pijarbelajar

Sosiologi

Apa itu Kemiskinan Struktural, Penyebab, Contoh, Dampak dan Solusinya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

0

Apa itu Kemiskinan Struktural, Penyebab, Contoh, Dampak dan Solusinya image

Kemiskinan sendiri menjadi salah satu masalah sosial yang hingga saat ini belum bisa terselesaikan, loh. Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,57% atau sekitar 26,38 juta rakyat Indonesia berada di garis kemiskinan. Wah, banyak sekali, ya. Nah, salah satu jenis kemiskinan yang ada di Indonesia adalah kemiskinan struktural.


Yup, terdapat beberapa jenis kemiskinan yang melanda Indonesia, salah satunya adalah kemiskinan struktural. Singkatnya, kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh sulitnya akses sumber daya tertentu. 


Kira-kira seperti apa pengertian, penyebab, dampak, cara mengatasi, dan contoh kemiskinan struktural itu? Yuk, coba simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 


Baca juga: Dampak Ketimpangan Sosial yang Perlu Kamu Tahu


Apa itu Kemiskinan Struktural

Secara umum, kemiskinan bisa diartikan sebagai kondisi sosial yang ditandai dengan adanya kebutuhan dasar yang tidak bisa terpenuhi dari hari ke hari. Kemiskinan merupakan kondisi kekurangan materi dan penghasilan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. 


Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kemiskinan sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya adalah kemiskinan struktural dan kultural. Wah, ada yang tahu apa yang dimaksud dengan kemiskinan struktural dan kultural? 


Menurut Selo Soemardjan kemiskinan struktural adalah jenis kemiskinan yang dialami golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat yang tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.


Salah satu karakteristik kemiskinan ini adalah tidak adanya mobilitas sosial secara vertikal sehingga masyarakat yang hidup miskin akan tetap miskin. Selain itu, muncul ketergantungan dari kelompok masyarakat miskin kepada kelompok masyarakat yang memiliki kelas sosial ekonomi lebih tinggi.


Kemiskinan struktural di Indonesia terjadi karena masyarakat miskin tidak memiliki akses atau peluang untuk mengkreasi kekayaan. Misalnya seperti tidak adanya akses pendidikan di lingkungan tempat tinggal yang mudah diakses sehingga mereka tidak berkesempatan untuk duduk di bangku sekolah. Akibatnya, golongan masyarakat miskin cenderung mewariskan kemiskinan baru. Kondisi tersebut menunjukkan adanya ketimpangan dalam kehidupan sosial ekonomi.


Berbeda dengan itu, kemiskinan kultural adalah jenis kemiskinan yang terbentuk akibat adanya kebiasaan masyarakat yang sudah berubah menjadi budaya, seperti etos kerja yang rendah, malas, mudah menyerah, minder dan lain-lain.


Penyebab Kemiskinan Struktural

Sebagai salah satu permasalahan sosial yang masih belum bisa diselesaikan, kemiskinan struktural disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab kemiskinan struktural di Indonesia. 


Adanya Pembatasan dalam Struktur Sosial

Sesuai dengan namanya, kemiskinan struktural disebabkan oleh adanya pembatasan dalam struktur sosial yang menyebabkan kelompok masyarakat tidak bisa mengakses atau menguasai sarana ekonomi dan fasilitasnya secara merata.


Dengan kata lain, adanya struktur sosial di masyarakat akan menyulitkan sekelompok masyarakat untuk menguasai sarana ekonomi dan fasilitas yang tersedia. Contohnya seperti akses lapangan pekerjaan yang hanya ada di ibu kota sehingga masyarakat desa kesulitan mencari pekerjaan. 


Kesenjangan Kelas Ekonomi Atas dan Bawah

Adanya kesenjangan yang cukup tajam antara kelompok masyarakat kelas ekonomi atas dan kelas ekonomi bawah bisa menyebabkan munculnya kemiskinan struktural. Kondisi ini terjadi karena adanya monopoli di bidang politik dan ekonomi yang dilakukan kelas ekonomi atas.


Contohnya seperti sulitnya melamar pekerjaan karena banyaknya “orang dalam” yang dengan mudah bekerja di perusahaan tempat relasinya bekerja. 


Dampak Kemiskinan Struktural

Kemiskinan termasuk masalah sosial yang memiliki pengaruh dan dampak besar dalam kehidupan masyarakat secara umum. Dalam hal ini ada beberapa dampak negatif yang muncul akibat adanya kemiskinan tersebut, diantaranya adalah:


Naiknya Angka Pengangguran

Masyarakat miskin cenderung sulit untuk mengakses pendidikan yang layak sehingga akan berpengaruh terhadap peluang dan kesempatan mendapatkan pekerjaan. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, mereka akan kalah bersaing dengan orang yang berpendidikan tinggi. Akibatnya angka pengangguran akan meningkat, terlebih dengan tingginya angka pencari kerja sementara peluang kerja yang tersedia terbatas.


Meningkatnya Kasus Putus Sekolah

Seperti yang diketahui, pemerintah sudah menyediakan program wajib belajar 12 tahun. Pendidikan sendiri merupakan salah satu hak dasar yang harus didapatkan oleh setiap warga negara.


Sayangnya, biaya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pendidikan tidak sedikit. Meskipun saat ini sekolah negeri sudah bebas SPP, namun tetap saja ada biaya lainnya yang dibebankan kepada siswa sehingga siswa terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi.


Masalah Kesehatan Masyarakat

Kemiskinan merupakan salah satu penyebab utama munculnya masalah kesehatan dan menjadi penghalang dalam mengakses fasilitas perawatan kesehatan. Selain itu, masyarakat miskin juga tidak memiliki kemampuan untuk membeli makanan yang bergizi dan berkualitas.


