Cara Membuat Jurnal Penutup Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Apakah kamu sudah familiar dengan istilah jurnal penutup? Jika belum, maka pembahasan tentang cara membuat jurnal penutup kali ini akan membantu kamu untuk lebih mengenal dan memahami materi tersebut. Kalau dari namanya sih pasti berkaitan dengan penutupan akun ya!
Betul sekali! Karena jurnal penutup memang merupakan bentuk pencatatan yang berguna untuk mengakhiri periode tertentu dalam tahap akuntansi. Setelah membuat jurnal penutup ini maka selanjutnya bisa menyiapkan akun lainnya untuk periode berikutnya.
Sebagai bagian dari jurnal akuntansi, jenis jurnal ini memiliki peran yang cukup penting loh bagi perusahaan. Itulah mengapa setiap perusahaan harus tahu bagaimana cara pembuatannya agar bisa menyiapkan proses atau tahap laporan keuangan selanjutnya.
Baca juga: Present Perfect Continuous Tense : Pengertian, Rumus dan Contoh
Pengertian Jurnal Penutup
Secara garis besar jurnal penutup perusahaan dagang atau closing entries journal bisa diartikan sebagai kegiatan pencatatan untuk menutup siklus akuntansi. Dengan begitu maka proses pencatatan jurnal penutup dibuat setiap akhir periode akuntansi.
Hal ini seperti yang diungkapkan Alam S (2007) bahwa jurnal penutup adalah jurnal yang pembuatannya dilakukan di akhir periode akuntansi, yaitu untuk menutup akun laporan laba/rugi dan akun penarikan modal atau prive.
Dengan adanya penutupan pada akun-akun nominal sementara, maka saldo yang ada di dalam akun akan menjadi nol ketika di awal periode akuntansi berikutnya. Nah, akun yang ditutup tersebut meliputi akun nominal serta akun pembantu modal. Apa saja itu?
Diantaranya adalah akun nominal berupa pendapatan maupun beban serta akun pembantu modal yang termasuk di dalamnya adalah prive serta ikhtisar laba/rugi. Apa yang terjadi setelah penutupan? Nantinya yang tersisa berupa perkiraan riil yang meliputi aset, ekuitas serta liabilitas atau kewajiban.
Fungsi Jurnal Penutup
Mungkin kamu juga penasaran, kenapa harus ada jurnal penutup. Memang fungsi jurnal penutup itu apa, sih? Supaya kamu nggak bertanya-tanya lagi, berikut beberapa fungsi jurnal penutup.
Menutup Saldo Sementara
Fungsi yang pertama adalah menutup saldo sementara yang merupakan akumulasi dari transaksi dalam periode akuntansi menjadi nol (0), tentunya sebelum ditransfer ke buku besar. Sehingga jumlah saldo pada akun modal sesuai dengan akhir periode.
Dengan penutupan tersebut maka saldo di awal periode juga tidak akan bercampur dengan saldo periode sebelumnya.
Memudahkan Proses Tutup Buku
Jika sebelumnya kamu sudah melakukan pencatatan di jurnal penutup, maka hal itu akan memudahkan kamu ketika tutup buku. Karena antara pendapatan dan beban pada periode tersebut sudah dipisahkan. Selanjutnya kamu pun bisa memulai neraca awal periode.
Memudahkan Pemeriksaan atau Audit
Dengan adanya pemisahaan transaksi antara periode saat ini dan periode berikutnya maka hal itu juga akan memudahkan dalam proses pemeriksaan atau audit. Dalam hal ini antara pengeluaran dan penutupannya harus seimbang.
Memberikan Informasi secara Riil
Pencatatan dan penyajian informasi atau data transaksi pada jurnal penutup akan memberikan informasi secara riil yang di dalamnya meliputi aset, harta, ekuitas dan kewajiban.
Cara Membuat Jurnal Penutup
Seperti yang telah dijelaskan di awal, ada beberapa akun atau perkiraan yang harus ditutup ketika membuat jurnal penutup. Perkiraan-perkiraan yang harus ditutup dalam jurnal penutup adalah akun pendapatan, akun beban, akun ikhtisar laba/rugi dan yang terakhir adalah akun prive atau withdraw.
Kalau ingin membuat jurnal penutup, maka ada dua cara atau metode yang bisa digunakan, yaitu:
1. Metode Periodik
Sesuai dengan namanya metode ini dilakukan di setiap akhir periode. Untuk perusahaan dagang dengan skala kecil maka metode ini bisa diterapkan tapi kalau perusahaan besar dengan lalu lintas barang yang sangat cepat maka metode ini kurang cocok.
Pada metode ini hanya diterapkan pada perusahaan yang menjual barang secara eceran dengan harga terjangkau. Secara sederhana, metode ini dilakukan jika ada transaksi (debit) dan penjualan (kredit).
2. Metode Perpetual
Metode ini akan mencatat transaksi secara terus menerus sehingga data yang dihasilkan lebih detail. Selain itu persediaan barang juga bisa dilacak dengan mudah.
Setiap pembelian dimasukkan ke akun persediaan (debit), sedangkan transaksi pembelian mencatat persediaan dengan harga pokok di kredit.
Tahap Membuat Jurnal Penutup
Tahap membuat jurnal penutup sebenarnya cukup sederhana. Jenis dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup adalah laporan laba/rugi serta perubahan modal. Perlu diketahui kalau keduanya termasuk bagian dalam laporan keuangan.
Sekarang, kita lanjut membahas tahap yang diperlukan untuk membuat jurnal penutup. Tapi sebelumnya kamu harus tahu apa saja komponen atau akun yang harus ditutup seperti berikut ini:
- Akun Pendapatan, yaitu berupa penghasilan yang diterima perusahaan baik dalam jumlah kecil maupun besar secara keseluruhan. Pendapatan disini terdiri dari dua jenis, yaitu pendapatan langsung dan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha.
- Akun Beban, yaitu berupa beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan selama periode tersebut. Beban disini dibedakan menjadi dua, yaitu beban usaha langsung seperti operasional, gaji pegawai dan jenis beban lainnya yang masih berhubungan dengan usaha.
- Akun Ikhtisar Laba/Rugi, yang dalam hal ini bisa ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu laba dengan pendapatan lebih besar atau bisa rugi, dan pendapatan perusahaan lebih kecil dari beban.
- Akun Prive, yaitu berupa penarikan modal yang dilakukan pemilik usaha. Biasanya sering terjadi pada perusahan yang skalanya kecil.
Setelah memahami keempat komponen tersebut, sekarang kita bisa memulai tahap membuat jurnal penutup melalui langkah-langkah berikut:
- Pertama kamu bisa menutup akun pendapatan dan memindahkannya ke Ringkasan Penghasilan (Income Summary) yang sifatnya masih sementara.
- Langkah selanjutnya adalah menutup akun beban dan memindahkannya ke Ringkasan Pendapatan (Income Summary).
- Menutup Ringkasan Pendapatan ke akun modal dengan debit dan kredit yang harus seimbang.
- Penutupan akun prive ke akun modal.
Agar kamu semakin paham dengan pembahasan di atas, berikut ini adalah cara membuat jurnal penutup dan contohnya:
- Jurnal Penutup Akun Pendapatan
Akun pendapatan diletakkan pada debit sementara akun ikhtisar laba/rugi pada bagian kredit agar saldonya menjadi nol (0).
- Jurnal Penutup Akun Beban
Akun ikhtisar laba/rugi ditempatkan di debit sedangkan akun beban diletakkan di kredit agar saldonya menjadi nol (0).
- Jurnal Penutup Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jika modal pada perusahaan bertambah maka artinya perusahaan tersebut memperoleh laba dan nominalnya ditulis di kredit. Agar saldonya menjadi nol (0) maka pengurangnya harus berada di debit.
Tapi kalau perusahaan mengalami kerugian, maka pencatatannya juga berubah, jadinya akan seperti ini:
- Jurnal Penutup Akun Prive
Prive merupakan penarikan modal yang dilakukan pemilik usaha, tapi digunakan bukan untuk keperluan usaha melainkan untuk kepentingan pribadi. Pada jurnal penutup, akun prive dimasukkan ke debit karena mengurangi modal dan pengurangnya ada di kredit.
Dengan mengetahui cara membuat jurnal penutup di atas, kamu pastinya jadi lebih paham dan tidak akan bingung lagi kalau harus mengerjakan soal yang berkaitan dengan jurnal penutup. Yang penting kamu paham dengan 4 komponennya yaitu akun pendapatan, beban, ikhtisar laba/rugi dan prive.
Kamu juga bisa memahami konsep jurnal penutup ini melalui berbagai latihan soal yang ada di Pijar Belajar, lho. Yuk, klik banner di bawah ini untuk mulai belajar bersama Pijar Belajar!
______________________________________________________
Baca juga: Teori Perdagangan Internasional beserta Manfaat dan Faktor Pendorongnya
Bagaimana? Ternyata mudah sekali ya membuat jurnal penutup itu. Coba uji pemahaman dan asah kemampuanmu dengan mengerjakan latihan soal di Pijar Belajar, yuk! Pijar Belajar menyediakan berbagai latihan soal untuk mata pelajaran Ekonomi dan mata pelajaran lainnya lengkap dengan video pembahasannya, lho.
Menariknya lagi, semua itu bisa kamu dapatkan mulai dari 10 ribu saja! Wah, jadi nggak sabar ya untuk belajar bareng Pijar Belajar.