Cara Mengatasi Inflasi, Penyebab, Jenis, dan Laju Inflasi
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Sobat Pijar, kamu tentu pernah mendengar inflasi mengerikan yang terjadi di Zimbabwe beberapa tahun ke belakang, kan? Inflasi gila-gilaan yang terjadi di salah satu negara Afrika menyebabkan uang dolar Zimbabwe seperti tidak ada harganya lagi. Hal ini terjadi karena nilai tukar dari mata uang yang digunakan bertransaksi menurun. Lantas, gimana, ya, cara mengatasi inflasi dan menghindari hal tersebut?
Untuk menjaga harga barang jasa stabil, harus diketahui cara mengatasi inflasi. Inflasi dalam batas normal, yakni di bawah 1 digit, masih dalam kategori terkendali. Namun, ketika inflasi tidak terkendali akan menyebabkan harga barang dan jasa melambung sangat tinggi.
Yuk, simak penjelasan Pijar Belajar tentang apa itu inflasi, penyebab, jenis, dan cara mengatasi inflasi.
Baca juga: Elastisitas Permintaan dan Penawaran: Pengertian, Koefisien, Faktor
Apa Itu Inflasi
Untuk memastikan kondisi perekonomian di dalam negara tetap stabil, maka perlu dilakukan perhitungan inflasi secara terus-menerus. Bagi kamu yang sedang belajar ekonomi, wajib bagi kamu untuk mengetahui apa itu inflasi dan cara mengatasinya.
Inflasi merupakan kondisi perekonomian di suatu wilayah ketika tingkat harga komoditas secara umum cenderung mengalami kenaikan. Maksud dari tingkat harga komoditas secara umum adalah kenaikan harga barang dan jasa. Tapi, kenaikan harga ini tidak hanya dialami satu jenis barang saja, ya, melainkan mayoritas barang secara umum.
Kenaikan harga satu dua jenis barang merupakan hal yang normal. Namun apabila kenaikan harga terjadi di hampir semua komoditas artinya sedang terjadi inflasi.
Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan tingkat kenaikan harga dari satu periode ke periode berikutnya dalam bentuk persentase. Sobat Pijar bisa menghitung laju inflasi dengan menggunakan rumus berikut ini.
Rumus Laju Inflasi
Di bawah ini adalah rumus untuk menghitung laju inflasi:
Laju Inflasi =
Keterangan:
= Indeks harga dari periode yang sedang diukur
= Indeks harga dari periode sebelumnya
Contoh Soal Laju Inflasi
Pada bulan Agustus tahun 2019 diketahui indeks harga sebesar 115. Sementara indeks harga di bulan September 2019 sebesar 118. Tentukan berapakah laju inflasi yang terjadi di bulan September 2019.
Jawab:
Untuk menghitung laju inflasi yang terjadi di bulan September 2019 menggunakan persamaan berikut ini.
Laju Inflasi = 118 - 115 : 115 x 100%
Laju Inflasi = 2,6%
Penyebab Inflasi
Terdapat beberapa faktor penyebab timbulnya inflasi di suatu negara. Agar pemangku kebijakan bisa menetapkan cara mengatasi inflasi yang tepat, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa penyebab timbulnya inflasi terutama untuk inflasi dengan kelajuan di atas 10%.
1. Permintaan Meningkat dan Penawaran Tetap
Adanya kenaikan permintaan atas suatu komoditas barang dan jasa sementara penawaran lebih rendah (demand > pull = inflation). Kenaikan permintaan total terhadap barang dan jasa dengan stok komoditas tetap akan membuat harga komoditas itu meningkat
Grafik di atas menunjukkan grafik permintaan (D) yang meningkat sementara supply (S) tetap. Kurva permintaan bergeser dari DD ke D1D1 akan membuat harga barang meningkat dari OP ke OP1.
2. Penawaran Barang Menurun
Tingkat penawaran barang di pasar mengalami penurunan yang disebabkan oleh ketersediaan barang berkurang. Sementara itu, jumlah permintaan terhadap barang tetap tinggi sehingga harga komoditas semakin mahal.
Inflasi Indonesia banyak yang disebabkan oleh penurunan supply barang sementara permintaan tetap tinggi sehingga harga barang semakin mahal. Hal ini terjadi ketika barang yang langka tersebut merupakan komoditas pokok.