Masalah kesehatan juga bisa muncul akibat kurangnya informasi terkait praktik dan pemeliharaan kesehatan yang tepat. Termasuk yang berkaitan dengan pemukiman yang sehat dan layak huni yang selama ini belum dimiliki oleh masyarakat miskin.


Angka Kriminalitas Meningkat

Dampak kemiskinan struktural lainnya adalah meningkatnya angka kriminalitas. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang pas-pasan lama kelamaan membuat banyak kebutuhan tidak terpenuhi. Akhirnya, segala cara pun dihalalkan untuk memenuhinya, salah satunya adalah dengan melakukan tindak kriminal. 


Tidak jarang ada yang melakukan tindak kriminal seperti pencurian, penipuan, bahkan perampokan dan pembunuhan karena terdesak oleh kebutuhan hidup yang harus segera dipenuhi. 


Angka Kematian Meningkat

Dampak lainnya bisa dilihat dari angka kematian yang meningkat. Kondisi ini masih berkaitan erat dengan masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat miskin. Karena adanya keterbatasan dalam mengakses fasilitas dan layanan kesehatan.


Munculnya Konflik dalam Masyarakat

Adanya kesenjangan dan ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, rupanya berpotensi memunculkan konflik. Kondisi ini terjadi karena adanya perasaan cemburu yang muncul akibat perlakuan yang berbeda antara masyarakat miskin dengan kalangan ekonomi atas.


Cara Mengatasi Kemiskinan Struktural

Wah, ternyata ada banyak sekali, ya, dampak negatif dari kemiskinan struktural itu. Lalu, bagaimana cara mengatasi kemiskinan dan faktor struktural? Tentunya diperlukan tindakan dan aksi nyata dari pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan yang seolah tidak ada habisnya. Adapun cara mengatasi kemiskinan struktural adalah sebagai berikut. 


Melakukan Update pada Data Penduduk

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengupdate data penduduk yang masuk kategori miskin dan rentan miskin. Dengan demikian, pemerintah akan lebih mudah dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan sosial.


Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat Miskin

Cara lainnya yang bisa ditempuh untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Dalam hal ini pemerintah bisa melakukan penyesuaian harga pada beberapa kebutuhan seperti BBM, tarif listrik, hingga LPG.


Mengelola Dana APBN dengan Baik

Solusi kemiskinan struktural berikutnya adalah dengan pengelolaan dana APBN secara tepat dan cermat. Salah satunya dengan mengalokasikan dana khusus untuk penanganan masyarakat miskin dan rentan miskin. 


Meningkatkan Insentif di Sektor Pertanian dan Peternakan

Solusi lainnya yaitu dengan meningkatkan insentif di sektor pertanian, perikanan dan peternakan, misalnya melalui skema pembelian hasil produksi serta perbaikan jalur logistik sehingga bisa semakin meningkatkan hasil produksi.


Pemberian insentif pada ketiga sektor tersebut juga akan memudahkan pemerintah dalam menjaga dan mengamankan ketersediaan stok bahan pangan. Sehingga kenaikan harga bisa ditekan dan tidak membebani kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin.


Contoh Kemiskinan Struktural

Setelah menyimak penjelasan di atas, Sobat Pijar sudah tahu belum apa saja contoh kemiskinan struktural itu? Tentunya kita bisa menemukan kemiskinan struktural dan contohnya di berbagai negara, dan bukan hanya di Indonesia saja. Meski demikian beberapa contoh dari kemiskinan berikut ini bisa memberikan gambaran mengenai masalah sosial tersebut di Indonesia.

  1. Lulusan SLTA yang bersaing dengan banyak pencari kerja ketika melamar pekerjaan di sebuah perusahaan sehingga peluang untuk diterima sangat kecil.
  2. Penduduk asli Papua yang hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak memiliki skill maupun pengetahuan untuk mengelola dan mengolah sumber daya alam di wilayahnya meskipun sebenarnya sumber daya alam melimpah.
  3. Penggusuran yang dilakukan di pemukiman penduduk menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal.
  4. Keterbatasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat karena banyak investor yang mempekerjakan tenaga kerja asing.
  5. Buruh tani yang tidak memiliki lahan pertanian dan hanya mengandalkan hasil dari menggarap sawah milik orang lain.
  6. Adanya beban utang luar negeri yang sangat banyak sehingga tidak mampu membayar.
  7. Kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah di suatu daerah namun masyarakat setempat justru tidak bisa menikmati sumber kekayaan alam tersebut karena dikuasai oleh investor asing.


______________________________________________________________


Baca juga: Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial dan Bentuk-Bentuknya


Kesimpulannya adalah, kemiskinan struktural merupakan jenis kemiskinan yang lebih disebabkan karena adanya struktur sosial yang sengaja diciptakan sehingga membuat seseorang tidak memiliki peluang atau kesempatan untuk mendapatkan kebutuhannya meskipun sebenarnya tersedia.


Selain kemiskinan struktural, ada berbagai jenis kemiskinan lainnya, lho. Yuk, pelajari jenis-jenis kemiskinan lewat Aplikasi Pijar Belajar! Pijar Belajar memiliki banyak konten pembelajaran terlengkap untuk kamu, mulai dari latihan soal, pembahasan, rangkuman, video materi, hingga mini quiz dan try out. Nggak, cuma Sosiologi aja, Pijar Belajar juga menyediakan banyak konten pembelajaran untuk mata pelajaran lainnya.


Tunggu apa lagi? Ayo, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved