Binomial Nomenklatur: Pengertian, Manfaat, Aturan, dan Contoh Penamaannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Pada abad ke-18, seorang ilmuwan bernama Carl Linnaeus menemukan suatu cara untuk membedakan satu jenis makhluk hidup dengan yang lainnya. Caranya adalah dengan memberinya nama sesuai dengan sistem penamaan makhluk hidup yang biasa kita sebut dengan Binomial Nomenklatur.
Tapi, Sobat Pijar tahu tidak kenapa nama-nama ilmiah makhluk itu selalu terdiri dari dua kata? Lalu, kenapa kata pertama harus diawali huruf kapital sedangkan kata kedua tidak perlu, ya?
Hmm, jawab rasa penasaranmu dengan membaca artikel ini sampai habis, yuk!
Baca juga: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Prinsip Dasar, Tujuan, dan Macam-Macamnya
Pengertian Binomial Nomenklatur
Binomial nomenklatur adalah sistem pengklasifikasian makhluk hidup dengan memberikan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata. Misalnya, Bunga Mawar memiliki nama ilmiah Rosa indica.
"Bunga Mawar" adalah nama umum dari jenis bunga ini yang dikenal oleh banyak orang. "Rosa indica" adalah nama ilmiah dari spesies bunga mawar yang menunjukkan bahwa spesies ini berasal atau ditemukan di wilayah India.
Binomial nomenklatur disahkan oleh Carl Linnaeus, seorang ahli botani dan zoologi Swedia, pada abad ke-18. Linnaeus mengembangkan sistem ini dalam karyanya yang terkenal, "Systema Naturae," yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1735.
Melalui sistem binomial nomenklatur yang dikembangkannya, Linnaeus memperkenalkan aturan dan prinsip yang digunakan untuk memberikan nama ilmiah kepada berbagai spesies dalam taksonomi.
Nah, sistem inilah yang kemudian menjadi dasar untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi makhluk hidup di seluruh dunia baik itu untuk binomial nomenklatur tumbuhan dan binomial nomenklatur hewan.
Manfaat Binomial Nomenklatur
Binomial nomenklatur, atau sistem penamaan binomial, memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam studi taksonomi dan ilmu hayati secara umum. Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai manfaat-binomial nomenklatur:
Identifikasi yang Jelas dan Universal
Dalam ilmu biologi, terdapat jutaan spesies yang perlu diidentifikasi dan diklasifikasikan. Dengan menggunakan binomial nomenklatur, setiap spesies diberikan nama ilmiah yang terdiri dari genus dan spesies, yang memungkinkan identifikasi yang jelas dan universal.
Ini membantu dalam komunikasi dan pertukaran informasi antara para ilmuwan di seluruh dunia, tanpa kebingungan terkait dengan nama umum yang berbeda di berbagai bahasa.
Klasifikasi Hierarkis
Binomial nomenklatur juga membantu dalam pengklasifikasian organisme secara hierarkis. Sistem ini memungkinkan pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan karakteristik ke dalam genus yang lebih besar, keluarga, ordo, kelas, filum, dan kerajaan.
Ini membantu dalam memahami hubungan evolusioner antara berbagai organisme dan membentuk kerangka kerja yang teratur dalam studi biologi.
Menghindari Duplikasi
Dengan memberikan nama ilmiah unik kepada setiap spesies, binomial nomenklatur menghindari duplikasi atau ambiguitas dalam penamaan organisme.
Setiap spesies hanya memiliki satu nama ilmiah yang diakui secara internasional, yang memudahkan dalam mengacu pada organisme tertentu dan menghindari kebingungan yang dapat timbul dari penggunaan nama umum yang bervariasi.
Memungkinkan Perbandingan dan Analisis
Binomial nomenklatur memfasilitasi perbandingan dan analisis yang lebih mudah antara organisme yang terkait.
Dengan memiliki nama ilmiah yang sama untuk spesies yang serupa atau berkerabat, para ilmuwan dapat dengan mudah mengidentifikasi hubungan filogenetik, melacak evolusi, dan melakukan perbandingan.
Basis Data dan Penelitian
Sistem binomial nomenklatur memungkinkan pengumpulan data yang lebih baik tentang organisme dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam basis data taksonomi.
Nama ilmiah dapat digunakan sebagai kunci dalam pengindeksan dan pencarian literatur ilmiah, mempermudah akses dan analisis informasi yang relevan.
Konservasi dan Perlindungan
Penamaan ilmiah yang jelas dan konsisten melalui binomial nomenklatur penting dalam upaya konservasi dan perlindungan spesies. Dengan memiliki nama ilmiah yang diakui secara universal, penting untuk mengidentifikasi organisme yang terancam punah atau memerlukan perlindungan khusus.
Ini membantu dalam melacak populasi, mengamati perubahan, dan merumuskan strategi perlindungan yang efektif.
Aturan Binomial Nomenklatur
Tata nama binomial nomenklatur adalah aturan dan pedoman yang digunakan dalam memberikan nama ilmiah pada spesies dalam sistem taksonomi.
Aturan binomial nomenklatur, yang dikembangkan oleh Carl Linnaeus, memastikan keseragaman dalam pemberian nama ilmiah pada spesies dalam taksonomi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai aturan-aturan dalam binomial nomenklatur:
Nama Ilmiah
Setiap spesies diberikan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata, yaitu genus dan spesies. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa Latin dan diikuti oleh penulis yang mendeskripsikan spesies tersebut. Misalnya, manusia memiliki nama ilmiah Homo sapiens.
