakat.
Bentuk akomodasi ada 7 jenis sebagai berikut:
- Arbitrase merupakan penyelesaian perselisihan antara dua belah pihak dengan mendatangkan pihak ketiga yang dianggap netral agar penyelesaian bisa tercapai.
- Mediasi merupakan upaya melibatkan pihak ketiga yang berperan sebagai juru damai atau penengah
- Koersi merupakan akomodasi yang dilakukan dengan cara paksaan dari pihak kuat terhadap pihak lemah agar tidak timbul perselisihan lebih lanjut
- Kompromi adalah cara menyelesaikan perselisihan antara beberapa pihak dengan cara meredakan tuntutan agar penyelesaian bisa dicapai oleh semua pihak
- Konsiliasi merupakan penyelesaian perselisihan dengan cara mempertemukan keinginan semua pihak agar tercapai persetujuan bersama
- Toleransi merupakan bentuk akomodasi yang dijalankan oleh pihak berselisih tanpa melalui persetujuan resmi dan direncanakan namun lebih kepada masing-masing pihak menjauhkan diri dari perselisihan yang terjadi
- Stalemate adalah penghentian perselisihan antara beberapa pihak yang terjadi secara otomatis karena seimbangnya kekuatan setiap pihak yang terlibat
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk interaksi sosial dilihat dari sifatnya ada yang berupa disosiatif. Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan yang bisa terjadi antara individu dengan individu, maupun melibatkan kelompok yang lebih besar.
Ada setidaknya tiga macam interaksi sosial yang tergolong disosiatif yaitu kompetisi, konflik sosial dan kontravensi.
a. Kontravensi
Kontravensi adalah jenis interaksi sosial disosiatif karena adanya penentangan yang dilakukan tidak secara terbuka untuk menghindari konflik atau perselisihan terbuka dengan pihak lain.
Namun penentangan tersembunyi itu dapat menimbulkan keraguan, ketidakpastian hingga penolakan terhadap suatu hal yang mengganggu. Kontravensi sendiri dibagi ke dalam 5 jenis yakni:
- Kontravensi umum berupa adanya protes, keengganan, penolakan, gangguan hingga pengancaman yang ditujukan ke pihak lain
- Kontravensi rahasia berupa pembocoran rahasia pihak lawan hingga pengkhianatan
- Kontravensi sederhana berupa penyangkalan atas tuduhan dan pernyataan orang lain di hadapan khalayak ramai
- Kontravensi intensif berupa penyebaran desas-desus atau menghasut
- Kontravensi taktis berupa upaya provokasi hingga intimidasi pihak yang tidak disukai
b. Kompetisi
Kompetisi adalah jenis interaksi sosial disosiatif yang dilakukan secara sportif tanpa harus melibatkan kekerasan secara fisik di antara orang-orang yang terlibat. Kompetisi terjadi karena beberapa pihak ingin memperebutkan tujuan yang sama sehingga terjadi pertentangan berupa kompetisi.
Kompetisi dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Ada banyak contoh kompetisi yang diselenggarakan seperti kompetisi olahraga, olimpiade matematika dan sebagainya.
c. Konflik Sosial
Jenis interaksi sosial berikutnya berupa konflik sosial yang ditandai dengan adanya kekerasan, ancaman, hingga benturan fisik antara pihak-pihak terkait. Konflik sosial bisa timbul akibat perbedaan kepentingan, maksud, hingga perbedaan paham antara individu terkait.
Konflik sosial yang mudah dilihat adalah pertentangan dan pertikaian. Konflik sosial tidak hanya antara pribadi namun juga kelompok bahkan hingga skala negara. Perang Ukraina dan Rusia adalah contoh konflik sosial antara negara. Konflik sosial bisa dibedakan ke dalam 5 jenis berdasarkan pihak yang terlibat:
- Pertentangan Pribadi atau Individu: Jenis pertentangan ini hanya melibatkan antara individu satu dengan individu lainnya. Penyebab pertentangan pribadi sangat beraneka ragam mulai dari masalah ekonomi, profesi, asmara hingga keluarga.
- Pertentangan politik: Pertentangan yang terjadi akibat perbedaan cara pandang politik hingga pilihan tokoh politik di masyarakat. Contoh pertentangan politik yaitu pertentangan partai politik mendekati pemilu hingga pertentangan antara negara.
- Pertentangan Rasial: Pertentangan yang melibatkan isu rasial atau kebudayaan masyarakat. Pertentangan rasial bisa saja melibatkan ras mayoritas dengan ras minoritas maupun sesama ras mayoritas di suatu daerah.
