Asal Usul Nenek Moyang - Teori dan Kebudayaannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Hai, Sobat Pijar, pernahkah kamu bertanya-tanya sebenarnya darimana asal usul nenek moyang bangsa Indonesia? Sejauh ini, para ahli sendiri sebenarnya masih berselisih pendapat mengenai siapa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Setidaknya ada 4 teori utama yang diyakini para ahli menjelaskan dari mana asal usul orang nusantara ini.
Beberapa ahli meyakini bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari luar daerah Indonesia, seperti daratan Cina, atau bahkan Afrika. Sebagian lainnya meyakini bahwa asal usul leluhur kita ya dari nusantara sendiri. Daripada penasaran, yuk, simak pembahasannya di bawah ini.
Baca juga: Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Beberapa ahli menuangkan pendapatnya mengenai teori asal-usul bangsa Indonesia. Beberapa teori yang banyak diyakini masyarakat adalah teori Yunan, teori nusantara, teori Taiwan dan teori Out of Africa. Teori ini dikemukakan oleh para ahli sejarah dengan didukung bukti-bukti yang menguatkan baik dari segi rumpun bahasa, ciri fisik dan sebagainya.
1. Teori Yunan
Teori Yunan menyatakan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan yang terletak di sekitar hulu sungai Mekhong dan sungai Salwen. Persebaran nenek moyang bangsa Indonesia menurut teori Yunan diperkirakan berasal dari wilayah bagian selatan Tibet.
Akan tetapi, alasan orang-orang tersebut meninggalkan daerah subur ini belum diketahui dengan pasti. Salah satu hipotesis yang dipercaya adalah mereka meninggalkan Yunan adalah adanya serangan suku bangsa lain yang lebih kuat maupun faktor bencana alam.
Nah, Teori Yunan ini didukung oleh ahli dari dalam negeri seperti Drs. Mohammad Ali yang mengemukakan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Yunan, Cina.
Drs. Moh. Ali menguatkan pendapatnya berdasarkan pendapat Mens yang mengatakan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia sebenarnya adalah orang dari daerah Mongol yang terpaksa pindah ke sisi selatan karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat.
Berdasarkan teori ini, diyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ras Austronesia atau rumpun Melayu. Drs. Moh. Ali juga berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia dulunya mendiami daerah hulu sungai besar di daratan Asia dan bergerak di selatan. Salah satunya adalah Indonesia secara bergelombang.
Bukti lainnya juga bisa ditemukan dari alat transportasi yang digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia. Leluhur Indonesia memiliki alat transportasi berupa perahu bercadik yang merupakan ciri khas kapal tradisional dari ras Austronesia. Pelayaran nenek moyang bangsa Indonesia ini secara berkelompok hingga mereka menemukan pulau dan menempati pulau-pulau tersebut.
Gelombang pertama adalah orang Proto Melayu yang terjadi kira-kira sejak 3.000 sampai 1.500 SM. Sementara itu, gelombang kedua adalah orang Deutro Melayu yang terjadi kira-kira sejak 1.500 sampai 500 SM.
2. Teori Nusantara
Nah, teori asal usul nenek moyang selanjutnya adalah teori nusantara. Teori nusantara adalah teori yang meyakini bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia asli dari wilayah kepulauan nusantara sendiri. Ahli yang mendukung teori nusantara adalah Prof. Mohammad Yamin, Gorys Kraf, Sutan Takdir Alisjahbana dan J. Crawford.
Bukti teori nusantara yang dikemukakan oleh Prof. Mohammad Yamin adalah penemuan artefak dan fosil di Indonesia lebih lengkap dan banyak dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Asia. Misalnya fosil tengkorak manusia purba Homo sapiens dan Pithecanthropus seperti Pithecanthropus wajakensis dan Pithecanthropus soloensis yang hanya ditemukan di Indonesia.