Genus
Kata pertama pada sistem binomial nomenklatur menunjukkan atau mengacu pada genus. Genus adalah kelompok taksonomi yang mencakup beberapa spesies yang memiliki karakteristik yang serupa. Nama genus diawali dengan huruf kapital. Misalnya, dalam nama ilmiah Homo sapiens, "Homo" adalah genus.
Spesies
Kata kedua dalam nama ilmiah mengacu pada spesies. Spesies merujuk pada kelompok organisme yang memiliki kemiripan genetik dan dapat saling menghasilkan keturunan yang subur. Nama spesies ditulis dengan huruf kecil. Misalnya, dalam nama ilmiah Homo sapiens, "sapiens" adalah spesies.
Penulis
Setelah nama ilmiah, terdapat nama penulis yang pertama kali mendeskripsikan spesies tersebut. Ini menghormati kontribusi para ilmuwan yang melakukan penelitian dan memberikan deskripsi ilmiah tentang spesies.
Nama penulis seringkali disingkat dan ditulis dengan huruf kapital setelah nama ilmiah. Contohnya, dalam nama ilmiah Homo sapiens, "sapiens" diikuti oleh "L." yang merupakan singkatan dari Carl Linnaeus.
Italic atau Tebal
Nama ilmiah ditulis dalam huruf miring atau dicetak tebal untuk membedakannya dari teks biasa. Ini membantu mengidentifikasi dan membedakan nama ilmiah dari nama umum organisme yang ditulis dalam bahasa sehari-hari.
Konsistensi
Aturan binomial nomenklatur memastikan konsistensi dalam pemberian nama ilmiah. Nama ilmiah yang sudah digunakan tidak boleh digunakan kembali untuk spesies lain. Ini membantu menghindari ambiguitas dan memastikan bahwa setiap spesies memiliki nama ilmiah yang unik.
Nomenklatur Internasional
Aturan binomial nomenklatur diatur oleh kode nomenklatur internasional yang mengatur penggunaan dan pemberian nama ilmiah. Salah satu contohnya adalah Kode Nomenklatur Zoologi yang digunakan untuk hewan. Kode ini memastikan konsistensi dan keseragaman dalam penamaan spesies di seluruh dunia.
Contoh Penulisan Binomial Nomenklatur
Berikut ini beberapa contoh penulisan binomial nomenklatur yang benar:
Homo sapiens – Manusia
Homo sapiens adalah nama ilmiah untuk spesies manusia. Kata pertama, "Homo", mengacu pada genus yang mencakup manusia dan spesies terkait. Kata kedua, "sapiens", mengacu pada spesies manusia itu sendiri. Nama ilmiah ini mengidentifikasi manusia secara spesifik dalam taksonomi dan digunakan secara universal di seluruh dunia.
Panthera leo – Singa
Panthera leo adalah nama ilmiah untuk spesies singa. Kata pertama, "Panthera", mengacu pada genus yang mencakup semua jenis kucing besar, termasuk singa, harimau, dan macan tutul. Kata kedua, "leo", mengacu pada spesies singa. Nama ilmiah ini membedakan spesies singa dari jenis kucing besar lainnya.
Canis lupus – Serigala
Canis lupus adalah nama ilmiah untuk spesies serigala. Kata pertama, "Canis", mengacu pada genus yang mencakup serigala, anjing, dan jenis kucing lainnya. Kata kedua, "lupus", mengacu pada spesies serigala itu sendiri. Nama ilmiah ini membedakan spesies serigala dari jenis kucing lainnya.
Felis catus - Kucing domestik
Felis catus adalah nama ilmiah untuk spesies kucing domestik atau kucing peliharaan. Kata pertama, "Felis", mengacu pada genus yang mencakup kucing domestik dan beberapa spesies kucing kecil lainnya. Kata kedua, "catus", mengacu pada spesies kucing domestik itu sendiri. Nama ilmiah ini membedakan kucing domestik dari jenis kucing liar atau spesies kucing lainnya.
Rosa indica - Mawar India
Rosa indica adalah nama ilmiah untuk spesies mawar India. Kata pertama, "Rosa", mengacu pada genus yang mencakup berbagai spesies mawar. Kata kedua, "indica", mengacu pada spesies mawar India yang khas. Nama ilmiah ini membedakan mawar India dari spesies mawar lainnya.
Dengan menggunakan penulisan binomial yang benar, para ilmuwan dapat mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan berkomunikasi tentang organisme secara efisien dan konsisten di seluruh dunia.
Baca juga: Pelestarian Keanekaragaman Hayati - Materi Kelas 10
_______________________________
Nah, itulah tadi materi tentang penamaan Binomial Nomenklatur, semoga bermanfaat ya!
Ingin belajar materi Biologi lainnya? Pakai Pijar Belajar, yuk! Selain ada materi mengenai penamaan ilmiah seperti artikel di atas, ada juga materi tentang keanekaragaman hayati dan ruang lingkup biologi lengkap sesuai dengan yang saat ini kamu pelajari di sekolah, lho!
Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan Pijar Belajar sekarang juga!