- Pertentangan Antarkelas Sosial: Kelas sosial di masyarakat seperti kelompok buruk dan kelompok kapitalis pemilik modal sering terjadi pertentangan karena perbedaan kepentingan. Perbedaan kepentingan tersebut dapat menimbulkan konflik sosial yang meluas
- Pertentangan Skala Internasional: Pertentangan internasional ini melibatkan aktor-aktor negara berdaulat yang mempunyai kepentingan berbeda dengan negara lainnya. Negara tersebut akan membawa kepentingan nasionalnya yang bertabrakan dengan kepentingan nasional negara lain. Kondisi ini apabila dibiarkan bisa menyebabkan peperangan antar negara yang sangat tidak diinginkan.
Penjelasan tentang konflik sosial bisa kamu simak dalam artikel Pijar Belajar sebelumnya, lho. Yuk, simak artikel Pijar Belajar berikut ini.
Upaya Penyelesaian Konflik | Sosiologi Kelas XI
Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Dampak yang Ditimbulkannya
Jenis-Jenis Konflik Sosial | Materi Geografi Kelas XI
Jenis Interaksi Sosial
Jenis interaksi sosial yang terjadi di masyarakat bisa melibatkan antar individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok hingga antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Berikut contoh dari masing-masing bentuk interaksi sosial tersebut:
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Jenis interaksi sosial yang pertama ini adalah bentuk interaksi yang paling banyak terjadi di kehidupan sehari-hari. Jenis interaksi ini melibatkan aksi dan reaksi antara seseorang ke orang lainnya. Aksi yang diberikan seorang individu bisa saja dibalas oleh reaksi yang positif maupun negatif.
Reaksi positif merupakan reaksi dalam bentuk kerjasama sementara reaksi negatif adalah reaksi yang lebih menuju ke arah konflik dan pertentangan. Suatu proses sosial atau interaksi sosial disebut asosiatif jika mengarah kepada upaya mencapai persatuan.
Di bawah ini adalah contoh dari jenis interaksi sosial antara individu:
- Seorang teman mengajari temannya mata pelajaran yang tidak dipahami
- Seorang perawat sedang membalut luka di kaki pasiennya
- Seorang pelajar bertanya kepada petugas perpustakaan tentang tata cara peminjaman buku
Interaksi manusia dengan manusia lainnya merupakan interaksi manusia dengan lingkungan sosial. Interaksi ini harus dilakukan dengan tujuan agar terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Jenis interaksi sosial yang kedua adalah interaksi antara individu dengan kelompok. Sifat dari aksi dan reaksi pada interaksi kedua ini sama dengan interaksi sosial individu dan individu. Reaksi yang diberikan bisa mengarah kepada persatuan maupun perpecahan.
Berikut contoh dari interaksi sosial antara individu dengan kelompok lainnya:
- Seorang pemilik perusahaan sedang mengadakan rapat dengan para pemilik saham
- Guru sedang mengajar di depan kelas
- Seorang narasumber sedang diwawancarai oleh sekelompok wartawan
3. Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
Interaksi sosial juga bisa melibatkan kelompok dengan kelompok yang lain. Pada jenis interaksi sosial kelompok dengan kelompok maka yang menjadi fokus utama adalah kepentingan kelompok, sementara kepentingan individu tidak dibahas di sini.
Manusia dituntut melakukan interaksi sosial dalam kehidupan sosial berdasar kepada kedudukan serta peran manusia tersebut sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, maka manusia tentu saja saling memerlukan bantuan dari orang lan.
Contoh interaksi sosial kelompok adalah kerja sama yang terjalin antara organisasi Karang Taruna dengan RT 14 dalam menyelenggarakan perlombaan 17 Agustus. Selain itu, kunjungan kerja atau study tour SMA ke SMA lainnya juga merupakan interaksi sosial kelompok dengan kelompok.
_______________________________________________________________
Baca juga: Gejala Sosial – Pengertian, Faktor Penyebab, Macam-macam, Contoh dan Dampaknya
Wah, ternyata jenis interaksi sosial yang terjadi di masyarakat melibatkan individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok, ya. Nah, interaksi sosial yang terjalin ini bisa saja mengarah kepada persatuan maupun perpecahan, lho. Semua itu, bergantung pada pelaku interaksi sosial itu sendiri. Menarik sekali, ya.
Yuk, pelajari lebih banyak tentang interaksi sosial ini bareng Pijar Belajar. Lewat Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan soal dan rangkuman materi mata pelajaran SD, SMP, dan SMA kapan aja dan dimana aja. Lengkap banget, nggak, sih?
Download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar bareng Pijar Belajar, yuk!