Sementara itu, Gorys Kraf meyakini bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah dari orang di wilayah Indonesia sendiri karena melihat bahwa kebudayaan di nusantara lebih tinggi dibandingkan peradaban lain di wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, Gorys Kraf menyimpulkan bahwa Indonesia menjadi induk dari peradaban di sekitarnya.
Kemudian, Sutan Takdir Alisjahbana mengungkapkan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari melayu karena rumpun bahasanya yang sama.
3. Teori Taiwan
Asal usul nenek moyang selanjutnya diyakini berasal dari Taiwan. Hal tersebut dikemukakan dalam Teori Taiwan yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia sebenarnya berasal dari Kepulauan Formosa di Taiwan dan bukan daratan Cina. Harry Truman Simanjuntak adalah salah satu ahli yang mendukung teori Taiwan.
Dasar pendapat untuk menguatkan teori Taiwan yaitu bahwa kromosom masyarakat Indonesia memiliki pola genetika berbeda dari masyarakat Tiongkok. Selain itu, dilihat dari segi bahasa, bahasa Indonesia memiliki rumpun bahasa Austronesia yang sama dengan orang yang mendiami pulau Formosa.
4. Teori Out Of Africa
Teori selanjutnya yang menjelaskan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah teori Out of Africa. Berdasarkan teori ini, diyakini bahwa bangsa Indonesia aslinya berasal dari benua Afrika. Pendapat ini dikuatkan oleh kajian DNA mitokondria gen laki-laki dan gen perempuan.
Diyakini pada 50 ribu sampai 70 ribu tahun yang lalu masyarakat di Afrika telah bermigrasi ke Asia Barat. Pada masa ini, bumi berada pada akhir zaman glasial dimana permukaan air laut lebih dangkal karena banyak yang berbentuk es.
Alhasil, manusia lebih mudah melakukan migrasi hanya dengan perahu sederhana. Masyarakat Afrika yang bermigrasi kemudian terpecah ke dalam beberapa kelompok dan salah satu kelompok bermigrasi sampai ke Indonesia.
5. Teori Para Ahli
Sejauh ini, para ahli sejarah belum bersepakat mengenai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang paling tepat. Beberapa ahli sejarah bahkan memiliki teori mereka masing-masing terkait asal usul dari nenek moyang bangsa Indonesia.
Menurut Von Heine Geldern nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Asia Tengah. Van Heine Geldern menguatkan teorinya dengan adanya penemuan berbagai artefak di wilayah Indonesia. Artefak tersebut memiliki kesamaan dengan jenis artefak yang ditemukan di daratan Asia.
Sementara itu, Prof Dr. Sangkot Marzuki memiliki pandangan yang cukup unik mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Ia meyakini bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Austronesia di daerah dataran Sunda.
Prof Dr. Sangkot Marzuki menguatkan pendapatnya berdasarkan penelusuran DNA fosil manusia purba Phitecantropus Erectus dan Homo Erectus yang putus dan tidak ditemukan di manusia modern hari ini. Kedua spesies manusia purba ini punah dan digantikan oleh jenis manusia modern yang ditemukan di daerah Afrika.
Nah, kira-kira teori asal usul nenek moyang mana, nih, yang Sobat Pijar yakini?
Kebudayaan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Terlepas dari asal usulnya, nenek moyang bangsa Indonesia tentunya meninggalkan banyak kebudayaan di Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia. Nah, bangsa Melayu Indonesia ini terbagi lagi ke dalam dua kelompok, yaitu Proto Melayu dan Deutro Melayu.
Kedua kelompok tersebut memiliki ciri khas kebudayaannya masing-masing, lho. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri Proto Melayu dan Deutro Melayu.
1. Proto Melayu
Bangsa Proto Melayu adalah bangsa Melayu Tua yang diyakini pertama kali datang ke wilayah nusantara sejak tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua merupakan orang Austronesia dari Asia yang mempunyai kebudayaan lebih tinggi dibandingkan manusia purba.
