Apa itu Makna Kias?
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Surya tenggelam dalam lamunannya.
Sobat Pijar, apakah kamu tahu makna dari kalimat di atas? Yup, makna kalimat di atas adalah Surya sedang asik melamun. Wah, kenapa maknanya bisa seperti itu, ya, padahal tidak ada kata-kata asik melamun di atas? Jawabannya adalah karena adanya makna kias dalam kalimat tersebut.
Pada saat mempelajari gaya penulisan Bahasa Indonesia, kamu mungkin familiar dengan istilah makna kias. Akan tetapi, apakah kamu sudah tahu pengertian dan contoh makna kias itu? Kalau belum, pas banget, nih, karena sekarang Pijar Belajar mau ajak kamu belajar tentang makna kias.
Yuk, simak penjelasan tentang pengertian dan contoh makna kias dalam kalimat di bawah ini!
Baca juga: Apa itu Verba Mental? Ini Dia Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Apa Itu Makna Kias
Semua kata, frasa, klausa, kalimat, hingga paragraf dan wacana tentunya memiliki makna yang hendak disampaikan kepada pembaca. Menurut Abdul Chaer dan Liliana Muliastuti dalam buku Semantik Bahasa Indonesia, makna adalah pengertian, konsep, gagasan, ide, dan maksud yang diwujudkan dalam bentuk ujaran, lambang atau tanda. Nah, lambang atau tanda yang dimaksud dalam pengertian tersebut bisa berwujud kata maupun frasa.
Makna sendiri terbagi ke dalam banyak jenis atau ragam. Para ahli pun memiliki pendapat berbeda tentang jenis-jenis makna. Salah satu jenis makna tersebut adalah makna lugas dan makna kias.
Abdul Chaer dan Liliana Muliastuti dalam buku Semantik Bahasa Indonesia, mengungkapkan bahwa makna kias adalah makna tidak sebenarnya yang terkandung dalam sebuah kata atau frasa, sedangkan makna lugas adalah makna sebenarnya.
Contohnya seperti kata meleleh. Kata terbang bisa bermakna lugas atau kias bergantung pada penggunaannya. Coba, deh, Sobat Pijar lihat kalimat di bawah ini.
- Es batu langsung meleleh saat dibiarkan di suhu ruang.
- Hatinya meleleh mendengar pernyataan cinta itu.
Dalam kalimat 1, terlihat bahwa kata meleleh memiliki makna lugas perubahan wujud padat ke cair dan mengalir. Berbeda dengan itu, pada kalimat 2 kata meleleh tidak bermakna demikian, melainkan bermakna luluh. Adanya penggunaan makna yang tidak sebenarnya inilah yang disebut dengan makna kias.
Apakah Makna Kias Dan Majas Sama?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makna kias merupakan makna tidak sebenarnya yang terkandung dalam sebuah kata atau frasa. Hmm.. kalau begitu apakah makna kias dan majas sama?
Tak sedikit yang mengira bahwa makna kias dan majas itu sama, lho. Hal ini dikarenakan majas umumnya digunakan sebagai perandaian dalam melukiskan atau menjelaskan sesuatu. Lalu, dalam majas juga biasanya terkandung makna yang tidak sebenarnya, contohnya matanya berbinar seperti bintang.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa makna kias dan majas adalah hal yang berbeda, ya. Majas adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain, sedangkan makna kias adalah bentuk makna bukan sebenarnya yang terkandung dalam kata atau frasa.
Jadi, bisa dikatakan bahwa makna kias merupakan bagian di dalam majas. Untuk menunjukkan suatu perandaian dalam majas, kita menggunakan makna kias dalam kata dan frasanya.
Selain majas, makna kias juga terkadang disamakan dengan konotasi, padahal keduanya berbeda, ya. Abdul Chaer menjelaskan bahwa konotasi adalah nilai rasa pada sebuah kata, sedangkan makna kias adalah makna tidak sebenarnya pada sebuah kata.
Misalnya kata cewek, perempuan, dan wanita. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang sama, yaitu jenis kelamin atau gender. Akan tetapi, kata tersebut memiliki nilai rasa yang berbeda-beda, wanita berkonotasi positif dan formal, perempuan berkonotasi positif dan semi formal, sedangkan cewek berkonotasi agak negatif dan non formal.
Jadi, baik maja, konotasi, dan makna kias berbeda, ya, Sobat Pijar.
Contoh makna kias
Penggunaan makna kias ini cukup banyak, lho, dalam karya sastra. Beberapa di antaranya seperti puisi, syair, novel, dan cerpen. Kira-kira seperti apa, ya, contoh makna kias dalam berbagai karya sastra tersebut? Coba perhatikan contohnya di bawah ini, yuk!
Makna Kias dalam Puisi
Perhatikan puisi berjudul Alamku berikut ini.
Alamku ini
Awan bergerak
seiring waktuku yang kerontang
angin berdiri menepi
sejenak beri kesejukan
kuda berlari terkikik
tinggal jejak kaki
di antara rumputan misteri
alamku ini memang begini
dapat dipastikan
perubahan yang terhenti
Berdasarkan puisi di atas, terdapat beberapa kata dan frasa yang memiliki makna kias. Pertama terdapat kata kering kerontang pada baris dua. Makna kias kering kerontang pada bait puisi tersebut adalah sudah habis atau kosong. Jadi, waktu sang penyair dikatakan sudah hampir atau telah habis.
Kedua, terdapat kata berdiri dan menepi pada baris ketiga yang bermakna kias angin mulai jarang muncul dan dirasakan penyair. Kemudian, terdapat kata berlari terkikik pada baris lima yang bermakna kias kuda sudah pergi meninggalkan rerumputan. Lalu, ada juga kata tinggal jejak kaki yang bermakna kias hanya tinggal kenangan saja.
Kata-kata bermakna kias dalam puisi tersebut digunakan untuk membuat pembaca lebih merasakan hal-hal yang disampaikan penyair. Selain puisi di atas, makna kias juga kerap dipakai dalam banyak puisi. Coba cari dan kasih tau Pijar Belajar, ya, makna kias dalam puisi lainnya yang Sobat Pijar temukan!
Makna Kias dalam Syair
Selain dalam puisi, makna kias juga biasa ditemukan dalam syair. Yuk, kita sama-sama simak contoh syair berikut ini.
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
Kalau kita perhatikan syair di atas, terlihat ada beberapa makna kias dalam kata-kata yang digunakan. Salah satunya adalah kata bangsa muda pada bait kedua baris kedua. Kata bangsa muda dalam baris tersebut bermakna anak muda. Kata bangsa digunakan untuk mewakili Abdul Hamid yang merupakan pangeran dan mewarisi seluruh bangsanya.
Selanjutnya ada juga kata gulana dalam bait ketiga baris ketiga syair di atas. Makna kias kata gulana dalam syair tersebut adalah bimbang atau bingung. Frasa bimbang gulana digunakan untuk menunjukkan penekanan atau menggambarkan keadaan sangat bimbang.
_________________________________________________
Baca juga: Contoh Verba Material, Pengertian, dan Cirinya, Yuk Simak!
Nah, itu dia penjelasan tentang makna kias yang bisa kamu simak. Gimana? Sobat Pijar sudah semakin paham, kan, dengan makna kias? Kalau kamu ingin belajar lebih banyak tentang makna kias dan gaya bahasa dalam penulisan teks Bahasa Indonesia, Pijar Belajar punya banyak materi belajar seru yang cocok untuk kamu!
Aplikasi Pijar Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA, yang super lengkap dan mudah dipahami. Mulai dari latihan soal, pembahasannya, rangkuman, hingga video materi dan mini quiz ada semua, lho, di Pijar Belajar.
Paket lengkap banget, kan? Jadi, kamu bisa belajar dengan lebih mudah, deh.
Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!