Dinamika Kependudukan Indonesia – Materi Geografi Kelas XI
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Kependudukan merupakan salah satu merupakan salah satu faktor penting dari suatu negara. Tanpa adanya penduduk, negara tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, penduduk juga mempengaruhi pertumbuhan lingkungan negaranya. Oleh karena itu, penting bagi Sobat Pijar mempelajari dinamika kependudukan Indonesia.
Kamu mungkin sudah familiar dengan sensus kependudukan, ya. Nah, pendataan penduduk atau sensus kependudukan ini merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika kependudukan.
Umumnya, dinamika kependudukan ini perlu diteliti sebelum memutuskan perencanaan pembangunan untuk negara. Kamu perlu melihat data kependudukan yang ada untuk menyusun strategi terkait dengan perkembangan negara yang berkualitas.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian dinamika kependudukan, sumber data kependudukan, faktor, dan rumus pertumbuhan penduduk yang perlu kamu tahu.
Baca juga: Zona Interaksi Desa Kota dan Dampaknya bagi Desa dan Kota
Pengertian Dinamika Kependudukan Indonesia
Pada pembahasan pertama, kamu akan mempelajari pengertian dari dinamika kependudukan terlebih dahulu. Dinamika penduduk adalah setiap perubahan yang terjadi dari sisi distribusi, jumlah, dan komposisi penduduk.
Dinamika kependudukan Indonesia terjadi karena beberapa faktor, seperti kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Dinamika penduduk juga dapat mempengaruhi proses pembangunan di suatu negara, lho. Contohnya seperti semakin banyak penduduk dalam suatu negara, semakin banyak pula kebutuhan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan.
Hal tersebut bisa kamu lihat dalam dinamika kependudukan Indonesia. Dinamika kependudukan Indonesia cenderung meningkat, sehingga mengalami hambatan dalam pembangunan. Ini disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi tetapi angka harapan hidupnya rendah.
Berbeda jika dibandingkan dengan negara maju dimana memiliki tingkat fertilitas yang rendah dan jumlah penduduk yang stabil atau mengalami penurunan. Meski begitu, hal ini membuatnya memiliki pembangunan yang tinggi karena tingkat harapan penduduknya yang tinggi.
Sumber Data Kependudukan
Untuk menghitung kependudukan, dibutuhkan sumber data yang akurat. Sumber data tersebut penting diketahui dengan tujuan memahami kondisi penduduk di Indonesia.
Selanjutnya, data inilah yang digunakan untuk perencanaan pembangunan. Hal ini penting sebab apabila jumlah penduduk tidak dipertimbangkan maka perencanaan tidak akan berjalan lancar dan efektif.
Sumber pengumpulan data terdiri dari 3 jenis, yaitu sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk. Apa saja, ya, ketiga jenis sumber data tersebut? Berikut ini penjelasannya.
Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan proses dalam mendapatkan informasi kependudukan oleh pemerintah dengan jangka waktu tertentu dan dilakukan dengan serentak.
Di Indonesia, sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali. Dari sensus ini akan diketahui pertumbuhan suatu negara. Adapun, tujuan sensus penduduk di Indonesia adalah untuk mengetahui jumlah, komposisi, distribusi, dan ciri dari penduduk Indonesia.
Sensus penduduk ini dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
- Sensus de jure: pendataan yang dilakukan oleh penduduk yang ditemui oleh petugas yang punya tempat tinggal tetap di wilayah tersebut. Biasanya dibuktikan dengan adanya KTP (Kartu Tanda Penduduk)
- Sensus de facto: proses pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap semua orang yang saat sensus penduduk ada di wilayah yang petugas sensus data.
Registrasi Penduduk
Data kependudukan lainnya dapat dilihat dari registrasi penduduk. Registrasi penduduk adalah laporan terkait perubahan kependudukan.
Dalam pencatatannya, registrasi penduduk tidak hanya mencatat tempat tinggal saja, melainkan juga data lengkap seperti kelahiran, kematian, perkawinan, cerai, dan migrasi penduduk. Data registrasi penduduk pun umumnya lebih lengkap dibandingkan sumber data lainnya, sehingga umum digunakan di negara maju.
Berbeda dengan itu, dalam dinamika kependudukan Indonesia registrasi ini hanya mencatat hal penting saja sehingga disebut dengan registrasi vital. Registrasi penduduk tersebut diterapkan saat terjadi peristiwa tertentu atau perubahan tertentu.
Survei Penduduk
Survei penduduk dibuat untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan membantu melengkapi keterbatasan dari sensus dan registrasi penduduk.
Survei penduduk pun tidak dilakukan kepada seluruh masyarakat dalam sebuah negara, ya. Pendataan survei penduduk dilakukan dengan cara menarik sampel yang menjadi perwakilan dari beberapa wilayah. Wilayah yang diambil dari survei ini juga yang mewakili negara sehingga tidak dilakukan semuanya.
Survei penduduk umumnya dilaksanakan antara pelaksanaan sensus penduduk.
Faktor Dinamika dan Proyeksi Kependudukan
Ada beberapa faktor dinamika kependudukan Indonesia yang membuatnya selalu mengalami perubahan dan tidak tetap. Beberapa faktornya adalah sebagai berikut:
- Faktor kelahiran atau natalitas. Jadi, semakin tinggi angka kelahiran di suatu negara, semakin meningkat juga penduduk dalam suatu negara. Di Indonesia, nilai natalitasnya besar karena jumlah penduduk usia muda yang banyak.