3. Biaya Produksi Meningkat
Penyebab inflasi berikutnya dikarenakan biaya produksi barang dan jasa yang meningkat. Peningkatan biaya produksi baik karena harga bahan baku atau upah pekerja akan membuat harga komoditas yang dijual lebih mahal. Ketika harga semain mahal, umumnya akan membuat permintaan barang pun menurun.
Grafik di atas menunjukkan pergeseran harga komoditas karena kenaikan harga. Harga barang awalnya sebesar OP namun kemudian meningkat menjadi OP1. Alhasil permintaan barang pun menurun. Kurva penawaran kemudian bergeser dari SS menjadi S1S1.
4. Jumlah Uang yang Beredar
Jumlah uang yang beredar semakin banyak (money in circulation) yang menyebabkan nilai tawar uang menurun dan harga barang semakin mahal.
5. Impor Inflasi dan Domestic Inflation
Penyebab inflasi berikutnya dikarenakan impor inflasi yakni barang diimpor dari negara yang sedang mengalami inflasi atau kenaikan harga barang. Hal tersebut menyebabkan harga barang impor meningkat.
Inflasi juga bisa disebabkan oleh defisit anggaran pemerintah akibat peningkatan pengeluaran belanja pemerintah
Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi yang terjadi di suatu tempat atau negara dibedakan ke dalam beberapa jenis dilihat dari tingkat keparahannya, laju inflasi yang terjadi, dan berdasarkan sumber inflasi. Mengetahui jenis-jenis inflasi sangat penting karena menentukan cara mengatasi inflasi:
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Kelajuannya
Bentuk inflasi bisa dilihat berdasarkan laju kecepatannya terjadi. Untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi dan ketidakstabilan dalam negeri pemerintah harus memastikan laju inflasi rendah. Berikut 3 jenis-jenis inflasi berdasarkan kelajuannya:
- Inflasi lunak atau wild inflation merupakan jenis inflasi dengan kecepatan di bawah 5% per tahunnya. Untuk menjaga kestabilan kondisi perekonomian, maka pemerintah akan berusaha membuat kebijakan untuk memastikan jenis inflasi lunak
- Inflasi cepat atau galloping inflation merupakan jenis inflasi dengan kecepatan sama dengan 5% atau lebih per tahunnya. Pada tingkat ini, pemerintah harus berhati-hati dan mulai menyusun kebijakan sebagai cara mengatasi inflasi.
- Hiperinflasi atau sky rocketing inflation merupakan jenis inflasi dengan laju inflasi yang terjadi bisa mencapai lebih dari 10% per tahunnya. Inflasi meroket ini sangat berbahaya. Contoh inflasi meroket di Zimbabwe beberapa tahun belakang yang membuat uang Dolar Zimbabwe hampir tidak ada harganya.
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Jika dilihat dari sumbernya, maka inflasi yang terjadi bisa disebabkan oleh dua sumber yakni faktor dalam negeri maupun dari luar negeri. Sangat penting untuk mengetahui sumber inflasi sehingga bisa diketahui cara mengatasi inflasi yang tepat:
- Inflasi bersumber dari dalam negeri atau disebut domestic inflation. Inflasi ini terjadi karena kebijakan anggaran defisit serta penciptaan uang baru yang dilakukan pemerintah
- Inflasi bersumber dari luar negeri atau disebut imported inflation. Inflasi ini terjadi akibat impor komoditas barang dan jasa yang berasal dari luar negeri yang sedang mengalami inflasi.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Inflasi sebenarnya merupakan hal normal yang terjadi setiap tahunnya. Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survey lapangan setiap bulannya untuk mengecek tingkat indeks harga sehingga bisa diketahui kelajuan inflasi. Dilihat dari dampak inflasi, jenis inflasi dibagi 4:
- Inflasi ringan merupakan jenis inflasi dengan kelajuan inflasi kurang dari 10% per tahunnya. Pada tingkat ini, inflasi belum menimbulkan efek buruk terhadap aktivitas perekonomian negara. Cara mengatasi inflasi ringan juga mudah karena kondisi inflasi masih terkontrol.
- Inflasi sedang merupakan jenis inflasi dengan kelajuan antara 10% hingga 30% per tahunnya. Pada kelajuan ini sebenarnya inflasi belum benar-benar membahayakan negara. Meski begitu inflasi sedang sudah menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap.
- Inflasi berat merupakan jenis inflasi dengan kelajuan antara 30% hingga 100% per tahunnya. Pada tingkat ini, inflasi sudah membuat kondisi perekonomian negara kacau. Orang enggan simpan uang dan lebih senang menumpuk barang di rumah. Cara mengatasi inflasi berat sudah tergolong sulit.
