Alga (Protista Mirip Tumbuhan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
5.0
Siapa nih Sobat Pijar yang pernah mengira alga yang tumbuh di danau itu sebagai tumbuhan? Kamu tidak sepenuhnya salah kok, Sobat Pijar!
Alga sebagai protista memang memiliki banyak sekali kemiripan dengan tumbuhan. Hmm, kemiripannya apa aja ya? Biar lebih paham, yuk baca artikel di bawah ini!
Baca juga: Protista: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Peranannya
Apa Itu Alga
Alga adalah kelompok organisme bersel satu atau bersel banyak yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan, terutama di perairan seperti sungai, danau, laut, serta tempat-tempat lembab lainnya.
Alga memiliki beragam bentuk dan ukuran, mulai dari mikroskopis hingga yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Beberapa alga memiliki pigmen hijau seperti tumbuhan, yang memungkinkan mereka melakukan fotosintesis untuk memproduksi makanan sendiri.
Namun, ada juga alga yang memiliki pigmen berbeda, seperti coklat, merah, atau biru, yang memberikan warna khas pada jenis alga tersebut.
Peran alga dalam ekosistem sangat penting. Selain berperan sebagai produsen utama yang menyediakan makanan bagi organisme lain, alga juga berfungsi sebagai produsen oksigen melalui proses fotosintesis. Beberapa jenis alga juga digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan farmasi.
Namun, pertumbuhan alga yang berlebihan di perairan dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti eutrofikasi, di mana terjadi peningkatan nutrisi dan pertumbuhan alga yang berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem air.
Ciri-ciri Alga
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari alga:
Struktur Sel
Alga adalah organisme bersel satu atau bersel banyak. Alga prokariotik memiliki struktur sel yang sederhana, sedangkan alga eukariotik memiliki sel yang lebih kompleks dengan membran inti sel (nukleus) terpisah.
Fotosintesis
Sebagian besar alga dapat melakukan fotosintesis, yaitu proses mengubah energi matahari menjadi makanan (glukosa) dengan bantuan pigmen fotosintesis seperti klorofil.
Pigmen Fotosintesis
Pigmen fotosintesis pada alga dapat bervariasi, termasuk klorofil hijau, klorofil merah, klorofil coklat, dan fikobilin. Pigmen ini memberikan warna khas pada jenis alga tertentu.
Habitat
Alga dapat ditemukan di berbagai habitat, terutama di perairan seperti sungai, danau, laut, kolam, dan tempat lembab lainnya. Namun, beberapa jenis alga juga dapat hidup di darat, seperti alga yang tumbuh pada batu atau kulit pohon.
Ukuran dan Bentuk
Alga memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari mikroskopis hingga yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Bentuk alga juga sangat beragam, ada yang berbentuk uniseluler (satu sel) hingga yang membentuk koloni atau benang-benang berkelompok.
Struktur Alga
Struktur alga dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kelompok alga yang dimaksud. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa struktur umum yang dapat ditemukan pada alga:
Selubung Sel (Dinding Sel)
Alga memiliki selubung sel yang mengelilingi sel-selnya. Selubung sel ini berfungsi sebagai pelindung dan mendukung struktur sel alga.
Kloroplas
Kloroplas adalah organel yang terdapat di dalam sel alga dan bertanggung jawab atas proses fotosintesis. Di dalam kloroplas, terdapat pigmen fotosintesis seperti klorofil, yang mengubah energi matahari menjadi makanan bagi alga.
Vakuola
Alga memiliki vakuola, yaitu ruang berisi cairan di dalam sel. Vacuole berperan dalam menyimpan air, garam, dan nutrisi, serta mengatur tekanan osmotik dalam sel.
Inti Sel (Nukleus)
Alga eukariotik memiliki inti sel (nukleus) yang terpisah dan berfungsi sebagai pusat pengendali sel.
Flagela
Beberapa jenis alga memiliki flagela, yaitu "ekor" sel yang digunakan untuk pergerakan. Flagela membantu alga bergerak di dalam air atau media sekitarnya.
Fikobilisom
Fikobilisom adalah struktur khusus dalam alga yang mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini berperan dalam menyerap energi cahaya tambahan dan membantu alga dalam melakukan fotosintesis di kedalaman air yang lebih dalam.
