6 Faktor Pendorong Interaksi Sosial Lengkap dengan Contohnya
Pijar Belajar
||0 Minute Read|Review
0
Isi Artikel
Kalau tiba-tiba seluruh manusia di bumi hilang kecuali kamu, kira-kira apa yang akan kamu rasakan? Mungkin Sobat Pijar akan merasa bosan, sedih, takut, dan juga kesepian, ya. Nah, semua itu bisa kamu rasakan karena kamu butuh orang lain untuk berinteraksi. Namun, kenapa manusia butuh berinteraksi dan apa saja faktor pendorong interaksi sosial itu?
Interaksi sosial sendiri sering diartikan sebagai sebuah hubungan sosial yang terjadi secara timbal balik antara dua individu atau lebih. Dalam interaksi tersebut, perilaku individu yang satu bisa mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lainnya
Contoh sederhananya adalah interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli yang menawar barang di pasar. Nah, untuk mempelajari lebih lanjut tentang interaksi sosial, maka kamu perlu memahami faktor pendorong interaksi sosial dan contohnya berikut ini.
Baca juga: Ciri-Ciri Kelompok Sosial dan Faktor Pembentuknya
Pengertian Interaksi Sosial
Di awal, sudah sedikit dijelaskan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi antara individu dengan individu, dengan kelompok atau bisa juga antar kelompok. Beberapa ahli juga sudah mengemukakan pendapat tentang interaksi sosial, lho.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan hubungan antar individu dan kelompok. Interaksi yang terjadi akan membangun sebuah sistem dalam hubungan sosial. Kemudian, Baron dan Byrne juga berpendapat bahwa interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara orang perseorangan dengan kelompok manusia.
Lalu, Thibaut dan Kelley mengartikan interaksi sosial sebagai peristiwa yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain, baik pada satu orang, dua orang atau lebih yang hadir secara bersama.
Hubungan tersebut bisa terjadi jika orang yang terlibat di dalamnya menciptakan suatu hasil dan saling melakukan komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi sosial tidak akan terjadi.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Setelah kita memahami pengertian interaksi sosial, apakah Sobat Pijar sudah bisa sebutkan faktor pendorong interaksi sosial? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, interaksi sosial bisa diartikan sebagai hubungan timbal balik yang terjadi antara satu individu dengan individu lain, dengan kelompok dan antar kelompok yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Sebelum membahas tentang faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial, perlu diketahui bahwa terdapat dua syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Adapun, faktor faktor pendorong interaksi sosial bisa dibedakan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam diri manusia (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Nah, faktor internal yang menjadi pendorong interaksi sosial adalah sebagai berikut.
- Dorongan yang sifatnya kodrati manusia sebagai makhluk sosial.
- Dorongan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
- Dorongan untuk mengembangkan diri dan mempengaruhi orang lain.
Berbeda dengan itu, contoh faktor eksternal yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah adanya dorongan rasa ingin tahu sehingga akan berinteraksi dengan orang lain untuk memenuhi rasa ingin tahu yang muncul.
Selain faktor internal dan eksternal, terdapat beberapa faktor pendorong interaksi sosial lainnya yang perlu kamu tahu. Di antaranya adalah faktor simpati, empati, motivasi, imitasi, sugesti, dan identifikasi. Yuk, kenalan dengan faktor pendorong terjadinya interaksi sosial berikut ini.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Simpati
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah simpati. Simpati adalah proses kejiwaan yang merujuk pada rasa tertarik terhadap orang lain atau kelompok karena sikap, keadaan, perilaku maupun penampilan yang sedemikian rupa.
Simpati juga bisa diartikan sebagai kepedulian dalam diri seseorang serta emosi sedih yang muncul ketika dihadapkan pada kemalangan yang dialami orang lain. Sikap simpati akan memunculkan sikap mendukung terhadap orang lain atau sekelompok orang atas keadaan yang dialami.
Contoh simpati yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Memberikan ucapan bela sungkawa kepada teman yang sedang berduka.
- Memberikan ucapan selamat kepada teman atas prestasi yang dicapai.
- Mendengarkan keluh kesah teman dan memberikan nasihat yang terbaik.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Empati
Faktor pendorong interaksi sosial lainnya adalah empati. Empati merupakan kesadaran mental yang membuat individu memahami dan ikut merasakan apa yang sedang dialami dan dipikirkan oleh orang lain. Meskipun sama-sama menunjukkan kepedulian, empati memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan simpati.
Dengan adanya empati, seseorang akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan secara nyata. Empati akan mendorong seseorang untuk memahami suatu persoalan dari sudut pandang orang lain sehingga memunculkan rasa toleransi dan kepedulian yang tinggi.
Contoh empati yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
- Membantu korban bencana alam dengan memberikan bantuan logistik maupun tenaga.
- Bersama-sama membantu anak jalanan yang putus sekolah dengan mendirikan sekolah gratis.
- Memberikan pelatihan keterampilan kepada pengemis dan modal untuk membuka usaha.
- Mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam.
- Menyantuni anak yatim secara rutin.
- Menolong pengguna jalan yang mengalami kecelakaan dengan menghubungi ambulan.
- Membantu ibu melakukan pekerjaan rumah tanpa diminta.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Motivasi
Salah satu pendorong yang memunculkan interaksi sosial adalah motivasi. Nah, motivasi ini diartikan sebagai dorongan dari dalam diri untuk melakukan suatu hal karena memiliki tujuan tertentu. Motivasi juga bisa berasal dari orang lain yang memberikan dorongan kepada individu.
