pijarbelajar

Lainnya

Hari Sumpah Pemuda - Sejarah, Makna, dan Isi Teksnya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Hari Sumpah Pemuda - Sejarah, Makna, dan Isi Teksnya image

Isi Artikel

icon-arrow-up

Setiap tanggal 28 Oktober, masyarakat Indonesia selalu merayakan satu peristiwa besar dalam sejarah Indonesia, nih. Ada yang tahu tidak apa itu? Yup, betul sekali, tanggal 28 Oktober merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda. 


Hmm… memangnya pada tanggal tersebut ada sumpah apa, sih, yang diikrarkan? Lalu, apa isi teks sumpah pemuda itu dan bagaimana dampaknya terhadap Indonesia saat ini? 


Supaya kita sama-sama tahu, yuk kita bahas bersama mengenai hari sumpah pemuda, mulai dari sejarah, tokoh yang terlibat dalam perumusan sumpah pemuda, hingga isi dan makna teks sumpah pemuda. 


Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bumi - Perbedaan dan Akibatnya


Sejarah Sumpah Pemuda

Sebelum kita mulai pembahasannya, ada baiknya kita memahami dulu apa itu sumpah pemuda. Sumpah pemuda merupakan hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928. Oleh karena itu, hari sumpah pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. 


Kongres Pemuda ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Adapun, kronologis peristiwa sumpah pemuda adalah sebagai berikut. 


Perkumpulan Pelajar-Pelajar Indonesia

Kongres Pemuda merupakan sebuah pertemuan yang diadakan oleh berbagai perkumpulan organisasi pemuda. Pada masa penjajahan Belanda, berbagai perlawanan terjadi hampir di setiap wilayah Indonesia. Tak hanya perlawanan dari golongan priyayi dan militer, golongan pelajar pun ikut melakukan perlawanan. 


Latar belakang munculnya perkumpulan pelajar di Indonesia sendiri dimulai dari keberhasilan Boedi Oetomo. Boedi Oetomo, atau dibaca Budi Utomo, merupakan organisasi yang didirikan para pelajar STOVIA dan bergerak di bidang Sosial-Budaya. 


Berdirinya Boedi Oetomo ternyata berhasil membangkitkan rasa kebangkitan nasional, khususnya di kalangan pemuda. Hal ini pun memancing semangat kebangkitan di golongan pelajar lainnya. Akhirnya, dibentuklah berbagai organisasi pelajar di berbagai wilayah. 


Sayangnya, pada saat itu perlawanan di tiap daerah masih terpecah-pecah. Para pemuda di tiap wilayah membentuk perkumpulan pelajar atau pemudanya masing-masing, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan lain sebagainya. 


Akibatnya, masing-masing perkumpulan masih memegang erat rasa kedaerahannya masing-masing. Misalnya, seperti perkumpulan daerah X yang terlalu mengedepankan kemakmuran daerah X dibandingkan kemakmuran seluruh Indonesia. 


Nah, untuk menyatukan kemakmuran bersama itu, akhirnya pada September 1926 dibentuklah Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). 


Kongres Pemuda I

Sebagai wujud nyata keinginan mempersatukan organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia, PPPI pun mengadakan pertemuan yang bernama Kongres Pemuda 1. Kongres Pemuda I diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1928. 


Beberapa organisasi kepemudaan yang menghadiri Kongres Pemuda I meliputi Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda Theosofi. 


Nah, topik yang dibahas dalam Kongres Pemuda 1 merupakan pentingnya persatuan pemuda seluruh Indonesia dan pendirian badan yang mewadahinya. Akan tetapi, Kongres Pemuda I ini gagal mewujudkan badan yang mewadahi seluruh perkumpulan pemuda karena adanya kesalahpahaman dan ketidakcocokan pendapatan antar anggota. 


Walaupun begitu, beberapa hal berhasil disepakati dalam kongres tersebut, yaitu kesepakatan akan pentingnya menyatukan perkumpulan pemuda di seluruh Indonesia dan kesepakatan akan diadakannya Kongres Pemuda II. 