Sel-Sel Reproduksi
Alga memiliki sel-sel reproduksi yang berperan dalam proses reproduksi aseksual maupun seksual. Sel-sel ini akan berkembang menjadi spora atau gamet, tergantung pada jenis reproduksi yang dilakukan.
Struktur Penyangga
Beberapa alga memiliki struktur penyangga seperti silika (dalam bentuk selubung) pada diatom atau kalsium karbonat (kapur) pada alga laut tertentu. Struktur penyangga ini memberikan bentuk dan dukungan fisik untuk sel alga.
Klasifikasi Alga
Euglenophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Euglenophyta adalah ganggang atau salah satu kelompok organisme yang termasuk dalam kingdom Protista. Mereka merupakan organisme uniseluler yang memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menjadi kelompok yang menarik untuk dipelajari.
Ciri khas utama dari Euglenophyta adalah adanya flagel yang memungkinkan mereka bergerak secara aktif di dalam air. Flagela ini berfungsi sebagai "ekor" yang membantu euglenophyta berenang dan mencari sumber cahaya untuk melakukan fotosintesis.
Euglenophyta biasanya ditemukan di perairan tawar, seperti kolam atau sungai, meskipun ada beberapa spesies yang juga hidup di lingkungan air asin. Beberapa di antaranya juga dapat hidup di lingkungan darat seperti air yang menggenang pada tanah lembab.
Chlorophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Chlorophyta (alga hijau) adalah kelompok alga hijau yang termasuk dalam kerajaan Protista. Mereka adalah organisme fotosintesis, yang artinya mereka dapat menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan energi matahari.
Ciri utama dari Chlorophyta adalah adanya pigmen klorofil hijau, yang memberikan warna hijau pada alga ini dan memungkinkan mereka melakukan fotosintesis. Selain klorofil hijau, beberapa spesies juga mengandung pigmen tambahan seperti karotenoid yang memberikan warna tambahan, seperti kuning atau oranye.
Chlorophyta berperan penting dalam ekosistem sebagai produsen utama yang menyediakan makanan bagi organisme lain. Mereka juga memiliki peran dalam menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, serta dalam penelitian ilmiah dan pemanfaatan manusia, seperti dalam industri makanan, kosmetik, dan farmasi.
Chrysophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Chrysophyta juga dikenal dengan sebutan "ganggang emas" karena beberapa spesies memiliki pigmen tambahan yang memberikan warna kuning atau emas pada tubuh mereka.
Ciri khas dari Chrysophyta adalah adanya pigmen klorofil hijau dan pigmen tambahan seperti xanthophyll dan karotenoid, yang memberikan warna khas pada alga ini. Pigmen tambahan ini juga berperan dalam menangkap cahaya dan membantu dalam proses fotosintesis.
Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan perairan, baik di air tawar maupun di laut. Beberapa spesies hidup sebagai plankton di perairan laut, sementara yang lain dapat ditemukan di air tawar seperti kolam atau sungai.
Chrysophyta memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai produsen utama, menyediakan makanan bagi organisme lain.
Beberapa spesies juga dapat menghasilkan cangkang dari bahan silika yang kuat, yang dapat mengendap di dasar perairan dan membentuk lapisan batuan yang disebut "diatomit."
Bacillariophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Bacillariophyta adalah kelompok alga yang juga dikenal sebagai diatom atau diatomas. Mereka termasuk dalam kerajaan Protista dan merupakan organisme fotosintesis yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan perairan, baik di air tawar maupun laut.
Ciri khas dari Bacillariophyta adalah bentuk tubuhnya yang unik. Mereka memiliki dinding sel yang terbuat dari silika, sehingga tubuh mereka berbentuk seperti kotak atau kaca kecil yang indah dan berkilau.
Dinding sel yang kaya silika ini memberikan kekuatan dan perlindungan bagi sel diatom, sementara bentuknya yang khas memberikan karakteristik yang membedakan diatom dari kelompok alga lain.
Cadangan makanan pada Bacillariophyta disimpan dalam bentuk minyak dan karbohidrat. Ketika kondisi lingkungan mendukung, seperti ketersediaan cahaya dan nutrisi yang mencukupi, Bacillariophyta melakukan fotosintesis dan menghasilkan glukosa sebagai makanan utama.
Pyrrophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Ciri khas dari Pyrrophyta adalah adanya dua flagel yang memungkinkan mereka bergerak secara aktif di dalam air. Flagel ini memberikan kemampuan gerak yang cepat dan karakteristik berputarnya tubuh dinoflagellata saat berenang, sehingga sering kali terlihat seperti berputar-putar di dalam air.
Beberapa spesies Pyrrophyta memiliki kemampuan bioluminesensi, yaitu kemampuan untuk mengeluarkan cahaya dari tubuhnya saat terganggu atau saat kondisi lingkungan tertentu. Fenomena cahaya yang dihasilkan oleh Pyrrophyta ini seringkali menyebabkan kilauan cahaya atau "laut bercahaya" di malam hari.
Contoh Pyrrophyta yang paling terkenal adalah dinoflagellata, yang merupakan kelompok utama dalam taksonomi Pyrrophyta. Dinoflagellata adalah organisme uniseluler yang memiliki dua flagel yang memungkinkan mereka bergerak aktif di dalam air.
Phaeophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Phaeophyta adalah kelompok alga coklat yang termasuk dalam kerajaan Protista. Mereka juga dikenal sebagai "ganggang coklat" karena pigmen klorofil hijau mereka yang tercampur dengan pigmen coklat bernama fucoxanthin.
Phaeophyta dapat ditemukan di berbagai lingkungan laut, terutama di perairan yang dangkal dan berbatu. Beberapa di antaranya membentuk struktur besar seperti rumput laut yang merupakan habitat penting bagi berbagai makhluk laut.
Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai produsen utama, menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi berbagai organisme laut.
Selain itu, beberapa spesies Phaeophyta juga digunakan oleh manusia sebagai sumber pangan dan bahan industri, seperti dalam pembuatan alginat yang digunakan dalam industri makanan dan farmasi.
Rhodophyta
Sumber: Repositori Kemdikbud
Ciri khas dari Rhodophyta adalah adanya pigmen fikobilin yang berperan dalam menangkap cahaya dengan efisien dalam kedalaman air yang lebih dalam, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup di wilayah laut yang lebih gelap.
Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan laut, terutama di wilayah yang lebih dalam dan di perairan yang relatif dingin. Beberapa spesies Rhodophyta juga dapat hidup di perairan air tawar yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Rhodophyta memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai produsen utama, menyediakan makanan dan habitat bagi berbagai makhluk laut. Selain itu, beberapa spesies juga digunakan oleh manusia sebagai sumber makanan, bahan kosmetik, dan dalam industri farmasi.
Peranan Alga
Alga memiliki beragam manfaat, baik bagi manusia maupun bagi ekosistem. Berikut adalah beberapa manfaat alga:
Sumber Makanan
Beberapa jenis alga, seperti rumput laut dan alga mikro, merupakan sumber makanan yang kaya nutrisi bagi manusia dan hewan laut. Mereka mengandung protein, vitamin, mineral, serat, dan asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan.
Industri Makanan
Alga digunakan dalam industri makanan sebagai bahan tambahan untuk produk seperti agar-agar, karagenan, dan alginat, yang berperan sebagai pengental, stabilisator, atau bahan gelling pada makanan dan minuman.
Industri Kosmetik
Ekstrak alga digunakan dalam produk-produk kosmetik dan perawatan kulit karena kandungan nutrisi dan manfaatnya untuk kulit dan rambut.
Sumber Energi Terbarukan
Beberapa jenis alga dapat diolah menjadi bahan bakar bioetanol atau biodiesel, menjadi alternatif energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Penyaringan Air
Alga memiliki kemampuan menyerap nutrisi dan polutan dari air, sehingga digunakan dalam pengolahan air limbah atau sebagai alat biofiltrasi untuk membersihkan perairan.
Baca juga: Protozoa (Protista Mirip Hewan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya
______________________________
Nah, itulah pembahasan mengenai Alga ya, Sobat Pijar. Semoga bermanfaat dan membantumu memahami materi Biologi yang satu ini.
Selain membaca artikel, kamu juga perlu memahami rangkuman, menonton video materi, hingga mengerjakan soal-soal, nih! Eits, tapi tenang! Kamu bisa mendapatkan semuanya di Pijar Belajar, lho.
Daripada penasaran, yuk unduh aplikasi Pijar Belajar sekarang!