Bangsa Proto Melayu menggunakan peralatan dari batu sehingga kebudayaannya disebut sebagai kebudayaan batu baru atau neolitikum. Ciri-ciri Proto Melayu yaitu memiliki warna kulit kuning kecoklatan, mata sipit dan rambut lurus.
Suku bangsa yang merupakan keturunan dari bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak, Batak, Nias, Rejang, Sasak dan Toraja. Oleh karena itu, umumnya bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu adalah mereka yang mendiami wilayah di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan bagian utara Pulau Sumatera seperti suku Batak, suku Rejang dan suku Nias yang mendiami Pulau Nias.
Terkait dengan bagaimana proses kedatangan bangsa Proto Melayu ke Indonesia bisa dilihat dari dua jalur yang mereka gunakan untuk memasuki pulau-pulau di nusantara. Bangsa Melayu Tua yang datang ke wilayah nusantara melewati dua jalur yakni jalur barat dan jalur utara.
- Jalur Utara atau jalur timur melewati lautan Filipina kemudian ke Sulawesi
- Jalur Barat melewati jalur Malaysia kemudian melintasi laut ke Pulau Sumatera
Peralatan dari batu yang merupakan peninggalan Proto Melayu contohnya kapak persegi yang sudah dihaluskan. Kapak persegi ini ditemukan di daerah Indonesia bagian barat seperti Kalimantan, Bali, Sumatera dan Jawa.
2. Deutero Melayu
Bangsa Deutero Melayu adalah gelombang kedua kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia setelah pada tahun 1500 SM nusantara didatangi oleh bangsa Proto Melayu. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu adalah suku Bugis, suku Melayu dan suku Jawa.
Bangsa Deutro Melayu masuk ke wilayah nusantara pada abad ke 400 sampai 300 SM (gelombang kedua kedatangan nenek moyang). Bangsa Deutro Melayu disebut juga sebagai Melayu Muda akhirnya berasimilasi dengan bangsa Proto Melayu yang lebih dulu datang dan mendiami kepulauan nusantara.
Baik bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu termasuk dari golongan ras Mongoloid. Ras Mongoloid sendiri merupakan ras dengan penyebaran cukup besar di seluruh dunia seperti Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, Amerika Utara hingga Amerika Selatan.
Kelompok ras Mongoloid dibagi lagi menjadi Malayan Mongoloid, Asiatic Mongoloid hingga American Mongoloid. Mayoritas bangsa Indonesia termasuk ke dalam ras Malayan Mongoloid yang terbagi dua yakni Proto Melayu dan Deutro Melayu.
Jalur yang dilalui oleh bangsa Deutro Melayu adalah jalur Barat melalui Yunan yaitu Teluk Tonkin, ke Vietnam kemudian melewati Semenanjung Malaysia dan sampai di Pulau Sumatera. Bangsa Deutero Melayu sudah menghasilkan peralatan yang terbuat dari besi dan perunggu.
Artefak peninggalan Deutro Melayu adalah kapak serpatu, nekara dan kapak corong. Bangsa Deutro Melayu juga mengembangkan dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), kubur batu, punden berundak yang merupakan ciri kebudayaan Megalithikum.
_________________________________________________________
Baca juga: 5 Kerajaan Buddha di Indonesia dan Sejarahnya
Jika dilihat dari ras, maka asal usul nenek moyang bangsa Indonesia sebagian besarnya termasuk ke dalam golongan ras Austronesia atau rumpun Melayu. Sebagian ahli meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia pada mulanya mendiami daerah di Yunan, Tiongkok Selatan.
Menarik sekali ya perjalanan sejarah asal usul nenek moyang ini. Setelah menyimak penjelasan di atas, coba uji pemahamanmu lewat latihan soal Pijar Belajar, yuk!
Aplikasi Pijar Belajar memiliki banyak latihan soal yang bisa kamu gunakan untuk belajar, lho. Nggak cuma itu, kamu juga bisa mengakses rangkuman materi super lengkap kapan aja dan dimana aja.
Keren banget, ya? Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini dan rasakan keseruan belajar bareng sekarang!