Contoh motivasi dalam interaksi sosial antara lain adalah:
- Belajar bersama dengan teman lainnya karena ingin mendapatkan nilai yang bagus.
- Ikut les melukis karena ingin menjadi pelukis terkenal.
- Berlatih sepak bola dengan keras karena ingin memenangkan kompetisi.
- Seorang guru memotivasi para siswa agar giat belajar karena ujian sudah semakin dekat.
- Seorang ibu mendorong anaknya untuk mengikuti lomba menyanyi karena suaranya bagus.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Imitasi
Secara sederhana, imitasi bisa diartikan sebagai tindakan meniru orang lain yang ditunjukkan melalui sikap dan penampilan bahkan berbagai hal yang melekat pada orang lain. Imitasi juga dianggap sebagai proses pembelajaran ketika individu mengobservasi dan meniru perilaku orang lain.
Orang yang melakukan imitasi biasanya akan meniru pihak yang diimitasi secara persis tanpa berpikir panjang mengenai tujuannya mengimitasi. Adapun, perilaku yang ditiru bisa meliputi sikap, penampilan, tingkah laku serta gaya hidup.
Imitasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor psikologis yang berkaitan dengan aspek kognitif, lingkungan keluarga, media massa, serta interaksi dengan teman sebaya. Dalam hal ini imitasi bisa berdampak positif dan bisa pula berdampak negatif.
Contoh imitasi dalam interaksi sosial antara lain adalah:
- Meniru gaya pakaian artis Korea yang sedang diidolakan.
- Meniru kebiasaan teman dalam belajar agar bisa meraih nilai yang tinggi.
- Meniru gaya hijab artis idola dalam penampilan sehari-hari.
- Meniru teman yang selalu disiplin waktu agar tidak terlambat masuk sekolah.
- Meniru strategi permainan basket tim lawan untuk mengalahkannya.
- Seorang ibu yang meniru pola asuh keluarga lain agar bisa mendidik anak-anak dengan lebih baik.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Sugesti
Faktor lainnya yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah sugesti. Sugesti merupakan suatu cara memberikan pandangan maupun pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga mau mengikuti tanpa perlu berpikir panjang.
Sugesti bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sugesti positif yang mendorong melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan sugesti negatif yang efeknya bisa menimbulkan konflik sosial. Berikut ini contoh faktor pendorong interaksi sosial sugesti:
- Tokoh politik berkampanye dan menjelaskan visi misi yang akan dijalankan jika berhasil terpilih, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk memilih.
- Seorang ayah yang selalu mengajak anak laki-lakinya untuk sholat berjamaah ke masjid, sehingga ketika sang ayah tidak di rumah anak tersebut tetap sholat berjamaah di masjid.
- Seorang dokter yang mengecek kondisi pasien dan bersikap santai membuat pasien tidak khawatir dan merasa cepat sembuh.
- Penjual buah jeruk yang menjelaskan kepada pembeli bahwa jeruknya manis semua, sehingga membuat pembeli membeli jeruk dalam jumlah banyak.
- Seorang ayah yang memaksa anak untuk memilih jurusan sekolah yang tidak disenangi.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial Identifikasi
Menurut Abdurrohman Nugroho, dkk, identifikasi merupakan bentuk interaksi sosial yang ditandai dengan kecenderungan untuk menjadi mirip dengan tokoh atau orang yang diidolakan. Proses psikologi ini terjadi pada seseorang yang secara tidak sadar membayangkan dirinya sebagai idolanya.
Hal ini sejalan dengan pendapat Suhardi dan Sri Sunarti dalam buku Sosiologi 1 untuk SMA/MA kelas X yang menyebutkan bahwa identifikasi merupakan suatu dorongan untuk menjadi sama atau identik dengan orang lain. Proses ini membutuhkan figur yang dianggap ideal.
Perlu diingat bahwa identifikasi tidak sama dengan imitasi meskipun keduanya memiliki unsur meniru di dalamnya. Dalam identifikasi, proses meniru bukan hanya sekedar dari penampilan saja tetapi lebih mendalam karena ada kecenderungan untuk sama dengan yang diidolakan.
Adapun contoh faktor pendorong interaksi sosial identifikasi antara lain adalah:
- Seseorang yang sangat mengidolakan V BTS sehingga dari gaya rambut, gaya berpakaian bahkan cara berjalannya dibuat semirip mungkin dengan idolanya tersebut.
- Seorang remaja yang mengidolakan Selena Gomez sehingga melakukan operasi plastik agar memiliki fisik serupa, bahkan cara bernyanyi dan berbicara yang dibuat mirip dengan idolanya.
- Seorang siswa yang mengagumi penampilan dan gaya berbicara kakak kelasnya, sehingga ketika berada di depan umum berusaha untuk berbicara dan berpenampilan yang sama.
__________________________________________________________
Baca juga: Teori Interaksi Sosial Menurut Para Ahli dan Contohnya
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong interaksi sosial ada 6, yaitu simpati, empati, motivasi, imitasi, sugesti dan identifikasi. Nah, selain memahami faktor pendorongnya, Sobat Pijar juga perlu memahami bentuk-bentuk interaksi sosial dan juga kaitannya dengan kehidupan kita, lho.
Untuk mengetahui hal tersebut, kamu sudah tak perlu lagi kerepotan mencari sumber belajar karena Pijar Belajar sudah menyiapkannya untuk kamu! Mulai dari latihan soal, rangkuman, video materi, bahkan hingga try out pun ada, lho, di Pijar Belajar. Jadi, kamu bisa belajar dengan lebih mudah, deh.
Yuk, cobain keseruan belajar seru dan mudah bareng Pijar Belajar dengan download atau klik banner di bawah ini!