- Inflasi sangat berat atau disebut dengan hiperinflasi merupakan inflasi dengan kelajuan lebih dari 100% per tahunnya. Cara mengatasi hiperinflasi sangat sulit karena inflasi sudah tidak terkendali lagi. Hiperinflasi juga akan menyebabkan aktivitas ekonomi negara menjadi kacau.
Dampak Inflasi
Dampak inflasi terutama inflasi dengan kelajuan tinggi memiliki efek negatif terhadap perekonomian negara dan juga kondisi masyarakat secara umum. Melihat dampaknya yang luas, maka penting untuk menjalankan cara mengatasi inflasi
1. Memperlebar Jurang Kesenjangan
Dampak inflasi terhadap penghasilan masyarakat adalah akan memperlebar jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Pendapatan riil penduduk berpenghasilan tetap atau tidak tetap semakin menurun nilainya akibat harga barang meningkat sementara upah tidak berubah.
Upah tetap akan membuat masyarakat kesulitan menyesuaikan kenaikan harga. Inflasi akan menyebabkan jurang kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin melebar.
2. Menghambat Pertumbuhan Perekonomian Negara
Dampak kedua inflasi adalah terhambatnya pertumbuhan perekonomian negara. Saat inflasi terjadi maka minat masyarakat untuk berinvestasi dan menabung berkurang.
Sebaliknya masyarakat akan lebih memilih untuk menyimpan barang daripada uang. Hal ini akan membuat pertumbuhan ekonomi terhambat karena tidak adanya investasi.
3. Pengangguran Bertambah Banyak
Salah satu cara mengatasi inflasi adalah dengan menekan harga yang dilakukan pemerintah. Kebijakan ini ibarat pisau bermata dua karena dapat menyebabkan lebih banyak pengangguran.
Cara Mengatasi Inflasi
Pemerintah melakukan beberapa cara mengatasi inflasi baik melalui kebijakan fiskal, kebijakan moneter hingga kebijakan non moneter. Tujuan utama dibuatnya kebijakan mengatasi inflasi adalah untuk menstabilkan kondisi perekonomian negara.
1. Mengeluarkan Kebijakan Moneter
Beberapa kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah politik pasar terbuka, politik diskonto, kebijakan kredit selektif dan politik cadangan kas. Cara mengatasi inflasi di atas termasuk dalam kebijakan moneter.
Kebijakan moneter sendiri merupakan bentuk kebijakan pemerintah lewat Bank Indonesia selaku bank sentral yang memegang otoritas moneter. Tujuan kebijakan moneter adalah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat agar ekonomi kembali stabil.
2. Mengeluarkan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan bentuk kebijakan pemerintah mengatasi inflasi dengan cara mengontrol jumlah pendapatan serta pengeluaran negara. Cara mengatasi inflasi dengan kebijakan fiskal sebagai berikut:
- Membuat politik anggaran
- Mengatur sistem perpajakan
- Penjualan Surat Utang Negara (SUN) untuk menambah pinjaman pemerintah
3. Membuat Kebijakan Nonfiskal dan Nonmoneter
Pemerintah juga bisa membuat kebijakan yang tidak mempengaruhi tingkat pendapatan dan pengeluaran negara serta jumlah uang beredar. Bentuk kebijakan yang dilakukan adalah melakukan kontrol harga dengan penetapan HET (Harga Eceran Tertinggi).
4. Kebijakan untuk Mengatasi Deflasi
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi yakni peningkatan nilai mata uang karena jumlah uang yang beredar sedikit. Cara mengatasi deflasi adalah dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, menurunkan pendapatan pekerja dan jumlah produksi.
________________________________________________________________
Baca juga: Contoh Biaya Peluang: Pengertian, Ciri, dan Cara Menghitungnya
Inflasi yang tidak terkendali dengan kelajuan tinggi bisa menyebabkan ketidakstabilan kondisi perekonomian di dalam negara. Oleh karena itu, pemangku kebijakan dan para ahli harus menyusun cara mengatasi inflasi yang tepat sesuai dengan jenis inflasi yang terjadi.
Yuk, pelajari lebih lanjut tentang inflasi dan materi ekonomi lainnya bareng Pijar Belajar! Pastinya Pijar Belajar punya banyak materi lengkap buat kamu, lho, mulai dari latihan soal dan pembahasan, mini quiz, rangkuman, bahkan video materi juga ada.
Lengkap banget, 'kan?
Yuk, download Pijar Belajar sekarang!