Apa itu Verba Mental? Ini Dia Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Dalam Bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis verba berdasarkan prosesnya yang perlu kamu tahu, yaitu verba relasional, verba material, verba verbal, dan verba mental. Nah, dalam artikel kali ini, Pijar Belajar mau ajak kamu kenalan dengan verba mental.
Memangnya apa, sih, verba mental itu? Lalu, bedanya verba mental dengan verba yang lainnya apa? Eits, sabar, ya. Pijar Belajar bakalan kasih kamu semua jawabannya di bawah ini, kok. Yuk, simak pembahasan lengkap tentang verba mental di bawah ini!
Baca juga: Pengertian Pronomina, Jenis dan Contohnya
Apa Itu Verba Mental?
Sebagai awal, kita kenalan dulu sama pengertian verba mental, yuk. Kalau dilihat dari kata pembentuknya, verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Kemudian, mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Oleh karena itu, verba mental dapat diartikan sebagai kata kerja yang bersangkutan dengan batin.
Pengertian tersebut sejalan dengan Haliday (2004) dalam An Introduction To Functional Grammar Third Edition. Dalam buku tersebut, Haliday berpendapat bahwa kata kerja mental atau verba mental adalah kata kerja berupa proses penginderaan. Jadi, kata kerja yang digunakan nggak termasuk tindakan fisik, tetapi tindakan mental, contohnya seperti berpikir, mengingat, dan melamun.
Ciri Ciri Verba Mental
Kalau kamu perhatikan, ada banyak sekali penggunaan kata verba yang kita temukan, baik dalam chat, baliho, poster, koran, spanduk, dan sebagainya. Kira-kira Sobat Pijar sudah bisa membedakan verba mental dengan verba lainnya belum?
Salah satu hal yang bisa kamu perhatikan dalam mengenali verba mental adalah melihat ciri-cirinya. Sifat atau ciri-ciri verba mental ini pernah diteliti oleh Pradini (2020) dalam skripsi berjudul “Kata Kerja Mental dalam Teks Pidato Presiden pada Peringatan HUT ke-74 RI sebagai Bahan Ajar Kebahasaan Teks Ceramah di SMA.” Dalam penelitian tersebut, dikatakan bahwa ciri-ciri verba mental adalah sebagai berikut.
- Verba mental dapat berbentuk penambahan afiksasi ber-, di-, meng-, meng-i, meng-kan, di-kan, dan memper-. Contohnya seperti berandai-andai, mengingkari, mempertahankan, dipikirkan, dan sebagainya.
- Verba mental dapat berfungsi sebagai predikat jika terdapat nomina yang berfungsi sebagai objek atau pelengkap pada kalimat, contohnya dalam kalimat ayah mengambil bola. Kata mengambil dalam kalimat tersebut merupakan verba mental berupa predikat karena diiringi dengan kata bola yang merupakan nomina dan menjadi objek kalimat.
- Makna verba mental berupa makna keadaan, makna proses, serta makna sikap. Contohnya seperti kata berpikir yang tindakannya tidak dapat dilihat wujudnya dan bermakna proses atau keadaan.
Perbedaan Verba Mental Dan Material
Saat mempelajari verba mental, Sobat Pijar mungkin juga akan sekilas mendengar istilah verba material. Hal ini dikarenakan verba mental dan verba material merupakan bagian dari jenis-jenis verba.
Walaupun keduanya sama-sama verba, keduanya tetap merupakan dua bentuk yang berbeda, ya. Berikut tabel perbedaan verba mental dan material yang bisa kamu simak.
Verba Mental | Verba Material |
Menyatakan proses pikiran, perasaan, atau keinginan subjek. | Menyatakan tindakan fisik atau aktivitas yang dapat dilihat atau dirasakan. |
Biasanya merujuk pada kegiatan mental atau emosional subjek. | Biasanya merujuk pada kegiatan fisik atau tindakan yang dilakukan subjek. |
Digunakan ketika subjek melakukan tindakan dalam pikirannya. | Digunakan ketika subjek melakukan tindakan yang dapat diamati secara fisik. |
Sulit diukur secara objektif karena berhubungan dengan pikiran dan perasaan. | Dapat diukur secara objektif dengan mengamati tindakan fisik yang terjadi. |
Contoh kata verba mental adalah berpikir, merasa, ingin, dan sebagainya. | Contoh kata verba material adalah menulis, membaca, membangun, memotong, dan sebagainya. |
Contoh Verba Mental
Nah, setelah memahami pengertian, ciri, dan perbedaannya dengan verba material, Sobat Pijar sudah tahu belum apa saja contoh verba mental itu? Coba simak contoh verba mental di bawah ini, yuk.