Kongres Pemuda II

Sesuai dengan kesepakatan Kongres Pemuda I, pada 27 sampai 28 Oktober 1928 dilaksanakanlah Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda II berlangsung selama 2 hari dan dilaksanakan di tiga tempat. 


Rapat pertama Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond. Rapat dibuka oleh sambutan dari Soegondo Djojopoespito sebagai ketua PPPI. Ia menjelaskan pentingnya persatuan pemuda Indonesia.


Kemudian, pada rapat tersebut M.Yamin menyampaikan 5 faktor yang membuat persatuan Indonesia semakin kuat, yaitu sejarah, Bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang kuat.


Pada 28 Oktober 1928, rapat kedua Kongres Pemuda II kembali diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Topik pembahasan rapat kedua ini adalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro dalam rapat ini menjelaskan mengenai pentingnya pendidikan anak, baik di sekolah maupun di rumah. 


Setelah itu, rapat ketiga Kongres Pemuda II kembali dilaksanakan di hari yang sama di Gedung Indonesische Clubgebouw. Terdapat dua pembicara dalam rapat ini, yaitu Sunario yang berbicara mengenai nasionalisme dalam cita-cita persatuan pemuda dan Ramelan yang berbicara mengenai cita-cita persatuan pemuda yang sejalan dengan pergerakan nasional. 


Akhirnya, Kongres Pemuda II pun ditutup dengan pemutaran pertama kali lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman dan pembacaan isi teks Sumpah Pemuda yang telah berhasil dirumuskan. Pencetus sumpah pemuda adalah M.Yamin dan dibacakan oleh Soegondo. 


Tokoh Sumpah Pemuda

Wah, ternyata sejarah Sumpah Pemuda itu menarik sekali, ya. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Sumpah Pemuda berhasil dirumuskan dan menjadi asas kesatuan Indonesia yang dibuat oleh para pemuda. 


Nah, dalam sejarah Sumpah Pemuda itu, terdapat beberapa tokoh penting yang terlibat selama Kongres Pemuda berlangsung, yaitu: 


  • Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris : Mohammad Yamin (Jong Sumateranen Bond)
  • Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  • Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  • Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  • Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)



Isi Teks Sumpah Pemuda

Lantas, seperti apa, sih, isi teks Sumpah Pemuda itu? Ini dia teks Sumpah Pemuda yang berhasil disepakati dan menjadi sumpah persatuan pemuda Indonesia. 


"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."

"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."


Isi teks Sumpah Pemuda ini dirumuskan oleh M. Yamin dalam rapat ketiga Kongres Pemuda II, tepatnya saat Sunario sedang berpidato. Rumusan ini dibisikkan oleh M. Yamin kepada Soegondo dan langsung dibubuhi tanda tangan oleh beliau. 


Baca juga: 7 Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Pemula


Makna Sumpah Pemuda

Sobat Pijar, tahukah kamu ternyata isi sumpah pemuda memiliki makna yang besar bagi masyarakat Indonesia, lho. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, latar belakang diadakannya Kongres Pemuda adalah keinginan untuk mempersatukan seluruh pemuda Indonesia. 


Oleh karena itu, makna Sumpah Pemuda adalah sebagai wujud nyata keinginan akan persatuan rakyat Indonesia, mulai dari tanah air, bangsa, hingga bahasa. Hal ini pun sejalan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang walaupun berbeda-beda di tiap wilayah, tetapi tetap satu Indonesia. 


______________________________________________


Sejalan dengan semboyan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu, Sumpah Pemuda hadir sebagai pelengkap persatuan tersebut. Selamat merayakan Hari Sumpah Pemuda Sobat Pijar



Referensi: 

Perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia 1926-1932, Hanny Mahardewo, https://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20156884.pdf. 

Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.4 dan 4.4, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, https://repositori.kemdikbud.go.id/21997/1/XI_Sejarah-Indonesia_KD-3.4_Final.pdf, 2020. 

Sejarah Sumpah Pemuda, Museum Sumpah Pemuda, https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/. 

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved