Coelenterata: Pengertian, Ciri, Kelas, Reproduksi, dan Contoh Hewannya
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Ketika sedang snorkeling atau diving di pantai, Sobat Pijar pastinya pernah sesekali bertemu dengan ubur-ubur, kan? Tapi tahu tidak, hewan yang satu ini punya kemampuan mengeluarkan racun yang bisa membahayakan kita, lho!
Ubur-ubur merupakan salah satu contoh hewan dalam filum Coelenterata. Filum ini dikenal dengan kelompok hewan yang memiliki bentuk tubuh berongga. Penasaran? Yuk, baca ulasan ini hingga akhir, Sobat Pijar!
Baca juga: Porifera: Pengertian, Ciri, Kelas, Reproduksi, dan Contoh Hewannya
Pengertian Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata Yunani, yaitu "koilos" yang berarti rongga, dan "enteron" yang berarti usus. Jadi, secara harfiah, Coelenterata berarti "makhluk dengan rongga usus". Hal ini merujuk pada ciri khas dari filum Coelenterata, yaitu adanya rongga tubuh yang berfungsi sebagai usus.
Coelenterata juga dikenal dengan nama Cnidaria, yang berasal dari kata Yunani "cnidos" yang berarti jarum atau sengat, merujuk pada kemampuan beberapa spesies Coelenterata dalam menghasilkan sengatan yang dapat menyebabkan luka atau keracunan pada manusia.
Ciri-ciri Coelenterata
Coelenterata atau Cnidaria adalah filum hewan yang terdiri dari sekitar 10.000 spesies. Berikut adalah beberapa ciri-ciri Coelenterata:
Bentuk Tubuh
Coelenterata memiliki bentuk tubuh yang khas, yaitu simetri radial dan bentuk seperti payung atau tabung. Beberapa spesies, seperti ubur-ubur, memiliki tentakel yang panjang dan berkelompok di sekitar mulut.
Rongga Tubuh
Coelenterata memiliki rongga tubuh yang berfungsi sebagai sistem pencernaan dan sirkulasi. Rongga tubuh ini juga berperan sebagai sistem saraf sederhana yang memungkinkan hewan ini untuk merespons rangsangan dari lingkungannya.
Sistem Sirkulasi
Coelenterata tidak memiliki sistem peredaran darah yang kompleks, karena oksigen dan nutrisi dapat diserap langsung dari air melalui permukaan tubuhnya.
Kemampuan Menyengat
Beberapa spesies Coelenterata memiliki kemampuan menyengat melalui tentakel yang mengandung sel urticaria, yang dapat melepaskan racun.
Habitat
Coelenterata hidup di berbagai habitat, mulai dari air tawar hingga laut dalam. Beberapa spesies hidup di perairan dangkal di dekat pantai, sementara yang lain hidup di dasar laut yang lebih dalam.
Struktur Coelenterata terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Mulut: Terletak di tengah-tengah tubuh, berfungsi sebagai tempat masuknya makanan.
- Tentakel: Berjumlah banyak, terletak di sekitar mulut dan berfungsi untuk menangkap makanan dan sebagai alat pertahanan.
- Rongga tubuh: Berisi air yang berperan sebagai sistem pencernaan dan sirkulasi.
- Lendir dan sel urticaria: Terdapat pada permukaan tubuh dan tentakel, berfungsi sebagai alat pertahanan dan menangkap makanan.
Coelenterata dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti terumbu karang, laut dangkal, laut dalam, hingga perairan tawar. Beberapa spesies Coelenterata hidup di dalam gua-gua air tawar atau di sungai yang bersih. Coelenterata juga sangat penting bagi keberlangsungan hidup ekosistem laut, karena mereka merupakan produsen utama makanan bagi hewan laut lainnya.
Kelas Coelenterata
Kelas Coelenterata terdiri dari tiga subkelas utama: Hydrozoa, Anthozoa, dan Scyphozoa. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub kelas:
Hydrozoa
Subkelas Hydrozoa terdiri dari sekitar 3.000 spesies, termasuk hydra, obelia, dan Portuguese man-of-war. Ciri khas dari subkelas ini adalah memiliki bentuk tubuh yang kecil dan sederhana, serta memiliki kemampuan reproduksi secara aseksual melalui perbanyakan tunas.
Beberapa spesies Hydrozoa hidup sebagai koloni, seperti obelia, dan memiliki polimorfisme, yaitu kemampuan untuk berubah bentuk dan fungsi selama siklus hidupnya. Beberapa spesies Hydrozoa juga memiliki kemampuan menyengat yang dapat menyebabkan luka pada manusia.
Anthozoa
Subkelas Anthozoa terdiri dari sekitar 6.100 spesies, termasuk karang, anemon laut, dan gorgonia. Ciri khas dari subkelas ini adalah tidak memiliki tahap medusa dalam siklus hidupnya, sehingga hanya memiliki bentuk polip.
Anthozoa hidup sebagai individu soliter atau koloni, dan kebanyakan hidup di dasar laut atau di terumbu karang. Beberapa spesies Anthozoa juga memiliki kemampuan menyengat yang dapat menyebabkan luka pada manusia.
Scyphozoa
Subkelas Scyphozoa terdiri dari sekitar 200 spesies, termasuk ubur-ubur. Ciri khas dari subkelas ini adalah memiliki tahap medusa dalam siklus hidupnya yang lebih dominan daripada tahap polip. Scyphozoa hidup di perairan laut, dan memiliki kemampuan untuk bergerak secara aktif melalui gerakan gelombang pada tubuhnya. Beberapa spesies Scyphozoa memiliki sengatan yang cukup berbahaya bagi manusia, seperti ubur-ubur kotak dan ubur-ubur berbahaya.
Reproduksi Coelenterata
Sumber :
Repository Kemdikbud - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Reproduksi Vegetatif
Coelenterata reproduksi vegetatif melalui dua cara, yaitu perbanyakan tunas dan fragmentasi.
Perbanyakan tunas terjadi ketika sebagian tubuh Coelenterata membentuk tunas baru yang tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang terpisah dari induknya. Tunas ini umumnya tumbuh dari ujung tentakel atau ujung pangkal tubuh, dan dapat terjadi pada tahap polip maupun medusa.
Sementara itu, fragmentasi terjadi ketika sebagian tubuh Coelenterata yang terputus dari induknya dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Biasanya terjadi pada tahap polip, di mana ketika bagian tubuh polip terpotong, maka bagian tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Reproduksi vegetatif merupakan kemampuan adaptif yang tinggi bagi Coelenterata dalam menghadapi perubahan lingkungan, serta mempercepat proses regenerasi tubuh ketika mengalami cedera atau luka.
Reproduksi Generatif
Reproduksi generatif coelenterata yaitu dengan menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan betina yang akan digabungkan menjadi zigot melalui proses pembuahan.
Pada tahap reproduksi generatif, individu Coelenterata akan menghasilkan sel sperma dan sel telur. Sel sperma dilepaskan ke dalam air, dan akan berenang mencari sel telur yang juga telah dilepaskan ke dalam air. Setelah terjadi pembuahan antara sperma dan sel telur, terbentuklah zigot yang kemudian akan berkembang menjadi embrio.
Pada Coelenterata, proses pembuahan dan perkembangan embrio dapat terjadi baik pada tahap medusa maupun polip. Setelah embrio berkembang menjadi larva, tahap hidup baru dimulai dan individu akan tumbuh menjadi dewasa.
Reproduksi generatif merupakan proses reproduksi yang sangat penting bagi Coelenterata, karena melalui reproduksi ini terjadi variasi genetik yang dapat membantu kelangsungan hidup spesies tersebut dalam menghadapi perubahan lingkungan dan adaptasi.
Siklus Medusa
Siklus medusa adalah siklus hidup beberapa jenis hewan seperti ubur-ubur dan hydra, yang melibatkan pergantian antara bentuk medusa (stadium reproduktif) dan polip (stadium aseksual). Selama siklus ini, hewan mengalami beberapa tahap perkembangan yang berbeda, mulai dari telur hingga bentuk dewasa yang dapat bereproduksi.
Siklus medusa dimulai dengan telur yang menetas menjadi larva yang disebut planula. Planula kemudian menempel pada permukaan bawah laut dan tumbuh menjadi polip, yang dapat membelah diri secara aseksual dan membentuk koloni.
Setelah mencapai kedewasaan seksual, polip akan menghasilkan medusa melalui proses yang disebut strobila. Medusa kemudian melepaskan telur dan sperma ke dalam air untuk membentuk planula baru, sehingga siklus hidup dimulai kembali.
Contoh Hewan Coelenterata
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis hewan Coelenterata yang dapat ditemukan di perairan laut dan air tawar, di antaranya:
1. Ubur-ubur (Jellyfish)
Sumber: Wikimedia
Ubur-ubur merupakan jenis Coelenterata dari kelas Scyphozoa yang sering dijumpai di perairan Indonesia. Bentuknya yang menyerupai payung terbalik dengan tentakel yang menjuntai membuatnya mudah dikenali. Ubur-ubur hidup di perairan laut dangkal hingga dalam dan dapat ditemukan di perairan di seluruh Indonesia.
2. Karang (Coral)
Sumber: Istockphoto
Karang merupakan jenis Coelenterata dari kelas Anthozoa yang sangat penting bagi ekosistem perairan Indonesia. Karang hidup secara koloni dan membentuk terumbu karang yang merupakan habitat bagi berbagai jenis biota laut. Beberapa jenis karang yang ditemukan di Indonesia antara lain karang batu (stony coral) dan karang lunak (soft coral).
3. Anemon Laut (Sea Anemone)
Sumber: Istockphoto
Anemon laut merupakan jenis Coelenterata dari kelas Anthozoa yang mirip dengan karang, namun memiliki bentuk yang lebih sederhana. Anemon laut hidup menempel di dasar perairan laut dan umumnya terdapat di perairan dangkal hingga dalam. Beberapa jenis anemon laut yang dapat ditemukan di Indonesia antara lain jenis Entacmaea quadricolor yang berwarna merah dan hijau, serta jenis Heteractis crispa yang berwarna ungu.
4. Hydra Air Tawar (Freshwater Hydra)
Sumber: Istockphoto
Hydra memiliki tubuh yang sangat sederhana, dengan bentuk seperti polip kecil yang menempel pada substrat. Hydra air tawar biasanya hidup di lingkungan yang tenang dan bersih, seperti kolam atau danau.
Baca juga: Hewan Invertebrata: Pengertian, Ciri, dan Klasifikasinya
______________________________________
Nah, Sobat Pijar, itulah informasi tentang Coelenterata yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat, ya!
Masih penasaran dengan filum Coelenterata dan hewan invertebrata lainnya? Belajar otodidak bareng Pijar Belajar, yuk! Kamu bisa mengakses rangkuman dan bank soal materi ini, lho! Wah, jadi mudah paham, deh.
Tunggu apa lagi? Download Pijar Belajar sekarang dan rasakan serunya belajar!