Contoh Kata Verba Mental
Contoh kata verba mental dalam keseharian kita sebenarnya ada banyak sekali, lho, bahkan nggak menutup kemungkinan akan ada berbagai kata verba baru kedepannya. Hal tersebut dikarenakan bahasa bersifat dinamis sehingga akan ada selalu bahasa-bahasa baru dalam keseharian kita.
Nah, sebagai contoh, Pijar Belajar sudah merangkum beberapa contoh kata verba mental dalam Bahasa Indonesia. Berikut contoh-contohnya.
ingat | memboikot | mengabulkan | menimbang |
arahan | membolos | mengakali | menilik |
automasi | membual | mengalahkan | menindak |
bangkrut | membumihanguskan | mengakreditasikan | mencontai |
baur | mengingat | mengalahkan | menelusuri |
beradaptasi | memikirkan | mengakui | menjebak |
berakal | berpikir | mengaku | menjerumuskan |
beramah-tamah | membatin | mengalihfungsikan | menjiplak |
berambisi | mencintai | mengalokasikan | menjodohkan |
berandai-andai | memendam | mengamuk | menjuarai |
beranggap-anggapan | merindukan | menganalisis | menjuluki |
berapi-api | meratapi | menganalogikan | menyemangati |
berasa | mempercayai | mengagumi | menyegarkan |
berasumsi | menimamg | mengapresiasi | menyelidik |
berbahagia | mengolok-olok | mengaplikasikan | sembuh |
berbalik | memperbolehkan | mengarang | setuju |
bergizi | memusingkan | mengarungi | siaga |
melamun | menatap | mengecoh | sudi |
melansir | mencetuskan | mengenyam | ungkit |
melucu | keberatan | mengerti | bersyukur |
memberantas | mengingkari | mengartikan | tercapai |
memberlakukan | menerawang | menyalurkan | tercekat |
membesar-besarkan | meneruskan | hempaskan | terketuk |
membimbing | mengabdi | menguatkan | terharu |
membungkam | mengafalkan | mengungkit | tersipu |
Contoh kalimat verba mental
Nah, pengaplikasikan kata verba mental dalam kalimat bisa kamu lihat dalam contoh kalimat verba mental berikut ini.
- Dia mencintai Sarah seumur hidupnya.
- Aku membatin dalam hati kesal dengan tingkahnya.
- Dinda tersipu mendengar ucapan Anton.
- Bayu berusaha menguatkan Agus yang kalah hari ini.
- Pengacara itu keberatan dengan putusan hakim.
- Sebaiknya kita tidak membesar-besarkan masalah.
- Hatiku terketuk melihat adik kecil itu.
- Ayah dan Ibu terharu melihatku sudah tumbuh dewasa.
- Tiada hari Ibu tidak merindukan Malin.
- Pertemanan itu menjerumuskanku ke dalam lingkungan buruk.
__________________________________________________________
Baca juga: Konjungsi Intrakalimat, Jenis dan Contoh dalam Penulisan Bahasa Indonesia
Wah, ternyata ada banyak sekali, ya, penggunaan verba mental dalam keseharian kita. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Sobat Pijar memahami verba mental, ya. Tentunya selain verba mental, Pijar Belajar juga punya banyak pembahasan dan rangkuman materi tentang jenis verba dan kelas kata lainnya.
Sobat Pijar bisa banget belajar lebih banyak tentang kelas kata Bahasa Indonesia lainnya melalui Aplikasi Pijar Belajar! Melalui Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan latihan soal lengkap dengan pembahasan, rangkuman, hingga video materinya. Pastinya konten pembelajaran untuk mata pelajaran lainnya juga tersedia, ya.
Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!