- Faktor kematian atau mortalitas. Mortalitas di suatu negara akan menurunkan pertumbuhan penduduk. Jadi, semakin tinggi angka kematian dalam suatu negara, semakin rendah angka pertumbuhan penduduknya.
- Faktor migrasi atau perpindahan penduduk. Migrasi membuat jumlah penduduk di Indonesia menjadi tidak merata.
Rumus Pertumbuhan Penduduk
Lantas, seperti apa, ya, dinamika pertumbuhan penduduk Indonesia? Tenang, kamu bisa mengetahuinya melalui rumus pertumbuhan penduduk berikut ini, kok. Catat rumus di bawah ini, ya.
Pertumbuhan Penduduk Alami
Cara paling mudah dan sederhana dalam menghitung kependudukan adalah pakai rumus pertumbuhan penduduk alami. Cara menghitungnya adalah mengurangi jumlah kelahiran dengan jumlah kematian dalam satu tahun. Mudah, bukan?
P = L - M
Ket:
P = penduduk
L = angka kelahiran
M = angka kematian
Pertumbuhan Penduduk Non Alami
Ciri dari pertumbuhan penduduk non alami yaitu dipengaruhi oleh imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar daerah, sedangkan emigrasi adalah perpindahan penduduk keluar daerah.
Adapun rumusnya adalah:
P = I - E
Ket:
P = penduduk
I = imigrasi
E = emigrasi
Pertumbuhan Penduduk Total
Penduduk total adalah laju pertumbuhan penduduk dari periode tertentu yang dihitung dengan rumus:
P = (L-M) + (I + E)
Ket:
P = penduduk
L = angka kelahiran
M = angka kematian
I = imigrasi
E = emigrasi
Mobilitas Penduduk
Selanjutnya, Pijar Belajar mau ngenalin kamu sama mobilitas penduduk, nih. Ada yang sudah tahu? Mobilitas penduduk adalah suatu pergerakan yang dialami penduduk dari satu daerah ke daerah lain, baik itu sementara atau untuk tujuan menetap seperti migrasi. Mobilitas penduduk ini bisa terjadi untuk skala kecil saja seperti antar kecamatan atau antar kota, lho!
Namun, ada juga mobilitas penduduk dalam skala yang besar yaitu perpindahan internasional. Untuk menjalankan perpindahan dibutuhkan kebijakan kependudukan dari negara agar memudahkan administrasi penduduk.
Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk
Jenis mobilitas penduduk ini dibagi menjadi 4 yaitu:
- Mobilitas penduduk permanen, perpindahan penduduk untuk tujuan menetap. Contoh mobilitas penduduk ini yaitu Andi yang pindah dari Jakarta ke Yogyakarta karena ingin tinggal disana.
- Migrasi internasional yang terdiri dari imigrasi dan emigrasi luar negeri. Contohnya adalah Andi pindah dari Indonesia ke Malaysia (emigrasi)
- Migrasi nasional yang terdiri dari transmigrasi dan urbanisasi. Contohnya Ani pindah dari desa A ke kota B karena bekerja di kota B (urbanisasi).
- Migrasi non permanen yaitu perpindahan ke suatu daerah dengan tujuan tidak menetap.Contohnya Andi tinggal di desa B karena urusan penelitian selama 5 bulan.
Masalah Kependudukan di Indonesia
Dari dinamika kependudukan Indonesia menyebabkan ada beberapa masalah yang sering dihadapinya, antara lain sebagai berikut:
- Jumlah penduduk yang tinggi. Hal ini akan membuat kebutuhan masyarakat menjadi sulit terpenuhi karena alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas.
- Pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi membuat angka kelahiran lebih banyak sehingga beban usia produktif meningkat.
- Komposisi penduduk yang tidak produktif lebih banyak dibandingkan yang produktif sehingga tidak menguntungkan untuk pembangunan negara
- Persebaran penduduk tidak merata, sehingga pembangunan yang juga tidak merata.
- Kualitas penduduk rendah. Hal ini dapat menjadi masalah karena penduduk tidak memiliki kemampuan di dunia kerja.
- Pendapatan per kapita rendah. Pendapatan negara yang rendah juga membuat negara sulit untuk berkembang dan maju karena pembangunan menjadi terhambat.
- Fasilitas umum dan lapangan kerja tidak tercukupi. Nah, apabila lapangan kerja tidak cukup tentu akan banyak pengangguran sehingga kemiskinan di suatu negara menjadi lebih meningkat.
_____________________________________________________________
Baca juga: Materi Ketahanan Pangan | Geografi Kelas XI
Dinamika kependudukan Indonesia akan terus terjadi selama ada kematian, kelahiran, dan migrasi yang tidak dapat dihindari. Meskipun begitu, pemerintah dapat mengaturnya lebih bijak agar pertumbuhan penduduk dapat terkontrol dengan baik.
Bagaimana? Seru, ya, belajar dinamika kependudukan Indonesia. Yuk, cari tahu lebih banyak seputar materi Sosiologi dan mata pelajaran lainnya di Pijar Belajar. Pijar Belajar memiliki berbagai latihan soal beserta video pembahasannya yang bisa membantumu mengasah pengetahuanmu.
Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar sekarang!